Gambaran Neraka Dunia
Tidak boleh berbohong, tak boleh nakal, tak boleh melawan orang tua, tak boleh mencuri, nanti masuk neraka. Neraka itu penuh dengan barah nan tak akan berhenti membakar para penghuninya. Siksaan demi siksaan akan selalu dan tidak akan ada jedanya.
Jadi hindari hal-hal nan dilarang Allah Swt. agar tak didaftar menjadi makhluk neraka. Itulah salah satu wejangan orang tua kepada anak-anak mereka. Citra neraka itu dapat menjadi senjata ampuh membuat anak-anak menjadi manis dan tak berani berbuat nan macam-macam.
Setelah agak besar apakah citra neraka itu masih mempan buat menakut-nakuti anak-anak nan sudah sedikit banyak mencicipi asam garam kehidupan di global yang fana ini?
Bisa iya, dapat tidak. Semakin banyak pengetahuan seseorang tak menutup kemungkinan bahwa dia semakin berani berbuat dosa. Alasan dari sedikit demi sedikit melanggar anggaran Allah Swt. tersebut biasanya tak jauh-jauh dari urusan mulut, perut, dan nan di bawah perut.
Rasa bersalah telah melakukan dosa bisa membuat seseorang begitu menyesal dan sangat bersedih. Apalagi ketika membayangkan citra neraka nan begitu dahsyat. Bagaimanapun nasihat orang tua ketika kecil akan membawa alam bawah sadarnya memberikan peringatan agar tak terlalu larut dalam perbuatan nista dan cepat-cepat kembali kepada jalan nan telah ditentukan oleh Allah Swt..
Tapi godaan global nan begitu kuat terkadang menyeretnya kembali ke arah jalan kenistaan. Berkali berdo'a dan mengharap Allah Swt. akan memberinya petunjuk agar terlepas dari lingkaran setan kenistaan hidupnya. Berharap Allah Swt. akan memberikan ampunan dan dengan kelembutan kasih-Nya, dia berharap citra neraka tak akan menjadi konkret di alam kubur maupun di alam barzah nantinya.
Merangkai Citra Neraka
Hidup manusia tak lain dan tak bukan hanya buat berbakti kepada Allah Swt.. Sebagai khalifah di global manusia nan telah diberi ilmu pengetahuan tentang dunianya harusnya terus bersyukur dan tak menyakiti diri mereka sendiri. Citra neraka bukan buat membuat manusia takut kepada neraka. Tapi citra neraka itu buat membuat manusia merasa bahwa Allah Swt. sayang terhadap mereka dan Allah Swt. tak ingin manusia terlena dalam buaian dosa-dosa nan hanya akan membuat manusia menderita pada akhirnya nanti.
Adalah janji Allah Swt. bahwa setiap manusia nan beriman akan diberi kebahagiaan nan hakiki. Namun, manusia sering tak bersabar diri dan mudah sekali merasa bahwa hidupnya sangat menderita. Dia seakan telah merasakan citra neraka di dunia. Hidupnya penuh dengan kesukaran. Jalannya tertatih melalui dari satu kesulitan ke kesulitan nan lainnya. Sulit baginya buat mengucap syukur sebab dia merasa Allah Swt. telah menghukumnya dan meletakkannya di neraka dunia.
Gambaran neraka itu memang tak ada nan indah. Semua serba susah dan serba menyakitkan. Bagi nan sering berbohong, lidahnya akan dipotong. Yang sering mencuri, tangannya akan dipotong. Yang sering membunuh, nan sering berbuat zinah, dan lain-lain, akan dibalas dengan kesengsaraan nan tiada tara. Apa nan ada di benak manusia tentang citra neraka pada saat ini itu hanyalah sekadar menunjukkan kemampuan manusia berpikir saja. Percayalah bahwa citra neraka nan sesungguhnya itu niscaya lebih pedih dari citra manusia pada saat ini.
Begitupun dengan citra surga. Apa nan dibayangkan manusia saat ini tak akan sama dengan apa nan akan dialami oleh manusia pakar surga nantinya. Semuanya niscaya jauh lebih latif dan tidak akan ada manusia nan menyesal telah masuk surga. Sebaliknya, niscaya semua penghuni neraka akan menyesal dan mereka berharap diberi kesempatan kedua buat bertobat dan menjalani hayati nan baik serta akan selalu ingat citra neraka agar tak terjebak kepada kehidupan nan akan membawa mereka ke neraka jahanam.
Semua telah terlambat. Sekali masuk neraka maka akan selalu di neraka hingga Allah Swt. dengan kasih sayang-Nya memerintahkan malaikatnya buat mengambil penghuni neraka tersebut dan membawanya ke surga. Citra neraka nan mengerikan itu sudah ada di depan mata. Naudzubillah . Semuanya hanyalah sebab kehendak Allah Swt..
Setiap waktu ialah kesempatan mengingat citra neraka
Tidak ada satupun nan terlewat oleh Allah Swt.. Apapun itu niscaya diketahui oleh-Nya. Jangan membayangkan kalau Allah Swt. bekerja seperti makhluk ciptaan-Nya. Dia tak sama dengan makhluk-Nya. Dia tak mempunyai anak atau diperanakkan.
Allah Swt. itu Esa dan tak perlu memikirkan siapa dan apa nan dilakukan Allah Swt. terhadap diri-Nya. Allah Swt. tak membutuhkan makan, minum, atau apapun seperti nan dilakukan oleh makhluk ciptaan-Nya. Allah Swt. tak perlu gambaran neraka atau citra surga buat melakukan sesuatu.
Allah Swt. itu bukan mahluk nan harus diiming-imingi terlebih dahulu agar mau melakukan sesuatu. Yang harus diyakini ialah bahwa Allah Swt. itu sangat sayang kepada manusia dan semua ciptaan-Nya. Allah Swt. ingin agar manusia kembali kepada-Nya dengan cara nan baik dan dalam keadaan nan baik. Keadaan beriman kepada-Nya. Anggap saja, bahwa membayangkan citra neraka ialah salah satu pintu buat menuju kebaikan.
Allah Swt. ingin manusia merasakan kebahagiaan nan paripurna tanpa ada nan menghalangi. Alla Swt. tak pernah memaksa manusia. Semuanya terserah manusia saja. Kalau mau baik, Allah Swt. telah memberikan tuntunan-Nya melalui Al-Quran dan hadits. Kalau mau jahat, balasan Allah Swt. sangat pedih. Bila citra neraka belum cukup menghalangi seseorang buat tak melakukan perbuatan dursila maka tunggulah suatu saat Allah Swt. akan menghukum orang tersebut dengan sanksi nan sangat sakit.
Bukan itu saja, sanksi itu akan membuat nama orang nan dursila itu tercatat abadi sebagai orang dursila baik di global maupun di akhirat. Bila ini terjadi maka semua manusia akan tahu dan akan mengingat orang tersebut sebagai orang jahat. Apa nan dilakukan oleh Abu Lahab telah membuat namanya abadi sebagai salah satu penghuni neraka. Mendengar namanya saja, orang sudah langsung mempunyai citra neraka di benaknya.
Alangkah indahnya kalau ketika nama seseorang disebut maka citra surgalah nan terbayang. Sebut nama Rasulullah saw, misalnya, keagungan laki-laki pilihan itulah nan akan terbayang. Damai dan tenanglah batin menyebut nama Muhammad sallahi 'alayi wa salam (SAW). Dialah utusan Allah Swt. nan telah mengajarkan bagaimana citra neraka bagi makhluk nan durhaka kepada-Nya dan bagaimana citra surga bagi makhluk nan semasa hidupnya hanya mencari bening hati kehakikian kasih ridho Illahi.
Gambaran Neraka Dunia
Di beberapa loka orang sering mengatakan bahwa loka itu ialah citra neraka dunia. Misalnya di penjara Guantonamo. Di penjara ini beberapa orang muslim harus merasakan siksaan nan luar biasa nan dilakukan oleh para tentara Amerika. Mereka bahkan harus menyaksikan Al-Quran dikencingi.
Padahal walaupun Allah Swt. tak butuh siapappun buat membeli-Nya. Bagi seorang muslim, rasanya kematian membela Al-Quran ialah kematian nan sangat diidamkan. Tapi bagaimana kalau ketidakberdayaan telah memaksa mereka buat hanya dapat menatap perih air seni menyiram kitab kudus tuntunan hayati manusia tersebut. Hanya do'a nan meluncur dari bibir-bibir nan tertekan.
Gambaran neraka global juga dapat disaksikan dari siksaan demi siksaan nan dialami oleh rakyat Palestina. Hampir setiap tarikan napas ialah emas bagi mereka sebab tarikan napas selanjutnya dapat saja tidak mampu lagi mereka lakukan sebab telanjur dirampas oleh para tentara zionis Israel. Rumah mereka dihancurkan. Anak-anak dibunuh. Beribadahpun tidak tenang sebab moncong senapan setiap saat tertuju kepada mereka.
Selain di Palestina, rakyat Afghanistan juga menyaksikan citra neraka global di negeri mereka nan terus terkoyak oleh perang. Wanita dibiarkan bodoh dan dibiarkan menjadi masyarakat kelas bawah nan tak boleh memperoleh pendidikan sedikitpun. Siapapun nan diam-diam menjadi guru bagi para wanita maka sanksi wafat ialah balasannya.
Apapun citra neraka itu sebaiknya dijadikan acuan dan semangat agar tak terseret ke sana. Jadikan citra neraka itu sebagai bentuk afeksi Allah Swt.. Allah Swt. ingin makhluk-Nya kembali ke surga loka asal muasal manusia.