Menjalankan Teori Menulis

Menjalankan Teori Menulis

Menulis bagian dari belajar, dengan menulis kita bisa membagikan ilmu nan kita punya, menuangkan isi hati kita, bahkan mengubah, menambah atau mengurangi hayati dan kehidupan seseorang. Dan bukan mustahil, dengan menulis kita bisa mengubah dunia. Yang kita perlukan hanyalah belajar tentang teori menulis terlebih dahulu, agar tulisan-tulisan nan kita hasilkan memiliki bobot kualitas nomor satu.

Belajar menulis sama halnya dengan belajar bidang lainnya. Awalnya kita pahami terlebih dulu, dari definisinya, macam-macam teori tentang menulis, kemudian cara-caranya termasuk di dalamnya tentang teknik atau anggaran main sebuah penulisan. Setelah kita bisa menguasai itu semua, tentulah kemudian menulis menjadi mudah dan menyenangkan. Bahkan bisa membuat ketagihan, tak percaya? Silahkan, coba saja!

Menulis ialah suatu kegiatan nan dilakukan buat membuat tulisan dengan maksud buat menyampaikan ide atau pikiran nan kita punyai kepada orang lain. Menulis fiksi maupun non fiksi memiliki tujuan nan sama, yaitu agar apa nan ditulis bisa tersampaikan kepada pembacanya. Apapun isi tulisannya pastilah mengandung pesan dan maksud-maksud tertentu.



Pemahaman tentang Teori Menulis

Teori tentang menulis lebih berbicara tentang tata cara dalam penulisan. Atau lebih tepatnya bisa dikatakan teori tentang menulis ialah sebagai suatu cara nan menjelaskan bagaimana kita harus menulis. Teori tentang menulis berbeda dengan teknik-teknik menulis, teori lebih tentang hal-hal nan formil sedangkan teknik menulis lebih kepada hal-hal nan materiil seperti gaya bahasa, pemilihan diksi, penggunaan majas, dsb.

Teori tentang menulis diawali dari pola pikir kita atau cara berpikir kita tentang sebuah masalah. Bagaimana persepsi kita tentang permasalahan, hal itu menjadi dasar dari sebuah teori tentang menulis.

Contohnya ialah bagaimana persepsi ataukah pandangan kita tentang gelandangan dan pengemis nan masih banyak berkeliaran di jalanan, padahal telah ada anggaran perundang-undangan nan menyebutkan tentang embargo mengemis dan menggelandang di jalanan atau tempat-tempat umum. Bahkan kita bisa pula mengemukakan persepsi kita tentang kewajiban negara nan tertuang pula dalam undang-undang, bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Setelah itu barulah kita mulai menyusun kerangka tulisan. Kerangka tulisan ialah sebuah format planning dari tulisan nan hendak kita buat. Biasanya kerangka tulisan berisi tentang pokok-pokok pikiran dari tiap paragraf atau bab-bab nan hendak tulisan ditulis. Dalam kerangka itu pula kita tentukan gaya penulisan kita, apakah penulisannya deduktif atau induktif, apakah berupa narasi, deskriptif, persuasi ataukah argumentatif.

Kerangka tulisan atau biasa disebut kerangka karangan juga berfungsi sebagai panduan, nan bertujuan buat menjaga konsistensi dan koherensi tulisan kita secara keseluruhan. Sebagai penulis pemula, kita bisa membuat kerangka karangan agar tulisan nan kita untuk nantinya tak melantur kemana-mana.

Setelah pokok-pokok pikiran kita tentukan dalam sebuah kerangka karangan. Langkah berikutnya ialah pengembangan kerangka karangan atau tulisan tersebut. Mengembangkan tiap pokok pikiran bisa menghasilkan sub judul ataupun sub topik baru nan harus senyawa dengan ide pokok nan telah ditentukan sebelumnya.

Sebab jika melenceng sedikit saja dari apa nan telah ditetapkan, secara otomatis pula kekacauan tulisan bisa terjadi. Kemungkinan tak koheren, tak konsisten dan tak berujung pangkal sangat besar peluangnya. Kecuali, jika kita mau buat merubah holistik pokok-pokok pikiran nan sudah ada buat menjadi ide atau pokok pikiran baru. Yang tentu melahirkan kerangka tulisan baru.

Sekali lagi, menulis bukanlah hal nan rumit. Asal kita tahu jalur nan dilalui., dengan cara memahami teori tentang menulis sebaik-baiknya. Maka, semudah menemukan sebuah rumah dengan mengikuti arah dan petunjuk jalan nan telah dituliskan. Maksudnya yaitu menulislah dengan petunjuk-petunjuk dalam teori tentang menulis itu, agar tidak tersesat. Dan temukan jalan buat menuju rumah imaji penuh impian nan berada di tikungan. Selamat menulis!



Menjalankan Teori Menulis

Teori akan sekedar menjadi teori belaka ketika hal itu tak diterapkan pada sebuah tindakan praktis. Dengan menjalankan apa nan ada di dalam teori tersebut maka akan membuat teori menjadi hal nan tidak sekedar teori.

Tak cukup mudah buat mengaplikasikan teori ini menjadi tindakan nyata. Namun ini ialah sebuah keharusan walaupun dirasakan akan sulit namun pastilah akan ada jalan buat melakukannya asal memang ada niat nan tulus dan kesungguhan hati dalam menjalankan kegiatan menulis ini. agar memang tidak hanya menjaid sekedar teori menulis.

Demikian pula dengan hal menulis ini. teori tentang menulis ini haruslah dijalankan pada sebuah tindakan konkret yaitu menulis. Berikut ialah beberapa hal nan bisa dilakukan buat menjalankan teori tentang menulis ini.

1. Mulai menulis

Inilah hal pertama nan harus dilakukan dengan segera. Mulailah buat menulis agar bisa membuat menulis tidak hanya sekedar teori tapi ialah sebuah tindakan praktis nan dilakukan.

Terkadang bagi sebagian orang, memulai suatu tindakan ialah hal tersulit nan dilakukan. Untuk melakukan hal ini butuh banyak sekali tekad kuat dan semangat nan memabara di dalam jiwa.

Dalam menulis, memang harus dilakukan dengan mulai menulis. Agar kegiatan menulis ini menjadi suatu hal nan mudah dan memudahkan maka bisa dimulai dengan hal nan dianggap kita disenangi.

Misalnya ialah menulis akan hal apa saja nan disukai, contohnya mengenai kegemaran atau peristiwa menyenangkan nan pernah dialami. Dengan melakukan hal ini maka secara tak langsung akan bisa buat menumbuhan rasa suka terhadap kegiatan menulis itu sendiri. Dan terlebih lagi ialah timbulnya perasaan bahwa memang kegiatan menulis ini bukanlah suatu hal nan dianggap sulit atau menyulitkan.

Dengan memulai menulis akan hal nan disukai maka akan menjadikan menulis juga merupakan hal nan disukai pula. Ini ialah sebuah permulaan nan bagus buat memupuk rasa cinta kepada menulis ini.

Kita bisa melakukan hal menulis ini sedikit demi sedikit. Misalnya buat awal, kita membuat tulisan hanya beberapa paragraf saja. Kemudian, dari hari ke hari akan terus meningkat menjadi beberapa paragraf lagi bahkan beberapa lembar. Ini juga harus terus ditanamkan dan berusaha buat dilakukan di setiap harinya.

2. Terus menulis

Hal kedua nan harus dilakukan ialah membuat menulis ialah sebuah Norma nan harus dilakukan pada setiap harinya. Semakin hari akan semakin bisa menemukan celah buat mendapatkan kemudahan dan keasyikan akan menulis itu sendiri.

Terlebih, mengalirnya ide akan bisa terjadi dengan begitu mudah. Kesulitan akan sedikit demi sedikit dihilangkan dan diubah menjadi sebuah kemudahan sebab bisa mengkaitkan antar ide nan ada.

Apa nan kita lakukan ini ibarat mengasah pisau agar bisa menjadi pisau nan tajam. Demikian pula dengan pikiran kita. Dengan semakin banyak menulis maka pikiran kita akan terlatih buat bisa merangkai ide nan ada menjadi sebuah hal nan memang berharga buat dibaca dan tidak sekedar menjadi pengisi buku harian kita.

3. Beri asupan menulis dengan menbaca

Menulis dan membaca ialah dua hal nan tidak boleh dan tidak bisa buat dipisahkan. Membaca akan memberikan banyak input ke dalam otak dan pikiran kita. Sedangkan menulis ialah hasil dari olahan input nan telah diberikan ke dalam otak dan menjadi hasil output berupa tulisan karya kita sendiri.

Kebanyakan penulis nan sudah memiliki jam terbang nan sangat tinggi juga memiliki jam terbang buat membaca juga cukup tinggi. Mereka pastinya sudah mengalokasikan beberapa waktu dalam satu hari nan dimiliki oleh membaca.

Sehingga hal ini akan memberikan pengaruh pada kemudahan dalam mencari ide nan ada atau mengkaitkan satu hal dengan hal nan lain. sebab semuanya sudah mudah buat ditemukan di dalam otak nan telah dipenuhi dengan segala hal nan berasal dari aktivitas membaca.

Dengan membaca akan memberikan kemudahan buat menulis. Dan teori tentang menulis ini akan lebih mudah buat diterapkan dalam hasil tulisan kita. Banyak jenis bacaan nan akan memberikan kita surat keterangan terhadap tindakan kita menulis.

Menjalan teori tentang menulis ini sejatinya tidak perlu cukup banyak jalan. Hanya ada satu jalan yaitu menulis itu sendiri. Dengan menulis akan menjadikan teori tentang menulis sebagai sebuah hal nan aolikatif atau bisa buat diterapkan. Itulah apa nan disebut dengan teori menulis, sebuah teori nan akan menunjukan jalan tentang bagaimana itu menulis.