Princess Aurora – Salah Satu Karya Disney

Princess Aurora – Salah Satu Karya Disney

Dunia para putri di negeri dongeng membuat para wanita, siapapun, dapat jadi iri. Bagaimana tidak, jika rata-rata cerita di negeri dongeng tersebut selalu bahagia, meskipun di awal penuh dengan air mata. Salah satu cerita dari negeri dongeng nan cukup diingat jalan ceritanya ialah cerita tentang si cantik Princess Aurora.

Tapi, memang, Princess Aurora tak seterkenal Cinderella. Kalah pamor, katakan seperti itu, tapi, percayalah, citra Princess Aurora juga tak kalah cantik dibandingkan dengan putri nan terkenal sebab sepatu kacanya itu.

Gambaran tubuh tinggi semampai dengan porsi badan nan proporsional ialah bukti diri para putri tersebut. Itu ialah bagian kecil nan membuat para wanita tergila-gila terhadap mereka. Tokoh putri seperti Princess Aurora menjadi tokoh imajinasi nan diimpi-impikan. Para wanita dewasa, gadis bahkan anak-anak, berandai-andai menjadi salah satu di antara putri-putri cantik itu.

Adalah hal nan wajar. Mengingat memang kecantikan merupakan impian setiap wanita. Terlihat seperti putri nan semampai dengan kaki jenjang, kulit putih, badan langsing, persis seperti gambaran-gambaran putri dalam dongeng nan salah satunya Princess Aurora ialah impian paling manusiawi dari kaum Hawa.

Bukan hanya itu, Anda niscaya mengerti hal lain apa nan membuat kehidupan putri-putri dalam dongeng tersebut tampak indah. Ya. Kehadiran pangeran tampan nan mencintai dengan sepenuh hati ialah juga merupakan impian bagi kaum Hawa. Princess Aurora juga memiliki seorang tambatan hati. Seorang pria nan sudah niscaya memesona.



Princess Aurora – Si Putri Tidur nan Cantik

Ketika masih tak begitu familiar dengan namanya, Princess Aurora, Anda niscaya tak asing dengan nama nan satu ini, Putri Tidur, atau dalam bahasa Inggris Sleeping Beauty. Ya. Princess Aurora ialah si putri tidur dalam dongeng itu.

Princess Aurora atau Putri Aurora lahir dari pasangan bangsawan. Ayahnya ialah King Stefan dan ibunya ialah Queen Leah. Dalam tradisi kepercayaan Kristiani, seorang anak bayi nan baru lahir, harus melalui sebuah proses bernama baptis. Upacara pembaptisan Princess Aurora tentu saja digelar dengan sangat mewah dan besar. Undangan pun disebar. Para peri pun mendapatkan undangan.

Namun, hal tersebut menimbulkan masalah lain bagi King Stefan dan keluarganya. Ketika semua peri diundang, salah satu peri marah sebab merasa tak diundang. Ketika datang menghadiri upacara pembaptisan, tiga peri membaptis Princess Aurora, para peri tersebut memberikan hadiah berupa "keajaiban" pada Aurora.

Berbeda dengan peri nan marah tadi. Ia memberikan sebuah kutukan pada bayi Princess Aurora. Peri dursila itu mengutuk bahwa Aurora akan meninggal di usianya nan ke 16. Aurora akan meninggal ketika tangannya tertusuk jarum pada mesin pintal. Namun, kutukan itu dapat dicegah oleh salah satu peri nan hadir.

Untuk menghindarkan Princess Aurora dari kutukan, raja dan ratu sepakat buat menyerahkan Aurora kepada ketiga peri buat tinggal bersama di hutan. Aurora pun berubah nama menjadi Briar Rose. Itu semua dilakukan sebagai upaya buat melarikan diri dari kutukan peri dursila tersebut.

Princess Aurora pun diceritakan tumbuh menjadi seorang putri nan cantik. Pada suatu ketika, ia pergi berjalan-jalan ke hutan, mengetahui hal tersebut, peri pengasuh tentu sangat marah dan khawatir. Dengan gembira Aurora menceritakan bahwa ia telah berjumpa dengan seorang pria tampan nan memesonanya. Kegembiraannya sirna ketika para peri menceritakan apa nan sesungguhnya terjadi.

Princess Aurora sangat bersedih ketika mengetahui bahwa ia tengah dilingkupi kutukan, dan bahaya dapat mengancam nyawanya kapan saja jika ia tak berhati-hati. Saat pun tiba, saat kutukan Princess Aurora akhirnya terjadi. Meskipun dengan sekuat tenaga menghindarkan, peri-peri baik itu tetap tak dapat menghindarkan Aurora dari kutukan.

Princess Aurora akhirnya terkena kutukan. Ia tertusuk jarum dan akhirnya tertidur. Peri-peri baik itu kemudian menempatkan Aurora ke dalam sebuah peti. Peri-peri itu bingung bukan kepalang. Mereka akhirnya dipertemukan dengan Pangeran Philip. Pangeran Philip ternyata pria nan diceritakan Aurora beberapa waktu sebelum ia tertidur.

Pangeran Philip nan memang baik hati sukses mengalahkan peri jahat. Saat itu diceritakan bahwa Pengeran Philip hanya berniat membantu peri-peri dari niat jahat. Ia pun berhasil. Lalu, peri-peri baik itu membawa Pengeran Philip menemui Princess Aurora nan tertidur sebab kutukan.

Inilah, adegan nan paling memorable dari cerita dongeng Princess Aurora. Adegan saat Pangeran Philip mencium Princess Aurora. Ciuman tersebut ampuh membuah Princess Aurora terbangun dari tidurnya dan terlepas dari mantra jahat. Mereka pun akhirnya hayati bahagia.



Princess Aurora dan Negeri Dongeng

Nama Princess Aurora semakin menambah panjang deretan nama putri-putri cantik dari negeri legenda, mitos, dongeng dan cerita-cerita semacam itu. Tentu saja ini berbicara tentang cerita dongeng nan terjadi di luar negeri, bukan Indonesia. Karena kalau di Indonesia, sudah barang tentu tak menggunakan gelar princess, melainkan putri.

Negeri dongeng memang selalu dipenuhi dengan wanita-wanita cantik, jalan hayati nan menggambarkan perjuangan, kesabaran, dan kebaikhatian. Pun nan terjadi dengan cerita milik Princess Aurora ini. Bahwa, keberadaan para putri, terciptanya mereka niscaya mengindikasikan sesuatu. Ada sebuah pesan nan implisit mengapa cerita-cerita di negeri dongeng dapat sesempurna itu.

Hal ini, tentu saja hanya berlaku bagi mereka nan sudah dewasa. Untuk anak-anak, tentu lain cerita. Faktanya, dongeng memang menjadi sebuah cerita nan akrab di berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Hampir dipastikan, tak ada nan tak mengenal nama-nama seperti Putri Yasmin, Cinderella, Snow White, dan Princess Aurora.

Ketika berada di "kawasan" khayalan anak-anak, dongeng benar-benar murni imajinasi. Tidak tercampuri oleh hal lain, kecuali pesan moral, nan itupun mulanya datang dari orang dewasa. Bukan berarti anak-anak belum dapat menyimpulkan sesuatu, tapi sebab memang fokus mereka lebih kepada jalan cerita, tak pada pesan nan disampaikan.

Sebenarnya, keberadaan negeri dongeng loka tinggal para putri cantik, termasuk Princess Aurora salah satunya ialah negeri imajinasi. Cerita tentang Princess Aurora dan Cinderella serta wanita-wanita cantik lainnya terlahir dari ide seseorang. Sebuah cerita nan memenuhi kriteria sebuah dongeng.

Keberadaan Princess Aurora dalam dongeng memang tak "setua" cerita tentang para wanita nan hayati di zaman dewa. Sosok imajinatif ini masih tergolong "muda". Namun, cerita sudah sangat mendunia. Apa nan diceritakan dalam cerita Princess Aurora seolah telah pernah terjadi dan itu sudah berlangsung sangat lama. Padahal?



Princess Aurora – Salah Satu Karya Disney

Dongeng tentang Princess Aurora ini merupakan sebuah karya fiksi –tentu saja- nan diciptakan pada 1959. Lalu, siapa nan menciptakan tokoh wanita imajinatif ini? Siapa lagi jika bukan Disney. Perusahaan "khayalan" ini memang jagonya merangkai cerita-cerita menjadi sebuah karya nan utuh, berdaya jual tinggi dan terkenal.

Meskipun berdasarkan sejarahnya, pembuatan cerita tentang Princess Aurora ini terinspirasi dari cerita nan sudah ada sebelumnya, Disney tetap dianggap sebagai pelopor hadirnya tokoh Princess Aurora. Charles Perrault sebenarnya ialah tokoh di belakang terciptanya sosok Princess Aurora. Perrault menciptakan Aurora jauh sebelum Disney memperkenalkannya secara lebih luas.

Cikal-bakal cerita Princess Aurora ini pertama kali ditulis pada 1634. Selain cerita fitnah dari Perrault, Princess Aurora juga disinyalir merupakan karya dari Brothers Grimm, pengarang asal Jerman. Pada karya pengarang asal Jerman tersebut, cerita tentang Princess Aurora dikenal dengan nama Briar Rose.

Ketika diadaptasi oleh pihak Disney, keberadaan Princess Aurora mengalami pengembangan. Bentuk, visualisasinya diciptakan, diperjelas dan dipertajam. Tujuannya tentu saja buat mulai mengenalkan tokoh tersebut kepada masyarakat luas.

Tom Oreb ialah nan ditugasi Disney buat mereka tokoh Princess Aurora. Visualisasi Princess Aurora ternyata terinspirasi oleh seorang aktris wanita bernama Audrey Hepburn. Terutama perihal keproporsionalan tubuh. Wanita ini sungguh cantik dan menjadi icon kecantikan aktris saat itu. Ketika menciptakan sosok Princess Aurora dalam bentuk animasi, Oreb tak sendiri, ia bekerjasama bersama Marc Davis buat membentuk sosok Aurora hingga mencapai termin sempurna.