Kiat Ekonomis Listrik Agar Tagihan PLN Tidak Boros
Tagihan PLN merupakan tagihan rutin nan harus kita bayar setiap bulannya. Tagihan PLN dibayar sinkron dengan pemakaian listrik di rumah setiap bulan. Jadi besar dan kecilnya tagihan listrik nan Anda bayar tergantung dari seberapa sering Anda menggunakan peralatan elektronik dan lampu di rumah.
Tagihan PLN sering menjadi masalah, terutama menyangkut tarif dasar listrik nan terus naik, sementara di satu sisi kita sangat membutuhkan listrik buat berbagai keperluan di rumah. Tagihan PLN harus kita bayar paling lambat tanggal 20 setiap bulannya. Jika telat membayar tagihan PLN, akan dikenakan denda. Jadi, jika Anda tak ingin tagihan PLN Anda bertambah, bayarlah tagihan PLN tepat pada waktunya.
Permasalahan nan sering kali kita alami terkait dengan tagihan PLN ini ialah besarnya biaya tarif listrik nan harus dibayar tiap bulan. Seperti contohnya, pemakaian listrik nan sedikit, tetapi tagihan PLN nan harus dibayar tak sinkron dengan penggunaan. Termasuk juga ketidak tahuan kita membaca meteran listrik buat pemakaian selama satu bulan.
Tagihan PLN – Cara Menghitung Tagihan PLN Tiap Bulan
Biasanya kita membayar tagihan PLN berdasarkan surat rekening nan diberikan oleh PLN tiap bulannya. Pernahkah Anda berpikir kalau surat rekening tagihan PLN nan Anda lihat dicatat tak sinkron dengan pemakaian, atau kelalaian dari petugas PLN nan tak seksama menghitung tagihan PLN Anda?
Jika ya, tidak ada salahnya Anda buat mengecek apakah tagihan PLN nan Anda terima sinkron dengan pemakaian. Sering kali terjadi tagihan PLN nan kita bayar terkadang tak sinkron dengan pemakaian, sehingga Anda dirugikan. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda tak mengandalkan petugas PLN saja buat menghitung tagihan PLN.
Bisakah kita menghitung tagihan PLN tiap bulan sendiri, buat mengecek apakah sinkron dengan tagihan PLN nan dikenakan oleh PLN? Anda dapat menghitung sendiri tagihan PLN, terutama jika ternyata petugas PLN nan salah menghitung input penggunaan listrik Anda. Bagaimana caranya?
Sebenarnya Anda dapat menanyakan petugas PLN bagaimana cara menghitung tagihan PLN tersebut, namun jika Anda tidak punya waktu buat bertanya langsung ke petugas, berikut cara menghitung tagihan PLN:
- Anda lihat terlebih dahulu pemakaian listrik di rumah selama satu bulan di meteran KWh meter Anda. Meteran KWh bisa dilihat pada bagian kotak berwarna hitam dengan nan memuat beberapa digit angka. Lihat tiga sampai empat digit angka terakhir, itulah jumlah KWh pemakaian listrik Anda.
- Minta pencatatan tagihan PLN Anda pada petugas, atau dapat menghubungi Call Center PLN 123. Misalnya berdasarkan catatan pemakaian listrik Anda buat bulan Juni sebanyak 80 – 513 KWh meter, lalu pemakaian sebesar 513 KWh dikurangi 80 KWh, hasilnya sebesar 433 KWh. Jadi, total penggunaan listrik Anda buat bulan Juni sebesar 433 KWh dan akan dihitung dengan tarif penggunaan PLN.
- Tarif penggunaan PLN ini berbeda berdasarkan daya nan Anda gunakan. Misalnya rumah Anda menggunakan daya listrik sebesar daya 2200 Watt (R1/2200), tarif nan dikenakan sebagai berikut:
Penggunaan 20 KWh pertama dikenakan tarif sebesar Rp 390,-
Penggunaan 40 KWh kedua dikenakan tarif sebesar Rp 445,-
Penggunaan Per KWh berikutnya dikenakan tarif sebesar Rp 495,-
- Berdasarkan rincian tarif penggunaan PLN, jadi Anda dapat menghitung sebagai berikut:
Untuk 20 KWh (0 – 20) >> 20 x Rp 390,- = Rp ,-
Untuk 40 KWh (20 – 60) >> 40 x Rp 445,- = Rp 17.800,-
Untuk 373 KWh (60 – 433) >> 373 x Rp 495,- = Rp 184.635,-
Total tarif >> Rp 7.800,- + Rp 17.800,- + Rp 184.635,- = Rp 210.235,-
- Nah, jumlah tarif tagihan PLN sudah Anda dapatan, lalu Anda tambahkan dengan biaya Abodemen dan Pajak. Rumus buat menghitung Abodemen listrik PLN ialah sebagai berikut: Abodemen PLN = (Daya/1000) x (Rp/kVA).
- Untuk R1/2200, Rp/kVA nan ditetapkan PLN ialah Rp 30.200,-, jadi Abodemen buat R1/2200 adalah:
(2200/1000) x 30.200,- = Rp 66.440,-
Rp 210.235,- + Rp 66.440,- = Rp 276.675,-
Untuk pajaknya (3% dari total tagihan listrik Anda):
3% x Rp 276.675,- = Rp 8.300,25,- (dibulatkan menjadi Rp 8.300,-)
Jadi total tagihan PLN setelah dikenakan pajak:
Rp 276.675,- + Rp 8.300,- = Rp 284.975,-
Cukup mudah, bukan, cara menghitung tagihan PLN? Jadi Anda tidak akan salah membayar tagihan PLN tiap bulan. Lebih jauh Anda dapat memperkirakan dan menghitung kemungkinan tagihan PLN nan harus Anda bayar. Sehingga, Anda sudah tau berapa biaya nan harus Anda bawa buat membayar tagihan PLN.
Kiat Ekonomis Listrik Agar Tagihan PLN Tidak Boros
Membayar tagihan PLN merupakan kewajiban kita sebagai pengguna listrik nan baik. Untuk membayar tagihan PLN masih menjadi beban bagi sebagian orang, termasuk kita. Segala upaya telah kita lakukan buat mendapatkan tagihan PLN nan pas di kantong, tetapi terkadang masih juga kita mengalami kebocoran ketika membayar tagihan PLN. Belum lagi jika kita lupa membayar tagihan PLN tepat waktu, maka bertambah lagi beban nan harus kita bayar.
Jika sudah begitu dibutuhkan kiat spesifik buat dapat berhemat listrik, supaya tagihan PLN Anda tak boros lagi. Namun, bagaimana caranya? Anda dapat mengikuti beberapa kiat dan tips di bawah ini:
- Pastikan kapasitas daya listrik dari PLN di rumah Anda sudah tepat sinkron dengan kebutuhan. Apabila pemakaian berada di bawah kapasitas daya listrik, Anda dapat meminta pihak PLN buat menurunkannya, sehingga Anda dapat menghemat tagihan PLN.
- Anda sudah tau cara menghitung tagihan PLN, jadi mulailah menghitung berapa kebutuhan daya listrik nan Anda perlukan setiap bulan. Perhatikan juga pemakaian peralatan listrik di rumah Anda, apakah sinkron dengan kebutuhan atau tidak.
- Pilihlah peralatan elektronik nan ekonomis listrik dan energi, atau nan memiliki daya listrik nan secukupnya, seperti lampu, AC, lemari Es, TV/radio, komputer, mesin cuci, microwave atau rice cooker, vacuum cleaner, water heater , pompa air dan sebagainya.
- Matikan lampu jika Anda tak menggunakannya.
- Gunakan lampu ekonomis energi nan terang, dan jangan memilih bohlam lampu pijar.
- Cabut steker listrik barang elektronik nan tak digunakan. Dapat juga menggunakan stop kontak buat mematikannya.
- Gunakanlah alat penghemat listrik nan baik.
- Matikan lampu, TV, radio, saat Anda hendak tidur.
- Sebaiknya dalam memilih barang elektronik, pilih nan nan ekonomis listrik, seperti AC, mesin cuci, vacuum cleaner .
- Jangan lupa buat mengingatkan anggota keluarga selalu berhemat listrik seperti mematikan lampu ketika tak digunakan lagi.
- Jika habis men- chager handphone , jangan lupa bubut chager handphone saat indikator energi handphone sudah penuh.
- Sebaiknya buat memasak gunakanlah energi gas LPG, jangan kompor listrik.
Untuk barang elektronik nan sering digunakan setiap hari di rumah, Anda dapat berhemat dengan cara:
- Jika Anda menggunakan TV jenis LCD, berarti Anda tidak perlu menggantinya, sebab LCD menggunakan energi listrik lebih kecil dari pada jenis plasma.
- Setting komputer Anda pada “ sleep mode ” secara otomatis saat tak digunakan, tetapi masih dalam keadaan menyala.
- Bijaklah ketika menggunakan mesin cuci dengan sinkron kapasitas. Jika baju nan akan dicuci sedikit, jangan mencuci dulu. Lebih baik Anda kumpulkan sampai cukup jumlahnya, atau cukup dicuci dengan tangan saja.
- Gunakanlah microwave dan vacuum cleaner hanya jika benar-benar perlu.
- Water heater atau pemanas air, sebaiknya tak dibiarkan menyala sepanjang malam. Nyalakan hanya saat diperlukan saja.
- Lebih baik gunakan tangki penampungan air dan nyalakan pompa air hanya bila air dalam tangki hampir habis. Akan lebih baik lagi, jika menggunakan pelampung pemutus arus otomatis nan akan memutus arus listrik ke pompa air, bila air sudah penuh.
Mulai sekarang berhematlah dalam menggunakan listrik di rumah. Dengan berhemat, Anda akan mendapatkan tagihan PLN nan ekonomis di kantong. Selamat mencoba!