Pengaruh Sastra Populer dalam Perkembangan Perfilman Indonesia
Pada awalnya, film dan sastra merupakan media nan memiliki unsur-unsur eksklusif buat mencapai maksud dan tujuan si pencipta karya dalam berekspresi dan berapresiasi. Namun, dalam perkembangan perfilman dewasa ini, kedua media tersebut telah bertransformasi menjadi karya nan tak hanya bernilai idealis, tapi juga kapitalis.
Ketika film diproduksi buat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang hiburan, sastra pun mengalami perkembangan nan sama. Dengan demikian, ada keterkaitan antara sastra dan film dalam industri nan sama, yakni industri hiburan.Pada awalnya, film dan sastra berdiri sendiri-sendiri sebab dianggap memiliki kapasitas nan berbeda dalam proses produksinya. Pada
perkembangan selanjutnya, keduanya mengadakan kolaborasi buat memenuhi tuntutan hiburan nan jauh lebih berkembang pula.
Hal itulah nan kemudian memacu perkembangan perfilman di Indonesia. Dalam global hiburan dan industri kreatif, sastra merupakan salah satu hal nan berpengaruh terhadap perfilman di Indonesia. Begitu juga sebaliknya.
Kemunculan sastra dalam global film merupakan salah satu perkembangan di bidang sastra nan pada awalnya tak disangka-sangka. Sastra dapat berubah menjadi film, begitu juga dengan film nan dapat berubah menjadi karya sastra.
Dalam kehidupan media massa, perkawinan antara dua kreativitas nan berbeda bahkan dapat dianggap sebagai perbedaan makna baru dalam bidang hiburan. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya film-film nan dibuat berdasarkan kisah dalam sebuah karya sastra.
Begitu juga pada tahun 2000-an, para sastrawan atau penulis mulai mengubah skenario film menjadi karya sastra nan siap mengguncang pembacanya. Hal ini merupakan perkembangan nan menakjubkan dari sastra dan perfilman di Indonesia.
Sebagai ide, sastra menjadi pijakan dasar dalam penulisan cerita film. Naskah puisi, novel, dan drama telah lama dipakai buat merangsang khayalan para penulis skenario dalam membuat film baru. Dalam konteks ini, sastra bisa diperlakukan sebagai radar nan dapat menunjukkan adanya inspirasi dan perkembangan baru dalam keperluan pembuatan film nan dewasa ini dikenal dengan sebutan ekranisasi.
Pengaruh Sastra Populer dalam Perkembangan Perfilman Indonesia
Sastra sebagai wadah primer dalam berkreasi mengungkapkan perasaan dan pikiran pengarang tak lagi berdiri sendiri semenjak perfilman Indonesia muncul sebab kedua hal itu sangat berkaitan dengan rasa dan pikiran. Artinya, sastra berjalan beriringan dengan perfilman di Indonesia.
Pada tahun-tahun awal munculnya sastra populer di Indonesia, ekranisasi berjalan masih sinkron dengan nilai-nilai edukatif nan menjadi konvensi masyarakat pada saat itu. Karena itu, sastra dan film tersebut dapat dikatakan berkembang sebab memang terdapat nilai-nilai estetis dan edukatif di dalamnya.
Mencermati perfilman dalam proses ekranisasi tersebut tentu saja bukan pekerjaan nan mudah. Itu sebab ketika karya sastra sebagai