3. Alamat nan Dituju
Surat penawaran harga barang merupakan surat nan ditujukan oleh penjual nan selanjutnya disebut pihak pertama, kepada atau pembeli atau suatu perusahaan nan selanjutnya disebeut sebagai pihak kedua dengaan tujuan agar perusahaan atau pembeli tersebut bisa mengetahui harga-harga barang nan ditawarkan atau barang-barang nan sedang dibutuhkan.
Setelah pihak kedua menyetujui harga nan telah ditawarkan, selanjutnya akan dilakukan kerjasama dan kesepakatan bersama. Apabila telah disetujui, perlu dibuat surat perjanjian jual beli nan memuat ketentuan-ketentuan eksklusif sebagai dasar atau panduan nan harus dilakukan dan ditaati dalam melakukan jual beli.
Surat penawaran harga barang ini harus dibuat sedetail mungkin agar pihak pembeli bisa dengan mudah memahami dan mendapatkan informasi nan lengkap mengenai barang nan ditawarkan tersebut.
Artikel ini akan membahas mengenai klarifikasi setiap format dalam pembuatan surat penawaran harga barang dan akan dilengkapi dengan contohnya.
1. Kepala Surat/Kop Surat
Untuk surat resmi biasanya dilengkapai dengan kop surat. Kop surat biasanya berisi nama perusahaan berserta dengan alamt perusahaan tersebut. Kop surat biasanya juga disertai dengan logo perusahaan nan merupakan perusahaan nan menawarkan barang.
2. Tanggal Surat
Tanggal surat dibuat seperti biasa dan terletak di sebelah kanan atas. Tanggal surat ini harus disertai dengan loka beserta tanggal pembuatan surat. Contoh: Palembang, 13 Agustus 2013
3. Alamat nan Dituju
Alamat nan dituju dibuat dan dimaksudkan kepada siapa surat tersebut dibuat, dalam hal ini ialah perusahaan nan akan ditawarkan barang-barang tertentu.
Contoh:
Kepada Yth
Direktur PT. Maju Jaya
Di Jakarta
Alamat nan dituju ini terletak di sebelah kiri atas namun tak sejajar dengan tanggal yaitu berada sedikit lebih bawah dari tanggal surat. Seringkali terjadi kesalahan dalam pembuatan alamat ini. Contoh pembuatan alamat nan salah seperti ini:
Kepada Yth
PT. Maju Jaya
Di -
Jakarta
Dalam hal ini terjadi pemisahan antara kata “di” dengan “Jakarta”. Sinkron dengan anggaran penulisan surat, hal ini tak boleh dilakukan. Selain itu penujuan surat harus jelas kepada siapa, misalnya saja kepada direktur atau kepala manejer perusahaan eksklusif dan hal tersebut harus dicantumkan. Contoh penulisan nan sahih bisa dilihat pada contoh pertama.
4. Nomor, Perihal dan Lampiran
Nomor, lampiran dan perihal terletak di bawah alamat nan dituju. Nomor berisi nomor eksklusif dan tahun nan dibuat oleh perusahaan nan menawarkan barang atau pihak pertama sebab hal ini diperlukan buat pengarsipan. Perihal berisi maksud tujuan surat nan dalam hal ini perihalnya ialah penawaran barang atau jasa. Dan nan terkahir ialah lampiran. Lampiran hanya mencantumkan banyaknya berkas nan dilampirkan bersama surat tersebut.
5. Salam Pembuka
Salam dapat berupa ucapan salam nan sering digunakan dalam islam yaitu “assalamualaikum”. Namun buat surat penawaran barang ini biasanya cukup menggunakan salam “Dengan Hormat,”. Penulisan ini jangan lupa disertai tanda koma diujung kata.
6. Isi Surat
Isi surat terbagi menjadi tiga, yaitu pembuka, isi dan penutup. Pembuka berisi tentang taaruf perusahaan nan bersangkutan yaitu perusahaan nan menawarkan barang kepada pihak nan ditawarkan. Selanjutnya isi merupakan penyampaian mengenai maksud dan tujuan surat tersebut, dan nan terakhir ialah penutup. Epilog berisi asa agar perusahaan nan ditawarkan mau melakukan kerjasama dan ucapan terima kasih.
7. Salam Penutup
Salam epilog terletak di bagian kanan bawah surat. Salam epilog harus konsisten dengan penggunaan salam pembuka. Apabila pada salam pembuka menggunakan “assalamualaikum”, buat salam penutupnya ialah “wassalamualaikum wr. wb”, namun jika nan digunakan pada salam pembuka ialah “Dengan Hormat,” nan digunakan buat salam epilog ialah “Hormat Kami,”.
8. Tanda Tangan dan Nama Jelas Pengirim
Tanda tangan dan nama jelas pengirim diletakkan di bawah salam penutup.
Contoh:
Hormat Kami,
PT. Suka Maju
Nurul Utari
Manejer Pemasaran
9. Lampiran
Lampiran merupakan hal nan krusial dalam suatu surat penawaran. Lampiran berisi detail dan klarifikasi barang nan akan ditawarkan beserta harganya.
Setelah membuat surat penawaran, selanjutnya ialah pembuatan lampiran nan biasanya berisi daftar harga beserta spesifikasinya. Contoh:
Nama Barang: Buku
Harga Barang per Satuan: Rp 5.000,- sampai Rp 10.000,-
Keterangan: Buku ini terdiri atas berbagai jenis seperti buku tulis, buku agenda, buku akuntansi, nota dan lain-lain. Ketebalan dan rona buku juga dapat disesuaikan berdasarkan permintaan dan tentunya dengan harga nan berbeda-beda.
Nama Barang: Laptop
Harga per Satuan: Rp 3.500.000,-
Keterangan: Laptop terdiri atas berbagai merek. Selain laptop juga tersedia netbook denga harga nan sedikit lebih murah. Laptop juga akan dilengkapi dengan mouse, kipas, flash disk, mouse pad dan tasnya. Selain itu harga ini sudah termasuk penginstallan berbagai program computer nan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan nan bersangkutan.
Nama Barang: Meja Tulis
Harga Barang per Satuan: Rp 600.000,-
Keterangan: Besar meja ialah 1 m x 50 cm. rona dan desain meja juga bisa disesuaikan dengan permintaan perusahaan nan bersangkutan.
Setelah terjadi kesepakatan antara pihak pertama dan kedua, biasanya dibuat surat perjanjian jual beli. Surat perjanjian jual beli ini berisi data diri pihak-pihak nan bersangkutan, kemudian memuat beberapa pasal. Pasal-pasal tersebut berisi aturan-aturan penjualan dan pembeli. Aturan-aturan ini harus disepakati oleh kedua belah pihak yang. Hal ini dilakukan agar tak terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam jual beli nan telah dilakukan.
Selanjutnya surat perjanjian jual beli ini ditanda tangani oleh keduap belah ihak di atas materai dan sisaksikan oleh beberapa orang saksi. Nama saksi juga dicantumkan dalam surat ini.
Manfaat Surat Penawaran Harga
Surat penawaran harga barang nan biasa diajukan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli memiliki peranan nan cukup penting. Ini semacam informasi dari pihak penjual kepada pembeli tentang harga setiap barang nan akan dijual. Dengan adanya surat penawaran harga barang ini, transaksi sebuah jual-beli akan terlihat lebih trenasparan.
Selain itu, pihak pembeli nan sekaligus berperan sebagai penjual, dapat memperkirakan harga pada setiap barang nan nantinya aka dijual kembali. Dengan demikian, pihak-pihak nan terlibat dalam proses jual-beli tak ada nan merasa dirugikan.
Selembar kertas nan berisi tentang keterangan-keterangan memang memiliki kegunaan nan cukup besar. Dengan surat berisi keterangan ini, sebuah transaksi atau kegiatan akan bisa berjalan lebih lancar.
Pada dasarnya, bukan hanya referensi tentang harga barang nan memiliki manfaat. Referensi kerja hingga referensi sakit juga memiliki manfaat. Referensi sakit misalnya. Surat tersebut berfungsi buat mengabarkan keadaan kesehatan seseorang nan biasanya sedang tak baik.
Surat tersebut berperan sebagai penyampai informasi antara satu orang dengan orang lainnya.
Oleh sebab itu, sangat krusial buat mengetahui sistematis penulisan referensi termasuk referensi penawaran ini. Jika tidak, isi nan ada pada referensi dapat amburadul dan tak tersampaikan dengan baik. Jika sudah demikian, informasi nan seharusnya bisa tersampaikan dengan baik, akan sia-sia. Anda hanya akan menemukan selembar kerta tanpa makna apapun.
Itu tadi informasi tentang surat penawaran harga. Semoga dapat membantu Anda dalam membudidayakan membuat surat resmi dengan benar, baik sistematika atau tata bahasa.