Pemeliharaan Bawang Merah
Sebelum memutuskan buat melakukan budidaya tanaman bawang merah, ada beberapa hal krusial nan harus diketahui. Hal seputar pembibitan, penanaman, hingga pemeliharaan bawang merah nan akan dibudidayakan ialah beberapa di antaranya. Nah, bagi Anda nan ingin mencoba peruntungan dengan membudidayakan tanaman bawang merah, penulis akan berbagi informasi terkait hal krusial di atas melalui artikel ini.
Pembibitan Bawang Merah
Bibit nan baik sangat menentukan hasil pembudidayaan. Adapun bibit bawang merah nan baik harus memenuhi syarat sebagai berikut.
-
Mempunyai Daya Tumbuh nan Baik
Maksud dari daya tumbuh nan baik ialah kekuatan tumbuh bibit dalam waktu tertentu. Artinya, bawang merah nan hendak dijadikan bibit harus benar-benar mempunyai daya tumbuh nan baik dan sehat, yaitu umur di kebun dari mulai penanaman hingga pemanenan tak lebih dari 70 hari.
-
Kemurnian Bibit
Bibit bawang merah dikatakan murni jika tak bercampur dengan bibit dari varietas lain. Bibbit harus higienis dari bibit nan telah rusak atau basah. Banyaknya bibit nan diperlukan buat satu hektar lahan, kurang lebih antara 6-10 kuintal. Hal ini sangat bergantung pada banyak tidaknya persediaan bibit.
-
Bebas dari Hama Penyakit
Hendaknya memilih bibit nan berasal dari tanaman nan sehat, dalam arti semasa pertumbuhan bawang merah benar-benar bebas dan terjaga dari hama dan penyakit. Bibit harus dalam keadaan kering, serta telah mengalami masa penyimpanan dalam rak bibit selama 3-4 bulan.
Dalam hal pembibitan, tak dibenarkan memilih bibit secara sembarangan, sebab bibit nan baik sangat menentukan taraf keberhasilan budidaya bawang merah .
Memilih Bibit nan Baik
Guna mendapatkan hasil nan maksimal, bibit harus diseleksi terlebih dahulu. Beberapa hari sebelum ditanam, umbi bawang harus dipotong, selanjutnya dikupas agar menjadi butirabutiran suing. Pada waktu pengupasan umbi menjadi suing, hindari timbulnya luka atau kerusakan pada suing buat mencegah bibit terserang penyakit atau mengalami pembusukan.
Bibit nan baik ialah bibit nan memenuhi syarat-syarat eksklusif nan sudah disebutkan di awal. Hal itu pun tak terlepas dari penelitian nan lebih saksama, di antaranya harus memilih bibit bawang merah nan besarnya seragam dan sehat.
Jika bibit terlalu kecil akan menghasilkan bawang atau umbi baru bawang nan sedikit, sedangkan bibit nan besar akan menghasilkan umbi baru nan banyak. Jika memang bibit nan kita meiliki terdapat disparitas ukuran, sebaiknya penanamannya harus dipisahkan.
Pemotongan Bibit
Pemotongan bibit pada bawang merah bertujuan buat mempercepat pertumbuhan. Namun, jika pemotongannya tak baik, hal ini justru akan menyebabkan bibit terserang penyakit atau busuk. Cara mutilasi nan baik ialah dengan memotong 1/3 bagian atas bibit.
Penanaman Bawang Merah
Secara umum, tujuan penanaman yaitu buat memperoleh hasil nan sebanyak-banyaknya dengan mutu dan kualitas nan baik. Untuk memperoleh tanaman nan fertile dan sehat, diperlukan pengolahan tanah nan sempurna.
1. Persiapan
Selesai pengolahan tanah dan mutilasi bibit, persiapan selanjutnya harus dikontrol dengan saksama. Ketika hendak menanam bibit bawang merah, hendaknya kita bersihkan kembali huma atau media tanam dari rumput nan masih tumbuh. Bubut rumput tadi sampai ke akarnya, sebab dikhawatirkan rumput tersebut akan tumbuh kembali bersama bibit bawang nan baru ditanam.
Sebelum menanam bibit bawang merah, tanah bedengan sebaiknya diberi pupuk kandang atau pupuk protesis nan dugunakan sebagai pupuk dasar, sehari sebelum proses penanaman bibit. Sebelum menanam, bedengan nan sudah diberi pupuk hendaknya disiram terlebih dahulu agar tanah menjadi lembap dan mempermudah penancapan bibit nan hendak ditanam.
2. Waktu Penanaman
Proses menanam bawang merah biasanya dilakukan pada saat akhir musim penghujan, kira-kira bulan April, Mei, Juni atau menjelang akhir musim kemarau, kira-kira bulan Oktober. Pada umbi nan hendak ditanam sebaiknya sudah muncul tanda-tanda berupa akar atau batang daun nan tumbuh.
3. Cara Penanaman
Jika persediaan bibit cukup banyak, sebaiknya digunakan bibit nan memiliki umbi cukup besar sehingga proses penen akan lebih cepat. Ini berbeda dengan penggunaan bibit nan memiliki umbi kecil, sebab biasanya bibit nan berumbi kecil, masa panennya akan lebih lama. Untuk itu, penggunaan bibit nan akan ditanam hendaknya seragam.
Penanaman bibit sebaiknya dilakukan secara teratur, rapi, dan sejajar. Untuk mendapatkan keteraturan ini, Anda dapat menggunakan blak atyau ukuran nan terbuat dari bamboo saat menanamnya. Jeda tanam antarbarisan sekitar 15 sampai 20 cm, sedangkan antar tanaman sekitar 8 sampai 10 cm. Pada waktu tanam, bagian pangkal bibit harus berada di bawah. Bibit ditanam atau dibenamkan 2/3 bagian di bawah permukaan tanah, sedangkan 1/3 bagian bibit sine qua non di permukaan tanah.
Bibit nan dibenamkan terlalu dalam akan mengalami kendala dalam pertumbuhan tunas. Selain itu, bibit pun akan mudah rusak. Sebaliknya, jika letak bibit kurang dalam, maka bibit akan mudah terbawa oleh abrasi tanah nan diakibatkan hujan atau abrasi sewaktu dilakukan penyiraman. Pada prinsipnya, penanaman bibit bawang merah tak boleh terlalu dalam dan tak boleh pula terlalu keluar dari permukaan tanah, tujuannya agar pembentukan rumpun tetap berjalan dengan baik.
Pemeliharaan Bawang Merah
Jika menghendaki budidaya nan kita lakukan mendapatkan hasil nan sinkron keinginan, maka kita harus melakukan perawatan secara berkala. Ya, pembudidayaan tanaman bawang merah benar-benar memerlukan perawatan dan perhatian khusus. Tujuannya tentu saja agar kita dapat mengikuti pertumbuhan bawang dari awal hingga panen nanti. Kesadaran, kesabaran, dan keterampilan sangat dibutuhkan dalam pengelolaan tanaman bawang merah.
1. Penyiraman
Tanaman bawang merah memerlukan air cukup banyak, terlebih jika pertumbuhannya fertile dan cepat. Penyiraman tanaman ini bergantung pada musim. Namun, pada musim penghujan, huma bawang merah perlu mendapatkan perhatian lebih, sebab jika terlalu banyak air maka huma akan lembap, bahkan becek nan bisa menyebabkan tanaman bawang mudah terserang penyakit dan mengalami pembusukan.
Maksud atau tujuan dari penyiraman ialah buat menggantikan air nan sudah banyak menguap pada siang hari; mengembalikan kekuatan tanaman hingga malam hari; dan memberikan tambahan air bagi tanaman nan kekurangan air.
Pemberian jumlah air pada tanaman bawang sangat bergantung kepada faktor cuaca dan umur tanaman. Jika cuaca tak terlalu panas, penyiraman tak perlu banyak. Tanaman nan masih muda memerlukan penyiraman nan rutin, namun buat tanaman nan sudah berumur I bulan, penyiraman dapat dikurangi.
2. Penyiangan
Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, maka rumput-rumput liar nan tumbuh di sekitar tanaman bawang harus disiang atau dicabut. Pencabutan rumput dapat dilakukan dengan menggunakan bamboo nan dibelah hingga pipih dan runcing. Alat tersebut ditancapkan di bagian tepi rumput, hingga ke dasar akar, kemudian diangkat. Usdahakan penancapan dan pencabutan tak sampai mengganggu tanaman bawang merah.
Penyiangan dilakukan secara bertahap sebanyak 4 kali, yakni sebagai berikut.
- Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 8-9 hari.
- Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 18-19 hari.
- Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 28-29 hari.
- Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 38-39 hari.
Penyiangan rumput ini sangat diperlukan sebab di samping merugikan tanaman, juga menghambat pertumbuhan bawang.
Nah, itulah beberapa hal krusial terkait pembibitan, penanaman, hingga pemeliharaan tanaman bawang nan harus diketahui oleh setiap petani bawang. Jika Anda berminat buat melakukan budidaya tanaman bawang merah, maka informasi ini jangan sampai dilupakan. Semoga bermanfaat.