Sikap Kita
Polemik cinta beda agama kembali mencuat ketika film Cin(T)a dirilis ke pasaran. Film Cin(T)a ini berkisah tentang dua orang kekasih nan berbeda agama. Emosi penonton dibuat naik turun menyaksikan drama tragis dari cinta mereka.
Sinematografi film ini layak diacungi jempol. View dari adegan ke adegan tak terus-menerus layaknya sinetron. Cin(T)a sukses mengangkat pesan cinta terlarang sebab beda agama. Cin(T)a mengemasnya dengan memberi testimoni dari beberapa pasangan beda agama.
Quote yang terkenal dari film ini adalah “Kalau Tuhan menciptakan kita berbeda beda. Kenapa Tuhan ingin disembah dengan satu cara?”
Cinta Terlarang
Cinta beda agama sering menuai asumsi cinta terlarang . Mengapa sebagian masyarakat memberi cacat tersebut?
- Dogma agama
Agama manapun tak menghendaki pernikahan beda agama. Prosesi sakral ini mensyaratkan adanya seremonial agama. Sedangkan agama bagi sebagian orang ialah dogma. Dogma adalah suatu hal nan tak boleh dibantah.
- Kelaziman
Jamak ditemui pasangan nan menikah ialah pasangan nan beragama sama. Kelaziman ini membuat pasangan beda agama akan menuai sorotan dari masyarakat sekitar. Belum lagi budaya masyarakat kita nan permisif dan kerap menggunjing.
- Anak
Nah, ketika pasangan beda agama mempunyai anak. Bagaimana nasib anak mereka? Dilema ini nan membuat pasangan beda agama dicap terlarang. Siapa nan memutuskan buat memberi agama bagi anak. Ayah atau ibu?
Sikap Kita
Meski pasangan beda agama kerap disebut cinta terlarang, namun pasangan seperti ini sering dijumpai di Indonesia. Soal cinta jadi alasan utama. Siapa nan dapat mengelak power of love ?
Bagi mereka, agama tak jadi penghalang. Cinta merekatkan mereka buat dapat bersatu. Tanpa men- judge pasangan beda agama. Kita harus memberi ruang pada pilihan mereka. Terlepas dari sikap setuju atau tak setuju. Apa nan harus kita lakukan?
- Menghormati
Agree to disagree . Demikian pepatah asing. Setuju buat tak setuju. Kita boleh tak sependapat dengan pasangan beda agama. Namun kita harus menghormati pilihan mereka tersebut. Toh, Tuhan nan paling tahu siapa nan sahih dan siapa nan salah.
- Tidak mengucilkan
Tidak lantas sebab tak setuju kita bersikap jelek pada pasangan beda agama. Seolah ingin melepas jalinan silaturahmi. Tugas kita ialah sebagai manusia nan homo social . Rasa ingin buat bersosialisasi niscaya ada. Coba bayangkan jika diri Anda dikucilkan. Apa perasaan Anda?
- Jaminan
Negara harus memberi agunan pada pasangan beda agama. Negara ini dibentuk bukan berdasar agama tertentu. Negara harus jernih melihat persoalan ini. Terutama menyangkut hak anak pasangan beda agama.