Film Hantu Bondowoso
Dunia perfilman Indonesia semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Mulai dari film anak-anak, remaja, sampai dewasa. Jenis filmnya pun beragam, termasuk film horor. Salah satu film horor nan pernah popular ialah film hantu bondowoso.
Film Horor Indonesia
Horor merupakan salah satu aliran film nan paling banyak diminati penonton bioskop di seluruh dunia. Film horor nan mencekam dianggap pilihan asyik buat menghibur diri di kala senggang. Film horor dan thriller merajai tangga box office di berbagai negara.
Tidak heran, jika para produser dan sineas berusaha mencari penemuan baru bagaimana agar film-film terbaru mereka bisa membuat penonton menjerit-jerit ketakutan.
Film horor nan merajai global di antaranya ialah film horor nan diproduksi Hollywood, Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand, negara tetangga kita.
Tidak disangka, industri perfilman Thailand banyak menghasilkan film terbaik. Beberapa film horor dari Thailand ialah The Eye, Shutter, dan Alone, yang membuat bulu kuduk Anda dan pasangan merinding.
Tidak heran, film horor laris produksi Jepang dan Thailand banyak dibeli lisensinya oleh perusahaan besar Hollywood dan dibuat ulang dengan versi bule. Sebut saja, Ju-on dan The Ring dari Jepang nan di- remake oleh Hollywood.
Beberapa film horor terlaris dan terseram Jepang ialah Uzumaki, Kwaidan, Suicide Circle, Audition, Ichi The Killer, Ju-on, Dark Water, Pulse, One Missed Call, dan nan terheboh ialah The Ring karya pengarah adegan Hideo Nakata.
Film ini memopulerkan tokoh Sadako, hantu perempuan berambut panjang nan merangkak keluar perlahan dari televisi. Saking populernya, film ini dibuat hingga seri ketiga, serta lisensinya dibeli Hollywood.
Dari Barat, film horor legendaris ialah The Omen, The Others, The Grudge, Candy Man, The Haunting, The Messenger, dan banyak lagi. Film The Others ialah film horor menegangkan nan sukses mengangkat nama mantan istri Tom Cruise ke jajaran aktris top Hollywood. Lantas, bagaimana dengan film horor produksi Indonesia?
Hantu dipercaya sebagai arwah seseorang nan sudah meninggal, tapi masih bergentayangan di dunia. Konon, ia tak rela atas kematiannya nan tak wajar, misalnya sebab disiksa atau dibunuh, sehingga banyak cerita hantu nan beredar dan di filmkan.
Hal ini diperkuat dengan banyaknya hantu penampakan di lokasi-lokasi bekas terjadinya pembunuhan berantai, kuburan, atau rumah tua nan penghuninya bunuh diri dan loka seram lainnya, seperti cerita hantu di Bondowoso.
Cerita hantu nan ada di Indonesia ialah hantu kuntilanak nan memiliki berbagai macam versi. Ia ialah sosok wanita cantik nan meninggal ketika sedang hamil. Setelah kematiannya, ia menjadi hantu gentayangan nan betah bertengger di pohon besar.
Kadang ia menampakkan diri di jalanan sepi, mengganggu perempuan hamil terutama di sore dan malam hari, dan menculik bayi nan baru lahir. Maka dari itu, beredar mitos bahwa perempuan hamil dan bayi nan baru lahir hendaknya membawa gunting kecil, bawang putih, dan peniti nan diselipkan di pakaian atau bantalnya buat menangkal gangguan kuntilanak.
Versi lain dari hantu kuntilanak ialah sundel bolong. Ia ialah hantu wanita dengan lubang besar di punggungnya. Kematiannya sungguh tragis. Ia melahirkan jabang bayi melalui punggungnya. Ia selalu menghantui dan menakut-nakuti orang-orang nan bekerja di malam hari, seperti tukang sate, hansip, tukang ojeg, atau para lelaki hidung belang nan berkeliaran di tengah malam.
Umumnya sundel bolong digambarkan sebagai wanita cantik dengan berambut panjang dan bergaun rona panjang berwarna putih nan bolong di bagian punggungnya, nan sedikit tertutup rambut panjangnya, sehingga organ tubuh bagian perut terlihat.
Perwujudan ini sangat kuat digambarkan dalam film horor Indonesia pada tahun 80-an di mana banyak diperankan oleh aktris kawakan Suzanna. Tidak sedikit film horor dari Indonesia nan telah menggunakan sundel bolong sebagai pokok cerita, tapi nan dianggap telah memopulerkan sundel bolong ialah film “Sundel Bolong” pada tahun 1981.
Selain itu, ada cerita hanu kalong wewe. Cerita hantu kalong wewe ini sangat mengerikan. Wujudnya seperti kelelawar raksasa, bertaring, berwajah menakutkan, dan selalu menculik anak-anak nan bahagia bermain hingga matahari terbenam.
Anak-anak itu akan disembunyikan ke dalam gua buat dijadikan santapannya. Oleh sebab itu, cerita hantu ini sering dijadikan senjata para orang tua buat memperingatkan anak-anaknya agar tak bermain hingga sore hari.
Dari cerita hantu tersebut, para produser membuat sebuah film horor. Sehingga film horor produksi Indonesia juga booming belakangan ini. Banyak judul film horor nan ditayangkan di bisoskop. Sayangnya, kualitas film kita tak dapat dibandingkan dengan Thailand, AS, dan Jepang.
Film horor Indonesia belum mengutamakan cerita film nan memikat. Film Indonesia masih berkutat dengan keerotisan dan sensualitas para pemain wanitanya. Film horor Indonesia masih diwarnai adegan aktris wanita berpakaian super seksi. Bahkan, setengah telanjang.
Coba saja tengok judul film-film terbaru nan ditayangkan bioskop saat ini. Ada Suster Keramas, Raped By Saitan, Hantu Puncak Datang Bulan, Rintihan Kuntilanak Perawan , nan semuanya bertema horor seks.
Hal ini diperparah dengan kenyataan film horor belakangan ini, mengundang seniman porno dari luar negeri, seperti Rin Sakuragi (Jepang) dan Terra Patrick (AS). Rin Sakuragi tampil setengah telanjang dalam film Suster Keramas produksi Maxima Pictures.
Film Hantu Bondowoso
Bondowoso ialah salah satu kota nan terdapat di Jawa Timur dan juga terletak paling timur. Terletak di antara gunung-gunung, seperti Gunung Ijen, Gunung Raung, dan banyak gunung lainnya nan terdapat di pegunungan Kendeng Utara.
Letak geografis daerah Bondowoso nan dikelilingi oleh gunung menyebabkan wilayah ini sulit berkembang dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Jawa Timur. Sama halnya dengan beberapa wilayah nan ada di Indonesia, Bondowoso juga memiliki beberapa cerita mistis nan tidak lepas kaitannya dengan sejarah masyarakat Bondowoso itu sendiri.
Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengetahui cerita mistis nan terkenal dari daerah Bondowoso. Mulai dari penampakkan pocong, kuntilanak, dan sejenisnya nan banyak menggemparkan masyarakat Indonesia pada saat itu.
Sebenarnya, cerita mengenai pocong dan kawan-kawan sudah tak asing lagi bagi seluruh masyarakat di pelosok negeri. Mereka bukan hanya terdapat di Bondowoso, tapi juga daerah lain. Sama halnya dengan hantu penghisap darah atau drakula nan terkenal di mancanegara.
Indonesia ialah negara nan majemuk dalam hal apa pun. Majemuk budaya hingga majemuk sifat manusianya. Ketika dihadapkan dengan hal-hal di luar nalar, maka reaksi nan bisa dipastikan ialah takut atau justru ingin tahu. Begitupun nan terjadi ketika cerita rahasia dari Bondowoso ini mulai dibicarakan.
Banyak masyarakat nan merasa ingin tahu mengenai cerita itu, berusaha buat terus mencari tahu, antara lain dengan banyak mengunduh video-video mengenai hantu Bondowoso. Hal itu membuat para sinemas serasa ingin mensejajarkan cerita hantu dari Bondowoso dengan hantu-hantu dari daerah lain, sehingga bukan tak mungkin hal ini dapat menginspirasi mereka buat membuat film hantu Bondowoso .
Cerita hantu dari Bondowoso nan sampai saat ini masih menjadi pembicaraan banyak orang ialah cerita mengenai ‘kereta maut’ atau ‘gerbong maut’. Cerita ini berdasarkan fenomena sejarah nan terjadi di Bondowoso, mengenai tawanan Belanda pada 1947 nan akan dipindahkan dari rumah tahanan Bondowoso ke rumah tahanan nan ada di Surabaya.
Selama perjalanan tahanan ditempatkan di gerbong kereta nan terbuat dari baja. Tidak adanya jendela dalam gerbong membuat para tawanan kesulitan bernapas. Sejumlah 100 tawanan nan terdiri dari pejuang dan rakyat sipil dimasukkan dalam 3 gerbong baja dan melalui perjalanan nan mematikan.
Selama hampir 12 jam mulai dari pukul 07:30 pagi, para tawanan bertolak ke Surabaya hingga sampai pada pukul 08.00 malam, mereka terpenjara dalam baja nan panas. Tidak ada air minum dan ventilasi. Akibatnya, dari 100 orang tawanan nan mampu bertahan hayati hanya 64 orang dengan 8 orang di antaranya sakit keras.
Cerita hantu dari masyarakat Bondowoso tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia dari barat Aceh hingga timur Papua sama-sama berjuang buat kemerdekaan negara Indonesia. Hingga sekarang pun kita masih dapat melihat bukti dari kejadian keji tersebut, masyarakat Bondowoso membuat sebuah monumen nan menggambarkan kengerian nan terjadi di ‘gerbong maut’ pada masa itu.
Film hantu Bondowoso tersebut menjadi sebuah cerita nan menarik bagi masyarakat Indonesia dan ada pesan moral nan terkandung di dalamnya, yaitu perjuangan para pahlawan Indonesia. Semoga saja film horor nan ada di Indonesia bisa menampilkan kualitas film nan bagus, nan tak merusak moral bangsa ini.