6. Usus Besar

6. Usus Besar

Bagaimana fisiologi sistem pencernaan kita bekerja? Kita tak pernah tahu betapa dahsyatnya organ pencernaan bekerja di saat kita menyantap sepotong cokelat, ayam goreng nan lezat, ataupun snack camilan favorit kita. Proses tersebut seperti kita sedang melangkah. Ada langkah pertama, kedua, ketiga, dan langkah berikutnya.

Langkah pertama ialah saat kita mengunyah makanan. Makanan tersebut akan bercampur dengan saliva (ludah). Saliva atau cairan ludah tersebut akan membuat makanan lumat dan mudah ditelan.

Langkah kedua ialah ketika kita menelan. Makanan akan terdorong ke leher hingga ke tabung nan disebut kerongkongan. Di kerongkongan, ada otot nan memeras makanan kita. Kemudian, mendorongnya turun ke lambung. Saluran berotot itu disebut esofagus.

Di dalam lambung, makanan dihancurkan dan menjadikannya carian nan kental. Makanan tersebut kemudian bertualang ke usus kecil nan mengubah makanan menjadi semacam sup basah. Lalu, usus kecil akan mengeluarkan zat kimia makanan nan dibutuhkan oleh tubuh kita.

Langkah ketiga, zat kimia makanan dibawa ke lever dan siap buat dikirim ke seluruh tubuh. Apa jadinya dengan residu makanan lainnya? Residu makanan akan menuju ke usus besar. Usus besar akan mengumpulkan makanan nan tak bisa dicerna. Usus besar akan mengeluarkan air dari makanan tersebut sehingga nan tersisa ialah gumpalan ampas kotor.

Langkah selanjutnya, gumpalan ampas nan ada di usus besar atau anus akan ditekan keluar dari dubur saat kita buang air besar.

Sakit Setelah Makan

Jika setelah makan perut Anda terasa sakit, berarti pencernaan Anda sedang terganggu. Gangguan pencernaan dapat terjadi sebab Anda makan tergesa-gesar. Selain itu, ketika Anda merasa cemas, dapat menyebabkan lambung mengeluarkan asam perut hiperbola dan inilah nan menyebabkan terganggunya pencernaan Anda.

Tips

Pernahkah Anda tak buang air besar selama seminggu? Apa nan Anda rasakan? Perut Anda niscaya terasa penuh dan rasanya sama sekali tak nyaman. Ketika Anda buang aing besar, kotoran nan dikeluarkan terasa begitu keras dan rasanya sekeras batu. Tahukah Anda bahwa itu berarti sistem pencernaan Anda sedang terganggu.

Agar sistem pencernaan Anda lancar, usahakan jangan pernah sekali-kali membiasakan diri menunda ke toilet ketika rasa ingin buang air besar atau buang air kecil datang. Selain itu, makan makanan berserat dan mengonsumsi sayuran serta buah-buahan membuat air besar Anda teratur dan lancar.

Organ Pencernaan

Setelah mengetahui bagaimana cara sistem pencernaan bekerja, berikut ini klarifikasi mengenai organ nan ada dalam sistem pencernaan.



1. Mulut

Tahap pertama dalam proses pencernaan melalui mulut. Mulut merupakan suatu rongga terbuka loka makanan dan air masuk. Bisa dikatakan bahwa mulut merupakan gerbang primer dimulainya system pencernaan. Bagian dalam mulut dilapis oleh selaput lender. Proses pengecapan pun terjadi di mulut memalui lidah. Pengecapan nan dirasakan lidah meliputi rasa manis, pahit, asin, dan asam. Sementara, penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius nan berada di hidung.

Makanan nan masuk ke mulut kemudian dipotong-potong oleh gigi depan dan dikunyah oleh gigi graham. Proses mengunyah oleh gigi graham ini menjadikan makanan lebih kecil sehingga mudah buat dicerna. Setelah itu, ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian makanan nan sudah dikunyah dengan enzim. Ludah pun mengandung antibodi dan enzim nan befungsi buat memecah protein dan menyerang protein secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.



2. Tenggorokan (Faring)

Dalam sistem pencernaan, makanan nan telah dikunyal di dalam mulut akan masuk ke dalam tenggorokan. Tenggorokan bisa diartikan sebagai penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Di dalam lengkung faring, ada tonsil (amandel), yaitu kelenjar limfe nan banyak mengandung kelenjar limfosit.

Selain itu, tonsil tersebut pun merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini pun merupakan persimpangan antara jalan napas dengan jalan makanan. Kelenjar ini terletak di belakang rongga mulut dan rongga hidung, tepatnya di depan ruas tulang belakang.



3. Kerongkongan (Esofagus)

Secara umum, kerongkongan ialah tabung atau tube berotot nyang dilallui oleh makanan saat makanan mengalir dari mulut ke dalam lambung. Dalam proses pencernaan, makanan masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltic. Kerongkongan atau esofagus ini terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu:

  1. Bagian superior (sebagian besar berupa otot rangka).
  2. Bagian tengah (merupakan campuran otot rangka dengan otot halus).
  3. Bagian inferior (terdiri dari otot halus).


4. Lambung

Lambung merupakan salah satu organ pencernaan. Setelah makanan dikunyah, makanan akan turun ke lambung melalui kerongkongan. Secara umum, lambung merupakan otot berongga nan besar. Lambung memiliki 3 bagian utama, yaitu Kardia, Fundus, dan Antrum.

Makanan nan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot nan berbentuk cincin nan dapat membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, otot tersebut menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Secara umum, lambung berfungsi sebagai gudang makanan nan berkontraksi secara ritmik buat mencampurkan makanan dengan enzim nan dimiliki lambung. Lambung menghasilkan 3 zat penting, yaitu:

  1. Lender nan berfungsi melindungi sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lender ini dapat menyebabkan kerusakan nan mengarah pada terbentuknya tukak lambung.
  2. Asam klorida (HCL) menciptakan suasana nan sangat asam. Zat ini sangat dibutuhkan oleh pepsin buat memecah protein. Keasaman lambung nan tonggi pun berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
  3. Pepsin merupakan enzim nan berdungsi buat memecah protein.


5. Usus Kecil (Usus Halus)

Usus kecil atau usus halus merupakan organ pencernaan nan berada di antara lambung dan usus besar. Setelah proses pencernaan terjadi di lambung, makanan dipindahkan dari lambung ke usus halus atau usus kecil. Dinding usus halus memiliki banyak pembuluh darah nan mengangkut zat-zat nan diserap ke hati melalui vena aorta.

Dinding usus melepaskan lendir nan melumasi isi usus dan air nan membanatu melarutkan makanan nan dicerna. Dinding usus halus pun melepaskan sejumlah enzim buat mencerna protein, gula, dan lemak. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase nan disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah amilum menjadi maltosa.

Sementara itu, lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi buat menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Setelah itu, pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini, terjadi pencernaan akhir sebelum zat-zat makanan tersebut diserap. Setelah melalui jejunum, makanan menjadi bentuk nan siap buat diserap. Penyerapan makanan terjadi di ileum.

Zat seperti glukosa, vitamin nan larut di dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, akan dibawa oleh pembuluh darah dan siap buat diedarkan ke seluruh tubuh. Sementara itu, asam lemak, gliserol, dan vitamin nan larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus, akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.



6. Usus Besar

Makanan nan sudah melewati usus halus akan masuk ke dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu, bagian nan menaik ( ascending colon ), bagian nan mendatar ( transverse colon ), bagian nan menurun ( descending colon ), dan berakhir pada anus. Makanan nan sampai di usus besar bisa dikatakan sebagai residu makanan nan tak diserap. Residu makanan tersebut terdiri atas sejumlah air dan bahan makanan nan tak bisa dicerna.

Secara umum, usus besar berfungsi mengatur kadar air pada residu makanan. Di dalam usus besar, banyak sekali mikroorganisme nan membantu membusukkan sisa-sisa makanan. Residu makanan nan tak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas nan bau disebut feses atau tinja nan dikeluarkan melalui anus.

Nah, itulah klarifikasi mengenai fisiologi dan anatomi system pencernaan. Semoga bermanfaat bagi Anda.