Teknik Menyampaikan Ceramah Islam

Teknik Menyampaikan Ceramah Islam

Ceramah Islam merupakan salah satu media nan dapat digunakan buat berkomunikasi secara islami. Dalam beberapa contoh, ceramah Islam juga dapat meleburkan antara pihak-pihak nan bertikai menjadi pihak-pihak nan berdamai. Dengan demikian, ceramah Islam merupakan salah satu jalan buat lebih memperkenalkan umat Islam pada hukum-hukum Islam sehingga dalam kehidupan sehari-hari, hukum-hukum tersebut bisa digunakan sebagai panduan agar tak salah mengambil keputusan.



Berbagai Hikmah dari Ceramah Islam

Dalam ceramah Islam, hal nan dapat dibahas pun bermacam-macam. Namun, meskipun bermacam-macam, tetap saja tema nan diusung harus selalu berlandaskan kepada hukum Islam, yakni Al-quran dan hadits.

Dalam menjelaskan kandungan isi Al-quran pun dapat digunakan berbagai macam cara, seperti membaca ayat Al-quran bersama-sama terlebih dahulu atau langsung memberikan ceramah Islam dengan memberitahukan tema, ayat, dan isi kandungan nan hendak disampaikan. Ceramah Islam juga mampu memberikan motivasi kepada pendengar buat lebih giat berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan sebab ceramah tersebut berisi ayat Al-quran beserta tafsiran nan harus direalisasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam Al-quran, Allah berfirman mengenai perintah kepada manusia buat berbuat kebajikan dan tolong-menolong dalam takwa serta meninggalkan perbuatan jahat. Dalam ceramah Islam, hal tersebut sudah terealisasikan secara tak langsung. Penceramah menyebarkan kebaikan dengan isi ceramahnya, sedangkan pendengar melakukan kebaikan dengan mendengarkan isi ceramah.

Selain itu, ceramah Islam juga menjalin komunikasi dua arah antara penceramah dan pendengar sehingga kemungkinan terjadinya tanya jawab mengenai kebaikan sangatlah besar. Begitu juga pertanyaan mengenai penerapan sikap dan konduite nan biasanya dicontohkan oleh si penceramah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membuat sasaran dalam sehari buat melakukan kebaikan sebanyak mungkin dengan tetap menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt. Hal ini dicontohkan pula dalam ceramah Islam sebab si penceramah berusaha melakukan kebaikan dengan menebarkan ayat-ayat Allah dan kebenaran isi kandungannya sekaligus menyerahkan kepada Allah mengenai hasil dari usaha ceramahnya tersebut.

Tidak hanya itu, ceramah Islam juga mengajarkan kebaikan berupa penghormatan dan penghargaan masyarakat sebagai pendengar kepada si penceramah selaku guru atau ulama (orang nan berilmu).

Mendengarkan ceramah, termasuk ceramah Islam, tak hanya membutuhkan konsentrasi sepanjang ceramah itu berlangsung. Mendengarkan ceramah juga harus didukung dengan pengetahuan dan kemampuan pendengar dalam memahami isi ceramah.

Dengan demikian, pendengar tak hanya mendapatkan kebaikan dari menghormati ulama saat berceramah, tapi juga mendapat pengetahuan mengenai ilmu-ilmu eksklusif dari ceramah islam tersebut. Akan tetapi, ceramah Islam juga tak hanya dapat dilakukan oleh guru agama atau guru ngaji nan biasa disebut ulama. Ceramah Islam juga dapat dilakukan oleh orang-orang nan memiliki ilmu mengenai Islam beserta hukum-hukumnya.

Hal tersebut disebabkan oleh kata 'ulama' nan bermakna orang nan berilmu. Jadi, siapa pun nan berilmu pengetahuan serta memahami konsep Islam, bisa membagikan ilmunya melalui ceramah Islam.

Hikmah selanjutnya dari mendengarkan ceramah Islam ialah dengan mencatat pokok pikiran atau gagasan primer nan diutarakan oleh penceramah. Hal ini dapat membuat kita lebih bersyukur kepada Allah Swt. sebab telah diberikan tangan nan lengkap dan sehat buat melakukan suatu pekerjaan, dalam hal ini menulis.

Hal tersebut juga dapat membuat kita lebih menghargai kaum duafa dan kaum lainnya nan memiliki kekurangan, baik pada tubuh maupun pada kondisi kehidupannya. Ceramah Islam membuat motivasi tersebut memunculkan keinginan buat bersyukur dan tolong-menolong dalam kebaikan, yakni membiasakan diri menginfakkan sebagian rezeki nan kita peroleh, memberikan santunan kepada fakir miskin, orang tua nan telah lanjut usia, menyantuni anak asuh, memberi donasi kepada orang nan sedang menuntun ilmu, serta membangun wahana nan dapat digunakan oleh masyarakat umum.

Hikmah tersebut mengajarkan kita buat mengatur rezeki nan telah diberikan oleh Allah Swt. secara sahih dan tak hiperbola (boros), serta mengajari kita buat bersyukur atas nikmat nan telah diberikan-Nya dengan terus memberikan santunan kepada orang-orang nan tingkat kehidupannya lebih rendah dibandingkan dengan kiehidupan nan kita miliki.

Kemudian, ceramah Islam juga memperkenalkan tokoh-tokoh nan harus diketahui dalam sejarah Islam, seperti rasul-rasul dan nabi-nabi Allah, malaikat-malaikat Allah, serta wahyu dan tugas nan diturunkan Allah kepada mereka. Dengan demikian, kandungan ceramah Islam juga membuat kita dituntut buat lebih mengerti dan memahami Islam secara kafah (keseluruhan).

Selain sejarah mengenai Islam, penerapan ilmu terhadap sikap dan konduite kita dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dituntut buat melakukan penghayatan terhadap keimanan nan kita miliki. Sinkron dengan rukun iman nan diketahui, penghayatan terhadap keenam rukun tersebut harus dilakukan dengan menjalankan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, ceramah Islam seringkali digelar dalam acara-acara seperti Maulid Nabi, Nuzulul Qur'an, dan kejadian nan tertera dalam sejarah Islam lainnya. Hal tersebut dilakukan buat membuat umat Islam memahami dan melakukan prinsip Islam secara kafah.



Teknik Menyampaikan Ceramah Islam

Selain menjadi pendengar nan baik, ada bagusnya juga jika setiap umat Islam memahami tata cara berceramah nan baik. Siapa tahu, ketika ilmu kita bertambah, kita diberi amanat buat dapat menyampaikan ceramah Islam kepada masyarakat.

Sebelum memberikan ceramah Islam, penceramah perlu melakukan beberapa persiapan nan berhubungan dengan planning ceramah dalam bentuk garis besar (kerangka) materi nan akan disampaikan.

  1. Kerangka ceramah Islam sendiri hampir sama dengan ceramah pada umumnya, yakni pertama diisi dengan pembuka nan berisi sapaan kepada pendengar dengan disertai syukur kepada Allah serta kesempatan nan telah diberikan kepada penceramah buat memberikan ceramah tersebut.

  2. Kedua, penceramah memberikan pengantar kepada pendengar buat menuju ke materi penceramah. Jika dalam ceramah umum, pengantar ini berupa kilasan cerita atau contoh kasus, maka dalam ceramah Islam dapat ditambahkan dengan mengutip ayat Al-quran nan berhubungan dengan materi nan hendak disampaikan tersebut.

  3. Hal ketiga nan harus dipersiapkan dalam ceramah Islam ialah materi inti, yakni penyampaian materi ceramah dengan uraian dan contoh nan sejelas-jelasnya sehingga pendengar mendapatkan kejelasan setelah mendengarkan ceramah. Contoh tersebut juga dapat disertai dengan kutipan ayat Al-quran nan sinkron dengan isi materi. Selain itu, isi materi ceramah islam juga dapat disertai dengan pendukung materi ceramah nan berupa sumber surat keterangan lain, baik dari buku maupun penceramah lain nan pernah membahas materi tersebut sebelumnya.

  4. Keempat ialah simpulan ceramah nan dapat disampaikan secara eksplisit maupun implisit. Penceramah bisa mengakhiri ceramah Islam dengan memberikan simpulan secara rinci berupa poin-poin gagasan atau dapat juga berupa saran, amanat, dan nasihat nan dapat disampaikan lewat contoh penyelesaian kasus.

  5. Terakhir ialah epilog nan dalam ceramah Islam biasanya disampaikan melalui pembacaan doa-doa eksklusif sinkron dengan tujuan ceramah serta doa akhir majelis. Namun, sebelum penceramah menutup ceramahnya, biasanya diadakan dulu sesi tanya jawab mengenai hal-hal nan berhubungan dengan isi ceramah sehingga pendengar bisa lebih mengerti dan memahami materi tersebut buat kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa ceramah islam merupakan wahana nan dapat digunakan buat membuat hayati kita lebih baik serta menginsyafi segala hal menurut syariat dan hakikat Islam. Oleh sebab itu, dalam melakukan segala sesuatu, kita perlu meniatkannya sinkron dengan prinsip Islam.