Hikmah Dakwah Sembunyi-sembunyi
Dakwah Marhalah Makiyyah
Pada awal diturunkannya Islam di Kota Mekkah, Rasulullah menjalankan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi, atau lebih dikenal dengan dakwah Marhalah Makiyyah (Fase Mekkah). Pada Marhalah dakwah Makiyyah ini, dakwah Nabi Muhammad nan disyariatkan oleh Allah ialah melakukan jihad dengan menahan diri buat tak memerangi orang-orang kafir. Hal ini seperti tercantum dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 77, nan berbunyi;
“Tidakkah Engkau memperhatikan orang-orang nan dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” ketika mereka diwajibkan berperang tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh) seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang pada kami? Mengapa tak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” katakanlah, kesenangan di global ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang nan bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tak akan dizalimi sedikit pun.”
Dakwah Nabi Secara Sembunyi Sembunyi
Nabi Muhammad Saw, menerima selebaran keNabi an saat beliau berada di kota Mekkah. Selebaran ini ialah buat mentauhidkan Allah atau menyembah kepada Allah semata dan meninggalkan segala bentuk penyembahan kepada selain dari Allah.
Di lain pihak, pada saat itu, seluruh penduduk Mekkah sedang berada di dalam kekufuran mereka. Karena mereka sedang dalam penyembahan kepada berhala-berhala nan mereka percayai sebagai sosok Tuhan nan melindungi mereka. Itulah apa nan mereka sembah seperti adanya berhala Utta, Lazza dan Matta nan sangat mereka kagumi dan puja sebagai sosok Tuhan.
Di sinilah perjuangan Nabi menjadi menemui tantangan dan hambatan. Karena apa nan beliau serukan kepada umat atau penduduk Mekkah nan disebut dengan kaum Quraisy pada saat itu sangat bertentangan dengan apa nan mereka percayai dan yakini.
Nabi menyeru buat menyembah kepada Allah semata sedangkan kaum Quraisy hanya mengenal berhala mereka sebagai tuhan. Dan dengan segera mereka diminta buat meninggalkan apa nan sudah lama dan menjadi warisan nenek moyang mereka buat disembah. Ini ialah hal nan sulit buat dilakukan oleh Nabi .
Maka dari itu, Nabi kemudian melakukan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Yang dimaksud dengan fase sembunyi-sembunyi dari dakwah nan telah dilakukan oleh Nabi ini ialah kutlah sahabat atau beberapa kumpulan para sahabat nan telah menerima dakwah nan telah dilakukan oleh Nabi dan bersedia buat masuk ke dalam Islam.
Golongan inilah nan kemudian disebut dengan golongan Assabiquna Awwalun yaitu golongan pertama nan masuk ke dalam Islam dari golongan kaum Quraisy nan ada di kota Mekkah.
Jadi, keberdaan para sahabat inilah nan masih dirahasiakan oleh Nabi . Namun, mengenai Nabi sendiri bahwa Nabi Muhammad telah meneriman selebaran keNabi an dan mengajak seluruh manusia buat menyembah Allah sudah menjadi buah bibir seluruh masyarakat Mekkah.
Saat pertama kali Nabi menerima wahyu maka Nabi segera menyatakannya kepada istri beliau tercinta yaitu Khadijah. Dan istri beliau inipun menyatakan keimanan akan apa nan beliau bawa.
Lalu beliaupun mengajak putra pamannya aitu Ali bin abi thalib dan Alipun juga mengatakan keimannnya. Zaid nan seorang budak Nabi pun ketika diseru kepada keimanan kepada Allah juga menyatakan keimannnya. Begitu pula dengan sahabat Nabi yaitu Abu Bakar pun menyatakan keimanan terhadap apa nan Nabi bawa.
Inilah aal dari dakwah nan dilakukan Nabi di Mekkah. Beliau mengajarkan Islam kepada penduduk Mekkah. Ada sebagian nan kemudian menerima dengan lapang hati akan apa nan Nabi ajarkan namun juga ada sebagian nan lain nan justru menolak dakwah nan dilakukan Nabi ini.
Hikmah Dakwah Sembunyi-sembunyi
Perintah Allah terhadap metode dakwah nan dilakukan Nabi ini secara sembunyi-sembunyi memiliki beberapa hikmah konkret dalam kehidupan kaum muslimin kala itu. Taktik ini sekaligus menjadi acum bagi konvoi dakwah Islam nan dilakukan di saat sekarang ini.
Sebagaimana fungsi dan peran sebuah siroh Nabi , padanya terdapat banyak hikmah dan pelajaran pada ummat manusia nan tak terbatas pada ruang, waktu dan zaman, selalu bisa diadopsi dan disesuaikan. Adapun beberapa hikmah dan pelajaran tersebut ialah sebagai berikut;
1. Dakwah fase makiyyah merupakan dakwah pada fase persiapan dan pendidikan secara internal. Kaum muslimin ditekankan buat memperkuat kemampuan diri sendiri terlebih dahulu dalam berbagai segi kehidupan. Tarbiyah nan dilakukan ditujukan buat mendidik mental-mental tiap individu agar bisa resisten, kuat dan sabar dalam menghadapi sagala macam bentuk ujian dakwah.
Inilah fase nan sangat krusial bagi perkembangan dakwah Islam selanjutnya. Karena inilah fase di mana Nabi melakukan pengemblengan dan pendidikan serta pembinaan pada semua sosok nan telah bersedia buat menjadi Islam di antara banyaknya kaum Quraisy nan setia dengan kekafiran mereka.
Nabi melakukan pembinaan ini dengan sangat intensif kepada seluruh sahabat. Semuanya dilakukan di rumah Arqam bin abi al arqam selama beberapa hari. Sehingga memang sangat diharapkan bahwa nantinya akan terbentuk kualitas para sahabat nan sangat tinggi dalam memahami Islam dan kemudian memperjuangkannya.
2. Dakwah nan dilakukan oleh Nabi secara sembunyi-sembunyi pada fase ini salah satunya didasarkan pada alasan masih sedikitnya jumlah kaum muslimin pada saat itu. Secara logika jumlah nan sedikit akan sangat tak efektif melakukan perlawanan secara terbuka terhadap kaum kafir nan banyak jumlahnya pada saat itu.
Oleh karena itu fokus pertama nan harus dilakukan ialah memperbanyak jumlah kaum muslimin terlebih dahulu, memberikan nilai-nilai tarbiyah dan pendidikan Islam terhadap kaum muslimin nan ada.
Sehingga nantinya ketika memang telah tiba masa buat melakukan dakwah secara langsung di tengah seluruh penduduk Mekkah maka akan didapatkan kualitas nan begitu tinggi dalam memperjuangkan Islam. Karena telah didapatkan pemahaman nan sangat menyeluruh mengenai Islam itu sendiri.
3. Metode dakwah nan dilakukan oleh Nabi secara damai kala itu ternyata lebih mengena di hati masyarakat kaum Quraisy nan terkenal memiliki harga diri dan izzah nan cukup disegani dibandingkan kabilah-kabilah masyarakat arab lainnya kala itu.
4. Diantara kaum kafir Quraisy nan saat itu tak menyukai dakwah nan dilakukan oleh Nabi nan membawa selebaran Allah, ternyata dikemudian hari sebagian orang-orang andal diantara mereka akan menjadi tokoh-tokoh andal nan berkomitmen dalam membantu dan menjalankan dakwah Islam.
Banyak tokoh-tokoh kafir Quraisy nan tadinya memusuhi Islam, namun dengan kelemah lembutan dan kemuliaan akhlak dakwah nan dilakukan Nabi , tokoh-tokoh ini akhirnya menjadi tokoh-tokoh terdepan nan membantu gerakan dakwah Islam itu sendiri.
5. Menghindari terjadinya peperangan dan pembunuhan nan dapat saja terjadi ditingkat keluarga secara luas. Pembunuhan ini dapat dipicu oleh anggota keluarga tersebut nan nekat memeluk Islam tanpa izin dari anggota keluarga lainnya. Jumlah kaum muslimin nan masih sedikit kali itu akan sulit menangani hal ini.
6. Kebutuhan nan diperlukan pada saat itu ialah peningkatan kualitas belum pada kuantitas. Artinya belum ada kebutuhan mendesak buat melakukan ajakan masuk Islam secara terang-terangan hingga melibatkan aktifitas fisik berperang.
Itulah bagaimana citra dakwah nan telah dilakukan Nabi pada fase awal dakwah ketika berada di kota Mekkah. Dari smeua hikmak nan ada di atas telah disimpulkan bahwa memang tujuan Nabi buat menyembunyikan dakwah nan beliau lakukan ialah buat lebih mengintensifkan diri kepada pembinaan para sahabat nan telah menyatakan keislaman mereka.
Agar nantinya ketika terjadi gesekan dakwah dengan seluruh manusia atau pada saat itu dengan kaum kafir Quraisy maka seluruh sahabat telah memiliki jiwa nan begitu kuat buat memperjuangkan Islam.
Terlebih pada saat itu, semua proses pembinaan telah dilakukan oleh Nabi sendiri. Tak akan ada satupun orang nan akan meragukan kualitas dari Nabi sendiri dalam melakukan pembinaan. Sehingga memang benar-benar didapatkan begitu banyak sosok nan rela dan berani buat mengorbankan segala apa nan mereka punya hanya buat memperjuangkan Islam. Karena mereka telah mengetahui dengan sahih apa nan seharusnya mereka lakukan.
Dakwah Nabi nan dilakukan dengan sembunyi-sembunyi ini kemudian dialihkan dengan menunjukan kutlah sahabat atau kumpulan para sahabat nan telah masuk ke dalam Islam buat kemudian mulai melakukan dakwah atau mengajak penduduk Mekkah buat juga memeluk Islam seperti halnya mereka.