Cara Pakai Jangka Sorong
Pernah mendengar Jangka Sorong?, atau mungkin ada nan sedikit bingung bagaimana cara pakai jangka sorong ? Sebelum mengulas bagaimana memakai jangka sorong satu ini, yuk kita mengenal kegunaan dan manfaat jangka sorong sebagai apa saja!. Jika kamu salah satu pelajar atau mahasiswa nan sempat sekolah di Sekolah Menengah Atas ada jurusan IPA niscaya ada matapelajaran Fisika. Nah pelajara Fisika inilah akan kamu temui apa itu jangka sorong.
Sekilas tentang Jangka Sorong
Jangka sorong itu sendiri merupakan alat ukur buat mengukur besaran pokok panjang nan bisa meneliti hingga 0,1 mm. Selain itu jangka sorong juga bisa digunakan buat mengukur dimensi benda bagian dalam. Bahasa latin jangka sorong ialah vernier caliper.
Ada dua cara yaitu secara manual dan modern. Dimana vernier caliper manual ini masih dibagi lagi menjadi skala Imperial, biasa disebut skala dalam inci dan skala dalam millimeter, dikenal sebagai skala matrik. Sedangkan buat jangka sorong digital lebih mudah dibanginkan versi manual, namun dipasaran jangka sorong manual tetap banyak nan diminati sebab harganya lebih murah dan awet. Secara digital memang mudah, tetapi harga mahal dan peralatan nan mahal. Karena harus selalu mengontrol batre jika daya energi habis.
Jika diintip dari bentuknya, jangka sorong ini berbentuk seperti kunci inggris. Pernah melihat kunci inggris seperti apa? Bentuknya seperti kunci rumah kamu mungkin. Bergerigi, namun geriginya bisa digeser. Bahkan sekarang bolpoin ada pula nan didesain sebagamana bentuk dan fungsi jangka sorong juga. Sebelum mengetahui lebih lanjut bagaimana cara pakai jangka sorong kita harus mengenal bagian-bagian dari jangka sorong itu sendiri.
Jangka sorong memiliki rahang tetap atas, rahang sorong atas,tombol kunci, skala primer dan ada pula bagian bawah terdiri dari rahang tetap bawah, rahang sorong bawah, skala nonius dan tangkai ukur kedalaman. Rahang tetap atas dan rahang tetap bawah tak dapat digerak-gerakkan. Bentuknya sudah menetap, fungsinya sebagai sumbu.
Sedangkan rahang sorong atas dan rahang sorong bawah ini kebalikan dari rahang tetap atas dan bawah. Sinkron namanya sebagai rahang sorong, rahang ini bisa di dorong ke kenan maupun ke kiri menyesuaikan panjang nan ingin kamu ukur. Nah di sinilah terdapat tombol kunci nan berfungsi sebagai pengunci. Tujuannya ketika benda nan kamu ukur sudah lepas dari pengukuran, hasil pengukuran nan kamu ukur tak bergeser.
Jangka sorong mempunyai dua skala, yaitu skala primer di rahang tetap dan skala nonius. Kamu pernah melihat penggaris bukan? Pada penggaris tersebut dibagi menjadi dua skala atas dan bawah bukan? Nah jangka sorong juga seperti itu. Dimana pada skala nonius ini sepanjang 9 mm nan masih dibagi lagi menjadi skala sepuluh. Skala inilah nan nantinya akan membantu kamu dapat mengetahui cara pakai jangka sorong dengan mudah.
Kegunaan Jangka Sorong
Pernah mengalami kesulitan mengukur diameter benda nan ada di sekelilingmu. Misalnya ketika kamu berencana ingin membeli cincin atau gelang buat ibu kamu sebagai kado ulang tahun, namun tak mengetahui ukuran nan pas buat digunakan kah? Sulit bukan jika kita harus mengukur pergelangan tangan ibu menggunakan penggaris biasa.
Tidak akan menemukan tepatnya ukuran berapa. Apalagi ketika harus mengukur jari ibu menggunakan penggaris. Bisa-bisa ibu kamu nan terheran-heran dengan perilakumu nan aneh ribet mengukur ini itu menggunakan jangka sorong, dikira tak waras. Nah… disinilah fungsi jangka sorong. Kamu dapat mengetahui diameter pergelangan dan jari manis ibu. Sehingga memudahkan kita buat membeli cincin dan gelang nan pas buat ibu.
Keunggulan mengunakan jangka sorong ini pula kamu juga dapat mengetahui kedalaman tangan ibu, dapat juga buat mengetahuli disparitas tinggi dan kecil tulang tangan ibu dan tangan kamu sendiri. jangka sorong ini juga dapat dimanfaatkan sebagai fungsi nan lain. Intinya jangka sorong ini lebih cocok buat mengukur benda-benda kecil nan masih di dalam ukuran milimeer. Itulah di dalam ilmu fisika jangka sorong sering digunakan sebab banyak benda-benda kecil nan di ukur.
Cara Pakai Jangka Sorong
Sudah kenalan banyak tentang jangka sorong, yuk kita mulai belajar menggunakan jangka sorong seperti apa. Pertama kali tentu melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan ini meliputi pengecekan alat, mulai mengecek rahang dan kunci, apakah bekerja baik atau ada gangguan pada alat. Jika semua sudah dipastikan tak terjadi masalah, langkah selanjutnya ialah memposisikan jangka sorong tersebut pada titik nol.
Mengecek kembali benda nan ingin kita ukur. Tidak menutup kemungkinan benda nan nan ingin kamu ukur tersebut memiliki kerak permukaan kotor. Alangkah baiknya dibersihkan terlebih dahulu. Karena kerak nan menempel (apabila tebal) akan mempengaruhi hasil pengukuran kita. Dengan kata lain pengukuran nan kita lakukan tak valid lagi. Tidak valid bahasa mudahnya terjadi kesalahan pengukuran, atau pengukuran tak sebenarnya.
Dua langkah sudah dilakukan, nan harus kamu lakukan ialah benar-benar memposisikan benda nan diukur diposisi nan benar-benar tepat. “SLAP” segera kunci rahang sorong atas dan bawah ketika sudah dianggap pas. Setelah sudah di kunci, langkah selanjutnya kamu harus menuliskan ukuran skala tersebut ke sebuah kertas. Siap buat mengukur benda nan lainnya. begitu seterusnya. Mudah dan simple bukan melakukannya.
Membaca Skala Jangka Sorong
Ada nan perlu diperhatikan lagi. Lalu bagaimana cara membaca skalanya? Nampaknya di atas belum diuraikan secara dalam. Kita lihat bagaimana membaca skala jangka sorong nan benar.
Pertama kali siapkan jangka sorong di depan kamu, agar memudahkan buat belajar. Perhatikan pada skala nonius terdapat serentetan garis-garis kecil. Dimana di ujung sendiri pada skala nonius ini terdapat skala nol. Perhatikan skala nol tersebut dapat berhimpitan dapat juga tak berhimpitan pada skala utama. Apabila tak berhimpitan, ambil skala primer di ujung nan paling ujung (kiri). Nah dari sini apabila kamu hitung garis kecil-kecil tersebut menunjukkan ketelitian hingga 1 mm.
Masih belajar membaca skala, perhatikan lagi skala nonius. Tugas kamu ialah cobalah buat mencari skala nonius nan berdekatan dengan skala utama. Jika kamu mencermatinya, kamu mampu memiliki ketelitian 0,1 mm. setelah itu lakukan penjumlahan dengan pengukuran nan di awal tadi. Memang pembacaan skala seperti ini sulit-sulit gampang.
Banyak anak-anak sekarang lebih pintar berteori dibandingkan dengan praktek. Mengapa terjadi semacam ini ? Karena di dalam kurikulum menuliskan bahwa akan dikatakan pintar apabila mendapatkan nilai nan bagus dengan catatan dapat menjawab pertanyaan nan diajukan oleh lembar soal.
Tidak heran jika banyak nan belajar secara teori, kenyataannya secara praktek kurang. Secara teori anak dapat menjawab cara pakai jangka sorong dan fungsinya, namun ketika di hadapkan pada sebuah praktikum, hampir semua anak akan mengalami kesulitan buat melakukannya. Jadi apapun itu, menyeimbangkan antara teori dan praktek sangat diperlukan.