Jenis-jenis Dinar Emas

Jenis-jenis Dinar Emas

Di tengah kekisruhan inflasi, ternyata ada sebuah bentuk investasi nan nilainya cenderung stabil. Investasi ini sudah terbukti antiinflasi. Benda menggiurkan ini disebut dinar emas. Apakah Anda selama ini memilih berinvestasi dalam bentuk instrumen berupa uang? Jika jawabannya ialah ya, saat ini Anda mungkin ialah orang nan paling gelisah memikirkan laba nan semakin berkurang nilainya. Saat ini, instrumen investasi berupa uang sedang mengalami kejatuhan dampak inflasi nan terjadi di berbagai negara maju.

Di tengah krisis ekonomi nan sedang melanda negara-negara di Eropa dan Amerika, nilai investasi akan mengalami penurunan terutama dalam bidang keuangan perbankan. Suku kembang bank mengalami penurunan secara sistematis dampak dari krisis ekonomi nan menglobal. Masyarakat nan menginvastasikan uangnya di bank mengalami kepanikan sebab semakin berkurangnya nilai uang mereka. Bagi masyarakat Arab, dinar emas bukanlah barang baru. Ia telah ada sejak zaman Rasululloh Muhammad saw. Bahkan, hukum syari’ah Islam telah mengatur tentang ukuran dan satuan nilai uang nan terkandung dalam sebuah dinar emas. Anda penasaran? Nah, artikel ini akan menambah wawasan Anda seputar dinar emas dan bagaimana peluangnya dalam global investasi.



Profil Dinar Emas

Berdasarkan Syari’ah Islam, dinar emas diartikan sebagai koin emas nan mengandung kadar emas 22 zat oksidasi (917) dan beratnya 4,25 gram. Sementara buat jenis kadar perak murni dengan berat 3 gram atau tepatnya 2,975 gram termasuk dalam jenis dirham perak.

Standar kedua jenis dinar ini sama, berdasarkan berat masing-masing, yaitu 1 dinar harus setara dengan 15 dirham. Anggaran ini sudah ada sejak zaman khalifah Umar bin Khattab. Islam secara spesifik mengatur tentang dirham di dalam Alquran. Pengaturan ini berkaitan dengan hukum zakat, hudud, pernikahan, dan sebagainya. Dalam Alquran, dinar dirham mempunyai taraf ukuran dan realita tersendiri sebagai baku perhitungan buat zakat dan hal lainnya. Sehingga, setiap keputusan akan nilai zakat dan kepentingan lainnya, nilainya bisa terukur dibandingkan alat tukar lainnya.

Ukuran nilai dinar emas dari zaman sahabat nabi dan generasi tabi’in terus berkembang seiring banyaknya ijma atau pendapat di antara mereka. Ijma pada akhirnya mengerucut pada kesepakatan, bahwa sepuluh dirham syariah setara dengan 72 butir gandum. Tujuh per sepuluhnya yaitu 52/5 gandum. Perhitungan ini sudah menjadi anggaran dan berketetapan hukum berdasarkan ijma. Demikian Ibnu Khaldun dalam al-Muqaddimmah menyebutkan.

Apa sajakah manfaat dinar emas dalam Islam? Berikut ini di antaranya.

  1. Berfungsi sebagai simpanan atau investasi.
  1. Dapat digunakan buat pembayaran zakat dan mahar atau mas kawin, sebagaimana telah diatur dalam Syari’ah Islam.
  1. Merupakan alat pembayaran nan absah buat bertransaksi atau alat tukar dalam perniagaan


Sejarah Dinar Emas

Kaum muslimin pada awalnya menggunakan koin nan sebenarnya ialah duplikat dari dirham perak Yezdigird III dari Sassania, dicetak oleh otoritas Khalifah Utsmaniah radhiyallahu anhu. Perbedaannya ialah koin emas nan digunakan kaum muslim tertera tulisan “Bismillah”. Mulai saat itu, tulisan bismillah dan ayat Alquran menjadi hal nan generik dituliskan pada koin nan dicetak kaum muslimin.

Khalifah Umar bin Khattab menentukan baku koin yaitu berat 10 dirham ialah sama dengan 7 dinar (1 mithqal). Dirham pertama kali dicetak pada tahun 75 Hijriah atau 695 Masehi. Saat itu, Khalifah Abdul Malik memerintahkan pada Al Hajjaj buat mencetak dirham dengan nilai baku nan sudah ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab.

Khalifah Abdul Malik juga memerintahkan agar tiap koin dicetak terdapat tulissan “Allahu ahad, Allahush shamad”. Semenjak itu, pencetakkan koin dengan gambar berupa manusia dan binatang dihentikan dan digantikan dengan koin dan tulisan huruf-huruf.

Aturan ini terus berlanjut hingga runtuhnya kekhalifahan. Pascakolonialisme, sejumlah negara nan terpecah dari Dar al Islam, mencetak sendiri mata uangnya. Perlu diketahui, bahwa dalam syariat Islam tak pernah ada izin buat menggunakan surat perjanjian pembayaran sebagai alat tukar nan sah.



Jenis-jenis Dinar Emas

Saat ini, beberapa negara dan forum telah mencetak dan mendistribusikan koin dinar. Koin dinar emas dan dirham perak memiliki desain nan berbeda sinkron pencetaknya. Jenis-jenis koin dinar nan beredar saat ini di antaranya sebagai berikut.



1. Dinar emas versi Dubai

Ciri-ciri dinar emas dari Uni Emirat Arab ini ialah terdapat gambar Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekah.



2. Dinar emas versi Kelantan

Koin dinar emas dicetak oleh Kerajaan Kelantan. Desainnya lambang Kerajaan Kelantan.



3. Dinar emas Wakala Induk Nusantara

Dinar emas dan dinar perak nan dikeluarkan oleh Wakala Induk Nusantara terdiri atas dua versi, yaitu Seri Haji dan Seri Nusantara. Untuk dinar emas Seri Haji desainnya sama dengan nan dicetak oleh Uni Emirat Arab, yaitu gambar Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.



4. Dinar emas - logam mulia

Desain dari dinar emas dan dirham cetakan PP Logam Mulia ciri-cirinya terdapat gambar Masjidil Haram di Mekah.



5. Dinar emas 24 karat

Selain dinar dan dirham, PP Logam Mulia juga mencetak dan mendistribusikan dengan kadar emas 24 zat oksidasi nan desainnya berupa tulisan.



6. Dirham emas European Moslem Union

Dirham dengan desain gambar Benua Eropa ini dicetak oleh Komunitas Muslim di Eropa.



Peluang Investasi Dinar Emas

Dinar emas merupakan peluang investasi nan kebal inflasi. Krisis ekonomi dunia nan berdampak pada lemahnya instrumen investasi berupa uang, ternyata tak berpengaruh terhadap instrumen tabungan berupa koin emas. Dalam satu tahun terakhir saja, permintaan akan koin emas terus mengalami peningkatan.

Melonjaknya peminat logam mulia ini merupakan imbas dari kondisi perekonomian dunia nan cenderung tak stabil. Mulai dari naik turunnya kembang perbankan serta krisis ekonomi di Amerika Serikat, membuat masyarakat berpaling mencari alternatif bentuk investasi nan antiinflasi.
Koin dinar emas dari tahun ke tahun nilainya cenderung naik. Setidaknya, rata-rata kenaikannya sebesar 25%.

Pada Oktober 2007, harga koin dinar emas ialah Rp 900.000,- buat kemudian perlahan-lahan naik dan mencapai klimaksnya di level harga Rp 1,3 juta pada Oktober 2008. Seorang ekonom Indonesia pernah mengatakan bahwa nilai dinar emas nan memiliki nilai mutlak nan kecil bisa menyelamatkan miliaran dana masyarakat. Analoginya, hanya dengan 5.000 keping koin emas maka bisa menyelamatkan Rp 5 milyar uang rakyat. Indonesia akan selamat dari guncangan krisis ekonomi global, jika triliunan dana masyarakat dibelikan koin dinar.

Demikian klarifikasi seputar peluang berinvestasi nan kondusif dan menguntungkan dengan dinar emas. Jadi, tunggu apa lagi? Segera ganti investasi uang Anda di bank menjadi koin dinar emas. Dijamin, investasi Anda akan stabil dan tak terpengaruh oleh gejolak krisis ekonomi keuangan dan perbankan. Ukuran nilai mata uang nan tetap, akan mencegah dari naik turunnya nilai mata uang negara-negara di dunia. Itulah salah satu alasan mengapa dinar emas tidak bergeming nilainya di saat mata uang lain mengalami inflasi.