Menuliskan Pesan dan Kesan

Menuliskan Pesan dan Kesan

Memberikan kata pesan dan kesan biasanya kita lakukan kepada teman sebaya dengan cara menuliskannya di buku harian mereka. Pesan dan kesan juga dapat dituliskan ketika memberikan komentar dalam perpisahan sekolah atau dalam buku kenangan sekolah.

Biasanya, memberikan pesan dan kesan selalu diletakkan di akhir perpisahan atau di akhir pertemuan. Bagaimana jika memberikan pesan dan kesan di tengah-tengah rendezvous buat mengetahui cara mengajar? Inilah nan dapat disebut pemugaran buat guru .



Menuliskan Pesan dan Kesan

Berprofesi sebagai guru, ternyata tidaklah semudah nan dibayangkan. Cara mendidik siswa agar mereka dapat mengerti apa nan guru ajarkan. Cara mengubah pola belajar siswa.

Begitupun cara menerangkan pelajaran agar menyenangkan buat siswa, ternyata tak dapat hanya dengan satu metode saja. Siapa nan salah dalam mendidik siswa jika setiap pembelajaran siswa sulit mencerna isi materi?

Bisa jadi gurunya. Bagaimana membuat siswa nyaman dan mengerti isi materi nan kita berikan? Meminta pesan dan kesan kepada siswa buat mengetahui bagaimana cara mengajar nan sebenarnya memanglah perlu.

Pemberian kesan dan pesan dapat dilakukan setelah beberapa kali rendezvous pengajaran. Dapat juga dilakukan pada akhir pembelajaran pergantian semester.

Adanya kata pesan dan kesan membuat para guru mengerti pesan apa nan disampaikan siswa melalui cara mengajar guru. Setiap pembelajaran, siswa niscaya merasakan cara pedagogi guru selalu ada kurangnya. Begitu juga dengan guru favorit dalam sebuah sekolah.

Cara mengajar nan membosankan. Cara mengajar nan serius. Cara mengajar nan membuat siswa mengantuk. Cara mengajar tanpa refreshing. C ara mengajar nan menakutkan.

Begitu pun cara mengajar nan tidak menentu akan membuat siswa merasakan malas. Bahkan tak menyukai pembelajaran nan guru berikan. Hal ini akan memberikan akibat nan kurang baik buat siswa. Dapat juga berdampak pada nilai mereka.

Hal-hal nan dapat membuat prestasi siswa dalam belajar menurun sebaiknya dijadikan sebuah pelajaran buat guru. Karena pada dasarnya, guru ialah wali murid nan berperan dalam apa pun nan berdampak pada siswanya ketika di sekolah.

Jika sekiranya kondisi kelas sudah tak aman sebab cara mengajar nan itu-itu saja. Siswa pun merasa kurang tertarik dalam belajar. Saat itu ialah saat nan tepat buat meminta siswa memberikan kesan dan pesan kepada kita.

Berikanlah para siswa kebebasan buat mengungkapkan isi hatinya. Jangan pernah batasi siswa dalam berekspresi. Mintalah setidaknya 5 atau 10 menit sebelum akhir pelajaran selesai.

Setelah semua materi sudah disampaikan. Biarkan para siswa menulis kata pesan dan kesan pada kita dengan tak mencantumkan nama mereka.

Pemberian kesan dan pesan tanpa nama ini bertujuan buat memberikan keleluasaan siswa berkomentar, tanpa takut namanya teringat oleh guru. Sekiranya mereka akan membeberikan pesan dan kesan nan tak baik buat gurunya.

Pemberian kesan dan pesan nan baik maupun jelek oleh siswa, hendaknya disikapi oleh guru dengan bijak. Jika para siswa menyukai cara mengajar gurunya di kelas, kita sebagai guru jangan cepat puas.

Kembangkan metode-metode pedagogi baru nan membuat siswa menyukai pelajaran. Pemberian pesan dan kesan nan kurang baik juga harus menjadi sebuah pelajaran oleh guru.

Lihatlah beberapa pesan dan kesan nan dituliskan oleh siswa. Introspeksilah dengan apa nan siswa tuliskan dalam kertas pesan dan kesan. Dapat jadi itu ialah sebuah pelajaran nan dapat kita ambil.

Keinginan siswa dalam belajar butuh diperhatikan. Sebagai guru, janganlah menjadi orang nan ingin diperhatikan oleh siswa, tetapi tak mau memperhatikan keinginan siswa.

Menjadi guru nan tegas memang harus. Namun, jika semuanya dilakukan dengan cara nan tegas juga kurang baik. Menjadi guru nan menyenangkan, selalu dekat dengan siswa, memberikan solusi tepat buat siswa nan kesulitan belajar akan membuat siswa semangat belajar.

Jika dalam pesan dan kesan tertulis “Pesan: Jangan banyak menulis ya, Bu. Kesan: Belajar sama Ibu, membuat aku ketakutan”. Maka guru haruslah memberikan sebuah perubahan nan berarti setelah adanya sistem pemberian kesan dan pesan.

Janganlah untuk pemberian kesan dan kesan itu menjadi tak berarti dan sia-sia. Karena setelah itu tak ada perubahan sama sekali nan dirasakan siswa.

Berikan sedikit metode agar siswa tak terlalu banyak menulis dan kurangi kemarahan dan redam emosi ketika mengajar di kelas. Mungkin saja ketakutan siswa pada guru disebabkan oleh guru nan tak dapat meredam emosi dan kesabaran menghadapi siswanya.

Ingin melakukan sebuah perubahan setelah meminta siswa memberi kesan dan pesan dalam hal mengajar. Maka berubahlah sedikit demi sedikit buat membuat siswa merasa pemberian kata pesan dan kesan itu tak sia-sia.

Jika jawaban siswa majemuk dalam memberikan kata pesan dan kesan . Pilihlah nan menurut kita paling dapat mewakili semuanya. Karena pada dasarnya, siswa juga selalu ingin dimengerti, tetapi tak semua dari pesan mereka sahih adanya.

Ada kalanya, siswa tak jujur memberikan pesan dan kesan dalam hal pedagogi gurunya. Beberapa siswa dapat saja merasa segan dan takut pada guru nan diberi kesan dan pesan.

Takut merasa tersinggung oleh tulisannya, mereka memberikan pesan dan kesan nan baik padahal dalam kenyataannya tak seperti itu. Jika banyak atau hampir semua siswa memberikan pesan dan kesan nan hampir mirip isinya.

Berarti, kebanyakan siswa jujur dalam memberikan kesan dan pesan tersebut. Isi kata pesan dan kesan inilah nan harus dikaji dengan baik dan dapat diubah sedikit demi sedikit.

Menjadi guru, bukan harus menjadi seseorang nan mempunyai pengetahuan nan lebih dan lebih dari muridnya. Menganggap semua tanggapan siswa dan pernyataan siswa tak benar.

Ada kalanya, mendengar pendapat siswa perlu buat didiskusikan bersama dalam kelas. Janganlah menjadi guru nan merasa paling benar. Jika ternyata ada nan salah, murid dapat membenarkan. Tanggapi pendapat mereka dengan lapang dada.

Jangan anggap pemberian pesan dan kesan buat guru dalam mengajar ialah sebuah hal nan tak penting. Bagaimana seorang guru dapat dinilai kelayakan mengajar atau cara mengajar, selain dari siswa nan diajarnya?

Penilaian kelayakan mengajar memang dapat dilakukan dalam taraf kedinasan pendidikan . Namun, hal itu tak dapat dipatok waktu nan pasti. Mungkin bahkan akan sporadis terjadi.

Pemberian kesan dan pesan langsung dari murid nan kita ajar, akan terasa lebih jujur dan polos. Dibanding dengan evaluasi dinas. Sebagus apa pun seorang guru mengajar di depan siswa. Meminta pesan dan kesan tentang cara mengajar juga tak salah dicoba.

Tujuannya agar kita sebagai guru dapat mengetahui bagaimana curahan hati para siswa buat gurunya. Cobalah meminta siswa menulis kesan dan pesan. Jika sudah mencoba, beri perubahan.

Setelah beberapa rendezvous selanjutnya, coba lagi meminta siswa memberikan kesan dan pesan lagi. Apakah akan ada isi pesan dan kesan nan sama setelah diberikan perubahan atau tidak?

Ingat, guru bertanggung jawab penuh buat siswanya di sekolah. Berikan nan terbaik buat siswa agar mereka merasa betah belajar dengan kita. Selamat mencoba.