Enterobacter Sakazakii

Enterobacter Sakazakii

Jika ditanya organisme apa nan paling banyak jumlahnya di muka bumi ini, tentu jawabannya ialah bakteri. Dengan ratusan ribu spesies nan hayati di darat, bahari hingga tempat-tempat ekstrem, macam-macam bakteri mampu hayati di loka nan kiranya tidak mungkin ditempati oleh organisme lain, termasuk manusia.h2



Sejarah Singkat

Bakteri memiliki arti "batang-batang kecil", berasal dari bahasa Yunani yaitu βακτηριον (bakterion). Pertama kali ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek pada 1674. Adapun istilah bacterium diperkenalkan oleh Ehrenberg sekitar dua abad kemudian (1828).

Terobosan pengetahuan mengenai macam-macam bakteri terjadi ketika Louis Pasteur sukses mengadakan serangkaian percobaan nan lalu melahirkan cabang ilmu tentang bakteri (bakteriologi). Sebagai cabang dari mikrobiologi, bakteriologi telah banyak membuka wawasan manusia akan arti pentingnya bakteri bagi kehidupan. Bahwa bakteri tidak hanya mendatangkan manfaat, tapi juga mampu memberikan mudharat (kerugian).



Peranan Bakteri

Sebagai organisme uniseluler, macam-macam bakteri dapat dikatakan telah menopang peradaban manusia hingga mencapai kemajuan nan mengagumkan. Baik itu dalam pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi, penyubur tanah, penghancur jasad renik (pembusukan), penghasil antibiotik, sumber energi alternatif metana berupa biogas, hingga peran nan krusial dalam penelitian rekayasa genetika di berbagai bidang.

Tetapi, bakteri pun punya "wajah" lain nan menakutkan. Ia bisa menjadi sumber penyakit mematikan bagi manusia. Mulai dari penyakit TBC ( Mycobacterium tuberculosis ), kolera atau muntaber ( Vibrio cholera ), lepra ( Mycobacterium leprae ), hingga penyakit nan saat ini sangat diwaspadai dunia, yaitu antraks (penyakit sapi gila) nan disebabkan Bacilluc antrachis .



Enterobacter Sakazakii

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan ditemukannya beberapa merek susu formula di pasaran nan tercemar. Tiga forum pemerintah yaitu IPB, BPOM, dan Kementerian Kesehatan telah secara resmi mengumumkan akan hal ini. Disebutkan bahwa susu formula tersebut tercemar oleh bakteri Enterobacter sakazakii .

Lalu, apa itu Enterobacter sakazakii ? Apa bahayanya bagi manusia?h2 Enterobacter sakazakii termasuk bakteri homogen Enterobacteriacea . Ia dapat ditemukan dalam pencernaan manusia, hewan, dan lingkungan. Bisa menimbulkan penyakit meningitis atau enteritis pada anak-anak.

Selain itu, bakteri ini juga menjadi penyebab radang selaput otak, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi, osteomyelitis, dan infeksi mata dan juga radang usus pada bayi. Bakan, lebih dari 50% penderita penyakit sebab bakteri ini berakhir pada kematian.

Khusus buat susu formula nan tercemar oleh bakteri Enterobacter sakazakii , akibatnya dapat fatal bagi bayi dengan usia kurang dari 1 tahun. Dan nan paling berbahaya ketika menyerang bayi baru lahir (kurang dari 28 hari), bayi prematur, bayi berat badan lahir rendah, dan bayi nan imunnya (sistem kekebalan tubuh) menurun. Boleh dibilang jika bakteri ini ialah pembunuh mengerikan bagi bayi. Menular dengan sangat efektif melalui susu formula.



ASI Ekslusif, Solusi Efektif

Hanya saja, ada warta gembira bagi bayi-bayi nan disusui langsung oleh ibunya (ASI ekslusif). Selain tak terpapar langsung oleh susu formula nan tercemar, bayi nan mendapat ASI ekslusif memiliki daya kekebalan kuat buat menolak bakteri Enterobacter sakazakii.

Kiranya, inilah salah satu hikmah dari ratusan kegunaan mengapa bayi harus mendapat ASI. Tak hanya baik bagi perkembangan tubuhnya, ASI juga membuat ikatan emosional antara ibu dan bayinya semakin kuat. Rasa kondusif nan dirasakan bayi ketika disusui oleh ibunya, berperan krusial dalam pembentukan karakter nan sehat ketika nanti ia dewasa.



Bakteri Pembusuk nan Berbahaya

Makanan merupakan kebutuhan pokok nan harus kita penuhi. Namun, tak semua bahan makanan nan kita makan terjamin kualitasnya. Bahan makanan nan kita makan kemungkinan mengandung bakteri di dalamnya, khususnya macam-macam bakteri pembusukmakanan. Artikel ini akan membahas lebih jauh seputar bakteri pembusuk.

Bakteri pembusuk nan membahayakan kesehatan bisa menimbulkan berbagai penyakit nan cukup berbahaya. Penyakit nan paling sering dialami dampak perkembangan bakteri pembusuk di antaranya ialah infeksi makanan dan keracunan makanan.

Infeksi makanan bisa terjadi sebab kita mengkonsumsi makanan nan mengandung organisme hayati nan mampu bersporulasi dalam usus kita, seperti bakteri pembusuk Clostridium perfringens, Vibrio parahaemo lyticus, Salmonella .

Sedangkan keracunan makanan disebabkan sebab masuknya macam-macam bakteri toksin atau racun nan disekresi dalam makanan, seperti Staphylococcus aureus, Clostridium botulinium, Bacillus cereus .

Lalu, bagaimana jika kita bisa terhindar dari bahaya bakteri pembusuk di dalam makanan kita? Ada tiga cara nan bisa kita tempuh buat mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk.

  1. Pemblasiran. Pemblasiran ialah cara perlakuan panas terhadap bahan makanan dengan cara mencelupkan ke dalam air panas atau memberikan uap panas pada suhu sekitar 82 sampai 93 derajat Celsius. Waktu mencelup antara 1 sampai 11 menit, tergantung dari bahan manakan nan akan dicelup.
  1. Penyimpanan bahan makanan di dalam lemari pendingin. Jangan menyimpan bahan makanan di lemari pendingin dalam waktu lama. Sebaiknya bahan makanan secepatnya diolah.
  1. Pematangan bahan makanan pada waktu memasaknya. Sebaiknya makanan nan baru dimasak segera dimakan, jangan menyimpan makanan dalam waktu nan lama, atau memanaskannya sampai berulang. Misalnya, minimal suhu 71 derajat Celsius buat mematangkan telur.


Bakteri Pembusuk pada Makanan

Berikut macam-macam bakteri pembusuk nan terdapat dalam bahan makanan kita:

  1. Salmonella . Bakteri pembusuk jenis Salmonella ada di dalam daging mentah, daging unggas, telur, susu, ikan ,udang, ragi, saus salad, campuran kue, krim, gelatin kering, mentega, kacang dan cokelat.
  1. Aeromonas sp (A.hydrophila, A.caviae, A.sobria) . Bakteri pembusuk ini terdapat dalam ikan, kerang, daging merah (sapi, babi, kambing), daging unggas.
  1. Bacillus cereus . Bakteri ini ada dalam bahan makanan daging, susu, sayuran, ikan, saus, puding, sup, pastry , casserole , salad.
  1. Enterobacteria . Bakteri pembusuk ini banyak di dalam produk susu, kerang mentah, dan sayur-sayuran mentah.
  1. Listeria monocytogenes . Bakteri ini ada dalam makanan susu mentah, keju, es krim, sayuran mentah, sosis, daging unggas, ikan mentah dan ikan asap.
  1. Streptococcus spp . Bateri pembusuk ini ada di dalam makanan seperti lobster tim, susu, es krim, telur, daging babi, salad kentang, custard , salad telur, pudding nasi, dan salad udang.


Bakteri Pembusuk Penyebab Penyakit
  1. Salmonella . Bakteri pembusuk ini bisa menyebabkan penyakit diare, kram perut, demam 8 sampai 72 jam setelah makan telur, radang sendi, rematik sistemik.
  1. Aeromonas sp (A.hydrophila, A.caviae, A.sobria ). Bakteri pembusuk ini bisa menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan, infeksi bakteri di dalam genre darah, tumor ganas, infeksi menyeluruh pada seluruh tubuh, mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
  1. Bacillus cereus . Bakteri pembusuk jenis ini bisa menyebabkan penyakit diare berair, kram perut, dan rasa sakit mulai terjadi 6 sampai 15 jam setelah konsumsi makanan nan terkontaminasi bakteri.
  1. Enterobacteria . Bakteri pembusuk ini bisa menyebabkan penyakit gastroenteritis akut (mual, muntah, demam, sakit perut), diare berair kronis, disentri.
  1. Listeria monocytogenes . Bisa menyebabkan penyakit infeksi pada genre darah, radang selaput otak, radang otak, infeksi kandungan pada leher rahim.
  1. Streptococcus spp . Bisa menyebabkan penyakit infeksi tenggorokan, demam, infeksi dalam genre darah, infeksi pada tonsil.


Bakteri Pembusuk pada Makanan Kaleng

Jangan menganggap remeh makanan kaleng. Makanan kaleng juga tidak lepas dari pertumbuhan bakteri pembusuk di dalamnya. Makanan kaleng bisa terkontaminasi oleh bakteri pembusuk sebab aktivitas spora bakteri tahan panas nan tak hancur selama proses sterilisasi.

Macam-macam bakteri pembusuk nan ada dalam makanan kalengan ialah Clostiridium botulinum, C.pasteurianum, C.thermosaccharolyticum (banyak memproduksi gas hidrogen dan CO2), Bacillus stearothermophillius (mempengaruhi ph makanan kaleng), B.coagulans , dan Byssochlamys fulva .



Bakteri Pembusuk pada Makanan Berprotein

Bakteri pembusuk nan terdapat pada makanan berprotein di antaranya ialah genus pseudomonas, proteus, mikrococcus, dan stapylococcus .



1. Pseudomonas

Bakteri nan termasuk genus pseudomonas ini ialah bakteri gram negatif berupa batang kecil, mampu bergerak, mempunyai flagella polar tunggal, dan memiliki tipe metabolisme dengan sifat oksidatif.

Bakteri pembusuk ini ialah penyebab berbagai macam kerusakan bahan makanan. Bakteri ini mampu memproduksi enzim nan bisa memecah komponen lemak ataupun komponen protein dari bahan pangan sehingga mengeluarkan bau busuk serta mengeluarkan lendir.



2. Proteus

Bakteri nan termasuk dalam genus proteus ialah bakteri gram negatif, tak berspora, memiliki bentuk seperti batang kecil, dan bersifat anaerob fakultatif. Dalam kondisi aerobik, bakteri pembusuk ini mengoksidasi asam amino atau bersifat proteolotik. Bakteri pembusuk ini mengakibatkan kerusakan pada bahan makanan nan mengandung protein.