Tips Memilih dan Merawat Gelas Susu

Tips Memilih dan Merawat Gelas Susu

Bagi para calon ibu menyiapkan perlengkapan buat bayi memang menjadi kesenangan sendiri. Siap-siaplah dengan daftar belanjaan nan tertulis pakaian bayi, bedong, popok dalam jumlah paling sedikit setengah lusin. Itu baru kebutuhan sandang. Bagaimana dengan perlengkapan lain. Botol atau gelas susu dan teman-temannya kini menjadi kebutuhan pokok para calon ibu.



Ragam Gelas Susu

Gelas buat susu ini memang amat krusial buat dipersiapkan oleh ibu. Dan gelas buat susu ini akan masuk di dalam daftar perlengkapan bayi nan harus dibeli oleh si ibu. Entah itu sebab hendak memberikan susu formula, entah itu buat keperluan kala si ibu kembali bekerja setelah 3 bulan cuti.

Namun jangan sampai terjebak dengan botol dot. Banyak orangtua nan tak menyadari bahwa botol dot itu memiliki langkah-langkah nan disesuaikan dengan umur dengan maksud mengoptimalkan perkembangan rahang dan gigi anak.

Sehingga tak jarang, sering Anda lihat anak-anak usia batita masih menggunakan botol dot buat minum susu. Tidak ada salahnya kita meng-update pengetahuan tentang gelas buat susu bagi buah hati tercinta demi menciptakan anak nan sehat, cerdas, juga bahagia.

Berikut ialah bebrapa ragam atau jenis dari gelas buat susu nan ada dan bisa dimiliki oleh ibu buat perlengkapan bayinya.

1. Gelas dot: gelas dot ini digunakan bagi bayi buat meminum ASIP atau susu formula. Dotnya sendiri memiliki beberapa strata hingga usia 3 bulan disesuaikan dengan lebar lubang nan dimilikinya.

Ketika memasuki usia 4 bulan hingga 6 bulan, sebab beberapa orangtua mulai memberi makan pada si bayi, bentuk dotnya berubah. Dari bentuk menyerupai puting ibu, kini menjadi puting dengan satu sisi datar dan satu sisi miring. Umumnya sudah memiliki pegangan di kedua sisi gelas buat si bayi.

Ukuran dari gelas dot ini juga majemuk mulai dari kecil sekali nan diperuntukan bagi bayi nan baru saja lahir. Sampai pada ukuran nan cukup besar dan panjang buat bayi nan sudah sedikit lebih besar misalnya sudah menginjak usia satu tahun atau lebih.

Namun ada hal nan patut diperhatikan dalam penggunaan gelas dot ini, terutama bagi bayi nan baru lahir namun harus terpaksa minum susu formula sebab banyak karena misalnya sebab memang Asi masih belum keluar dengan lancar. Untuk gelas dot bagi bayi baru lahir ini mempergunakan regolator pada ujung epilog botol bagian dalam.

Regulator ini berfungsi buat mengatur laju atau arus dari mengalirnya susu formula sampai di dalam mulut si bayi. Karena pada keadan bayi nan baru lahir masih sangat rawan dengan genre nan begitu deras. Hal inipun juga buat mengindari bayi tersedak sebab lancarnya genre dari susu formula di dalam gelas dot.

2. Gelas dot segitiga: Konsep gelas buat susu ini masih dot tetapi bentuknya segitiga. Jadi sudah tak menyerupai puting lagi. Biasanya digunakan buat bayi usia 1 tahun. Bagi bayi nan sudah menginjak usia nan lebih dewasa lagi maka memang perlu buat mulai dilatih tak lagi menggunakan botol dot lagi. Penggunaan botol dot segitiga ini bisa dijaidkan alternatif buat mulai memisahkan anak dnegan botol dotnya.

3. Gelas sloki: berupa gelas kecil dengan setengah tepinya mencuat keluar sebagai tadahan di bibir bayi. Biasanya berguna buat menyuapi ASIP jika tak mau menggunakan gelas dot sebab risiko bingung puting.

4. Sippy cup : Bentuknya benar-benar gelas tetapi memiliki tutup dengan tongolan dan memiliki tiga lubang. Biasanya juga dilengkapi dengan pegangan cangkir di salah satu atau kedua sisi gelas buat susu. Jika merujuk anggaran Supernanny, penggunaan sippy cup paling maksimal ialah usia 2 tahun. Selanjutnya, bisa menggunakan gelas sendiri seperti nan digunakan orang dewasa.

5. Gelas bersendok: gelas nan menyatu dengan sendok ini bisa digunakan buat memberikan jus buah, bubur ASIP, atau air putih. Penggunaannya dimulai sejak bayi mulai mendapat Makanan Pendamping ASI. Gelas ini juga berguna saat di perjalanan sebab praktis tak perlu menggunakan piring sehingga risiko kotor terkena tumpahan makanan bayi pun akan semakin berkurang.



Tips Memilih dan Merawat Gelas Susu

Dalam memilih gelas buat susu memang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan nan ingin diambil dari gelas buat susu nan ada. Maka dari itu, orang tua harus jeli buat memperhatikan mana jenis gelas buat susu nan memang cocok dan sinkron dengan kebutuhkan si buah hati.

Setelah menemukan gelas buat susu nan cocok dan sinkron dengan kebutuhan si bayi maka nan perlu diperhatikan berikutnya ialah bagaimana perawatan dari gelas buat susu nan ada. Karena memang gela suntuk susu ini ialah salah satu dari jenis peralatan buat bayi nan masih membutuhkan perhatian nan ekstra dalam perawatannya.

Berikut ialah beberapa tips nan bisa digunakan ketika orang tua akan memilih dan buat merawat gelas buat susu bagi bayinya.

1. Pilihlah gelas buat susu buat bayi nan terbuat dari kaca atau sudah BPA Free. Gelas jenis ini kondusif ketika mengalami proses sterilisasi. Jika menggunakan gelas nan terbuat dari plastik biasa maka panas nan dihasilkan dari proses sterilisasi bisa memicu terburainya bahan kimia nan terkandung di dalam plastik sehingga bisa larut di makanan atau susu bayi.

Justru dengan memberikan gelas buat susu dari bahan plastik ini maka memberikan akibat nan jelek bagi si bayi. Karena dapat saja susu nan ada di dalam gelas akan terkontaminasi oleh bahan kimia nan ada.

Namun kebanyakan jenis gelas nan ada memang sudah diperhatikan agar tak sampai memberikan imbas jelek bagi bayi itu sendiri. Namun tetap saja orang tua haruslah memiliki sikap waspada dan teliti dalam memilih gela syang tepat berdasarkan bahan dasar pembuatan gelas itu sendiri.

2. Spesifik buat pemilihan dot, carilah dot nan bentuknya paling mendekati puting ibu agar mengurangi risiko bingung puting. Anda bisa mencari di internet merk mana nan paling direkomendasi para ibu-ibu pro ASI.

Hal ini terutama harus dilakukan ketika memang bayi tak sepenuhnya minum dari gelas buat susu nan ada. Namun terkadang masih menyusu kepada ibunya. Dengan memberikan gelas buat susu nan memiliki kemiripan dengan bentuk puting si ibu maka hal ini tak akan sampai menimbulkan rasa bingung dalam diri si bayi akan puting susu ibu dan juga dari gelas buat susu nan ada.

3. Usai menggunakan gelas buat susu, cucilah dengan menggunakan sabun spesifik perlengkapan bayi agar tak ada deterjen nan tertinggal di gelas buat susu bayi. Gosok dengan menggunakan sikat botol ke seluruh bagian dan pastikan lemak-lemak ASI sudah tak menempel lagi di badan botol. Setelah itu baru dilakukan sterilisasi.

Pembersihan botol susu ini memang merupakan hal nan sangat krusial buat dilakukan. Agar bayi tak sampai terkontaminasi oleh kuman dan kotoran nan mungkin saja masih menempel di dalam gelas atau dot tersebut.

Dengan membersihkan dot susu secara teratur maka akan membuat dot tetap dalam keadaan higienis dan steril. Sehingga akan menjauhkan bayi dari risiko atau peluang buat sampai terjadinya penyakit sebab kuman ini.

Proses sterilisasi dot susu bisa dilakukan dengan menggunakan alat tersendiri buat memanaskan botol susu ini. atau jika memang tak ada alat ini, dapat dengan cara merendam botol susu dan seluruh peralatannya di dalam panci nan dimasak dengan air mendidik. Karena dengan suhut nan tinggi akan memusnahkan semua kuman dan bibit penyakit nan mungkin saja menempel di dalam gelas buat susu nan ada.

4. Usia steril ialah 2 x 24 jam jadi lakukan perhitungan nan matang agar gelas-gelas buat susu tak harus menunggu berhari-hari sebelum digunakan. Jika memang sudah melebihi dari batas ini, maka sebelum menggunakan dot susu ini sebaiknya dilakukan tindakan sterilisasi kembali.

Jika Anda telah memilih dan merawat gelas susu dengan baik dan benar, hal itu juga bisa membantu proses kelancaran belajar si bayi tanpa harus terganggu dengan gangguan pencernaan. Dan tentu saja menjaga kesehatan bayi sejak dini buat kesehatan jangka panjang. Selamat menikmati menjadi orangtua.