Bertamu ke Kota Bima
Masih sporadis sekali wisatawan nan mau merambah ke objek wisata Indonesia Timur. Seperti Pulau Lombok, kepulauan Flores, Pulau Sumbawa, kota Bima dan daerah-daerah eksotis lainnya di ujung timur Indonesia.
Mutiara dari Timur
Sebagian wisatawan asing umumnya hanya mengenal Bali saja. Padahal banyak daerah lain di Indonesia Timur nan memiliki estetika alam dan potensi wisata nan tidak kalah menariknya dibandingkan Bali.
Benar bahwa Bali memiliki kelasnya sendiri dalam keragaman nilai pariwisata. Namun selain Bali, Indonesia Timur ialah wilayah nan juga memiliki potensi besar. Indonesia Timur ibarat sebuah mutiara dari timur nan belum terasah secara total. Sehingga meski sangat memiliki potensi alam dan panorama nan luar biasa amazing , namun masih benar-benar sangat alami dan nature .
Tahukah Anda bahwa Indonesia bagian Timur memiliki banyak sekali potensi daerah nan belum digarap maksimal. Salah satunya ialah kota Bima.
Kota ini berada di Pulau Sumbawa, di ujung timur pulaunya. Bima sangat kaya dengan curahan sinar matahari. Kota ini selalu hangat sepanjang hari, dengan intensitas penyinaran matahari paling tinggi jatuh pada bulan Oktober. Antara suhu 19,5°C hingga 30,8°C. Dan taraf curah hujan per bulan rata-rata ialah 10,08 hari per bulan.
Kota Bima terletak pada 118°41'00"-118°48'00" BT serta 8°20'00"-8°30'00" LS. Dengan luas wilayah pesisir pantai sejauh 26 km. Bisa Anda bayangkan bukan, betapa panjang dan luasnya wilayah pantai nan melingkupi kota ini.
Potensi Alam Indonesia Timur
Kota Bima pun selain memiliki kebanggaan terhadap estetika panorama alamnya, juga mengandung kekayaan alam nan tidak ternilai harganya. Beberapa kekayaan alam nan dikandung di dalam bumi dan tanah kota ini, sebagian telah diupayakan secara tehnis dan tehnologi modern dalam pengelolaannya.
Antara lain ialah kekayaan lautnya. Seperti perikanan nan melimpah. Dari mulai hasil ikan laut, rumput laut, kerang-kerang dan terumbu, serta air bahari nan dijadikan garam. Kemudian juga potensi tambang, serta areal padang rumput nan luas cocok buat huma peternakan. Apalagi kota ini memiliki satu iklim nan eksklusif, yakni iklim stepa dan savanna. Artinya kering sepanjang waktu namun sublime udara tetap dalam keadaan humid atau basah.
Sayangnya semua potensi ini serasa dianaktirikan oleh pemerintah pusat. Perlakuan seperti ini sebenarnya tak baik. Sehingga tak membuat roda pembangunan di seluruh negeri menjadi rata.
Demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia nan merata, sebaiknya mari kita mulai usaha-usaha positif guna memajukan wilayah Indonesia bagian Timur dengan mengeksploitasikan potensi daerah masing-masing. Sehingga biar bagaimanapun, asa terbesar jatuh kepada kemampuan putra daerah sendiri, buat menghidupkan dan membangun tanahnya sendiri.
Bertamu ke Kota Bima
Bima sering pula disebut juga sebagai kota Mbojo. Sebagai kota muda, nan maknanya memiliki penduduk nan didominasi oleh usia muda antara 20 hingga 24 tahun, Bima menggeliat maju dalam pembangunan dalam segala bidang.
Mari kita tengok sekilas Kota Bima nan terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tentu Anda pernah mendengar susu kuda liar nan terkenal dengan kasiatnya bukan? Iya memang betul, bahwa Bima merupakan daerah penghasil susu kuda liar nan kesohor. Namun kota ini sebenarnya tidak hanya terkenal dengan susu kuda liar saja. Namun masih banyak potensi daerah lainnya nan dimiliki oleh Bima. Masih banyak potensi lain nan tersimpan di kota ini.
Sedangkan secara administratif Bima merupakan sebuah kabupaten dari tujuh kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan ibu kota provinsinya ialah Mataram. Seperti daerah lain di kepulauan Nusa Tenggara dan Flores, Kota Bima termasuk daerah kering sebab curah hujan di sini begitu sedikit. Dengan iklim Stepa dan Savana, seperti nan telah disinggung di awal. Sehingga sistem pertanian di kota ini terbentuk dengan cara nan unik pula. Yakni pola pertanian berupa sistem tadah hujan.
Di sisi lain penduduk kota Bima menurut sensus terakhir berjumlah 116. 259 orang dengan komposisi 49 % ialah laki-laki dan 51% ialah perempuan. Dibanding wilayahnya nan luas namun penduduk kota Bima ini masih sedikit. Populasi penduduk Kota Bima dikategorikan sedikit dibandingkan luas daerah nan sebesar 222,25 km².
Mata pencaharian Penduduk kota Bima bermacam-macam seperti, petani, pedagang, nelayan, pegawai sipil, wirausaha. Di sisi religius sebagian besar penduduk Kota Bima menganut agama Islam, kemudian diikuti pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu.
Sedangkan perekonomian ditopang dari hasil laut, pertanian hasil tambang, pemasukan dari pelabuhan dan pemasukan pajak daerah. Yang jelas masih banyak potensi sumber daya alam nan belum digarap. Inilah tugas putra daerah nan harus menyelesaikan persoalan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Barat pada umumnya dan Kota Bima pada khususnya..
Obyek Wisata Kota Bima
Namun masih ada potensi alam di Kota Bima nan patut dipelajari. Seperti Potensi pariwisatanya. Perlu Anda ketahui bahwa di Kota Bima terdapat beberapa objek wisata alam nan latif dan belum tergarap baik. Di kota Bima terdapat dua golongan objek wisata yakni wisata alam dan wisata budaya.
Penjelasan dari kedua objek wisata tersebut adalah:
- Objek wisata alam
- Pantai Kalaki. Pantai Kalaki ialah pantai berpasir nan cukup landai, terletak di sebelah selatan kota Bima.
- Pantai Lawata. Pantai ini berpotensi buat mengembangkan wisata bahari.
- Pantai Oi Ni'u. Patai Ni'u berada disisi timur teluk Bima, tepatnya dijalan Lintas Bima-Sumbawa sekitar 3,5 km dari terminal Dara Kota Bima.
- Pantai Kolo. Berada di wilayah kecamatan Ambalawi. Kabupaten Bima.
- Pantai Amahami. Berpotensi pula buat mengembangkan wisata laut di pantai ini.
- Objek wisata budaya
Wisata alam kebanyakan berupa pantai sebab Kota Bima terletak di tepi laut. Dengan panjang pantai 26 Km. Beberapa pantai nan menggaris kota ini ialah Pantai Ule, Pantai Kolo dan Pantai Pulau Kambing.
Bima dikenal memiliki 5 wisata bahari. Yakni:
Objek wisata budaya mengandalkan kepada dua hal. Pertama ialah objek wisata budaya kota Bima nan memfokuskan pada situs-situs peninggalan kebudayaan nan ada di kota ini. Seperti benteng-benteng, makam dan landmark.
Salah satu objek wisata budaya nan ada di kota ini adalah: Benteng Asakota nan berupa situs peninggalan jaman Portugis. Lalu, Bukit Danatraha nan merupakan komplek makam raja-raja Bima, serta Komplek Kuburan Tolobali.
Selain situs dan landmark , objek wisata budaya nan ada juga dapat berupa Norma adat istiadat daerah. Salah satunya ialah Festival Kuda Bima. Di even ini, nan menjadi tujuan ialah upaya sosialisasi kepada publik kalau perlu dunia, tentang keunggulan produk peternakan kuda Bima. Yang dikenal lebih tinggi, memiliki kecepatan lari dari nan biasanya, dan memiliki peranakan nan baik.
Selain landmark , situs dan kuda Bima, maka nan dikenal dari wisata budaya Bima lainnya ialah hasil tenunnya. Yakni hasil tenunan kain songket Bima nan terkenal hingga ke mancanegara.
Karena itu, sebagai anak bangsa. Marilah Anda majukan dan makmurkan negeri sendiri lebih dahulu. Caranya ialah dengan mari membangun Indonesia Timur. Juga Kota Bima nan indah.