Belajar dari Revolusi Amerika Serikat

Belajar dari Revolusi Amerika Serikat

Sejarah, dapat dikatakan sebagai bukti diri sebuah negara. Tidak ada satu pun negara di muka bumi ini nan tak memiliki sejarah. Begitu pun dengan negara sebesar Amerika Perkumpulan nan memiliki sejarah revolusi Amerika Serikat. Mengapa di Amerika Perkumpulan terjadi revolusi nan disebut dengan revolusi Amerika Serikat? Revolusi Amerika Perkumpulan ini merupakan salah satu upaya nan dilakukan oleh Amerika Perkumpulan buat lepas dari belenggu penjajah.

Revolusi Amerika Perkumpulan berangkat dari sejarah nan dialaminya pada zaman dahulu. Revolusi Amerika Perkumpulan ini merupakan sebuah perang nan dilakukan oleh Amerika Perkumpulan buat dapat bebas dari penjajahan kerajaan Inggris. Amerika Perkumpulan sudah sangat lama dibawah penjajahan pemerintahan Inggris. Selama penjajahan banyak rakyat Amerika Perkumpulan nan tak dapat menjalani kehidupannya seperti orang merdeka. Lalu bagaimana revolusi Amerika Perkumpulan ini dapat terjadi?



Revolusi Amerika Perkumpulan – Sejarah Singkat Revolusi di Amerika Serikat

Revolusi Amerika Serkat atau disebut juga perang Amerika ini terjadi antara negara Inggris dengan 13 koloni Inggris nan berada di wilayah negara Amerika, sebelum menjadi Amerika Serikat. Koloni ialah daerah nan dikuasai oleh negara lain. Koloni nan memerangi Britania Raya tersebut, di antaranya ialah negara bagian Massachusetts, Connecticut, New York, Rhode Island, South Carolina, Georgia, New Hampshire, New Jersey, Delaware, Maryland, Virginia, Pennsylvania, dan North Carolina.

Perang revolusi Amerika Perkumpulan nan terjadi selama kurang lebih tujuh tahun ini, yaitu dari tahun 1775 hingga tahun 1783 sukses membebaskan wilayah Amerika dari Inggris, hingga akhirnya koloni-koloni tersebut membentuk sebuah negara baru bernama Amerika Serikat. Mereka memang sudah lama ingin lepas dari pengaruh pendudukan kolonial Inggris di negara-negara koloni. Negara jajahan tentu saja tak mengenakkan, sebab tak dapat menentukan masa depannya sendiri. Oleh sebab itulah revolusi Amerika Perkumpulan ini ditempuh.

Perasaan ingin memisahkan diri dari pemerintahan Inggris melalui revolusi Amerika Perkumpulan ini dirasakan warga Amerika ketika kebebasan mereka dalam berpolitik dan berdagang mulai mengalami pengekangan. Semua kehidupan politik dan perekonomian mereka seakan wafat suri, sebab dikuasai oleh Inggris. Selain itu, pemerintah Inggris juga memungut biaya pajak nan sangat tinggi kepada warga Amerika tanpa memandang bulu apakah mereka dari kalangan berada, atau kaum papa.

Seperti halnya negara nan mengalami penjajahan, Amerika pun juga berusaha buat bebas dari penjajahan Inggris dengan menggunakan revolusi Amerika Serikat. Mereka, para anggota negara kolonial Inggris tersebut juga tak serta merta mengibarkan bendera peperangan kepada Inggris bila tak didukung oleh para tokoh-tokoh Amerika.

Tokoh-tokoh tersebut sepertinya sudah sangat muak dengan segala bentuk penjajahan nan diterima negaranya. Bahkan, di antaranya justru berasal dari negara Inggris sendiri. Ia ialah John Locke.

John Locke ialah seorang filsuf nan ‘mendoktrin’ tokoh-tokoh penggagas kemerdekaan Amerika buat melakukan sebuah revolusi nan disebut dengan revolusi Amerika Serikat. Pemikirannnya banyak membuat jalan pikiran tokoh-tokoh tersebut mulai terbuka, dan berontak buat memerdekaan diri.



Revolusi Amerika Perkumpulan – Perjuangan Rakyat Amerika Perkumpulan

Perjuangan warga Amerika dalam mendapatkan kebebasannya, selain dengan jalan revolusi Amerika Serikat, juga dilakukan dengan cara perundingan diplomatik. Hasilnya beberapa kongres dan penandatanganan perjanjian dilakukan oleh kedua belah pihak. Tokoh nan ‘bergerak’ secara diplomatik buat memperjuangkan kemerdekaan Amerika ialah Thomas Jefferson, George Washington, dan Thomas Paine.

Tokoh penggerak revolusi Amerika Perkumpulan nan sekaligus menjadi presiden pertama Amerika ialah George Washington. Ia, memberikan kontribusi nan banyak dalam memperjuangkan kebebasan rakyat-rakyat Amerika dari pemerintahan Inggris. Perjuangan George Washington tidaklah mudah dalam menggerakkan revolusi Amerika Perkumpulan ini. Bersama dengan rakyat Amerika dan dengan keterbatasan pada waktu itu, revolusi Amerika Perkumpulan dilakukan dengan penuh perjuangan.

Revolusi merupakan suatu usaha buat merubah keadaan sosial dan kebudayaan, demikian halnya dengan revolusi Amerika Serikat. Perubahan dalam revolusi tersebut cenderung berjalan dengan waktu nan sangat cepat dan sangat berdasar pada hal-hal nan berkaitan dengan kehidupan masyarakat di suatu negara.Kata-kata revolusi identik dengan konvoi meruntuhkan dan membangun kembali. Semangat revolusi nan meruntuhkan inilah nan menjadi landasan perjuangan dalam revolusi Amerika Serikat.

Revolusi nan terjadi pada negara Amerika sangat berbeda dengan revolusi nan terjadi di Perancis. Revolusi Amerika Perkumpulan lebih ‘bertemakan' perjuangan memperebutkan kemerdekaannya, sedangkan revolusi nan terjadi di Perancis hanya berkenaan dengan keadaan intern nan terjadi di negaranya sendiri. Sehingga, revolusi Amerika Perkumpulan merupakan perjuangan nan tiada tara dalam memperebutkan kemerdekaannya dari tangan penjajah.

Bukan hanya Indonesia saja nan berjuang dalam memperebutkan kemerdekaan, rakyat Amerika pun juga demikian. Bila kita melihat perkembangan Amerika Perkumpulan sekarang nan sudah berubah menjadi negara adikuasa tak terbayangkan bagaimana kondisinya pada masa penjajahan Inggris. Ternyata negara besar seperti Amerika Perkumpulan pun sebelum berubah menjadi negara nan besar pernah mengalami masa keterpurukan. Bahkan, suku Indian sebagai penduduk orisinil Amerika Perkumpulan menjadi terhimpit dan lama-kelamaan menjadi berkurang komunitasnya.

Revolusi Amerika Perkumpulan menjadi titik balik dari perjuangan rakyat Amerika pada masa penjajahan Ingris. Kemerdekaan nan mereka idam-idamkan akhirnya dapat mereka rasakan juga dengan perjuangan nan tak mudah. Telah banyak pertumpahan darah nan terjadi demi melepaskan diri dari belenggu penjajahan Inggris. Jadi, bukan hanya Belanda saja nan menjadi negara penjajah, Inggris pun juga memiliki catatan sejarah sebagai penjajah sebagian negara di dunia.

Revolusi Amerika Perkumpulan nan sukses membebaskan rakyat Amerika Perkumpulan dari penjajahan tak semudah itu juga mengisi kemerdekaannya. Kondisi nan sudah diobrak-abrik oleh pemerintahan kolonial Inggris, memerlukan waktu nan tak sebentar buat berbenah diri. Masa perang revolusi Amerika Perkumpulan selama kurun waktu 7 tahun tersebut sudah tentu menguras potensi nan ada. Terutama kehidupan perekonomian dan politik nan belum stabil.

Namun, rakyat Amerika Perkumpulan perlahan namun niscaya dapat berbenah diri, dan dapat mensejajarkan diri dengan negara nan dahulu pernah menjajah mereka. Bahkan seiring berjalannya waktu, Amerika Perkumpulan mampu menjadi sebuah negara nan kuat dan besar serta berpengaruh terhadap dunia. Dari semula tak adaa sebab dijajah, Amerika Perkumpulan berubah menjadi negara nan besar dan maju. Segera setelah revolusi Amerika Perkumpulan berakhir, mereka berbenah diri dan bangkit dari keterpurukan sebab dijajah oleh Inggris.



Belajar dari Revolusi Amerika Serikat

Peristiwa revolusi Amerika Perkumpulan nan berkobar di negeri Paman Sam tersebut sontak menghentakkan dunia. Perebutan kemerdekaan nan dilakukan oleh rakyat Amerika Perkumpulan waktu itu dipilih dengan jalan perang, nan dinamakan dengan revolusi Amerika Serikat. Revolusi Amerika Perkumpulan ini terjadi berkat keinginan nan kuat buat bebas dari belenggu penjajahan. Dengan menyusun taktik dan pemikiran nan penuh pertimbangan, para tokoh pemikir perebut kemerdekaan Amerika Perkumpulan sukses membebaskan negaranya dari penjajah.

Kita patut belajar dari peristiwa revolusi Amerika Perkumpulan ini. Bukan dilihat dari perang merebut kemerdekaannya, tetapi melihat semangat juang dalam mengisi kemerdekaan. Kita pun juga ketika merebut kemerdekaan ditempuh dengan jalan perang, namun tak sebesar revolusi Amerika Serikat. Namun pada dasarnya kita sama-sama berjuang. Arti krusial kemerdekaan tak terletak pada perebutan kemerdekaan saja, tetapi dilihat bagaimana setelah merebut kemerdekaan.

Amerika Perkumpulan dapat langsung berbenah diri setelah pecahnya revolusi Amerika Serikat, hingga akhirnya Amerika Perkumpulan berubah menjadi negara nan besar dan kuat hingga saat ini. Banyak kemajuan-kemajuan nan berarti telah dicapai oleh Amerika Serikat. Bandingkan dengan negara kita nan setelah merdeka sampai saat ini selalu masih berbenah. Memang secara rentang waktu antara setelah merdeka hingga saat ini Amerika Perkumpulan memiliki waktu nan lebih panjang, tetapi setidaknya kita dapat belajar membangun dari Amerika, terutama semangat juangnya.

Ada tiga pilar primer dalam sebuah negara dan menjadi tolak ukur dari kemajuan sebuah negara, yaitu perekonomian, pendidikan dan keamanan atau ketahanan. Jika ketiga pilar ini tak kokoh, kemakmuran dan kemajuan tak akan mudah dicapai. Untuk menjadi negara nan besar dan maju dibutuhkan ekuilibrium di antara ketiga pilar ini. Supaya ketiganya dapat berjalan dengan baik dibutuhkan pemerintahan nan sehat dan jauh dari intrik dan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Jika kita mau belajar dan terus belajar buat memajukan negara seperti nan diperlihatkan oleh Amerika Perkumpulan melalui revolusi Amerika Serikat, bukan tak mungkin kita juga dapat berkembang menjadi negara nan besar dan kuat serta maju dibidang teknologi.