Perbedaan ilmu filsafat dengan filsafat ilmu
Objek Kajian Filsafat, Teologi, dan Ilmu Pengetahuan
Membicarakan ketiga tema di atas, tentu saja berbeda. Pembeda primer terletak pada objek kajiannya. Jika Filsafat ialah segala sesuatu nan ada dan nan mungkin ada. Maka Teologi ialah segala sesuatu nan ada. Sementara Ilmu Pengetahuan ialah absolut sesuatu nan ada tertangkap indera.
Ketika mengkaji objeknya, filsafat dimulai dari sikap kritis, artinya tak mudah percaya. Namun kriteria “keberadaannya” dalam teologi, semisal Tuhan dan malaikat atau surga dan neraka, diterima dengan dasar percaya! Yakni, keimanan Anda.
Sedangkan pada ilmu pengetahuan, segala hal perlu dibuktikan dengan fakta dan data empirik. Karena dasar ilmu pengetahuan ialah niscaya dan dapat diverifikasi (jika orang lain melakukan hal nan sama hasilnya harus sama atau mendekati sama). Suatu fakta itu empirik jika tertangkap indera (sense), dan bukan objek ilmu pengetahuan jika nonsense.
Teologi mengakui keberadaan makhluk halus: setan dan jin. Namun ini tak diakui oleh Ilmu Pengetahuan sebab keberadaannya sulit diverifikasi. Sebagaimana sajak Rumi dan kalimat nabi nan tercampur objek kajiannya. Pada dasarnya, kedua hal tersebut ialah objek Teologi, namun bukan objek Ilmu Pengetahuan, walaupun Filsafat dapat saja memikirkan keberadaan isi sajak dan kalimat tersebut.
Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab , nan juga diambil dari bahasa Yunani: philosophia. kata ini merupakan kata beragam dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = “kebijaksanaan”). Sehingga arti harafiahnya ialah seorang “pencinta kebijaksanaan” atau “ilmu”.
Filsafat ialah studi nan mempelajari seluruh kenyataan kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. ini didalami tak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi buat itu, memberikan argumentasi dan alasan nan tepat buat solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik.
Dialektik ini secara singkat dapat dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, absolut diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Ilmu pengetahuan ialah satu nilai nan sudah konfrehensif, sistematis dan koheren bahkan sampai terkesan teoretis jika kita ingin menganalisa lebih dalam. Jika pandangan kita tentang ilmu pengetahuan hanya berorientasi pada akademik, maka pandangan kita masih terlalu sempit buat mendefinisikan ilmu pengetahuan.
ilmu pengetahuan tak hanya bersifat kontemplatif dan teoretis (Aristoteles), melainkan juga mencari laba dengan cara memperkuat kuasa manusia di bumi ini (Paham ini berkembang kuat di global barat).
Ilmu pengetahuan juga harus dipondasikan dengan filsafat, seperti salah satunya ialah moral. Walaupun ilmu dan moral ialah dua bidang nan memiliki ciri berbeda dan kendati keduanya menyangkut pengetahuan nan dimiliki manusia.
Setiap ilmu pengetahuan memiliki paling kurang tiga komponen primer nan mendukung yaitu, ontologi (merupakan asas dalam menetapkan ruang lingkup nan menjadi objek jajak dan penafsiran tentang hakikat empiris dari objek jajak tersebut), epistemologi (asas tentang cara materi pengetahuan diperoleh dan dibentuk menjadi suatu tubuh pengetahuan, dan aksiologi (asas penggunaan pengetahuan nan telah diperoleh dalam tubuh pengetahuan.
Maka sangat jelas bahwa ilmu pengetahuan pada dasarnya ialah natural . Dengan pondasi falsafah seharusnya ilmu pengetahuan menjadi salah satu nilai nan positif bagi manusia, baik ditinjau dari perspektif religius, sosial, kebudayaan, dll. Di sisi lain, ilmu pengetahuan harus mampu mempunyai kejelasan kejelasan nan obyektif terhadap kebenaran realitas.
Perbedaan ilmu filsafat dengan filsafat ilmu
Perbedaan ilmu filsafat dengan filsafat ilmu bisa dilihat dari definisinya. Ilmu filsafat ialah ilmu tentang dasar-dasar filsafat nan mencakup sistematika filsafat yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi, objek-objek filsafat, sejarah filsafat dan metode-metode filsafat. Sedangkan filsafat ilmu ialah cabang filsafat dan bagian dari Epistemologi nan mengkaji ilmu pengetahuan dari segi ciri-ciri dan cara-cara memperolehnya.
Dilihat dari objek kajiannya, objek kajian ilmu filsafat ialah semesta atau semua nan ada di sekitar manusia dalam arti seluas-luasnya. Sedangkan objek kajian filsafat ilmu ialah ilmu-ilmu nan diperoleh manusia baik nan bersifat ilmiah maupun tidak. Selain itu, disparitas juga ditemukan pada sudut pandang atau pendekatan nan dipakai. Ilmu filsafat pendekatannya bersifat integral nan artinya ilmu filsafat tak hanya mengkaji dari satu sudut pandang saja tetapi menyeluruh. Sedangkan filsafat ilmu pendekatannya disesuaikan dengan kajian ilmunya masing-masing.
Perbedaan filsafat pengetahuan (Epistemologi) dengan filsafat ilmu pengetahuan
Walaupun objek kajian keduanya sama-sama pengetahuan, filsafat pengetahuan mengkaji pengetahuan dalam arti seluas-luasnya, termasuk pengetahuan sehari-hari. Sedangkan filsafat ilmu pengetahuan mengkaji pengetahuan nan bersifat spesifik dan bersifat ilmiah buat membedakannya dari pengetahuan sehari-hari.
Selain itu, filsafat pengetahuan juga membahas tentang batas, sumber, struktur dan keabsahan pengetahuan sedangkan filsafat ilmu pengetahuan membahas karakteristik keilmiahan suatu ilmu pengetahuan dengan cara kerja ilmiah. Disparitas nan lain, filsafat pengetahuan bertujuan buat mencapai hakikat ilmu pengetahuan sedangkan filsafat ilmu pengetahuan hanya mencoba menerangkan gejala-gejala secara ilmiah.