Cerita Princes atau Cerita Islami?
Tahukah Anda cerita Princes ? Cerita anak nan paling populer dari generasi ke generasi sering dikenal dengan istilah dongeng. Ya, Norma mendongeng kepada anak-anak seolah latah dan menjadi makan malam epilog nan disuguhkan orangtua (terutama oleh ibu) kepada buah hati mereka. Mulai dari kisah upik abu dan pangeran ganteng, cerita princes cantik dan si Buruk Rupa hingga kisah Aladin dan lampu ajaibnya.
Cerita Princes atau Cerita Islami?
Sebagaimana nan kita ketahui, dongeng ialah sebuah kisah nan diambil dari pemikiran fiktif dan juga dari kisah nyata, tapi juga merupakan kumpulan kisah di global imajinasi serta khayalan dari pemikiran seseorang nan selanjutnya dikisahkan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi.
Yang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah, apakah menyuguhkan cerita dongeng nan identik dengan kisah princes dan prince charming ini hampir selalu dapat memberikan akibat baik bagi buah hati kita di masa depan mereka nanti?
Sayangnya hal itu justru akan lebih banyak memberikan pengaruh nan tak baik. Imaginasi mereka terbang jauh ke global hayal nan tak ada manfaatnya. Seperti nan kita ketahui, cerita-cerita tentang puteri raja selalu berakhir bahagia, ceritanya seputar wanita jelata nan hayati senang sebab dicintai pangeran tampan .
Hal-hal seperti itu pada akhirnya akan membiasakan mereka buat selalu berkhayal mengenai sesuatu nan latif . Padahal? Kehidupan saat ia besar nanti, belum tentu selalu indah. Lalu, apakah ia akan bisa menerima fenomena hayati dengan mental nan kuat sebagai generasi penerus negeri ini?
Jangan biarkan mereka hayati di global imajinasi nan dapat jadi akan merusak masa depan mereka. Jika Anda menyayangi buah hati, akan lebih baik jika memilih cerita-cerita nan lebih mendidik. Jika Anda seorang muslim, dapat mencoba buat memilih cerita-cerita teladan para khilafah, mujahid atau cerita dari sahabat- sahabat nabi .
Cerita islami nan sudah jelas kebenarannya ialah pilihan terbaik buat menanamkan kekuatan iman ke dalam jiwa buah hati kita.
Pilihan Cerita-cerita Islami
Ada banyak pilihan kisah islami nan bisa kita ceritakan kepada buah hati. Mulai dari tentang sejarah islam, empat khalihaf nan memimpin setelah rasulullah mangkat, kisah para syuhada nan ikhlas menumpahkan darah mereka di medan jihad demi membela islam dan semata-mata mengharapkan ridho Allah .
Sebisa mungkin, jauhkan anak-anak dari cerita-cerita khayal nan terlalu berlebihan. Boleh sesekali, tetapi, tak setiap saat menjejali anak-anak dengan cerita-cerita seperti itu.
Jika dari kecil kita telah menanamkan kekuatan iman ke dalam jiwa buah hati kita lewat kisah-kisah mengagumkan para pahlawan islam, kelak mereka akan tumbuh sebagai anak nan meneladani sikap-sikap para tokoh-tokoh Islam tersebut.
Mereka akan sangat takut dengan Allah SWT, sehingga sebisa mungkin menjaga lisan maupun perbuatan agar tak melanggar nan telah diperintahkan oleh Allah SWT.
Kisah Islami Sumber Inspirasi Generasi Beriman dan Bertaqwa
Tahukah Anda, tanpa disadari dengan menceritakan kisah islami kepada buah hati, hal tersebut akan memberikan inspirasi tersendiri kepada mereka. Kisah konkret nan disampaikan Allah di dalam Al Qur'an surat Al Kahf, tentang para pemuda nan tertidur selama ratusan tahun di dalam goa sebab ingin mempertahankan iman mereka dan memilih melarikan diri dari kedzoliman raja nan berkuasa saat itu.
Kisah kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khatab nan dikenal sebagai Amirul mukminin nan tegas, adil, dan bijak dalam memimpin umat muslim kala itu juga salah satu pilihan cerita islami nan akan mengispirasi buah hati kita agar mereka kelak menjadi seorang pemimpin nan adil dan bijaksana, setidaknya dalam memimpin anak dan istri mereka di dalam kehidupan berumah tangga.
Kisah Bilal Bin Rabah nan dikenal sebagai Muadzin pertama umat islam, nan rela disiksa oleh para quraisy, tubuhnya ditindih dengan batu besar di bawah terik matahari siang nan panas, keringat darah nan menetes dari tubuhnya tidak sedikitpun menggoyahkan imannya.
Keyakinannya kuat bahwa hanya Allahlah Tuhan nan patut disembah. Ahad, Ahad, Ahad, begitulah serunya tanpa henti. Hingga akhirnya seorang ajudan dari Abu Bakar membebaskannya dari perbudakan kaum Quraisy dan Bilal Bin Rabah pun merdeka sepenuhnya dari orang kafir Mekkah nan berkuasa saat itu.
Selain itu juga ada dikisahkan tentang sosok muslimah bernama Rufaidah binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Seorang mujahidah nan pengabdiannya sangat besar saat Perang Badar, Uhud, dan Khandaq berkobar.
Perjuangannya bersama para mujahidin ialah sebuah kisah inspirasi nan akan menambah keimanan buah hati kita terhadap islam. Bagaimana tidak, seorang perempuan pun ikut dalam peperangan di zaman Rasulullah, ini membuktikan bahwa islam tak hanya diperjuangkan oleh laki-laki di medan perang, tapi para muslimah pun ikut hadir membantu para mujahid nan terluka di dalam peperangan.
Ya, keahlian Rufaidah binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj di bidang ilmu keperawatan membuat hatinya terpanggil sebagai sukarelawan bagi korban nan terluka dampak perang.
Belum lagi tentang kisah di Perang Uhud, saat seorang Ummu Umarah atau Nasibah binti Ka'ab Al-Anshariyah nan ikut mengangkat pedang , ia maju ke medan tempur buat menyelamatkan Rasulullah ketika melihat pasukan muslim terjepit, dengan penuh keberanian, Ummu Umarah menghadang laju tentara kafir nan berniat membunuh Nabi Muhammad Saw.
Kisah tentnag Ummu Waraqah pun dapat menjadi pilihan kita buat diceritakan kepada buah hati . Sejarah Islam mencatat Ummu Waraqah sebagai salah satu Muslimah mulia serta nan termulia di zamannya, nama lengkapnya ialah Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal juga dengan nama Ummu Waraqah binti Naufal.
Hidupnya dihabiskan buat perkembangan dan juga kemajuan agama Allah SWT. Tidak heran bila ia mempunyai semangat juang nan sangat tinggi dalam menegakkan ajaran agama Islam. Bahkan, dirinya selalu bermimpi atau bercita-cita wafat syahid di jalan Islam.
Ummu Waraqah juta tak pernah merasa gentar ataupun merasa takut selama berjuang di dalam kebenaran . Dirinya rela mempertaruhkan nyawa demi membela agama Allah SWT.
Ketika pasukan tentara muslim hendak bertempur dalam Perang Badar, Ummu waraqah langsung terpanggil. Ia lalu berkata kepada Rasulullah Saw, "Ya rasulullah, izinkanlah saya berangkat bersamamu, sehingga saya bisa mengobati orang-orang nan terluka di antara kalian, merawat orang nan sakit di antara kalian, dan agar Allah mengaruniai diriku wafat syahid."
Mendengar permintaan itu, Rasulullah Saw bersabda,"Sesungguhnya Allah akan mengaruniai dirimu syahadah, tapi tinggallah kamu di rumahmu, sebab sesungguhnya engkau ialah syahidah (orang nan akan wafat syahid)."
Begitulah hebatnya para muslim dan muslimah di zaman Rasul. Mereka rela berkorban jiwa dan raga demi menegakkan panji-panji islam di bumi Allah.
Kisah islami tak berhenti sampai di sana, masih banyak kisah lainnya nan dapat kita ceritakan kepada buah hati tentang semangat juang para pahlawan islam wahai bunda. Kisah-kisah pahlawan jihad tersebut akan menambah keimanan kita kepada Allah dan tentunya akan menguatkan semangat kita buat berdakwah, memberikan nan terbaik buat islam. Menjalankan shari'ah dan tak mencampurkan nan haq dan nan batil.
Bukankah kisah islami itu jauh lebih baik daripada cerita tentang princess? Kisah islami bukanlah cerita hayal. Tapi kisah-kisah islami itu konkret dan sahih adanya. Kisah islami ialah sumber inspirasi bagi generasi beriman dan bertaqwa. Kenalkanlah Islam kepada buah hati kita lewat kisah pahlawan islam di masa lampau, dengan bercerita kita secara tak langsung juga memulai dakwah tentang Islam kepada buah hati.
Cerita princes mungkin memang baik sebagai wahana hiburan , ada juga beberapa sikap atau konduite baik nan dapat diajarkan melalui cerita-cerita tersebut. Tetapi, jika Anda, khususnya umat Islam ingin menanamkan nilai keimanan sejak kecil terhadap anak, cerita-cerita sialami sangat disarankan.