Penduduk Negara Jerman

Penduduk Negara Jerman

Republik Federal Jerman atau negara Jerman merupakan salah satu negara nan berada di kawasan Eropa Barat. Negara nan berbentuk federasi itu memiliki ekonomi dan politik nan krusial di Eropa maupun dunia. Negara Jerman terbagi menjadi 16 negara bagian. Di kawasan Uni Eropa, Jerman merupakan negara nan memiliki jumlah penduduk terbanyak. Selain itu, Jerman pun merupakan negara ketiga terbesar di global dalam hal penduduk imigran.

Negara nan beribu kota di Berlin ini menjadi anggota krusial dalam organisasi kawasan Uni Eropa. Selain tergabung dalam Uni Eropa, Jerman pun tergabung dalam keanggotaan G8 dan G20. Perlu diketahui bahwa Jerman dikenal sebagai negara nan memiliki dominasi ilmu dan teknologi nan tinggi, baik dalam hal ilmu-ilmu alamiah, ilmu sosial, dan ilmu kemanusiaan.



Sejarah Panjang Negara Jerman

Catatan sejarah negara Jerman sangat panjang. Sejarah Jerman sebagai suatu negara diawali sejak terbentuknya Konfederasi Jerman nan diprakarsai oleh Kerajaan Prusia. Namun, permukiman nan berada di tepian sebelah timur Sungai Rhein, nan sekarang menjadi lokasi terbesar Jerman, sebenarnya telah berlangsung sejak zaman prasejarah.

Wilayah nan menjadi negara Jerman sekarang ini merupakan wilayah nan sangat subur. Oleh kerena itu, banyak suku pendatang nan menghuni wilayah ini. Di sekitar Sungai Elba, dihuni oleh orang-orang Slavia. Selanjutnya, datang Kaum Germanik nan berasal dari utara. Kaum Germanik itu menghuni wilayah nan sama dengan wilayah nan dihuni oleh kaum Kelt. Hal itu mengakibatkan kaum Kelt terdesak hingga ke arah barat menuju Perancis dan Inggris.

Saat bangsa Romawi melakukan perluasan ke wilayah nan sekarang wilayah Jerman, muncul bukti tertulis mengenai wilayah ini. Catatan sejarah mengenai wilayah nan sekarang menjadi negara Jerman ini diawalai dengan adanya laporan tertulis dari bangsa Romawi dan bangsa Yunani mengenai Kaum Tidak beradab nan menghuni sebelah utara Pegunungan Alpen.

Perlu diketahui bahwa sebelum Romawi melakukan ekspansi, wilayah Jerman dihuni oleh suku Germanik. Namun, suku Germanik tersebut saling bersaing satu dengan nan lainnya. Persaingan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh bangsa Romawi buat menaklukkan wilayah timur Sungai Rhein. Namun, pada abad pertama Masehi, pasukan Romawi sukses dipukul mundur oleh kaum Germanik hingga ke tepi barat Sungai Rhein.

Setelah pasukan Romawi mundur, Kaum Germanik mulai melakukan ekspansi wilayah ke arah barat. Meskipun secara politis, kedudukan Romawi di wilayah tersebut sudah tak kuat, secara budaya suku Germanik dipengaruhi oleh budaya Romawi.

Setelah Perang Perancis-Prusia, politik di wilayah Jerman ini telah memainkan peranan nan krusial dalam masa monarki di Eropa. Proses unifikasi Eropa Tengah nan dilakukan oleh Karl Yang Agung pada abad ke-8 menjadi awal terbentuknya suatu imperium konfederatif atau nan lebih dikenal dengan nama Imperium Romawi Suci.

Imperium ini mewarnai budaya feodal di seluruh wilayah Eropa. Selain itu, pada masa imperium tersebut muncul gerakan reformasi gereja nan menimbulkan gerakan Protestanisme.

Saat Imperium Romawi Kudus dibubarkan pada 1806, dalam masyarakat di wilayah tersebut tumbuh rasa kebangsaan sebagai masyarakat nan berbahasa sama, yaitu bahasa Jerman. Namun, cita-cita menjadi negara modern tak terlaksanakan sebab Austria dan Hungaria menjadi sekutu membentuk negara terpisah dari Jerman modern.

Setelah Perang Global I dan Perang Global II, wilayah Jerman semakin berkurang. Selain itu, dua perang besar nan melanda global itu membuat Jerman terbagi dua menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Wilayah Jerman Barat dan Jerman Timur dibatasi dengan Tembok Berlin.

Jerman Barat lebih maju jika dibandingkan dengan Jerman Timur. Hal ini diakibatkan Jerman Barat lebih terbuka dalam bernegara, sedangkan Jerman Timur tertutup sebab pengaruh komunis. Namun, pada 1990, kedua wilayah itu manunggal kembali. Tepatnya, pada 3 Oktober 1990 reunifikasi antara Jerman Barat dan Jerman Timur terjadi. Reunifikasi ini ditandai dengan robohnya Tembok Berlin.



Geografi dan Sistem Pemerintahan Negara Jerman

Jerman nan berada di kawasan Eropa Tengah ini berbatasan langsung dengan Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Perancis di sebelah barat. Di sebelah selatan, Jerman berbatasan langsung dengan Swiss dan Austria. Di sebelah timur, Jerman berbatasan langsung dengan Ceko dan Polandia. Sementara itu, di sebelah utara, Jerman berbatasan langsung dengan Denmark.

Wilayah Jerman nan sekarang ini merupakan wilayah setelah Perang Global I dan Perang Global II. Sebelum terjadinya Perang Global I dan Perang Global II, wilayah Jerman sangat luas mencakup Polandia, Ceko, dan Kaliningrad (sekarang menjadi bagian Rusia).

Umumnya, topologi wilayah negara Jerman berupa dataran rendah di sebelah utara dan berbukit-bukit di sebalah selatan. Puncak paling tinggi di Jerman berada di Zugspitze dengan ketinggian 2.962 meter dpl. Titik paling tinggi di Jerman itu merupakan bagian dari Pegunungan Alpen nan berbatasan dengan Austria. Sementara itu, titik terendah di Jerman berada di Wilstermarsch (Rawa Wilster). Titik terendah di Jerman itu berada di dekat Steinburh sebelah utara.

Jerman merupakan salah satu negara nan dilalui oleh Pegunungan Alpen. Pegunugan di Jerman rata-rata memiliki ketinggian sekitar 500 hingga 1000 meter. Pegunungan nan ada di wilayah Jerman antara lain Pegunungan Alpen, Pegunungan Erz, Pegunungan Rothaar, Pegunungan Harz, dan pegunungan lainnya.

Di wilayah Jerman pun mengalir beberapa sungai. Sungai nan mengalir di wilayah Jerman antara lain Sungai Rhein, Sungai Elbe, Sungai Donau, Sungai Weser, dan Sungai Main. Berbicara soal danau, Jerman memiliki danau terluas nan berada di selatan. Danau terluas tersebut bernama Danau Konstanz.Jerman pun memiliki wilayah pantai nan menghadap ke Bahari Baltik di sebalah timur dan Bahari Utara di sebelah barat.

Berbicara soal bentuk pemerintahan, Jerman merupakan negara nan menganut demokrasi parlementer. Sistem ini dipimpin oleh seorang kanselir. Kanselir ini diraih secara otomatis oleh kandidat primer partai pemenang pemilihan generik federal. Parlemen di Jerman disebut Bundestag. Dalam pemerintahan Jerman, partai nan berkuasa di parlemen ialah partai nan memiliki koalisi nan dominan di parlemen.



Penduduk Negara Jerman

Jerman memiliki banyak kota besar, di antaranya Berlin, Munchen, dan Hamburg. Pada 2010, diperkirakan jumlah penduduk Jerman mencapai 81 juta jiwa. Jumlah penduduk ini membawa Jerman menduduki peringkat 15 penduduk terbesar di dunia. Di Berlin, penduduk Jerman berjumlah sekitar 3,4 juta jiwa, sedangkan di Munchen terdapat 1,4 juta penduduk. Sementara itu, di Hamburg terdapat sekitar 1,8 juta penduduk.

Mayoritas penduduk Jerman ialah orang Jerman asli. Penduduk imigran di Jerman pun cukup banyak, di antaranya imigran asal Turki, Italia, Yunani, Kroasia, Belanda, Spanyol, Serbia, dan Montenegro. Banyaknya imigran asing nan datang mengadu nasib di Jerman dampak terjadinya revolusi Industri di Jerman.

Masuknya imigran ke Jerman terjadi setelah Perang Global II berakhir. Jika imigran tersebut telah menetap di Jerman selama lebih dari 10 tahun, imigran tersebut dapat mendapatkan kesempatan menjalani proses naturalisasi buat menjadi warga negara Jerman.

Penduduk Jerman mayoritas memeluk agama Kristen, baik Kristen Protestan mapun Kristen Katolik. Jumlah penduduk nan memeluk Protestan dan Katolik pun hampir sama. Secara keseluruhan, sekitar 55 juta jiwa penduduk Jerman memeluk agama Kristen. Di Jerman pun tedapat penduduk nan memeluk Kristen Ortodoks. Agama kedua terbesar di Jerman ialah Islam dengan persentase sebesar 5.2%.

Nah, itulah sekilas mengenai serba-serbi negara Jerman. Semoga klarifikasi ini bisa menambah pengetahuan Anda. Selamat membaca!