Cireng Cipaganti - Pelopor Cireng Isi

Cireng Cipaganti - Pelopor Cireng Isi

Bagaimana cara membuat cireng nan khas? Sejak dulu, Indonesia dikenal sebagai wilayah kepulauan nan memiliki kekhasannya masing-masing, dari mulai bahasa daerah nan berbeda-beda, baju adat, tarian, Norma dan adat istiadat, hingga menu makanan dan hidangan nan disajikan. Setiap daerah menampilkan dan menyajikan keunikannya tersendiri, termasuk cara membuat cireng nan khas. Jadi tidak heran jika kita sebagai warga Indonesia dapat dikatakan belum kaya apabila belum mencicipi majemuk masakan nan ada di negeri sendiri.



Tentang Cireng dan Cara Membuat Cireng

Jika daerah Sumatera Barat telah mendunia dengan masakannya nan pedas bersantan dan kaya akan rempah nusantara, sekarang giliran daerah Sunda nan juga memiliki majemuk menu khas dan bersahabat dengan lidah. Bandung nan terletak di wilayah Jawa Barat dan memiliki julukan sebagai Kota Kembang, sebab majemuk kembang nan mampu tumbuh di daerah bercuaca dingin tersebut, ternyata tak sekedar kaya dengan majemuk kembangnya.

Untuk berwisata kuliner, Kota Bandung bisa dijadikan tujuan primer makanan unik nusantara. Jika peyeum bandung sudah terkenal lebih dulu sebagai kudapan nikmat khas kota ini, kini giliran cireng nan dapat djadikan pilihan selanjutnya.



Cireng - Makanan Ringan Murah Meriah

Anda bahagia berwisata masakan atau tertarik menyicipi kudapan murah meriah khas Kota Bandung? Cireng dapat menjadi salah satu pilihan. Jika mendengar kata cireng , mungkin sebagian orang ada nan belum mengenalnya dengan baik atau belum mengetahuinya sama sekali, terutama buat mereka nan tinggal di luar Jawa. Namun jika suda tahu dan sekali merasakan gigitan cireng, Anda bisa-bisa ketagihan dan terus menerus ingin tambah sebelum merasa kenyang.

Sekalipun cireng hanyalah makanan ringan, makanan ini pun mampu mengganjal perut. Ditambah harganya nan murah meriah terjangkau kantong, hanya dengan seribu hingga 2000 rupiah, cireng sudah dapat dinikmati sebagai santapan ringan kapan pun.

Sebelum menilik lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dulu mengenai cireng. Cireng merupakan sebuah singkatan dari “aci goreng”. Seperti namanya, cireng memang dibuat dari bahan aci nan digoreng. Aci ini merupakan sebutan orang Sunda terhadap tepung sagu atau kanji nan jika dimasak menimbulkan bau eksklusif (bau sagu) dan memiliki tekstur agak kental dan lebih mudah menggumpal seperti lem.

Cireng sudah dimulai pembuatannya dan mulai “naik daun” sejak tahun 1980-an meskipun tak ada kepastian mengenai pioner ide unik mengenai pembuatan cireng pertama kali. Dulu, pembuatan cireng belum sekreatif sekarang, hanya aci nan digoreng lalu disantap. Teksturnya pun belum berkembang dan taraf kealotannya masih cenderung tinggi. Ketika itu, cireng hanya dikenal di daerah Sunda, terutama Bandung .



Cireng Cipaganti - Pelopor Cireng Isi

Sekitar era 1990-an, cireng mulai naik daun lagi. Kala itu dengan pembuatan nan lebih kreatif, yaitu dengan diisi bahan oncom. Saat itu, di Bandung juga mulai “in” kudapan lain bernuansa ringan berbahan oncom yaitu surabi. Pembuatan cireng dengan isi oncom pertama kali diperkenalkan oleh pasangan suami istri nan membuka usahanya di daerah Cipaganti. Mereka memberi nama loka usahanya dengan “cireng isi Cipaganti”.

Mungkin banyak juga dari Anda nan sudah pernah mendengar nama ini. Ya, ketika itu, cireng isi Cipaganti menjadi satu-satunya usaha cireng nan ramai dikunjungi pembeli. Belum ada saingan nan mampu menandingi kegurihan dan garingnya cireng isi ini. Untuk menambah permintaan selera pasar, sang pemiliki menambah pilihan isi cireng ke dalam daftarnya, yaitu cireng isi sambal kacang.

Namun nasib berkata lain, pertengahan tahun 2000, lokasi cireng Cipaganti pun terpaksa dipindah sebab akan dicanangkan pelebaran jalan buat mengurangi kemacetan. Padahal lokasi ini merupakan loka nan strategis sebab dilalui arus kendaraan nan akan melaju ke pusat-pusat keramaian di Bandung.

Lokasi nan awalnya terletak di sebelah rumah makan Suharti, kemudian dipindah ke sebelah kantor pos. Dampak ketidaktahuan pelanggan, cireng isi Cipaganti ini mengalami penurunan pengunjung nan cukup signifikan. Bukan hanya sebab lokasi nan menjadi kurang strategis, tetapi juga sebab taraf persaingan nan lambat laun menjadi demikian ketat.



Persaingan Cireng - Cireng Tradisional vs Cireng Modern

Cireng nan dulu hanya terbuat dari bahan paling sederhana, yaitu aci nan digoreng, kemudian dimodifikasi dengan pilihan isi oncom dan sambal kacang. Mengikuti selera pasar ditambah pemikiran kreatif dan inovatif, pembuatan cireng pun kembali mengalami termodifikasi dengan penambahan menu nan lebih kaya dan lebih modern.

Memasuki pertengahan tahun 2000-an, kira-kira tahun 2005, bertempat di depan Universitas Padjadjaran, Dipati Ukur, Bandung, dibukalah kios gerobak cireng modern dengan nama “Cireng Bandung Isi”. Karena bertempat di wilayah strategis, mahasiswa nan notabene “anak kosan” dengan jajan pas-pasan, target serta harga pasar produk cireng ini pun mengalami penyesuaian harga.

Isi cireng mengalami perkembangan menyesuaikan dengan lidah anak muda nan sedikit kebarat-baratan. Kualitas dan mutu semakin terjamin melalui isi dan bentuk cireng nan ditawarkan. Dari mulai isi sosis, ayam suir, kornet, keju, daging, ayam teriyaki, baso, pizza, barbeque , dan sebagainya.

Bentuknya pun semakin menarik dan beragam, ada nan berbentuk hati, bulan, bintang, persegi, dan masih banyak lagi. Teksturnya pun renyah dan tak alot, sehingga semakin menarik pembeli. Soal harga tak perlu khawatir, cireng paling mahal hanya seharga 2000 rupiah.

Persaingan nan semakin ketat ini tentu akan semakin menambah penemuan di antara para pedagang nan ingin serius dalam mengikuti bidang usaha cireng. Bapak Redi misalnya, pemilik usaha cireng Bandung isi ini kini telah membuka outlet dan cabang bukan hanya di daerah priangan. Usahanya sudah meluas hamper ke seluruh penjuru nusantara, terutama di daerah Jabodetabek dengan penerimaan pesanan hingga ratusan ribu buah per harinya. Jadi, dapat dibayangkan berapa omzet nan dapat didapatkan pak Redi sehari saja melalui penemuan cireng ini.

Meskipun cireng modern unggul dalam hal rasa dan inovasi, tetapi bukan berarti cireng tradisional jadi terlupakan begitu saja. Masih banyak orang nan merindukan khasnya oncom dicampur sambal kacang. Untuk memakannya, selain bisa dijadikan sebagai makanan ringan, juga dapat menggunakan nasi.

Keumuman cireng di wilayah Priangan, membuat makanan ini mudah dicari dan dijual secara bebas di pasaran, baik bahan mentahnya nan masih perlu digoreng lagi atau cireng nan sudah jadi dan siap dinikmati. Selain kios-kios nan spesifik menjual cireng layaknya cireng Cipaganti dan cireng isi Bandung, di bumi Priangan ini cireng dijual hampir di setiap gerobak nan menjual gorengan. Tukang gorengan menjual cirengnya dengan harga 500 perak. Hanya saja lebih berbentuk cireng dadakan tanpa isi. Soal rasa tentu saja tetap enak selama disajikan hangat.



Cara buat Membuat Cireng

Untuk membuat cireng nan enak, gurih, dan memiliki tekstur kulit renyah serta garing, sama sekali tak sulit asal mengetahui komposisinya. Membuat cireng sendiri tentu saja menyajikan kepuasan bagi Anda. Selain dapat lebih bereksperimen soal rasa, jumlah kudapan nan didapat juga dapat lebih banyak dibandingkan jika harus mengantre buat membeli. Berikut ini ialah cara membuat kulit cireng dengan tekstur nan renyah.

Anda hanya perlu mencampur tepung sagu atau kanji ke dalam adonan tapioca, lalu bagi dua. Masukkan ke dalam rebusan air sambil diaduk dengan tambahan garam, bawang putih, dan bawang daun nan dicincang. Setelah mendidih, angkat dan tuang panas-panas ke dalam residu adonan. Aduk dan uleni hingga lengket dan dapat dipulung. Bentuk bulat adonan lalu pipihkan. Pada bagian ini, Anda dapat memasukkan isi sinkron selera. Terus lakukan hingga adonan habis.

Langkah berikutnya kembali mendidihkan air buat memasukkan adonan cireng nan telah diisi. Tunggu adonan cireng hingga mengapung dan biarkan sebentar agar teksturnya lebih matang. Baru Anda angkat dan sisihkan. Untuk menikmati cireng renyah, Anda hanya perlu menggoreng cireng hasil rebusan tadi dalam minyak panas nan banyak. Sajikan selagi hangat.

Itulah cara membuat cireng. Selamat mencoba dan menikmati!