Karakteristik Air
Samudera dibagi menjadi empat bagian besar, yaitu Pasifik, Atlantik, Hindia, dan Arktik. Semua tersebut saling berhubungan. Genre airnya mengalir bebas bergerak dari satu loka menuju nan lain. Yang termasuk bagian-bagiannya ialah laut, teluk, dan selat.
Teori Pembentukan
Ada beberapa teori nan mendukung terbentuknya sebuah samudera. Yakni: teori Continental Drift, teori Geosinklin dan teori Sea Floor Spreading. Penjelasannya ialah sebagai berikut :
- Teori Continental Drift, atau teori pengapungan benua disampaikan oleh Alfred Wegener pada tahun 1912. Inti dari teori ini ialah ketika semua daratan di muka bumi masih menyatu, dan pada sekitar 200 tahun lalu, daratan tersebut pecah menjadi benua-benua kecil. Kemudian pecahan benua tersebut menempati posisinya seperti nan sekarang sudah ada. Dan semua itu terjadi dampak adanya dorongan gaya vertical nan mampu memecah daratan tadi, yakni kumpulan air nan banyak atau samudera.
- Teori Geosinklin atau disebut juga dengan proses pengendapan kerak bumi nan membentuk cekungan, dan cekungan tadi mampu menampung kumpulan air nan terdesak dampak proses subsidence atau penurunan tadi . Dan pada akhirnya membentuk samudera.
- Teori Sea Floor Spreading, atau dalam bahasa Indonesia berarti teori gaya konveksi inti bumi. Pada dasarnya teori sea floor spreading menjadi penjelas atas teori nan pernah dikemukakan sebelumnya oleh Albert Wagener dalam teori Geosinklin, dan nan mengemukakan teori sea floor spreading tersebut ialah Arthur Holmes.
- Teori Sea Floor Spreading ini didukung oleh dua pendapat konvoi lempeng-lempeng benua, yakni: arus konveksi di dalam mantel atau kulit bumi, serta loka masuknya arus konveksi bumi tadi nan disebut dengan samudera.
Letak Samudera
Samudera terbesar, yaitu Pasifik nan memiliki luas permukaan air dua kali lipat dibanding lainnya. Pasifik juga masih lebih luas dibandingkan dengan semua benua nan digabung menjadi satu. Permukaan Pasifik meluas ke bagian atas hingga menyentuh Arktik, dan juga menjangkau ke bawah hingga mencapai pantai di Antartika.
Sebagian besar Pasifik terletak di daerah tropis sehingga airnya bersuhu hangat. Cuaca jelek biasanya berasal dari Pasifik, dampak sebab banyak badai terbentuk di perairannya.
Sedangkan Atlantik terletak memanjang dari Arktik menuju ke bawah mencapai pantai di Antartika. Samudera ini memiliki lebih sedikit pulau daripada Pasifik.
Kemudian, ada pula Hindia nan membentang di antara Afrika bagian barat, Australia bagian timur, dan Asia bagian utara, serta Antartika bagian selatan. Sebanyak 90% permukaan airnya terletak di sebelah selatan ekuator.
Selanjutnya ada Arktik nan berukuran lebih kecil di antara samudera lainnya. Yang ini menghubungkan Pasifik dan Atlantik melalui celah-celah di antara benua. Suhu perairan Arktik lebih dingin di antara lainnya dengan sebagian besar perairannya tertutup es.
Karakteristik Air
Samudera mengandung banyak mineral nan terdapat di permukaan bumi nan semuanya terlarut di dalam air. Volume mineral ini mencapai 3,5% dari volume total seluruhnya. Volume mineral terbanyak nan terlarut dalam air bahari ialah garam. Oleh sebab itu air bahari terasa asin.
Salinitas air bahari berbeda dari satu lokasi ke lokasi lain. Salinitas tergantung pada dua hal, yaitu evaporasi dan penambahan volume air tawar. Saat air berevaporasi, garam dan mineral lain tertinggal di bahari sehingga membuat air lebih asin. Kemudian sebaliknya, ketika volume air tawar bertambah melalui sungai atau hujan, salinitas air bahari akan menurun. Dan air bahari pun tak terlalu asin.
Selanjutnya semakin menjauhi ekuator, suhu air bahari semakin dingin. Sisi barat biasanya akan lebih hangat daripada sisi timur. Hal ini disebabkan sebab arus memindahkan air dari ekuator menuju kutub di bagian barat, dan dari kutub menuju ekuator di sisi timur.
Pergerakan Air
Apabila Anda pernah memandang bahari lepas, mungkin Anda akan merasa terkagum-kagum oleh kekuatan dahsyat di balik permukaan air nan tenang. Itu hanya sebuah laut, apalagi bila Anda membayangkan sebuah samudera. Karena merupakan kumpulan dari beberapa bahari nan berkomuni menjadi satu di dalam satu lokasi nan sama. Betapa sangat dahsyat sekali imbas nan disebabkan olehnya.
Banyak para pakar dalam bidang oceanografi nan mampu mengeksplorasi kekuatan air dalam kumpulan lautan tersebut. Di antara kekuatannya ialah juga pernah diungkap oleh Holmes, yakni slab-pull dan push ridge. Keduanya ialah kekuatan dari kumpulan lautan tersebut. Yang juga diungkap dalam teori Sea Floor Spreading milik Holmes.
Adapun kumpulan air di samudera bisa tercampur satu sama lain sebab berbagai sebab. Di antaranya ialah sebab gelombang, arus, dan gelombang pasang. Permukaannya selalu bergerak ke atas dan ke bawah dalam bentuk gelombang, di dalam satu kurun waktu. Yang biasa disebut juga sebagai amplitudo.
Gelombang terbentuk dari energi nan ditransfer dari molekul ke molekul di bagian atas permukaan. Arus menyerupai sungai luas di dalam samudera nan mengalir dari satu loka ke loka lain. Sedangkan arus disebabkan oleh disparitas temperatur, disparitas salinitas, dan angin.
Faktor terpenting nan mengakibatkan perpindahan air di samudera ialah gelombang pasang. Gelombang pasang disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari. Karena tertarik oleh gravitasi, sejumlah besar air bergerak mengitari daerah sekitarnya, menyebabkan permukaan air pasang dan surut.
Fungsi dan Kegunaan
Dari sekian banyak klarifikasi dari awal artikel tentang segala hal tentang samudera, maka ada baiknya bila Anda pun mengetahui fungsi dan kegunaannya. Beberapa fungsi nan ada yakni:
- Sebagai pendukung dan menjadi alat transportasi. Khususnya ialah transportasi air. Dengan menggunakan kekuatan gelombang dan arus, nan menjadi kelebihan dari kumpulan lautan tersebut, maka manusia di muka bumi dapat saling berkunjung dan mengenal satu sama lain. Dan pengenalan dan percampuran budaya pun pada akhirnya terbina.
- Sebagai batas territorial negara, dan batas daerah. Dengan adanya kumpulan air dan bahari tersebut, maka akan terbentuk lautan. Dan dari kumpulan lautan membentuk sebuah samudera. Dan beberapa samudera tersebut memuat beberapa daratan dan benua, nan membutuhkan batas nan jelas buat masing-masing Negara. Maka keberadaan bahari dan perairan tersebut akan membantu terbentuknya atau terciptanya territorial Negara.
- Menjadi sumber eksplorasi makanan bagi manusia dan juga hewan-hewan bahari lainnya. Bagi manusia, kekayaan nan terkandung di dalam bahari dan perairan, mampu menghidupi kebutuhan sehari-hari terhadap asupan gizi nan diperoleh dari protein hewani laut. Sedangkan bagi hewan-hewan nan bergantung pada laut, juga memiliki mata rantai makanan nan bergantung pula pada bahari dan juga samudera.