Samuel Morse, Calon Pelukis nan Menemukan Telegraf

Samuel Morse, Calon Pelukis nan Menemukan Telegraf

Selain telepon, telegraf juga menjadi salah satu inovasi terbesar dalam sejarah alat komunikasi . Sebelum pesawat telepon ditemukan, telegraf memiliki peran cukup sentral sebagai alat komunikasi paling krusial pada abad ke-17 hingga berpuluh-puluh dasa warsa setelahnya.

Di era digital seperti sekarang, telegraf memang sudah cenderung sporadis dimanfaatkan lagi. Terakhir kali telegraf dipergunakan ialah pada tahun 2006. Setelah itu, seiring dengan semakin pesatnya teknologi informasi, apalagi dengan kian majunya perkembangan telepon nan beralih-rupa menjadi telepon genggam, serta kehadiran internet, peran telegraf pun seolah telah tergantikan.

Meskipun demikian, keberadaan telegraf tak dapat diabaikan begitu saja dalam sejarah alat komunikasi di dunia. Telegraf menjadi salah satu mata rantai terpenting dalam perjalanan panjang riwayat perkembangan media komunikasi. Lantas, sebenarnya apa telegraf itu? Bagaimana sejarah inovasi dan siapakah penemu telegraf? Kita akan bahas tentang telegraf dalam tulisan ini.



Sejarah Inovasi Telegraf

Mungkin sebagian dari kita lebih familiar dengan istilah telegram ketimbang telegram. Sebenarnya, dua istilah tersebut sangat berhubungan erat satu sama lain. Telegraf ialah sebutan bagi alat atau mesin nan digunakan buat mengirimkan pesan jeda jauh, sedangkan telegram ialah istilah nan digunakan buat menyebut pesan nan dikirimkan tersebut. Orang nan bertugas menjalankan mesin telegraf buat mengirimkan telegram disebut telegrafer.

Seperti nan sudah sedikit disinggung, telegraf ialah mesin nan dipakai buat mengirimkan pesan jeda jauh nan kemudian disebut telegram. Pesan nan dikirimkan tersebut ditransmisikan dalam bentuk impuls listrik nan lantas dikonversikan menjadi data atau tulisan saat sudah tiba di loka tujuan. Sebagai catatan , telegraf ialah cikal-bakal dari mesin faksimili nan masih digunakan hingga saat ini.

Selain digunakan buat mengirimkan pesan personal, telegraf juga sangat berguna bagi kepentingan bisnis pada dasawarsa 1800-an. Serupa dengan faksimili nan populer di era berikutnya, telegraf biasanya kerap dipergunakan sebagai media buat mengirim dokumen krusial dalam kesepakatan bisnis. Di masa sekarang, peran telegraf atau faksimili mungkin tak sebesar dulu sebab telah digantikan oleh surat elektronik atau e-mail.

Dalam sejarah alat komunikasi , tokoh nan paling dikenal sebagai penemu telegraf ialah Samuel Morse. Akan tetapi, sebelum Morse sukses menciptakan dan mematenkan mesin telegraf nan dianggap paling paripurna pada zamannya, ternyata sudah ada beberapa ilmuwan lain nan merintis jalan inovasi telegraf.

Pada tahun 1809, seorang ilmuwan bernama Samuel Thomas von Sömmering merintis rancangan telegraf elektrik buat pertama kalinya. Namun, inovasi Samuel Thomas von Sömmering ini tak memperoleh sambutan luas sebab belum dapat dibuktikan kegunaannya secara konkret.

Selanjutnya, pada tahun 1832, ilmuwan lainnya, yakni Baron Schilling, sudah dapat merealisasikan penciptaan telegraf elektrik. Akan tetapi, mesin telegraf protesis Baron Schilling ini juga dinilai belum sempurna. Begitu pula dengan mesin telegraf nan diciptakan oleh dua ilmuwan bernama Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm Weber pada tahun 1833. Hingga akhirnya, seorang ilmuwan dari Amerika Perkumpulan nan dikenal dengan nama Samuel Morse mengumumkan mesin telegraf temuannya dua tahun kemudian.



Samuel Morse, Calon Pelukis nan Menemukan Telegraf

Nama lengkapnya ialah Samuel Finley Breese Morse, namun kemudian lebih populer dengan sebutan Samuel Morse. Lahir pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, tidak jauh dari Boston, Amerika Serikat, sebenarnya bukan mengawali karier dari bidang keilmuwan. Samuel Morse muda lebih dikenal sebagai seorang artis lukis ketimbang ahli teknologi .

Sejak usia dini, Samuel Morse memang sudah getol menggambar. Bahkan, ia sudah dapat menghasilkan uang dari hasil melukis sebelum usianya menginjak 15 tahun. Samuel Morse memang sangat menyukai hobinya tersebut dan dijalaninya hingga remaja sampai umur dewasa.

Melukis masih menjadi menjadi keahlian bagi Samuel Morse hingga ia berstatus sebagai mahasiswa di Yale College. Samuel Morse memang sudah mantap mencanangkan cita-cita sebagai seorang artis lukis. Bahkan, oleh orangtuanya, Morse kemudian dikirim ke Royal Academy di London, Inggris, salah satu sekolah seni terbaik di global saat itu, buat memperdalam ilmu lukisnya. Padahal, awalnya orang tua Morse tak setuju jika sang anak menjadi seorang pelukis. Mereka mencemaskan masa depan Samuel Morse sebab profesi sebagai artis masih dianggap kurang potensial.

Selain menyenangi global seni lukis, Samuel Morse ternyata juga mulai tertarik dengan bidang kelistrikan. Ia cukup bahagia saat mengikuti mata kuliah tentang kelistrikan saat menjadi mahasiswa di Yale College dulu. Namun, cita-citanya buat menjadi seorang pelukis tak bisa dilupakannya begitu saja. Oleh karena itu, Samuel Morse merasa beruntung dapat melanjutkan kuliah di Royal Academy London nan terkenal itu.

Hingga pada suatu hari di bulan Oktober 1832, ketika itu Samuel Morse sedang berada di atas kapal laut, dari Inggris menuju ke kampung halamannya, Amerika. Di tengah pelayaran, Samuel Morse mendengar dua orang sedang berbincang tentang inovasi elektromagnet. Dari situlah Samuel Morse terpikir buat merancang telegraf dari tenaga listrik buat dijadikan sebagai alat komunikasi.

Setelah tiba di Amerika, Samuel Morse segera melakukan berbagai percobaan. Selang beberapa tahun, usahanya membuahkan hasil sebab pada tahun 1835 Samuel Morse berhasil membuat model mesin telegraf nan kemudian diuji di New York University. Saat itu, Samuel Morse sudah menjadi pengajar seni di perguruan tinggi ternama di Amerika tersebut.

Hasil ujicoba perdana ternyata belum memuaskan Samuel Morse. Oleh sebab itu, dengan menggaet dua mitranya, yakni Leonard Gale dan Alfred Vail, Samuel Morse kembali berkutat dengan penelitan buat menyempurnakan mesin telegrafnya.

Akhirnya, pada tahun 1837, Samuel Morse dan kawan-kawan sukses menciptakan mesin telegraf nan lebih sempurna. Ia pun segera mematenkan hasil temuan itu. Mesin telegraf kreasi Samuel Morse ini dilengkapi dengan sandi khusus, nan kemudian dikenal dengan nama Sandi Morse. Hebatnya, Sandi Morse tersebut kemudian diresmikan sebagai sandi baku internasional buat mengirim telegram dari mesin telegram.

Pamor Samuel Morse semakin menanjak berkat mesin telegraf dan sandi nan diciptakannya. Pemerintah Amerika Perkumpulan pun tertarik buat menjalin kolaborasi dengan Samuel Morse buat menunjang komunikasi publik.

Samuel Morse diganjar subsidi sebesar 30.000 dolar dari pihak pemerintah buat biaya proyek pembangunan jalur telegraf nan menghubungkan Baltimore dengan Washington DC. Jalur telegraf nan mulai dibangun pada tahun 1843 ini merupakan nan pertama di Amerika.
Hanya memerlukan waktu setahun, Samuel Morse sukses menyelesaikan proyek hasil kolaborasi dengan pemerintah tersebut. Pada bulan Mei 1844 diresmikanlah jaringan telegraf pertama di jagat raya nan menghubungkan dua kota. Inilah puncak pencapaian karier Samuel Morse sebagai ilmuwan, kendati ia tak lantas menanggalkan cita-cita awalnya sebagai seorang artis lukis.

Berkat Samuel Morse, demam telegraf segera melanda kota-kota di dunia. Mesin telegraf dan telegram pun langsung menjadi alat komunikasi nan paling diandalkan pada saat itu, dan terbukti sangat membantu kehidupan manusia sehari-hari nan tak lepas dari aktivitas saling berinteraksi.

Setelah cukup lama menikmati kegemilangannya sebagai seorang penemu nan oleh banyak kalangan dianggap jenius, akhirnya Samuel Morse sampai pada titik pungkasnya. Usai lanjut dan penyakit pneumonia nan menggerogoti tubuhnya membuat Samuel Morse harus memejamkan mata buat selama-lamanya.

Sang ilmuwan, sekaligus artis ulung itu meninggal global di New York pada tanggal 2 April 1872 dalam usia 80 tahun. Nama besar Samuel Morse masih tetap abadi dalam perjalanan sejarah alat komunikasi di global hingga saat ini dan buat seterusnya.