Tipu Makar Ramalan Zodiak
Apakah Anda salah satu penggemar zodiak? Apakah Anda tahu sifat dari zodiak tersebut? Rubrik zodiak menjadi salah satu rubrik nan banyak diminati oleh remaja, bahkan orang dewasa dari dahulu hingga sekarang.
Rubrik nan mengangkat ramalan nasib manusia berdasarkan rasi bintang nan dikelompokkan menurut tanggal lahir ini sering ditunggu-tunggu sebab diyakini dapat mengungkap tabir masa depan nan misteri.
Jika hal nan disampaikan oleh ramalan zodiak tersebut sinkron dengan kenyataan, maka pembaca pun semakin penasaran buat melihat ramalan bulan selanjutnya.
Karena itulah, rubrik zodiak selalu menjadi salah satu rubrik pelaris bagi media masa. Karena beberapa pembaca fanatik, susah payah membeli koran atau majalah hanya buat melihat ramalan zodiaknya minggu ini atau bulan ini.
Apalagi sisi ramalan nan diangkat pada rubrik zodiak tersebut sangat menyentuh kebutuhan remaja. Seperti, ramalan cinta, keuangan dan sejenisnya. Apalagi, dalam sesi eksklusif rubrik zodiak juga membahas tentang jodoh dan asmara secara khusus.
Misalnya, zodiak aquarius akan lebih cocok berjodoh dengan zodiak cancer, zodiak pisces akan menjadi pasangan harmonis dengan zodiak sagitarius, dan seterusnya. Pernah mendengar ramalan seperti ini?
Pengertian Zodiak
Sebelum berbicara tentang tipu makar ramalan zodiak, ada baiknya terlebih dahulu diketahui pengertian dari zodiak . Dalam wikipedia bebas berbahasa Indonesia disebutkan bahwa zodiak berasal dari bahas Yunani, yaitu ‘Zoodiacos Cyclos’ nan artinya ‘lingkaran hewan’.
Jadi, zodiak ialah suatu istilah nan digunakan buat menyebut suatu sabuk hayal di langit nan berpusat pada lingkaran ekliptika. Lebih tepatnya istilah zodiak ini merujuk pada rasi- rasi bintang nan terdapat di sekitar garis khayal ekliptika.
Konsep tentang zodiak atau rasi bintang ini pertama kali dikenal pada masa peradaban Lembah Sungai Eufrat. Pada awalnya hanya dikenal enam rasi bintang, yaitu Pisces, Taurus, Cancer, Virgo, Scorpio dan Capricorn.
Namun, kemudian enam rasi bintang ini dipecah menjadi 12, sinkron dengan penampakan bulan sebanyak 12 kali bulan purnama dalam satu tahun secara berurutan pada bagian sabuk-sabuk khayal tersebut. Berikut ialah kedua belas rasi bintang nan juga sering ditemukan pada ramalan zodiak.
1. Aries (21 Maret - 19 April)
2. Taurus (20 April - 20 Mei)
3. Gemini (21 Mei - 20 Juni)
4. Cancer (21 Juni - 22 Juli)
5. Leo (23 Juli - 22 Agustus)
6. Virgo (23 Agustus - 22 September)
7. Libra (23 September - 22 Oktober)
8. Scorpio (23 Oktober - 21 November)
9. Sagitarius (22 November - 21 Desember)
10. Capricornus ( 22 Desember - 19 Januari)
11. Aquarius (20 Januari - 18 Februari)
12. Pisces (19 Februari - 20 Maret)
Dua belas rasi bintang inilah nan kemudian dikenal dengan zodiak. Nama-nama zodiak ini tak hanya berfungsi buat menamai rasi-rasi bintang nan terdapat di sekitar garis khayal ekliptika. Akan tetapi, kemudian juga dimanfaatkan oleh manusia secara turun temurun semenjak peradaban manusia di lembah sungai Eufrat buat menjelaskan ramalan nasib manusia.
Jadi, sifat dari zodiak tak hanya sebatas istilah nan menunjukkan gugusan rasi bintang di sekitar garis ekliptika, akan tetapi juga dimanfaatkan oleh sebagian orang buat membaca garis nasib dan keberuntungan. Benarkah demikian?
Astrologi, Bagaimana Zodiak Meramal Nasib Manusia?
Ya, bagaimana caranya sehingga zodiak dapat digunakan buat meramal nasib dan keberuntungan manusia? Untuk menjelaskan tentang hal ini kemudian dikenal sebuah ilmu, yaitu astrologi. Apa nan dimaksud dengan astrologi?
Astrologi ialah sebuah ilmu nan mempelajari interaksi antara gerakan benda-benda langit di tata surya bumi (planet, matahari dan bulan) dengan nasib manusia. Perlu diketahui bahwa planet, bulan dan matahari beredar di sekitar garis ekliptika. Jadi, secara tak langsung semua benda langit tersebut beredar di antara zodiak-zodiak nan telah disebutkan sebelumnya.
Ramalan astrologi atau ramalan zodiak disusun berdasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya tersebut di dalam sistem zodiak. Menurut ilmu astrologi, setiap manusia menyandang tanda zodiak sendiri-sendiri. Tanda zodiak pada seseorang diberikan berdasarkan kedudukan matahari dalam sistem zodiak menurut tanggal kelahirannya.
Sebagai contoh, Anda lahir pada tanggal 25 januari, maka Anda akan menyandang zodiak aquarius. Mengapa? Karena pada tanggal 25 Januari ini matahari sedang berada di dalam rasi bintang aquarius. Demikian juga dengan zodiak lainnya.
Berdasarkan klarifikasi tersebut dapat dipahami bahwa sifat dari zodiak pada dasarnya menunjukkan kedudukan benda-benda tata surya di wilayah rasi bintang. Dari sinislah manusia kemudian menghubung-hubungkan antara gerakan benda langit tersebut dengan sifat manusia.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diambil konklusi bahwa ramalan zodiak tak 100% menggambarkan fakta konkret dari nasib dan keberuntungan manusia. Dapat jadi, hanya sebagian kecilnya saja nan mengandung kebenaran nan kebetulan. Sisanya hanyalah tipu makar perasaan manusia belaka.
Tipu Makar Ramalan Zodiak
Sifat dari zodiak sebenarnya tak jauh dari tipu makar semata. Boleh jadi suatu ketika apa nan diramalkan dalam zodiak Anda sangat sinkron dengan fenomena nan Anda alami. Namun, sebenarnya isi ramalan tersebut lebih sering tak sinkron dengan fenomena nan terjadi.
Lalu, mengapa banyak nan begitu menanti-nanti buat membaca ramalan zodiak di setiap minggu atau setiap bulannya? Kembali lagi pada sifat manusia nan selalu ingin tahu, penasaran dengan apa nan akan terjadi pada dirinya di masa depan. Apalagi hal-hal nan menyangkut dengan asmara, finansial, global kerja, dan sejenisnya.
Jika ada pintu masa depan nan dapat diintip, maka mungkin manusia akan rela melakukan apa pun buat dapat mengintip masa depannya. Di sinilah tipu makar dari zodiak. Zodiak menawarkan kepada para pembaca bahwa rasi bintang (zodiak) tersebut dapat meneropong sebagian dari nasib manusia di masa depan.
Tawaran itu nan diharapkan oleh para pembaca zodiak. Ketika zodiak berisi kabar gembira tentang apa nan akan terjadi seminggu kemudian, pembaca pun merasa senang. Sebaliknya, ketika zodiak berisi kabar nan kurang mengembirakan atau bahkan sedih tentang apa nan akan terjadi seminggu ke depan, pembaca pun was-was.
Demikianlah zodiak telah menyihir para pembacanya terus menerus dengan rasa ingin tahu dengan ramalan nasibnya di masa nan akan datang.
Perlukah Nasib Diramal dengan Zodiak?
Meramal nasib dengan menghubungkan antara mobilitas benda-benda langit nan ada dalam tata surya dengan nasib manusia, demikianlah metode ramalan zodiak menurut ilmu astrologi. Pertanyaannya ialah perlukah meramal nasib dengan cara seperti itu?
Nasib manusia ialah sesuatu nan misteri. Tidak seorang pun tau apa nan akan terjadi pada dirinya buat waktu-waktu ke depan. Hanya Tuhan nan maha mengetahui rahasia tersebut.
Meramal nasib dengan menghubungkan gerak-gerak benda langit nan ada dalam tata surya dengan nasib dan keberuntungan manusia tak ubahnya dengan mempercayai mitos-mitos nan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Misalnya, mitos nan mengatakan jika telapak tangan gatal berarti pertanda akan mendapat rezeki, kupu-kupu masuk rumah pertanda akan ada tamu, dan mitos-mitos sejenisnya.
Nasib manusia ialah sesuatu nan dapat diusahakan buat lebih baik dan diperkirakan sendiri oleh manusia tersebut. Kuncinya ialah prinsip berikut, “Allah tak akan mengubah nasib suatu kaum (Manusia) sebelum kaum (manusia) itu sendiri nan berusaha buat mengubahnya.”
Jadi, mengapa harus sibuk mengintip nasib esok hari melalui ramalan zodiak nan akan menjatuhkan diri pada kesyirikan?
Bersungguh-sungguhlah buat memperbaiki nasib, miliki sasaran dan perencanaan. Sesungguhnya dari sasaran dan perencanaan itu, Anda dapat mengintip masa depan atau nasib Anda. Tinggalkan sifat dari zodiak nan memberi harapan-harapan palsu, percaya dirilah dengan keimanan nan teguh pada Allah Swt.