Manfaat dongeng

Manfaat dongeng

Kegiatan mendongeng sebelum tidur sudah menjadi bagian dari Norma masyarakat Indonesia sejak dahulu. Kebudayaan dan kepercayaan masyarakat setempat mempengaruhi dongeng-dongeng nan diceritakan secara turun temurun itu.

Terbukti dari kisah-kisah rakyat nan banyak terdapat di seluruh daerah di Indonesia nan berkisah tentang terbentuknya suatu daerah seperti Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain sebagainya. Selain cerita rakyat nan khas dengan kebudayaan nan beragam, muncul pula dongeng hewan atau nan biasa disebut fabel nan menceritakan kehidupan hewan dimana hewan-hewan tersebut bisa berbicara dalam bahasa manusia.



Kancil dan Buaya

Tersebutlah kisah kancil dan buaya nan masih terkenal hingga saat ini. Di sebuah sungai nan airnya tenang, terdapat sekelompok buaya nan besar. Suatu hari si kancil ingin menyeberangi sungai tersebut dan menemukan bahwa tidak ada kapal atau jembatan nan dapat membawanya ke seberang sungai. Dilihatnya seekor buaya sedang berjemur di pinggir sungai.

Dengan gagah berani, dihampirinya buaya tersebut dan mengatakan bahwa dia ingin membagikan daging segar untuknya dan teman-temannya. Maka buaya tersebut memanggil teman-temannya buat berbaris agar si kancil bisa menghitung jumlah mereka.

Setelah buaya berbaris dengan rapi, kancil melompat dari buaya pertama hingga buaya terakhir sambil menghitung dengan suara lantang, “satu, dua, tiga…” begitu seterusnya hingga sampai di seberang sungai. Setelah sampai, Kancil menertawakan buaya dan mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak memiliki daging segar, melainkan hanya butuh menyeberang sungai. Berkat para buaya, kancil sukses menyeberangi sungai tersebut dengan selamat.



Hikmah Cerita

Dongeng kancil dan buaya sarat dengan hikmah nan bisa digunakan buat mengajarkan anak-anak mengenai kecerdasan. Kancil nan berbadan kecil terkenal dengan kecerdasannya, sehingga mampu menipu daya makhluk nan tubuhnya lebih besar darinya. Sementara Buaya nan bertubuh besar, ternyata tidak sepintar Kancil sehingga dengan mudah diperdaya oleh hewan nan lebih kecil tersebut.

Bagaimana menjelaskan moral cerita kepada anak tanpa terkesan menggurui? Dongeng kancil dan buaya ini bisa membantu dengan cara menjelaskan bagaimana kancil terus menerus mengasah kepandaiannya dengan banyak membaca buku mengenai hewan-hewan lain nan hayati di hutan. Kalau tak membaca buku, darimana lagi si kancil mendapat ilmu pengetahuan, kan?

Selain hikmah nan ada mengenai kepandaian si kancil kita juga harus pandai-pandai menggali unsur lain. Di dalam cerita dongen kancil tersebut menceritakan betapa cerdiknya kancil membohongi buaya. Di dalam dongen ini tak hanya ada nilai positif nan dapat diambil tetapi kita juga harus jeli mengarahkan anak agar tak terjerumus ke dalam hal negatif nan ada di cerita.

Membohongi orang lain dengan ilmu nan dimiliki termasuk ke dalam perbuatan nan negatif. Perbuatan nan tak baik nan tak harus dicontoh oleh anak. Memiliki kepandaian dan ilmu bukan berarti dapat menggunakannya buat kepentingan pribadinya.

Seperti nan dilakukan oleh si kancil ketika ingin menyeberangi sungai. Dengan akal dan ilmu nan dimilikinya kancil membodohi buaya nan memang ternyata tak begitu pintar. Si kancil berbohong pada buaya bahwa dirinya memiliki daging nan segar.

Perbuatan berbohong nan dilakukan oleh kancil demi kepentingannya buat menyebrangi sungai ialah hal nan tak patut dicontoh. Memiliki ilmu dan menjadi pintar itu boleh tetapi dengan ilmu nan dimilki sehingga dapat membohongi dan membodohi orang lain itu ialah perbuatan nan tak baik dan tak diperbolehkan.

Hal negatif seperti ini juga harus kita terangkan kepada anak dengan baik. Dengan adanya klarifikasi dari orang tua maka hal nan negatif nan terkandung dalam dongen dapat dihindari dan tak ditiru oleh anak.

Tentunya kita tak ingin anak membohongi kita ketika ingin menggapai apa nan diinginkannya. Seperti nan dilakukan oleh kancil dalam dongen tersebut. Demi keinginannya buat menyeberangi sungai, kancil membohongi buaya.

Pandai-pandailah kita menyimak dari ceita suatu dongeng. Ada hal nan dapat jadi negatif namun tak kita sadari dan disadari oleh anak kita. Tentunya kita tak ingin hal itu sampai terjadi bukan? Oleh sebab itu, pandai menyimak bacaan nan akan kita berikan kepada anak ialah hal wajib nan harus dilakukan oleh orang tua.

Mendongeng sebelum tidur selain bertujuan mengajarkan moral nan baik kepada anak, juga efektif dalam mendekatkan emosi anak dengan orang tuanya.



Manfaat dongeng

Dongen bukanlah hanya cerita fitnah nan diperankan oleh hewan. Dongen tidaklah semata-mata hiburan nan dapat diberikan kepada anak sebagaimana kita memberikan sebuah mainan mobil-mobilan atau boneka.

Dongeng memiliki kegunaan nan lebih bagi perkembangan anak. Banyak sekali kegunaan nan dapat kita ambil dari membacakan dongen kepada anak. Manfaat dongen berguna sekali bagi perkembangan otak anak. Berikut ialah beberapa kegunaan dari dongeng.

1. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

Tanpa kita sadari dengan mendongeng ke anak akan mampu meningkatkan kemampuan berbahasanya. Jika kita ingin anak kita pandai dalam bertutur kata maka ada baiknya selalu membaca dongeng ke anak.

Saat bercerita atau mendongen ke anak, banyak sekali bahasa nan kita ucapkan. Pemakaian bahasa nan ada dalam cerita direkam dalam memori anak. Dengan adanya proses tersebut maka anak akan lebih kaya bahasa dibandingkan dengan anak nan tak dibacakan dongen.

2. Mengembangkan Kemampuan Imajinasi

Di dalam cerita dongeng banyak sekali khayalan nan dituangkan dalam cerita. Sebut saja salah satu dongen nan ada yakni kancil. Ketika menyebutkan kancil dengan narasinya, maka anak akan segera berimajinasi sinkron dengan citra nan dinarasikan tersebut.

Dalam perkembangannya, memang sangat wajar anak memiliki imajinasi. Umur anak nan mengalami perkembangan khayalan ialah pada saat berumur tiga sampai tujuh tahun. Pada usia ini anak mengalami perkembangan daya imajinasinya. Agar pola khayalan sang anak bisa berkembang ke arah nan positif butuh pengarahan dari orang tua.

Salah satu arahan nan dapat diberikan ialah dengan membacakan cerita-cerita dongen nan baik. Dongeng nan baik akan membuat khayalan anak berkembang lebih baik. Selain itu, khayalan anak juga akan berkembang lebih tearah dan teratur.

Keteraturan dan keterahan ini dilatih dan dipola dari cerita nan ada di dongeng. dalam dongeng cerita diatur secara apik dan terarah. Dengan adanya alur nan rapi dan terarah tersebut khayalan nan berkembang ada anak pun menjadi teratur dan terarah seperti alur cerita nan ada pada dongen.

Dimulai dari taaruf tokoh dari cerita nan ada pada dongeng. Kemudian muncul permasalahan atau konflik nan nantinya diakhiri dengan solusi dari knflik nan ada tersebut. Dalam penyelesainnya pun ada hikmah dan nilai positif nan dapat diajarkan kepada anak. Jadi dengan dongeng banyak sekali hal nan dapat didapatkan.

3. Membantu Perkembangan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional diperlukan oleh sesorang dalam bersosialisasi. Seperti nan telah diketahui bahwa manusia tak dapat hayati tanpa manusia nan lain. Manusia selalu berhubungan atau berkomunikasi dengan manusia nan lain.

Emosional ialah hal nan tak dapat dilihat secara kasat mata. Hal nan tak kasat mata seperti itu akan sulit buat mengajarkannya kepada anak-anak. Nilai-nilai emosional persahabatan kepada teman tentu sangat sulit buat diajarkan kepada anak.

Bagi ibu tentu sangat sulit ketika melihat anak selalu bertengkar dengan temannya. Kadang dapat berulang kali menjelaskan kepada anak tentang emosional persahabatan tersebut. Namun berulang kali anak juga kurang paham dengan apa nan dimaksudkan oleh ibunya.

Lewat dongeng nan berisikan berbagai emosional persahabatan dan berbagi kebaikan kepada sesama mampu membantu ibu dalam menanamkan nilai emosional tersbut. Dengan pahamnya anak akan nilai-nilai emosional maka akan membantu anak dalam bersosialisasi dengan sesamanya. Kemampuan anak bersosialisasi akan berkebang dengan baik jika kecerdasan emosionalnya juga berkembang dengna baikpula.

4. Meingkatkan Fungsi Analisa Anak

Setiap cerita nan ada di dalam dongeng niscaya berisikan sebuah permasalahan hayati nan ada. Degan gaya narasi nan dikemas oleh dongeng tersebut maka anak akan lebih mudah mengikuti cerita nan ada dalam dongeng. selain itu anak juga akan belajar menganalisa sinkron dengan cerita nan ada dalam dongeng.

Semakin banyak dongen nan kita ceritakan ke anak maka semakin banyak analisa nan dapat diambil oleh anak. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masalah nan didapatkan dari berbagai dongeng. selain itu juga dalam cerita dongen tersebut juga disertakan solusi dari setiap permasalahan nan ada. Dengan demikian anak akan mudah menyerap dan menganalisa semua permsalahan nan ada.