Manfaat Tanaman Cengkeh
Tanaman cengkeh memiliki nama ilmiah Syzgium aromaticum . Di wilayah nusantara, sebutan buat tanaman nan diambil buahnya ini sangat beragam. Di Jawa dan Sunda tanaman ini sebut cengkeh, di Bali disebut wunga, lawang, di Lampung disebut cangkih, di Nias disebut sake, di Flores disebut sinke, dan di Halmahera dan Tidore disebut gomode.
Asal Muasal Cengkeh
Berdasarkan catatan nan ditemukan, cengkeh berasal dari Maluku Utara, yakni Pulau Makiau. Penyebarannya dimulai sekitar tahun 1254 – 1324 oleh bangsa Tionghoa. Bangsa Tionghoa membawa cengkeh ke Malabar lewat Pulau Jawa dan India Muka. Akhirnya, Malabar dan India Muka menjadi pasaran cengkeh.
Kemudian, cengkeh dibawa oleh bangsa Arab dan akhirnya tersebar ke seluruh Eropa nan dibawa oleh bangsa Portugis. Oleh sebab nan pertama kali memasarkan cengkeh itu ialah bangsa Tionghoa, mereka mengklaim bahwa cengkeh berasal dari Tionghoa.
Penanaman cengkeh mulai dilakukan pada 1870 di daerah Bengkulu dan Mauritius. Sedangkan penyelundupan cengkeh ke Zanzibar dilakukan pada 1808. Lama-kelamaan muncul jenis cengkeh Zanzibar nan sebetulnya berasal dari Indonesia.
3 Jenis Cengkeh
Menurut Prof. Dr. Ir. Tojib Hadiwidjaja, ada tiga jenis tanaman cengkeh nan ditanam di Indonesia. Ketiga jenis tersebut ialah sebagai berikut.
1. Jenis Si Putih
Jenis si putih mempunyai ciri-ciri daun berwarna kuning atau hijau muda, helai daunnya besar-besar, cabang-cabang dan daunnya kurang rimbun, kembang berwarna kuning, ukuran bunganya besar-besar, dan jumlahnya sampai belasan pada setiap rumpun.
2. Jenis Si Kotok
Jenis si kotok mempunyai ciri-ciri daun berwarna hijau sampai hijau tua kehitam-hitaman. Helaian daun lebih mengilap dan lebih kecil daripada jenis si putih. Cabang dan daunnya sangat rindang hingga ranting-ranting tertutup oleh daun. Bunga berwarna kuning dengan sedikit kemerah-merahan pada tongkol bunga. Dalam setiap rumpun bisa tumbuh 20-50 bunga.
3. Jenis Zanzibar
Janis Zanzibar memiliki ciri-ciri bentuk daun panjang dan ramping, warnanya hijau gelap, pangkal daunnya lebih kecil, dan kuncup kembang nan muda warnanya lebih merah. Buah nan tua berbentuk bulat panjang.
Selain ketiga jenis cengkeh tersebut, ada juga jenis lain nan disebut cengkeh. Cengkeh hutan ini mempunyai daun lebih besar daripada cengekh biasa. Bunga nan kering sama sekali tak memiliki rasa seperti cengkeh biasa.
Adapun perkembangan cengkeh di Indonesia mengalami pasang surut. Ada saat-saat mengalami keemasan dengan harga jual nan tinggi, tetapi ada saat-saat mengalami kemunduran nan disebabkan oleh berbagai faktor.
Meskipun cengkeh merupakan tanaman orisinil Indonesia, tetapi belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dengan semakin tingginya kebutuhan cenkeh buat industri rokok dan industri farmasi, membuat kita menjadi negara pengimpor cengkeh. Hal ini sangat ironis sebab di negeri kita belum mampu membudidayakan cengkeh secara maksimal. Tentunya hal ini dibutuhkan keseriusan pemerintah dalam melakukan program penanaman cengkeh.
Manfaat Tanaman Cengkeh
Berdasarkan kenyataan beberapa negara berusaha mengklaim cengkeh milik Indonesia, tentunya layak buat dijadikan kajian secara serius. Mengapa cengkeh begitu diperebutkan? Ternyata, cengkeh bisa memberikan banyak manfaat, antara lain sebagai berikut.
1. Menghangatkan Tubuh
Anda pernah minum bandrek, bukan? Bandrek bisa menghangatkan tubuh sebab salah satu bahan dasarnya ialah cengkeh. Tak tanggung-tanggung, minimal 5 butir cengkeh dijadikan bahan buat bandrek.
2. Bahan Primer Rokok
Anda pernah mengisap rokok kretek? Jika pernah, tahukah Anda kenapa menghisap rokok kretek menjadi sedikit hangat? Karena salah satu bahan dasar pembuatannya ialah cengkeh. Untuk itu, sebagian orang nan mengalami musim dingin menjadikan rokok kretek sebagai penghangat badannya. Meski tidak begitu menjamin, tetapi anggapan mereka demikian.
3. Obat buat Sakit Gigi
Benarkah cengkeh bisa dijadikan sebagai obat sakit gigi? Tak disangka, cengkeh dapat dijadikan obat buat sakit ggi nan berlubang. Ingin tahu caranya? Ambil cengkeh sebanyak 10 butir, lalu haluskan. Kemudian, masukkan pada gigi nan berlubang, kemudian tutup menggunakan kapas. Lakukanlah proses ini dua kali dalam sehari.
4. Menghilangkan Bau Mulut
Jika Anda memiliki bau mulut nan tak sedap sehingga membuat Anda tak percaya diri berbicara kepada orang lain secara dekat. Kini sudah ada solusinya. Ya, ternayta cengkeh bisa dijadikan sebagai obat bau mulut. Anda cukup mengambil 10 butir, seduhlah dengan air panas kira-kira 200 cc.
Biarkan dalam waktu lima menit. Setelah itu, saring dan ambil airnya. Kumur-kumurlah dengan air nan disaring bekas seduhan rempah incaran belanda tersebut setiap hari dengan rutin.
5. Obat Sakit Kepala
Cengkeh juga bisa mengobati sakit kepala, lho. Tidak percaya? Caranya ambil 5 butir cengkeh, kayu manis 5 gram, biji pala 5 gram, dan merica sebanyak 5 butir. Haluskan semuanya hingga menjadi bubuk. Kemudian, ambil air panas 100cc buat menyeduh bahan nan sudah menjadi bubuk, lalu diminum.
Sebenarnya masih banyak kegunaan cengkeh. Anda dapat mencarinya sendiri dengan menggunakan donasi google. Untuk itu, sangat disayangkan apabila Indonesia tak dapat membudidayakan cengkeh.
Peluang Bisnis Cengkeh
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa cengkeh menjadi incaran banyak negara. Belanda saja ingin menjajah Indonesia salah satunya sebab merasakan besarnya peluang usaha dari cengkeh. Kini, cengkeh pun menjadi peluang usaha bagi rakyat Indonesia. Mengapa demikian? Karena cengkeh mengandung minyak atsiri nan memiliki banyak manfaat.
Walaupun minyak astiri dihasilkan dari kembang Kenanga, tetapi kadarnya masih jauh lebih bagus minyak astiri dari cengkeh. Sebagaimana sudah jamak diketahui bahwa cengkeh sangat bermanfaat sebagai obat. Demikian juga minyak astiri dari cengkeh. Jenis tanaman ini dapat menjadi obat buat sakit gigi, sakit mag, bahkan buat obat cacing juga dapat digunakan minyak astiri dari cengkeh. Intinya, mengonsumsi minyak astiri dari cengkeh sangat baik buat kesehatan.
Pemerintah Bantulah Petani Cengkeh
Lantas, kenapa peluang usaha ini kurang diperhatikan? Sejatinya pemerintah membantu para petani buat lebih giat. Pasalnya, cengkeh ini dapat memberikan keuntungan. Apalagi dapat menjadikan Indonesia sebagai negeri pengekspor cengkeh. Namun nan terjadi malah sebaliknya. Hingga detik ini kita masih menjadi negeri pengimpor cengkeh.
Padahal tanaman cengkeh ialah tanaman orisinil Indonesia, tetapi mengapa belum dapat menjadikannya sebagai tuan rumah di bumi pertiwi ini? Padahal kebutuhan terhadap cengkeh di negeri ini cukup tinggi, khususnya buat industri farmasi dan industri rokok. Untuk itu, krusial bagi pemerintah membuat program pembudidayaan cengkeh agar Indonesia tak lagi menjadi negara pengimpor cengkeh.
Selain itu, sangat diharapkan pemerintah siap membantu petani cengkehagar sejahtera. Dengan cara menindak onkum pedagang ‘nakal’ nan suka mempermainkan harga cengkeh. Dengan adanya perhatian pemerintah, akan mampu membuat petani giat bekerja.
Pasalnya, petani menjadi sedikit kurang semangat sebab mereka selalu tahu ada oknum nan suka menurunkan harga cengkeh dari harga nan sebenarnya.Sungguh, apa nan dialami petani sangat bertentangan dengan harapan selalu. Mereka sudah lelah menanam, begitu panen malah harga cengkeh nan dijual tak sinkron dengan harga cengkeh di pasaran. Harganya selalu dikurangi oleh para oknum nakal. Di sinilah pemerintah hendaknya turun tangan.
Jika pemerintah siap membantu petani, baik dari sisi membantu mereka bagaimana menghasilkan cengkeh nan baik maupun membantu mereka dari tipu daya para oknum nakal nan suka mempermainkan mereka saat menjual hasil panen cengkeh diprediksikan Indonesia dapat menjadikan cengkeh sebagai ladang baru dalam hal komoditas ekspor non-migas. Hal ini seharusnya krusial menjadi perhatian pemerintah.
Lagi-lagi kritikan memang layak kita ucapkan untuk pemerintah negeri ini. Apakah sebab begitu banyaknya problem di negeri ini sehingga pemerintah tidak memberi perhatian terhadap cengkeh dan petani? Bukankah pemerintah juga bakal mendapatkan laba apabila tananam cengkeh tumbuh dengan baik? Sungguh, sebagai rakyat, bertentangan dengan harapan menyaksikan kehidupan para petani cengkeh. Mereka dilupakan begitu saja oleh pemerintah.