Manfaat Membaca Cerita Untuk Anak

Manfaat Membaca Cerita Untuk Anak

Cerita, apabila kita mendengar kata tersebut, nan terngiang di dalam pikiran kita ialah mengenai kisah – kisah, baik itu mengenai sejarah masa lalu, pengalaman hayati seseorang ataupun cerita imajiner. Ada pepatah mengatakan, “ Cerita akan ketauladanan ialah cara terbaik buat mengajarkan petuah hidup ”.

Hal ini ada benarnya sebab manusia, terutama anak-anak tertarik dan menunjukkan antusiasme nan tinggi apabila diberikan cerita-cerita nan berbau petualangan.



Masih ingatkah kita akan masa sekolah dulu?

Mungkin setiap orang dari kita nan memulai pendidikan dasar di negeri ini telah banyak mendengar berbagai cerita. Apakah pada saat itu kita tak antusias buat mendengarkan?

Tentunya, sebagian besar dari kita akan menjawab bahwa pada saat itu kita memiliki antusiasme nan luar biasa buat mendengarkan dan mengetahui jalan cerita serta akhirnya. Melalui refleksi tersebut, sebenarnya kita bisa memulai sesuatu nan sebenarnya kita tahu.

Apabila kita ingin mendidik anak kita dengan ketauladanan, maka cerita atau dongeng merupakan metode terbaik nan kita miliki. Kita semua tahu dan sadar bahwa tak setiap orang memiliki kemampuan verbal nan cukup meyakinkan buat bercerita, akan tetapi hal itu bisa dipelajari.

Salah satu cara buat mendidik anak dengan menyenangkan ialah membaca cerita. Cerita merupakan sebuah kisah nan bisa mengajarkan tentang ketauladan nan baik. Tentu saja kisah-kisah nan diceritakan pada anak juga haruslah dipilih dan diseleksi dengan baik.



Apa nan bisa kita jadikan surat keterangan dalam bercerita?

Hal nan paling generik buat dijadikan sumber cerita ialah buku dongeng atau cerita. Para penerbit buku-buku dongeng dan cerita telah mendesain sedemikian rupa agar cerita nan ada di dalam buku tersebut memiliki konten isi mengenai pelajaran akan kebaikan dan suri ketauladanan.

Biasanya, buku dongeng memiliki gambar-gambar nan sangat menarik bagi anak-anak. Bahasa nan digunakan pun biasanya memang ditujukan buat anak-anak. Maka dari itu, buku cerita merupakan media nan sangat baik buat kita jadikan sumber.

Sumber nan kedua ialah film anak-anak. Yang dinamakan film anak ialah film nan bercerita mengenai petualangan ataupun nan menggambarkan keceriaan anak-anak. Dengan menceritakan kembali isi dalam film nan tentunya telah kita tonton, kita bisa menularkan dan mengajarkan kebaikan kepada anak kita.

Sesungguhnya, bercerita bukanlah hal nan sulit. Dengan menggunakan media-media nan ada, kita bisa memberikan dan mengajarkan petuah akan kebaikan hayati pada anak-anak kita dengan mudah.

Kalau anda beralasan bahwa anda tak bisa bercerita dengan baik, kecuali anda tuna wicara, anda bohong! Kemampuan verbal kita telah terasah dengan baik seiring dengan berjalannya waktu.

Dengan sendirinya, hal tersebut telah mengasah pula kemampuan kita buat bertutur. Bercerita kepada anak kita tak harus serius. Kita bisa membangun suasana akrab kemudian menceritakan suatu cerita kepada mereka. Ketahuilah bahwa anak kita akan lebih tertarik apabila nan bertutur ialah kita sendiri, bukan orang lain.

Sesungguhnya, fungsi dari cerita atau dongeng sangatlah besar. Sebuah cerita atau dongeng bukan hanya mampu mendukung pembentukan karakter si anak, akan tetapi juga merangsang otak anak buat bisa memahami suatu masalah.

Sisipan-sisipan akan nilai kebaikan dalam cerita nan kita sampaikan akan bisa membantu si anak buat lebih bijak dalam memecahkan masalah dalam kehidupannya.

Penyampaian cerita ataupun dongeng juga membantu kita buat bisa lebih dekat dengan mereka. Maka dari itu, jangan kita sekali-kali meremehkan dongeng. Adalah salah besar apabila kita menganggap dongeng ialah sesuatu nan “jadul”, ketinggalan jaman ataupun kuno.

Kita harus tahu bahwa pendahulu kita menggunakan cerita dari mulut ke mulut buat menyampaikan suatu pesan, dan itu terbukti efektif; bahkan dalam cakupan nan lebih luas, sebuah cerita bisa mengubah jalannya sejarah, sebagai contoh ialah cerita Pope Urban mengenai pengambilalihan Konstantinopel nan menyebabkan Perang Salib.

Melihat fakta-fakta di atas, maka tidaklah salah apabila kita memberikan petuah serta ajaran-ajaran mengenai hayati kepada anak-anak kita melalui media cerita ataupun dongeng. Satu hal krusial nan harus diingat bahwa cerita nan kita sampaikan jangan sampai berisikan kekerasan.



Manfaat Membaca Cerita Untuk Anak

Membacakan cerita bukanlah hal nan sulit. Dengan bahagia hati anak akan duduk dan mendengarkan cerita nan akan Anda bacakan. Membacakan cerita tak hanya sebagai kegiatan buat mengisi waktu luang. Ada beberapa kegunaan nan bosa didapat dari membacakan cerita buat anak. Berikut ialah kegunaan membacakan cerita buat anak;

  1. Kemampuan Berbahasa Meningkat

Kemampuan berkomunikasi seseorang dipengaruhi oleh kemampuan berbahasanya sejak kecil. Oleh sebab itu, dengan membacakan cerita kepada anak, hal tersebut bisa membantu perkembangan kemampuan berbahasanya.

Saat dibacakan cerita, anak akan mendengarkan berbagai kosakata, istilah struktur kalimat, ungkapan dan peribahasa. Terkadang ada beberapa kata nan belum dikenal oleh anak.

Hal inilah nan kemudian dapat Anda ajarkan kepada anak mengenai kata baru nan didengarnya. Sosialisasi terhadap berbagai elemen bahasa inilah nan akan meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak.

  1. Kemampuan Mendengar Meningkat

Sebuah penelitian nan dilakukan di London menyebutkan bahwa dua dari tiga anak berusia dini menginginkan waktu nan lebih banyak buat mendengarkan cerita sebelum ia tidur. Penelitian tersebut juga menyebutkan lebih dari 75% anak menginginkan orangtuanya nan membacakan cerita sebelum tidur.

Saat dibacakan cerita, seluruh perhatian anak akan tertuju pada cerita nan dibacakan. Dengan mendengarkan, anak akan belajar bagaimana sebuah kata diucapkan. Dan ketika mendengar menjadi suatu Norma maka dengan sendirinya anak juga belajar berkonsentrasi dan melatih kemampuan logikanya.

  1. Kemampuan Berkomunikasi Verbal Meningkat

Topik nan menarik pada cerita bisa memancing anak buat membahas cerita tersebut. Obrolan nan terjadi antara anak dan orangtua pada saat membacakan cerita merupakan pengalaman anak dalam berkomunikasi verbal. Dari pengalamannya tersebut, anak akan belajar bagaimana bertanya, menanggapi, dan mengungkapkan pendapatnya.

Oleh sebab itu, saat membacakan cerita, Anda perlu mengusahakan agar terjadi komunikasi dua arah antara Anda dengan anak Anda. Jangan biarkan anak Anda pasif mendengarkan sepanjang cerita nan Anda bacakan. Selingi dengan pertanyaan-pertanyaan ringan nan berhubungan dengan alur cerita atau menggantungkan kalimat buat sekedar memancing komentar anak.

  1. Kemampuan Konseptual Meningkat

Dongeng bisa memperkenalkan anak pada konsep-konsep baru nan ia dengar. Bahkan, melalui dongeng konsep abstrak, seperti rasa hormat, sayang, dan tolong-menolong bisa dimengerti oleh anak dengan sendirnya.

Kemampuan konseptual anak tersebut kemudian akan direalisasikan pada kehidupan konkret anak. Sebaiknya, Anda memiliki buku-buku cerita nan sinkron dengan usia anak, sehingga konsep-konsep nan diajarkan dalam buku tersebut sinkron dengan kebutuhan perkembangan anak Anda.

  1. Kemampuan Memecahkan Masalah Meningkat

Selain dari pengalaman langsung, anak-anak juga bisa belajar dari cerita nan ia dengar. Semakin banyak cerita nan didengarkan, semakin banyak pengetahuan nan dimiliki oleh anak.

Cerita nan dibacakan akan membuat anak belajar berbagai kejadian, memahami karakter tokoh, dan mengerti karena dampak nan terjadi di dalam cerita tersebut. Hal ini bisa memperluas pengetahuan dan mempertajam logika anak.

Dengan pengetahuan nan luas dan kemampuan logika nan baik, anak bisa mengatasi masalah sendiri sinkron dengan perkembangan usianya.

  1. Daya Khayalan dan Kreativitas Bertambah

Cerita anak memiliki ruang khayalan nan lebih luas daripada cerita nan dibuat buat usia remaja dan dewasa. Berbagai adegan terasa menegangkan, berbagai karakter bisa saja muncul, dan berbagai keajaiban dalam cerita pun dapat saja datang.

Saat cerita dibacakan, khayalan anak akan berjalan sinkron dengan jalan ceritanya. Imajinasi-imajinasi dalam cerita inilah nan bisa memancing khayalan anak.

Dengan imajinasi, anak bisa menumbuhkan jiwa petualang dalam dirinya. Selain itu, khayalan juga bisa mendorong anak buat memandang global sebagai loka nan mengasyikan. Pengembangan daya khayalan ini sangat krusial sebagai dasar pengembangan kreativitas anak.

Demikianlah pembahasan mengenai membaca cerita buat anak, semoga bermanfaat.