Kendaraan Non Mesin
Alat transportasi ramah lingkungan pada saat ini mulai banyak dikampanyekan oleh masyarakat. Keberadaan alat transportasi ini diharapkan mampu menggantikan keberadaan berbagai jenis kendaraan modern nan menggunakan mesin, sehingga kendaraan bermesin tersebut dianggap sebagai salah satu penyumbang terbesar dari pencemaran lingkungan, terutama pencemaran udara.
Dengan adanya alat transportasi ramah lingkungan , diharapkan pencemaran udara nan semakin banyak terjadi dapat dikurangi, sehingga pada nantinya akan mampu menciptakan lingkungan nan sehat dan higienis sebab kendaraan non mesin dianggap tak menyebabkan polusi nan dapat merusak kualitas udara.
Masalah Lalu Lintas dan Polusi Udara
Di negara maju, kondisi lalu lintas nan semakin padat, diikuti dengan menurunnya kualitas udara. Kondisi tersebut terjadi sebab faktor penggunaan kendaraan bermotor nan semakin tinggi.
Kendaraan bermotor inilah nan dianggap sebagai salah satu polutan atau penyebab polusi udara , melalui produksi gas buang nan membahayakan pernafasan manusia tersebut.
Permasalahan serupa juga mulai terjadi di beberapa kawasan negara berkembang, termasuk di Indonesia. Perkembangan ekonomi di kota besar, berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nan tinggal di kota tersebut.
Pertumbuhan ekonomi nan terjadi diikuti dengan perubahan pola konduite masyarakat, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan transportasi.
Pada masa lalu, dalam beraktivitas masyarakat banyak nan memilih menggunakan kendaraan angkutan generik pada saat bepergian.
Namun, di era modern nan membutuhkan gerak tinggi, seperti sekarang ini, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi.
Kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, pada saat ini bukan lagi menjadi sebuah barang mewah nan hanya dimiliki oleh sedikit orang. Hampir setiap rumah, dapat dipastikan memiliki kendaraan bermotor sebagai alat transportasi. Minimal, sepeda motor merupakan alat transportasi nan pada saat ini menjadi pilihan primer masyarakat.
Tentu saja, kenyataan ini bukan tanpa diikuti adanya akibat pada lingkungan sekitarnya. Peningkatan angka kendaraan bermotor nan berada di jalan raya, bukan saja tak diikuti dengan pertumbuhan jalan nan seimbang. Di mana ketidakseimbangan ini menyebabkan permasalahan lalu lintas, seperti stagnasi dan juga peningkatan angka kecelakaan di jalan raya.
Lebih jauh, pertumbuhan angka kendaraan bermotor membuat produksi gas emisi semakin meningkat tajam. Dampaknya, pencemaran udara pun menjadi sebuah hal nan tak dapat terelakkan atas kondisi tersebut.
Kualitas udara nan dihirup manusia pun semakin menurun sebab sudah dicampuri oleh berbagai zat nan terkandung dalam asap residu pembakaran mesin kendaraan tersebut.
Menurunnya kualitas udara tersebut memiliki pengaruh nan cukup signifikan dalam kesehatan tubuh manusia. Berbagai penyakit nan berhubungan dengan sistem pernafasan manusia pun semakin sering muncul. Bahkan tidak sporadis penyakit nan timbul tersebut menyebabkan seseorang harus kehilangan nyawanya.
Kondisi seperti inilah nan kiranya membuat manusia mulai berpikir tentang berbagai alternatif nan dapat digunakan buat mengurangi resiko nan ada tersebut. Tentunya alternatif nan akan diambil harus tetap mampu memberikan solusi atas kebutuhan manusia di era nan menuntut gerak tinggi tersebut.
Kendaraan Non Mesin
Pada masa lalu, manusia sudah mengenal alat transportasi ramah lingkungan nan menggunakan berbagai sumber energi. Misalnya saja, dengan memanfaatkan energi angin, tenaga, atau juga tenaga binatang. Berbagai alat transportasi tersebut digunakan sinkron dengan medan nan dilintasinya, seperti di air, darat, atau juga udara.
Istilah ramah lingkungan pada berbagai alat transportasi ini mengacu pada kondisi di mana penggunaan berbagai kendaraan tersebut tak menyebabkan permasalahan lingkungan, seperti menimbulkan pencemaran.
Kondisi inilah nan tak didapatkan pada kendaraan modern nan menggunakan energi mesin sebagai penggerak. Karena penggunaan mesin tersebut akan berdampak munculnya polusi dampak proses pembakaran guna menghasilkan energi.
Beberapa contoh kendaraan nan tak menggunakan mesin antara lain kapal layar. Kendaraan nan digunakan di air ini akan bergerak menggunakan energi angin, sehingga kapal dapat melaju. Penggunaan layar ini dilakukan ketika masyarakat belum menemukan tenaga mesin sebagai penggerak kapal.
Cara kerja layar ini ialah dengan membentangkan kain nan lebar dan diarahkan menuju lokasi nan hendak dituju. Angin nan berhembus akan tertahan oleh kain nan terbentang tersebut, sehingga mampu mengarahkan kapal buat bergerak.
Selain pada kapal layar, contoh alat transportasi nan ramah lingkungan antara lain sepeda kayuh. Sepeda kayuh merupakan alat transportasi nan sama sekali jauh dari menyebabkan pencemaran lingkungan . Bahkan banyak pihak nan meyakini bahwa sepeda merupakan alat transportasi nan dapat menyehatkan pengendaranya.
Sepeda merupakan alat transportasi nan sudah dikenal sejak masa lalu. Keberadaan sepeda tak pernah lekang oleh zaman meski pertumbuhan kendaraan bermotor mulai menggeser keberadaan sepeda kayuh sebagai alat transportasi masyarakat.
Di beberapa kota, pada saat ini sudah mulai tumbuh klub bersepeda dan mengkampanyekan penggunaan sepeda dalam berbagai kegiatan. Misalnya saja, digunakan buat kendaraan menuju loka kerja atau nan dikenal dengan istilah bike to work .
Kegiatan ini sudah banyak dilakukan oleh masyarakat di berbagai negara maju. Dengan menggunakan sepeda selain menjadikan tubuh menjadi lebih sehat juga kegiatan tersebut akan menghindarkan dari stagnasi nan banyak terjadi di kota besar.
Pada saat ini, keberadaan sepeda di tengah lalu lintas kendaraan bermesin sudah semakin diakui dan dihargai. Salah satunya dengan memberikan jalur spesifik buat sepeda dan juga pemberian fasilitas bagi sepeda di perempatan nan terdapat lampu lalu lintas.
Keberadaan alat transportasi nan dianggap selaras dengan program penyehatan lingkungan pada saat ini juga semakin gencar dikembangkan di berbagai negara.
Pemanfaatan sumber daya alam, menjadi salah satu cara nan digunakan agar pada nantinya keberadaan berbagai alat transportasi tersebut tak menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Misalnya saja, pengembangan mobil energi surya, nan memanfaatkan panas matahari sebagai sumber energi menggantikan bahan bakar minyak.
Penggunaan energi matahari ini diyakini tak akan menyebabkan permasalahan lingkungan, seperti menimbulkan pencemaran udara sebab mobil tenaga matahari tak menghasilkan gas buang sebagaimana mobil bertenaga bahan bakar minyak.
Hal serupa juga terjadi pada kendaraan nan menggunakan energi listrik. Di beberapa negara maju, keberadaan mobil berenergi listrik sudah bukan menjadi hal nan unik.
Di Indonesia juga pernah beberapa kali ditemukan mobil nan menggunakan energi listrik sebagai bahan bakar utamanya. Salah satu nan fenomenal ialah mobil listrik nan diberi nama Tuxuci.
Pengembangan berbagai alat transportasi alternatif nan tak menggunakan bahan bakar minyak ini, sebaiknya perlu buat dikembangkan dengan lebih baik. Karena selain tak menyebabkan munculnya polusi udara, bahan bakar minyak merupakan salah satu sumber energi nan tak terbarukan.
Oleh sebab itu, pada suatu saat keberadaan bahan bakar minyak ini akan habis bila dipakai secara terus menerus. Itulah mengapa, sejak dini pengembangan kendaraan alternatif nan menggunakan bahan bakar non minyak harus segera dilakukan, sehingga penghematan penggunaan bahan bakar minyak dapat ditekan.
Tanpa adanya inovasi alternatif tersebut, ketergantungan akan minyak bumi akan semakin besar seiring dengan produksi kendaraan berbahan bakar minyak nan terjadi secara terus menerus. Semoga informasi mengenai alat transportasi ramah lingkungan tersebut bermanfaat.