Teknik Pengolahan Limbah Padat

Teknik Pengolahan Limbah Padat

Limbah ialah permasalahan bersama. Tak hanya pabrik-pabrik besar nan menghasilkan limbah. Industri rumah tangga dan peternakan juga menghasilkan limbah. Rumah tangga biasa nan tak memiliki usaha apapun juga menghasilkan limbah. Sebelum kita menginjak pada pembahasan teknik pengolahan limbah cair dan padat kita pelajari dulu tentang limbah itu sendiri.

Limbah merupakan hasil buangan dari suatu proses. Proses tersebut bisa terjadi di industri dan juga rumah tangga biasa. Limbah sendiri terdiri atas limbah cair, limbah padat, dan juga limbah gas. Limbah padat lebih kita kenal dengan nama sampah. Setiap hari akan selalu ada penambahan jumlah limbah . Jika tak diolah tentu akan merepotkan kehidupan manusia itu sendiri.



Teknik Pengolahan Limbah Cair

Limbah cair, apa saja nan termasuk dalam kategori limbah cair ini? seperti kita bahas sebelumnya bahwa limbah merupakan hasil buangan dari sebuah proses, sedang limbah cair ialah limbah nan berbentuk zat cair. Contoh dari limbah ini yaitu limbah industri nan berbentuk cair. Pengolahan limbah cair nan dihasilkan industri sangat perlu dilakukan. Jika tak dampaknya akan pada warga di sekitarnya.

Limbah cair nan hanya dibuang begitu saja dapat mencemari sungai dan air tanah warga. Air sangat krusial bagi kehidupan. Limbah air menjadi kebalikannya yaitu bisa merusak air nan krusial bagi kelangsungan hayati warga. Limbah cair juga bisa mengganggu kesehatan.

Penyakit dampak dari limbah cair tersebut, antara lain kolera, penyakit sebab virus, typhus, keracunan, disentri, anthrak, dan lain-lain. Gangguan terhadap makhluk hayati lainny seperti ikan dan biota bahari juga bisa terjadi dampak adanya limbah cair ini.

Maksud dari pengolahan limbah cair antara lain buat mengurangi zat-zat berbahaya dalam limbah cair seperti BOD, organism pathogen, komponen beracun, dan partikel tercampur. Jenis dari limbah cair ini ada dua yaitu limbah cair nan dihasilkan oleh rumah tangga dan limbah cair nan dihasilkan industri. Biasanya pada limbah cair dari rumah tangga tidaklah berbahaya, sedangkan limbah cair dari industri ada nan berbahaya dan ada nan tidak.

Kita akan membahas beberapa cara atau teknik pengolahan limbah cair. Pengolahan limbah memang memerlukan dana tersendiri dan wajib dilakukan oleh masing-masing pengusaha atau industri. Walaupun menambah biaya, namun pengelolaan limbah berarti peduli terhadap lingkungan dan itu akan memberikan laba nan lebih besar bagi para pengusaha.

Berikut ini beberapa teknik pengolahan limbah cair:



a. Penyaringan

Penyaringan dilakukan dengan menyaring limbah cair dari partikel padat ataupun suspensi. Bisnis restoran disarankan buat melakukan metode penyaringan ini. Metode penyaringan nan dilakukan pada bisnis restoran berfungsi buat memisahkan antara bahan seperti minyak, deterjen, dan bahan-bahan lainnya. Alat penyaringan seperti grestrap bisa mempermudah proses tersebut.



b. Flotasi

Flotasi ialah proses memisahkan partikel limbah nan mengapung di atas limbah cair. Teknik ini dilakukan dengan cara melewatkan gelembung udara di cairan. Gelembung tersebut nantinya akan membuat partikel-partikel terapung. Partikel nan terapung tersebut kemudian dipisahkan dengan skimmer. Berhasil tidaknya proses flotasi ini juga bergantung pada bahan reaksi. Berikut ini beberapa jenis bahan reaksi nan dipakai dalam flotasi.

  1. Collector, contohnya: aerofloat, fatty acid, dan xanthat.
  2. Conditioner/modifier, contohnya: soda abu, kapur, dan waterglass.
  3. Frother, contohnya: methyl amil alcohol, pine oil, dan cresitic acid.


c. Penyerapan

Penyerapan bisa dilakukan dengan donasi karbon. Karbon akan menyerap partikel nan tak dibutuhkan atau partikel nan berbahaya.



d. Pengendapan

Pengendapan ialah dengan mengendapkan limbah cair sehingga kotoran nan berat terendap di dasar air . Proses ini disebut dengan sedimentasi. Sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi. Pada proses sedimentasi tersebut ada proses dekomposisi lalu endapan akan menetap permanen di dasar alat pengendapan.



e. Menghilangkan Material Organik

Menghilangkan material organik bisa dilakukan dengan menambahkan suatu mikroorganisme nan bisa menghancurkan material organik.



f. Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit

Menghilangkan organisme penyebab penyakit bisa dilakukan dengan menyinari limbah cair tersebut dengan sinar ultraviolet atau memasukkan khlorin.



g. Penggunaan Kolam Oksidasi

Kolam oksidasi ialah salah satu teknik pengolahan limbah dengan memanfaatkan organism lain. Organisme itu biasanya berupa alga dan dibantu oleh sinar matahari. Organisme seperti alga tersebut nanti akan mengambil zat-zat pada limbah buat proses fotosintesisnya.

Zat-zat berbahaya dan anorganik tersebut otomatis akan berkurang dengan adanya tanaman alga tersebut. Kolam oksidasi tersebut juga mengandung bakteri nan berfungsi dalam proses oksidasi dan juga reduksi.

Jika sukses maka kolam tersebut akan memiliki jumlah bahan organic nan meningkat. Ph di dalam kolam oksidasi nan sedang aktif biasanya melebihi 9.0. Kolam ini cocok diterapkan di Indonesia nan beriklim tropis dan selalu terpapar sinar matahari.



h. Pengurangan Limbah Cair

Teknik Pengolahan Limbah Padat

Sampah atau limbah padat lebih mudah kita jumpai. Sehari-hari kita bahkan menghasilkan limbah padat. Mulai dari limbah dapur, sampah kertas, sampah tissue, dan lain-lain. Di Indonesia pengolahan limbah padat atau sampah ini masih kurang. Tempat-tempat penampungan sampah menggunung dan belum diolah dengan baik. Padahal setiap hari jumlah sampah akan terus bertambah. Jika tak segera ditangani dengan serius, tempat-tempat penampungan sampah akan tak muat lagi.

Apa saja teknik nan bisa dilakukan dalam mengolah limbah padat? Limbah padat ada macam-macam. Secara mudahnya kita dapat membedakan atas dua jenis sampah, yaitu sampah basah dan juga sampah kering. Sampah basah biasanya bisa diolah dengan mudah misalnya dijadikan pupuk organik. Pengolahan sampah basah ini dapat dilakukan dari loka terdekat yaitu di rumah. Mengolah limbah padat ini menjadi pupuk memang butuh ketelatenan dan kesungguhan. Jika sukses tentu pupuk tersebut juga bermanfaat bagi kita.

Memisahkan sampah basah dan kering memang sangat disarankan. Pastinya kita juga kasihan dengan para pemulung nan mengais-ngais sampah nan tercampur tidak karuan. Seharusnya sampah dari rumah penduduk sudah terpisah dengan rapi sehingga tak menyulitkan proses pengolahan selanjutnya.

Sampah kering seperti plastik bisa diolah lagi sinkron dengan jenis bahannya. Sampah plastik kresek biasanya diolah lagi oleh pabrik plastik. Sampah botol minuman juga dapat digunakan sebagai bahan keterampilan membuat lampion dan benda-benda daur ulang lainnya. Sampah dari kertas bisa dibuat menjadi bubur kertas. Bubur kertas tersebut bisa dijadikan kertas baru lagi ataupun dibuat menjadi bentuk pigura.

Beberapa orang masih memandang sebelah mata ciptaan dari sampah ini, sebab memang sebagian orang tak menyukai barang-barang kerajinan menumpuk di rumah mereka. Pengolahan sampah kering nan lain juga dapat dilakukan misalnya menjadikannya bahan bangunan atau menjadikannya sumber energi.

Reuse, reduce, dan recycle merupakan salah satu jargon buat menangani masalah sampah. Mengurangi produksi sampah juga perlu ditanamkan di sekolah-sekolah. Setiap orang di rumah harus sadar betul sampah apa dan berapa besar sampah nan mereka produksi setiap hari. Semakin sedikit sampah nan mereka produksi tentu akan lebih baik.

Itulah sekilas pembahasan tentang teknik pengolahan limbah cair dan padat. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.