Hikmah Bala Tsunami

Hikmah Bala Tsunami

Bencana tsunami di global memang salah satu bala nan menakutkan. Tsunami ialah bala berupa gelombang ombak bahari nan besar dan mampu menyapu daratan. Tsunami ialah istilah dari Jepang, sebab negara ini memang paling sering terkena tsunami. “Tsu” artinya pelabuhan, dan “nami” berarti gelombang.

Mungkin Anda pernah bertanya, kenapa tsunami ini dapat terjadi? Ada banyak penyebab tsunami nan perlu Anda ketahui. Gempa tektonik dalam laut, letusan gunung berapi di bawah laut, longsor, meteor nan jatuh dalam laut, maupun sebab badai besar nan menuju daratan. Namun, nan paling banyak terjadi ialah tsunami sebab gempa tektonik bawah laut.

Bencana tsunami nan terjadi beberapa tahun akhir ini memakan banyak korban jiwa dan materi. Saat bala ini terjadi melanda penduduk Aceh dan Sumatera Utara, korban nyawa sangat banyak, rumah dan bangunan runtuh dan tersapu bersama gelombang air bah. Sehingga wajar kejadian tragis ini menjadi bala nan paling memilukan di Indonesia. Donasi pun datang dari dalam dan luar negeri menuju daerah Aceh dan sekitar.

Liputan televisi dan media tentang bala tsunami banyak menyita perhatian masyarakat di dunia. Bala alam nan banyak memakan korban bisa menjadi pelajaran berharga kepada manusia, agar mereka tetap menjaga kebersihan hati dan perilaku. Berhubungan dengan alam tanpa merusaknya, membuat teknologi nan ramah lingkungan. Kejadian alam nan besar bisa terjadi kapan saja tanpa diketahui manusia, seberapa pun kecanggihan teknologi nan mereka kuasai tetap mempunyai keterbatasan.



Tsunami - Tsunami Terbesar di Dunia

Dari zaman ribuan tahun lalu, telah banyak terjadi bala tsunami di global dan memiliki akibat nan sangat besar bagi kehidupan. Berikut ini ialah contoh-contoh tsunami di global nan tercatat dalam sejarah:

• Tsunami 6000 SM

Para ilmuwan memperkirakan ribuan tahun nan lalu, gugusan es longsor dan menyebabkan tsunami di Bahari Mediterania. Para ilmuwan geologi juga memperkirakan bahwa tinggi ombaknya setara dengan gedung 10 lantai.

• Tsunami Zaman Yunani Kuno

Terjadi sekitar 1500 SM, disebabkan sebab meletusnya gunung berapi nan dekat dengan Pulau Thera. Tsunami dengan gelombang sekitar 15 meter ini diperkirakan menewaskan ratusan ribu orang, bahkan menghancurkan peradaban Minoa nan sedang berkembang.

• Tsunami di Portugal

Terjadi pada 1 Novemver 1755 dan disebabkan oleh gempa di perairan Atlantik. Gelombang tsunami langsung menghantam Portugal. Selain itu, negara lain nan terkena imbasnya ialah Spanyol dan Maroko. Tercatat ada sekitar 60.000 korban jiwa.

• Tsunami di China

Terjadi pada tahun 1782, disebabkan gempa tektonik nan berpusat di Bahari China Selatan (dekat Taiwan). Diperkirakan 40.000 orang tewas, dan jangkauan tsunami di daratan mencapai 120 kilometer.

• Tsunami Krakatau

Salah satu tsunami di global nan cukup menggemparkan ialah tsunami dampak letusan Gunung Krakatau nan berada di tengah bahari (Selat Sunda) dan terjadi pada 27 Agustus 1883. Tsunami pun menghantam sebagian wilayah Jawa dan Sumatera, menewaskan sekitar 36.000 orang.

• Tsunami di Jepang

Terjadi pada 15 Juni 1896. Tsunami memang sering terjadi di Jepang, dan kali ini tsunami datang setelah gempa. Gelombang setinggi 30 meter sukses menyapu seluruh pantai timur Jepang dan menewaskan 27.000 orang.

• Tsunami “April Fool”

Seperti namanya, tsunami ini terjadi pada 1 April 1946. Saat itu ada gempa besar di Alaska dan mengirimkan gelombang besar nan langsung menghantam Hawaii. Tercatat ada sekitar 159 orang nan tewas dampak tsunami ini.

• Tsunami Teluk Lituya

Salah satu tsunami di global nan sangat mengerikan bahkan dianggap terbesar dalam sejarah ialah tsunami nan terjadi di Teluk Lituya. Gempa 8,3 SR nan terjadi di Alaska menyebabkan gelombang nan sangat tinggi (diperkirakan mencapai 524 meter). Untungnya, tsunami terbesar nan sering disebut sebagai mega-tsunami ini hanya menghantam pulau terpencil. Namun malangnya ada dua nelayan nan tewas sebab kapal mereka nan terkena gelombang dahsyat.

• Tsunami di Chile

Terjadi pada 22 Mei 1960, tsunami menghantam Chile hanya dalam waktu sekitar 15 menit. Gelombang setinggi 25 meter ini menewaskan sekitar 1.500 orang.

• Tsunami “Good Friday”

Terjadi pada 27 Maret 1964 dampak gempa 8,4 SR di Alaska. Gelombang setinggi 67 meter menghantam Valdez Inlet (Alaska), sedangkan ombak kiriman setinggi 6,3 meter langsung menyapu Crescent City, California. Tercatat ada sekitar 120 orang meninggal, 10 orang dari California.

• Tsunami di Filipina

Terjadi pada 23 Agustus 1976. Terjadi dampak gempa di sekitar pantai barat daya Filipina dan menewaskan sekitar 8.000 orang.

• Tsunami Papua Nugini

Terjadi pada 17 Juli 1998 dan disebabkan gempa berkekuatan 7,1 SR. Tercatat sebanyak 2.200 orang tewas dalam kejadian ini.

• Tsunami Aceh

Tsunami di global nan juga cukup menyita perhatian ialah tsunami Aceh nan terjadi pada 26 Desember 2004. Gempa tektonik 9,3 SR mengirimkan gelombang besar nan menyapu Aceh dan Sumatera Utara, Thailand, India, Sri Lanka, Malaysia, bahkan pantai timur Afrika. Sekitar 230 ribu orang tewas dalam peristiwa itu.

• Tsunami di Pulau Nias

Terjadi sekitar 3 bulan kemudian setelah tsunami Aceh, tepatnya pada 28 Maret 2005. Gempa 8,7 SR memicu tsunami dan menewaskan 1.300 orang.

• Tsunami Jogja

Terjadi pada 27 Mei 2006. Gempa 5,9 SR di bahari selatan Kota Bantul nan terjadi pada pagi hari ini menimbulkan gelombang tsunami nan menyapu daratan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tsunami ini menewaskan sekitar 3.000 orang lebih.

• Tsunami Mentawai

Terjadi pada 25 Oktober 2010 di Pulau Mentawai (sebelah barat Sumatera). Disebabkan oleh gempa 7,2 SR nan terjadi pada malam hari (sekitar pukul 9 malam) dan menyebabkan tsunami nan menewaskan puluhan orang.



Hikmah Bala Tsunami

Bencana tsunami memang memberi pelajaran nan berharga kepada manusia. Sesungguhnya manusia memang tak ada artinya di hadapan Tuhan, rahmat dari Tuhan nan menjadikan manusia berakal dan berhati mulia. Sifat kesombongan sebenarnya tak pantas dipegang oleh manusia.

Kejadian alam nan banyak menelan korban jiwa ini juga menerangkan pada manusia tentang kemahakuasaan Tuhan. Dimana pun manusia berada, dia tetap membutuhkan konservasi dari sang pencipta alam. Betapapun besarbangunan nan didirikan akan roboh seketika dengan guncangan gempa atau goyangan dari gelombang air tsunami. Manusia diciptakan dan diberi akal bukan buat menyombongkan diri, tetapi buat memahami penciptaan Tuhan di alam semesta. Sehingga timbul rasa membutuhkan dan ketergantungan kepada Yang Maha Kuasa.

Masyarakat global tercengang saat tsunami meluluhlantakkan daerah Aceh dan sekitarnya. Warga asing nan datang membantu korban tsunami sangat banyak dan berasal dari negara nan berbeda-beda, ini menunjukkan rasa humanisme masih dipegang oleh sebagian manusia di muka bumi. Banyak warga Aceh, terutama anak-anak nan terbantu dengan kedatangan para relawan dari penjuru tanah air dan luar negeri.

Anak-anak korban tsunami bisa tersenyum lebar setelah mendapatkan bimbingan dari para relawan. Ketakutan dan kebimbangan mereka bisa sedikit terhapuskan dengan keikhlasan dari berbagai tim penolong nan tiba di Aceh. Bahasa nurani dan humanisme masih berlaku di global ini, jangan patah arang dalam membina kedamaian di tengah masyarakat modern saat ini.

Demikianlah ulasan singkat tentang bala tsunami nan pernah mengguncang dunia, semoga menambah informasi para pembaca.