Peran Penulis
Menulis dapat saja dianggap sesuatu nan sepele, membosankan dan tak bermanfaat. Tapi sebetulnya di era informasi ini, kemampuan menulis merupakan suatu hal nan krusial seperti halnya membaca dan berhitung. Oleh sebab itu, tak heran kalau dalam kurikulum pelajaran sekolah dasar ada mata pelajaran nan dinamakan calistung alias membaca, menulis dan berhitung.
Namun, semakin tinggi pendidikkan kita atau semakin berkembang pekerjaan kita, tentunya keterampilan menulis harus ikut meningkat. Mengapa? Karena akan ada Manfaat Menulis nan kita butuhkan.
Banyak kegunaan menulis mulai dari menulis sesuatu nan sederhana misalnya menuliskan daftar belanjaan supaya tak lupa ketika kita sampai di toko sampai hal nan rumit misalnya membuat skripsi sebagai syarat kelulusan. Tulisan sederhana ataupun rumit akan tetap bernilai krusial apabila kita merasakan manfaatnya.
Kalau begitu, apa sih kegunaan menulis?
- Untuk menghilangkan stress. Dengan menulis kita dapat mencurahkan perasaan sehingga tekanan batin nan kita rasakan berkurang sedikit demi sedikit sejalan dengan tulisan. Tulisan nan kita untuk dapat tentang apa nan sedang kita rasakan ataupun menuliskan hal lain nan dapat mengalihkan kita dari rasa tertekan tersebut (stress). Dengan demikian, kesehatan fisik dan mental kita akan lebih terjaga.
- Alat buat menyimpan memori. Karena kapasitas ingatan kita terbatas, maka dengan menuliskannya, kita dapat menyimpan memori lebih lama. Sehingga ketika kita membutuhkannya, kita akan mudah menemukannya kembali. Misalnya, menuliskan peristiwa-peristiwa berkesan di diari, menuliskan setiap pendapatan dan pengeluaran keuangan, menulis ilmu pengetahuan atau pelajaran, menuliskan ide/gagasan, menuliskan rencana-rencana, target-target dan komitmen-komitmen.
- Membantu memecahkan masalah. Ketika kita ingin memecahkan suatu permasalahan, maka kita dapat membuat daftar dengan menuliskan hal-hal apa saja nan menyebabkan masalah itu terjadi dan hal-hal apa saja nan dapat membantu buat memecahkan masalah tersebut.
Cara seperti itu akan lebih memudahkan kita dalam melihat duduk permasalahan dengan tepat nan pada akhirnya dapat memberi pemecahan nan tepat pula dalam jangka waktu nan nisbi lebih cepat. - Melatih berfikir tertib dan teratur. Ketika kita membuat tulisan khususnya tulisan ilmiah atau buat dipublikasikan, maka kita dituntut buat membuat tulisan nan sistematis sehingga pembaca dapat mengerti apa nan sebenarnya ingin kita sampaikan.
- Sumber penghasilan. Orang niscaya selalu membutuhkan bacaan baik itu bacaan fiksi (cerpen, novel, puisi, dll.) maupun nonfiksi (berita, ilmu pengetahuan, dll.). Baik bertujuan buat menambah ilmu pengetahuan atau hanya sekedar hiburan saja. Bagi orang nan pandai menulis, tentu saja menulis akan menjadi sumber penghasilannya.
Menulis Sebagai Terapi
Tak banyak orang nan tahu bahwa menulis juga sebagai terapi penyembuhan penyakit. Inilah nan dialami Debra Van Wert nan berusia 44 tahun mulai mencatat gejala-gejala nan dialami tubuhnya. Di sinilah ia merasakan adanya perubahan dalam sistem imunitas hingga akhirnya ia dapat mengetahui kondisi fit dan buruknya.
Di dalam buku “The Miracle of Writing” dicantumkan pendapat Joshua M. Smyth, psikolog di Syracus University tentang laba dari menulis.
-
Mengurangi berat badan
Para peneliti dari Women’s Health Initiative menarik konklusi bahwa catatan harian tentang makanan nan dikonsumsi membantu menimbulkan pencerahan tentang konsumsi kalori dan asupan lemak. Dan, jika Anda mengetahui seberapa banyak nan telah dilahap, akan lebih mudah menguranginya.
-
Meningkatkan kualitas tidur
Tahukah Anda bahwa menulis bisa meningkatkan kualitas tidur? Kejadian inilah nan terjadi pada orang nan mudah traumatis. Untuk mengatasi traumatis bisa dilakukan dengan menulis. Karena umumnya orang nan traumatis cenderung mengalami stres.
Untuk melepaskan stresnya hendaklah ia menuliskan apa nan dialaminya. Di sinilah ia melepaskan segala keuneg-unegkannya. Di sini ia dapat mengetahui apa nan menjadi penyebab hingga mengalami stres nan berat. Teristimewa bagi wanita nan mengalami peristiwa pemerkosaan.
Inilah nan menjadi penilian nan dilakukan salah seorang ilmuwan di Temple University nan mencoba membandingkan apa disparitas orang nan mengalami stress lalu menuliskan problemnya dengan orang nan tak mau menuliskannya. Ternyata, orang nan mengalami stress lalu menuliskan apa nan dialaminya malah menjadi terapi buat menyelamatkan dirinya dari sakit kepala.
-
Menyehatkan Kulit Wajah
Fatimah Mernissi berpesan di dalam salah satu bukunya, “Usahakan menulis setiap hari, pasti kulit Anda akan menjadi segar kembali dampak kandungan kegunaan nan luar biasa. Dari saat Anda bangun, menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan coretan pertama di atas kertas kosong, kantung di bawah mata Anda akan segera lenyap dan kulit akan terasa segar kembali.
Menulis memang menyenangkan dan mengasyikkan. Dengan menulis, kita dapat keluar dari kesumpekan dan ada sesuatu nan dapat diberikan kepada orang lain. Maka, menulis dalam kaitan masalah kesehatan bisa dianggap mampu menghindari stress. Oleh sebab itu, tidak mengherankan bila kulit menjadi kencang.
-
Membantu memperoleh dan mengingat Informasi
Proses menulis sebenarnya ialah suatu proses pengungkapan kembali tentang segala sesuatu nan telah terekam dalam otak seseorang. Jika masalah-masalah itu ditulis dan sering ditulis maka sama artinya dengan mengulang kembali memori nan sudah ada.
Untuk melakukan hal tersebut, penulis nan baik biasanya melakukan proses membaca terlebih dahulu sebab menulis mampu membantu pembentukan paradigma nan bisa digunakan buat memahami perspektif baru. Semakin sering menulis, maka ingatan seseorang akan semakin kuat dan daya analisisnya semakin tajam.
-
Menjernihkan pikiran
Menulis pada hakikatnya ialah usaha mengekspresikan berbagai kesumpekan, ketidakadilan, kejengkelan dan perasaan lain. Jika dikeluarkan melalui tulisan, maka kesumpekan tersebut bisa berkurang, hilang dan ada kepuasan tersendiri.
Para sastrawan, budayawan, atau ilmuwan sebenarnya merasakan sesuatu dalam diri mereka nan kemudian direnungkan, dianalisis, didiskusikan, lalu ditulis. Karya mereka sebenarnya ialah pelampiasan terhadap kejengkelan sosial, politik, etika dan moral nan terjadi pada masyarakat.
Mereka sekedar berkeluh kesah dan ada pula nan mencoba memberikan solusi. Kemudian apa nan bisa diungkapkan kepada masyarakat itulah nan sebenarnya menjadi kepuasan tersendiri. Mereka akan terlepas dari beban moral nan selama ini menghantui perasaan dan pikiran mereka. Dari sinilah tumbuh pikiran-pikiran nan jernih.
Almarhum Kuntowidjojo ialah contohnya. Ia menderita sakit dampak agresi virus meningo encheapalitis sejak 14 tahun lalu. Namun justru ia mampu melahirkan karya-karya nan cemerlang, lebih jernih dan menyimpan pikiran-pikiran nan jenius, padahal bicara pun ia sangat susah.
Peran Penulis
Jika ditinjau dari berbagai dimensi, penulis memiliki peran nan sangat strategis buat mengubah suatu keadaan dalam mengembangkan pola pikir masyarakat sehingga penulis dapat berperan sebagai intelektual, pendidik, pengontrol dan pembaharu.
Salah satu contoh nyatanya ialah Prof. Dr. Haji Abduk Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA) nan mampu menyelesaikan Tafsir Al-Azhar lengkap 30 juz ketika beliau berada dalam tahanan pemerintahan rezim Soekarno. Tahanan penjara terhadap pengarang dengan tuduhan melakukan kegiatan subversi terhadap pemerintah tanpa pernah dibuktikan secara hukum, ternyata memberikan hikmah besar atas selesai karya besar tersebut.
Tafsir Al-Azhar ialah salah satu judul buky dari 115 karyanya di bidang sastra, sejarah, tasawuf dan agama. Tentang tafsir tersebut, Prof. Dr. James Rush (Guru Besar Sejarh di Universitas Yale, AS) berkomentar,
“Studi dari tulisan Hamka tentang kepercayaan dan pengetahuannya nan mendalam tercermin secara dramatis dalam keberhasilannya menyusun tafsir nan lengkap. Untuk masyarakat Indonesia nan sedang berkembang, Hamka ialah tiang penyangga. Ia mengharapkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat Islam, masyarakat nan aman, damai, dan modern sebagaimana nan terungkap dalam bukunya,”Di Bawah Lindungan Ka’bah”.
Inilah kajian sederhana seputar manfaat menulis . Karena itu, janganlah sepele dengan menulis sebab ia memberikan kegunaan nan luar biasa bagi siapa saja nan menekuni diriny dengan menulis. Selamat menjadi penulis besar.