Sosiologi Pendidikan - Keluarga sebagai Lingkungan Terkecil Penyampaian Pendidikan
Sosiologi pendidikan merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial. Cabang-cabang ilmu sosial lainnya dapat berupa ilmu ekonomi, ilmu budaya atau nan biasa kita kenal dengan Antropologi, ilmu tata negara, ilmu komunikasi, ilmu geografi, ilmu sejarah, ilmu politik, ilmu pendidikan, sosiologi, ilmu hukum, serta ilmu kewarganegaraan.
Dalam etika pendidikan, tentu sosiologi pendidikan perlu diterapkan kepada pengajar dan objek nan diajarkan. Gunanya, agar pengajar mengetahui permasalahan-permasalahan nan terjadi dalam global pendidkan secara mendasar serta bisa mengarahkan potensi objek nan diajarkan ke arah nan lebih baik.
Pakar sosiologi Drs. Ary H. Gunawan mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan memiliki pengertian sebagai ilmu pengetahuan nan berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Jadi, ilmu sosiologi pendidikan ini sangat erat kaitannya dengan ilmu sosiologi nan memepalajari manusia dalam hubungannya dengan kelompok lain dan karena dampak nan ditimbulkan dari interaksi itu. Tidak heran, jika berbicara sosiologi pendidikan, kita harus mengerti tentang ilmu sosiologi terlebih dahulu.
Keterkaitan Ilmu Sosiologi dengan Sosisologi Pendidikan
Seperti nan diuraikan pada paragraf sebelumnya, bahawa sosiologi pendidikan ialah salah satu dari cabang ilmu sosial di mana dalam ilmu sosial itu sendiri pun tercakup ilmu sosiologi. Jika sosiologi diibaratkan sebagai induknya, sosiologi pendidikan diibaratkan sebagai anaknya.
Dalam ilmu sosiologi, kita akan mempelajari bagaimana manusia sebagai makhluk sosial berinteraksi dengan kumpulan manusia lainnya nan disebut sebagai masyarakat dalam satu kesatuan nan utuh. Baik buat tujuan nan sama, maupun tujuan nan berbeda. Di mana nantinya akan ditemukan kesepahaman antara satu sama lainnya. Atau dapat jadi akan menemukan benturan-benturan dalam pergeseran nilai-nilai humanisme sehingga timbul konflik-konflik.
Ilmu ini jg mencakup tentang sifat masyarakat, prilaku masyarakat dan perkembangan masyarakat, juga masalah lain nan berhubungan dengan masyarakat itu sendiri. Jelas bahwa ilmu sosiologi mempelajari segala seluk-beluk kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan ketergantungannya dengan manuisa lainnya.
Keterkaitannya dengan sosiologi pendidikan tentunya sangat erat. Di mana, sosiologi mempelajari permasalahan tentang manusia atau masyarakat dalam interaksinya. Adapun sosiologi pendidikan lebih dikerucutkan pada permasalahan nan ditemukan manusia dalam hal pendidikan, struktur pendidikan, dinamika pendidikan, masalah-masalah pendidikan, atau pun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.
Ringkasnya, manusia membutuhkan pendidikan buat belajar dalam hidupnya.
Sosiologi Pendidikan Perlu Diterapkan Dalam Kurikulum Sekolah
Banyaknya permasalahan nan dihadapi dalam global pendidikan akan berpengaruh terhadap taraf kecerdasan bangsa. Jika masyarakat tak dapat menemukan solusi atas permasalahan nan ditemukannya dalam bidang pengetahuan maka ia akan terhambat buat menjadi cerdas.
Pemahaman masyarakat nan rendah tentang pentingnya pendidikan merupakan bagian dari permasalahan sosiologi pendidikan itu sendiri. Itu sebabnya, ilmu ini sehausnya ada dalam kurikulum sekolah negeri atau swasta.
Diharapkan, dengan diterapkannya ilmu ini dalam kurikulum sekolah, pengajar maupun nan diajar (murid, siswa, dan mahasiswa) akan mengerti tentang permasalahan-permasalahan nan paling sering mereka temukan dalam global pendidikan. Selanjutnya, mereka akan mengerti bagaiaman solusi nan tepat buat pemecahan atas masalah-masalah nan dihadapi tersebut.
Selain itu, jika ilmu sosiologi pendidikan ini diterapkan di kurikulum pendidikan maka pengajar, murid, siswa, mahasiswa, dan orang tua akan menyadari betapa pentingnya pendidikan dalam perkembangan kehidupan manusia. Baku mutu ideal bagaimana nan harus mereka peroleh dalam strata usia mereka.
Misalnya, usia 6 tahun anak-anak sudah seharusnya melek huruf atau dapat membaca dan berhitung pada deret angka nan kecil. Para pengajar pun demikian, mereka harus tahu kapan suatu ilmu eksklusif harus mereka berikan ke anak didiknya. Kapan mereka harus menunda memberikan ilmu tersebut sampai usia anak didik mampu menerima secara optimal ilmu nan akan pengajar berikan.
Cara seperti itu akan membantu anak didik menyerap ilmu sinkron taraf kempuan otak mereka. Manfaatnya, ilmu tersebut tersampaikan secara efektif dan efisien. Selain itu, mutu pendidikan menjadi lebih baik.
Sosiologi Pendidikan - Faktor nan Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan
Dlam ilmu sosiologi pendidikan, banyak ditemukan permasalahan sukses atau tidaknya sebuah pendidikan, antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan individu
Pengetahuan masyarakat nan rendah akan pentingnya sebuah pendidikan akan membuat masyarakat tak mengerti bagaimana memperoleh pendidikan dan guna pendidikan tersebut buat meningkatkan kualitas diri.
2. Minat masyarakat
Minat masyarakat terhadap pengetahuan menjadi kunci keberhasilan pendidikan. Jika masyarakat tak memiliki minat nan kuat buat belajar maka ilmu akan sulit diberikan. Bagaiman mungkin ilmu dapat sampai ke otak individu, sementara masyarakat tak berminat ilmu tersebut diberikan padanya. Akibatnya, akan sia-sia suatu misi pendidikan jika mayarakat tak berminat atau berkenan.
3. Cara belajar
Cara belajar pun mempengaruhi sukses atau gagalnya sebuah pendidikan. Jika cara belajar masyarakat terlalu dipaksakan maka ia akan cepat jenuh. Akibatnya, mungkin memilih berhenti buat mempelajari suatu ilmu. Terlalu sporadis mengulang-ulang pelajaran pun akan menghambat penyerapan ilmu sampai ke otak. Alhasil, global pendidikan akan mengalami keterlambatan atau kemerosotan.
4. Cara mengajar
Jika poin sebelumnya ialah cara belajar masyarakat, poin nan satu ini ialah cara mengajar dari pengajar. Bila pengajar memberikan ilmu dengan menyenangkan dan menarik, tentu akan mempermudah penyampaian ilmu tersebut kepada masyarakat. Namun, Jika pengajar tak mengetahui metode pedagogi nan baik maka masyarakat pun agak kesulitan menangkap ilmu nan diberikan.
5. Wahana dan Prasarana nan Tidak Memadai
Sarana dan Prasarana nan tak memadai menjadi suatu kesulitan berkembangnya pendidikan. Gedung sekolah nan tak layak pakai, buku-buku pelajaran nan tak up to date , dan tenaga pengajar nan kurang akan membuat masyarakat kesulitan dan ogah-ogahan buat menuntut ilmu.
Dari beberapa permasalahan-permasalahan tersebut, sosiologi pendidikan mengkaji bagaimana permasalahan-permasalahan itu dapat muncul dan bagaimana solusi nan paling tepat buat mengatasinya.
Sosiologi Pendidikan - Keluarga sebagai Lingkungan Terkecil Penyampaian Pendidikan
Dalam sosiologi pendidikan dikemukakan bahwa lingkungan terkecil buat perkembangan pendidikan ialah lingkungan keluarga. Adapun nan bisa disebut sebuah keluarga ialah kumpulan nan terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Dapat saja hanya ayah dan anak, atau dapat juga hanya ibu dan anak.
Keluarga merupakan loka penyampaian ilmu nan bisa dilakukan sepanjang waktu. Mutu pendidikan orang tua nan baik bisa diturunkan pada keturunan-keturunan mereka selanjutnya.
Misalnya, seorang anak nan hayati di tengah keluarga dengan pencerahan dan pemahaman nilai-nilai agama dan nilai humanisme buat saling menghormati dan menyayangi baik, maka anak tersebut akan tumbuh dan berkembang dengan pemahaman nan tak jauh berbeda dari orang tuanya. Oleh karena itu, orangtua sebagai penentu keberhasilan pendidikan anaknya di rumah harus dituntut buat mampu menularkan pengaruh positif buat penididikan anaknya.
Jika suatu keluarga telah sukses memberi pengaruh positif buat tumbuh bunga pendidikan anaknya maka anak tersebut akan lebih mudah menyerap ilmu di lingkungan lain selain keluarganya. Seperti di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sosial lainnya. Tidaklah heran, jika ada orang tua nan begitu bersemangatnya berbagi ilmu sepanjang waktu kepada anak-anaknya. Dengan tujuan membiasakan mereka getol belajar dan menyadari arti pentingnya pendidikan.
Kesimpulannya, hubungan antar sesama manusia dalam lingkungan masyarakat, baik nan terkecil, maupun nan luas bisa mempengaruhi perkembangan sebuah pendidikan. Begitu bermanfaatnya sosiologi pendidikan. Sudah sepantasnya jika sekolah ataupun lingkungan terkecil (keluarga) menerapkan ilmu sosiologi pendidikan.