Semua Unsur Puisi

Semua Unsur Puisi

:

Makalah puisi akan menyajikan segala informasi mengenai puisi. Makalah ini tentunya sangat berkaitan mengenai makna atau arti dari puisi itu sendiri, unsur-unsur nan ada di dalam puisi, serta jenis dari puisi yaitu puisi lama dan puisi baru. Tidak ketinggalan juga membahas tentang puisi pada masa ini walaupun tak terlalu terkenal lagi.



Puisi Adalah

Puisi bisa dimaknakan sebagai sebuah karya tulis nan termasuk juga kepada karya seni sebab di dalam pembuatan puisi ini diutamakan sisi keindahannya. Puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah rangkaian kata nan latif dan memiliki arti di baliknya.

Jadi komponen nan paling diperhatikan di dalam penyusunan puisi ialah kata demi kata nan menjaid rangkaian kata di dalamnya. Sehingga kata nan latif tersebut bisa memunculkan kesan estetika selain juga bisa mentransfer ide pemikiran dari si penulis kepada siapa saja nan akan menikmati hasil puisi nan telah dibuatnya.

Sebagai salah satu jenis dari hasil karya sastra berupa tulisan, puisi sangatlah memiliki bentuk nan berbeda dengan prosa. Disparitas bentuk puisi dan prosa ini bisa dilihat dari bentuk puisi nan dituangkan dalam setiap garis di dalam setiap bait. Di mana, kalau di dalam prosa dituangkan lewat paragraf.

Dari setiap garis di dalam bait inilah kemudian dituangkan nilai estetika dari puisi itu sendiri. Nilai estetika ini bisa dilihat dari penggunaan atau pemilihan katanya, rima atau persamaan bunyi pada akhir baris di setiap bait. Selain itu juga mengenai bentuk dari baris nan sengaja dibuat seperti halnya bentuk zig zag, lurus ke bawah atau bahkan melingkar. Semua unsur atau komponen ini tidak akan begitu mudah buat ditemukan di dalam prosa dan memang hanya ada di dalam karya sastra bernamakan puisi.



Semua Unsur Puisi

Tentunya dalam pembuatan atau proses penciptaan puisi, dengan melengkapi puisi ini beserta seluruh dari unsur puisi nan ada. unsur puisi terdiri atas unsur fisik dan unsur bati. Unsur fisik ialah unsur nan secara konkret terlihat di dalam citra konkret dari puisi atau nan memang mudah buat dilihat dengan mata kita saja.

Sedangkan unsur batin dalam puisi akan bisa diketahui ketika seseorang sudah membaca isi dari holistik puisi kemudian mengerti dan memahamai apa nan hendak disampaikan oleh penulis puisi tersebut dari puisi nan dibuatnya.

Berikut ini ialah unsur fisik dari puisi.
1. Tipografi atau bentuk fisik dari puisi. Seperti nan telah disebutkan bahwa bentuk puisi berbeda dengan bentuk nan ada di dalam prosa . Bentuk puisi atau tipografinya ini nan terlihat seperti penata letakan dari setiap garis di dalam bait atau penalataletakan semua bait di dalam satu holistik puisi nan ada.

Terkadang kita akan melihat bahwa semua bait tersusun rapi dalam satu garis lurus. Namun di lain waktu, puisi dibuat dengan cara meletakkan semua bait dengan letak nan zig zag.

Atau dalam hal bahwa semua kata nan dirangkai di dalam puisi tak memiliki anggaran layaknya buat penulisan prosa, seperti adanya huruf awal dalam huruf kapital, tanda titik di akhir kalimat. Semua hal ini bukan lagi karakteristik dari puisi dan tidak akan ditemukan di dalam puisi.

2. Pemilihan kata nan dirangkai di dalam puisi. Dalam pemilihan kata ini, tentunya dilakukan analisa nan cukup cermat, sebab memang kata tersebut dijadikan sebagai bahan penyampaian ide penulis sehingga diharapkan bahwa semua kata nan sudah dipilih akan mampu buat menyampaikan ide penulis tersebut walaupun dalam bentuk nan singkat.

3. Kata kiasan . Ini juga merupaka unsur nan begitu banyak ditemukan di dalam pembuatan puisi. Karena memang seperti nan disebutkan bahwa bentuk puisi ialah singkat oleh sebab itu setiap kata harus bisa mewakili ide penulis sehingga dapat saja buat memakai kata kiasan guna mencapai tujuan ini.
4. pemakaian majas. Kata kiasan nan ada di poin nomer tiga juga bisa dengan mudah digantikan dengan pemakaian majas atau gaya bahasa. Karena dengan hal inipun, akan diperoleh penggambaran ide penulis walaupun dengan jumlah kata nan minim.

5. rima atau persamaan bunyi nan bisa kita temukan pada akhir baris dari puisi. Ataupun juga diawal ataupun tengah. Semuanya akan menambah estetika dari puisi itu sendiri.

Unsur nan kedua nan ada di dalam puisi ialah unsur batin, unsur ini banyak berkaitan dengan makna ataupun isi dari puisi itu sendiri. Berikut ini ialah beberapa unsur batin dari puisi.

1. Nilai atau pesan moral nan ingin disampaikan oleh penulis kepada siapa saja nan membaca puisinya. Tentunya di dalam membuat puisi, si penulis juga menginginkan adanya sesuatu atau nilai apa nan ingin disampaikan kepada pembaca. Dan hal inilah nan akan menjadi ruh dari holistik isi puisi nan ada.

2. Makna. Makna ialah arti nan ada di dalam puisi, inilah nan kemudian diungkapkan di dalam setiap kata di dalam puisi yaitu semuanya ialah buat menyampaikan makna nan ada di dalam puisi dan ingin disampaikan kepada penulis.

3. Rasa. Rasa ialah perasaan nan dibangun oleh penulis terhadap holistik isi dari puisinya. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh segala kondisi konkret nan dimiliki oleh si penulis itu sendiri, seperti halnya usia penulis, jeis kelamin, keadaan dirinya di dalam masyarakat, agama nan dianut olehnya, taraf pengetahuan nan dimiliki sampai pada latar belakang sosial dan kondisi psikologis dari si penulis itu sendiri.
Segala latar belakang inilah nan akan memberikan pengaruh terhadap isi puisi beserta segala macam nan akan disampaikan oleh penulis di dalam puisinya.

4. Nada atau bagaimana sikap nan dipilih oleh penyair di dalam bahasa nan digunakan kepada pembacanya. Apakah sikap ini menunjukan sikap nan lebih menguasi atau mendikte kepada pembacanya, ataukah memposisikan pembaca sebagai sosok teman nan dijadikan sebagai partner buat melakukan hal penyampaikan isi puisi. Ataukah hal nan lain.

Intinya ialah bagimana bentuk rasa si penulis dalam mengkatikan pembaca dengan isi dari puisinya. Ataukah bagaimana si penulis memposisikan pembaca di saam karya puisi nan telah ia buat.

Itulah beberapa unsur nan memang ada di dalam puisi, disadari atau tak oleh setiap penulis puisi maka hal ini akan terus saja inheren di dalam proses pembuatan puisi tersebut sampai akhirnya puisi sukses di buat.

Sedangkan jenis dari puisi itu sendiri dibagi menjadi jenis puisi lama dan puisi modern. Puisi lama ialah puisi nan masih banyak terikat dengan beberapa anggaran atau kaidah dalam pembuatannya. Contohnya ialah pantun , gurindam, seloka, mantra dan masih banyak nan lainnya.

Sedangkan puisi modern sudah berusaha buat meninggalkan segala anggaran dan kaidah ini, sehingga ketika membuat puisi sudah tidak lagi diikat dengan berbagai aturan. Jadi, dalam pembuatan puisi sudah dibebaskan kepada penulis buat melakukan hal nan dihendaki tanpa lagi dibatasi oleh anggaran pembuatan puisi.