Arti Doa Berdasarkan Al-Qur’an
Di tengah frustrasi sosial nan melanda, manusia bersandar pada Tuhan. Berharap setiap doa dijawab oleh Tuhan. Doa nan Mengancam, film besutan Hanung Bramantyo ini dibintangi oleh Aming. Berkisah seputar doa nan mengancam. Dan sahih terkabul.
Film ini unik. Karena “menggugat” eksistensi Tuhan. Padahal, manusia tak menilik apa nan dia lakukan terlebih dahulu. Terus bertumpu pada kekuatan doa . Namun, boleh jadi sikap berusaha tak nampak.
Memeluk Doa
Berdoa ialah hubungan intim antara manusia dan Tuhan. Doa ialah manifesto hayati kita. Life statement . Setiap keluh kesah tumpah ruah di sana. Setiap rasa senang mengucur dalam lantunan doa. Berdoa ialah wahana kita buat berkomunikasi dengan Tuhan.
Kekuatan doa sudah terbukti luar biasa. Dahsyat. Tutur Andrea Hirata “Bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita”. Jika doa ibarat mimpi. Maka tuhan niscaya memeluk erat tiap doa nan masuk.
Di film Bruce Almighty beda lagi. Jika kamu berharap keajaiban jadilah keajaiban itu. Jadi, doa bukan faktor tunggal. Butuh determinasi tinggi dari sang pendoa. Serial anak Lorong Waktu pernah mengangkat hal ini. Bahwa doa tanpa ikhtiar sama dengan nol besar.
Demikian pun ikhtiar tanpa doa. Karena tak ada nan kebetulan di global ini. Semua atas kehendak Tuhan. Maka doa ialah perwujudan sikap anti takabur. Di atas langit masih ada langit. Tuhan nan berkehendak atas apa nan terjadi di bumi ini. Tapi tak lantas kita akan bersikap pasrah. Men- propose god dispose .
Keajaiban Doa
Tak terhitung keajaiban doa nan terjadi di bumi ini. Setiap agama niscaya memiliki kisah masing-masing. Yesus nan hayati kembali kala selesai disalib. Lalu mukjizat nabi di Islam nan demikian banyak. Misal nabi Musa nan dapat membelah lautan, hingga menenggelamkan Firaun dan anak buahnya.
Kejadian di luar nalar tersebut bermula dari doa. Deretan manusia ini memang spesial sebab terjadi pada seorang nabi. Lalu bagaiamana dengan kita? Doa tak mengenal kasta. Persis ketika para jamaah nan masuk ke masjid. Tidak ada cerita pemimpin masuk di saf depan. Lalu pedagang asongan di belakang. Egaliter. Sederajat.
Doa pun berlaku demikian. Setiap orang boleh berdoa pada Tuhan. Bahkan, bad person pun mempunyai hak nan sama. Tuhan menilai manusia dari nilai ibadah. Urusan dikabulkan ialah hak preogatif Tuhan. Manusia hanya dapat berusaha nan terbaik. Sembari terus rendah hati. Meminta doa pada Tuhan. Just pray and do it!
Arti Doa Berdasarkan Al-Qur’an
Kekuatan doa sudah tak dapat kita pungkiri kedahsyatannya. Film-film nan mengangkat tema tentang kekuatan doa merupakan salah satu manifestasinya. Namun, kekuatan doa tak hanya kuat dalam film atau khayalan belaka, tetapi dalam kehidupan konkret pun kekuatan doa dapat kita dapatkan.
Sebenarnya ada beberapa pengertian doa nan ada dalam Al-Qur’an. Doa tak hanya semata permintaan kita kepada Allah Swt, tetapi masih ada pengertian doa lainnya nan diatur dalam Al-Qur’an. Berikut beberapa pengertian dan makna doa berdasarkan Al-Qur’an:
- Doa dalam pengertian ibadah. Beribadah di sini maksudnya jangan menyembah selain daripada Allah Swt. Doa sebagai ibadah ini seperti nan dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 106, “Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu nan tak bisa mendatangkan kegunaan kepada engkau dan tak pula mendatangkan madarat kepada engkau” .
- Doa dalam pengertian istighatsah atau memohon donasi dan pertolongan. Istighatsah di sini maksudnya ialah mintalah donasi atau pertolongan dari orang-orang nan bisa mungkin membantu dan memberikan pertolongan kepada kita. Doa ini seperti nan tergambar dalam surah Al-Baqarah ayat 23, “ Dan berdoalah kamu (mintalah bantuan) kepada orang-orang nan bisa membantumu” .
- Doa dalam pengertian permintaan atau permohonan. Maksudnya ialah memohon atau meminta kepada Allah Swt, pasti Allah Swt akan memperkenankan permohonan kita, seperti nan terdapat dalam surah Al-Mu’minun ayat 60, “Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan (pemintaan) kamu itu” .
- Doa dalam pengertian percakapan. Doa seperti percakapan ini seperti nan terdapat dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 10, “Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), ialah Subhanakallahumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)” .
- Doa dalam pengertian memanggil. Maksud doa dalam pengertian ini ini ialah memanggil, yaitu pada suatu hari, dimana Ia (Tuhan) menyeru (memanggil) kamu.
- Doa dalam pengertian memuji. Maksud doa dalam pengertian ini ialah pujilah oleh kita Muhammad akan Allah Swt atau pujilah oleh kita Muhammad akan Al-Rahman, seperti nan terdapat dalam surah Al-Isra ayat 110, “ Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahman (Maha penyayang)” .
Dari beberapa pengertian doa di atas dapat kita lihat bahwa doa ialah ucapan pemohonan dan pujian kepada llah Swt, dengan cara eksklusif dan disertai dengan kerendahan hati buat mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan nan ada dari sisi-Nya.
Bukti Kekuatan Doa
Tanpa kita sadari banyak hasil riset nan telah membuktikan bagaimana kekuatan doa ini. Ternyata doa itu merupakan sebuah kegiatan nan sangat positif dan sangat baik buat memenuhi apa nan diluar kuasa kita. Dengan berdoa ternyata juga dapat membuat usia kita lebih panjang. Untuk lebih jelasnya bagaimana kekuatan doa mempengaruhi kehidupan kita, dapat kita lihat dari beberapa hasil riset berikut ini.
- Riset longitudinal nan dilakukan selama 8 – 10 tahun oleh Robbins dan Metzner terhadap 2.700 orang, membuktikan bahwa angka kematian pada keompok nan rajin berdoa atau beribadah lebih rendah dibanding dengan kelompok nan tak rajin.
- Riset nan dilakukan oleh Zuckerman, Kals, dan Ostfield terhadap warga lanjut usia pun telah membuktikan hal nan sama; kelompok lanjut usia nan rajin berdoa terbukti lebih panjang umr dibandingkan dengan nan tidak.
- Penelitian nan dilakukan oleh Cancerellaro, Larson, dan Wilson terhadap para pecandu alkohol, narkotika, dan pasien gangguan jiwa skizofrenia atau gila, membuktikan rendah atau tak adanya komitmen terhadap agama. Riset juga membuktikan bahwa terapi atau pengobatan nan diberikan kepada mereka sukses secara optimal bila disertai terapi doa.
- Riset nan dilakukan oleh Barry Rosenfeld dan kawan-kawan dari Fordham University dan William Bretbart dari Memorial Sloan Kettering Cancer membuktikan adanya imbas spiritualis menawarkan perlindungan atau memberikan imbas penyangga dalam melawan keputusasaan pada pasien nan menganggap hidupnya akan segera berakhir.
- Sebuah riset juga mengemukakan bahwa ada keterkaitan antara sistem imun dengan taraf spiritualitas dan kondisi emosi. Tiga ilmuwan mengukur taraf spiritualis dan interleukin-6 (IL-6) atau protein pada sel-sel pengatur fungsi imun pada darah pasien penyakit kanker terminal. Terbukti ada kaintan antara taraf fungsi imun tubuh dengan suasana hati nan baik dan IL-6.
- Pada tahun 1998 sebuah studi nan dilakukan di California membuktikan bahwa 6 bulan setelah didoakan secara diam-diam, ternyata taraf kesehatan pasien AIDS terbukti membaik secara signifikan bila dibandingkan taraf kesehatan kelompok pasien AIDS nan tak didoakan.
- Pada tahun 2002, riset nan dilakukan terhadap 39 pasien ICU membuktikan mereka nan didoakan dapat keluar dari rumah sakit lebih cepat dibandingkan pasien nan tak didoakan, meskipun mendapat pengobatan nan sama.
Adab-Adab Berdoa
Kekuatan doa tak akan kita rasakan jika berdoa tak mengikuti adab berdoa nan benar. Tidak semua orang mengerti bagaimana adab berdoa nan sahih itu. Berdoa tak sekadar mengucapkan apa nan menjadi permintaan dan permohonan kita, tetapi juga harus memperhatikan adab-adab berdoa sebagai berikut:
- Menggunakan waktu nan mustajab ketika berdoa. DI antara waktu nan mustajab ialah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir.
- Memanfaatkan keadaan nan mustajab buat berdoa. Di antara keadaan nan mustajab buat berdoa ialah pada saat perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah, atau pada saat puasa menjelang berbuka.
- Menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan.
- Berdoalah dengan suara nan lirih dan tak dikeraskan, sebagaimana Allah Swt berfirman, “Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (QS. Al-Isra: 110) .
- Doa nan dipanjatkan tak dibuat bersajak, sebagaimana firman Allah Swt, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara nan lembut. Sesungguhnya Allah tak menyukai orang-orang nan melampaui batas” (QS. Al-A’raf: 55) .
- Berdoa dengan khusyu’ disertai merendahkan hati dan penuh pengharapan kepada Allah Swt, sebagaimana firmannya, “Sesungguhnya mereka ialah orang-orang nan selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan nan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka ialah orang-orang nan khusyu’ kepada Kami” (QS. Al-Anbiya”: 90) .