Keluarga pasangan

Keluarga pasangan

Berbicara tentang pernikahan harus mempertimbangkan segala sesuatunya secara matang. Hal ini dikarenakan pernikahan ialah bersatunya dua insan nan berbeda. Berbeda latar belakang, berbeda kepala, dan tentunya berbeda karakter. Lebih dari itu, nan dilibatkan di dalamnya bukan hanya dua insan ini saja, melainkan juga keluarga besar keduanya. Sementara keberlangsungannya ialah seumur hidup.



Keturunan

Setiap pasangan nan baru menikah akan selalu mendapat pertanyaan mengenai keturunan. Seakan hanya itulah tujuan dari pernikahan. Memang begitulah lazimnya di masyarakat, namun manusia hanya dapat merencanakan. Bila sudah berusaha maksimal tapi masih belum dikaruniai juga, hendaknya pasangan tak saling menyalahkan.

Tetaplah berpikir positif, perbanyak ilmu tentang mendidik anak, berusaha dan berdoa kepada Tuhan. Dan jangan lupa, memiliki keturunan amat besar tanggung jawab dan konsekuensinya.

Sebenarnya nan terpenting dalam pernikahan bukanlah memperoleh keturunan, melainkan generasi baru nan shaleh.



Komunikasi

Dalam hayati pastinya tak dapat terlepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu hal krusial dalam kehidupan. Komunikasi ialah cara penyampaian pesan dari komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Sebaiknya penyampaian pesan harus dapat dipahami dan dimengerti oleh penerima, sehingga terjadilah komunikasi nan efektif.

Anda harus sadar akan pentingnya komunikasi, khususnya komunikasi efektif. Hal ini dikarenakan, segala sesuatu nan Anda lakukan dan tampilkan ialah bentuk dari komunikasi. Dengan begitu, penampilan dan segala sesuatu nan Anda lakukan merupakan sebuah pesan.

Untuk dapat mencapai komunikasi nan efektif, Anda harus mengerti komunikasi dua arah. Dalam komunikasi dua arah, Anda harus memerhatikan dua hal, yaitu ( field of experience ) dan ( field of reference ). Hal ini bertujuan, agar komunikasi efektif mudah tercapai.

Dalam kehidupan berumah tangga, komunikasi ialah salah satu faktor krusial dalam membina interaksi rumah tangga. Seorang istri harus dapat mengert cara berkomunikasi nan baik dengan suami, begitu pun sebaliknya.

Komunikasi dalam rumah tangga, tak hanya saat berbicara berdua atau berkumpul dengan keluarga, tapi lebih dari itu. Parfum dan baju nan dipakai pun merupakan salah satu bentuk komunikasi.

Apapun nan Anda lakukan merupakan pesan bagi sang suami. Untuk itu, pasangannya pun harus pintar dalam menangkap dan menerjemahkan pesan nan diberikan

Jadi, Komunikasi antarpasangan merupakan salah satu faktor bertahannya pernikahan. Banyak kasus tentang pernikahan nan tak berlangsung lama hanya sebab masalah komunikasi dan salah paham saja. Bangunlah komunikasi nan intensif dengan pasangan.

Biasakan berdiskusi dalam segala hal, dan warnailah dengan canda. Maka nantinya jarakpun tak akan menghalangi Anda buat mempercayai pasangan. Resah bila tidak membicarakan hal lucu nan sepele ialah salah satu pertanda bahwa komunikasi Anda dengan pasangan telah terjalin baik.



Keluarga pasangan

Selain keluarga Anda, nan juga perlu dijaga interaksi baiknya setelah menikah ialah dengan keluarga pasangan Anda. Mertua, ipar, bahkan juga paman-bibi dan sepupu pasangan Anda. Apabila sebelum menikah interaksi pasangan Anda dengan keluarganya dekat dan baik, setelah menikah, hendaknya lebih baik lagi, dan usahakan Andapun dapat masuk ke dalam lingkaran itu.

Jalin juga komunikasi nan baik dengan mereka, sehingga jika Anda dan pasangan Anda mempunyai masalah di kemudian hari, Anda tidak akan sungkan bila harus minta pertolongan mereka. Bahkan mungkin mereka akan menolong Anda tanpa di minta. Ingat bahwa pernikahan tak hanya menyatukan dua insane, tapi dua keluarga besar nan mungkin berbeda adat, budaya, bahasa dan lain-lain.

Mungkin tak semua orang dapat membina interaksi baik dengan sang mertua. Padahal mertua memegang peranan besar dalam langgengnya pernikahan. Jangan khawatir, ada beberapa cara nan dapat Anda lakukan buat membina interaksi serasi dengan mertua.

Adapun tips-tips serasi dengan mertua, antara lain sebagai berikut.



  1. Perbanyak Intentitas Mengobrol dengan Mertua

Kenali dengan baik mertua Anda. seringlah sempatkan waktu buat berbincang-bincang dengan mertua. Jangan coba-coba buat menghindar berjumpa dengan mertua. Hal inilah nan akan membuat gambaran Anda jelek dimata mertua.

Untuk itu cobalah luang waktu sesering mungkin buat membina keakraban satu sama lain. Mungkin Anda dapat mengawali perbincangan tersebutdengan topik-topik ringan, seperti membicarakan hobi mertua Anda. Dengan begitu, Anda akan tahu kesukaan sang mertua. Selain itu, seiring berjalannya waktu keakraban juga akan terjalin.



  1. Bertemu Mertua dengan Pikiran nan Tenang

Apabila Anda ingin berjumpa dengan mertua, pastikan pikiran tenang, sebab kalau tak Anda akanlebih sensitive terhadap kata-kata nan diucapkan oleh sang mertua nantinya.



  1. Bersikap Lembut Dan Penuh Kasih

Apabila Anda ingin mengambil hati sang mertua, tunjukkanlah sikap baik Anda kepada orang tua pasangan. Mungkin dapat dengan memberikan hadiah atau makanan kesukaan mertua Anda. dengan begitu, kemungkinan besar, sang mertua akan luluh hatinya dan semain sayang kepada Anda.



  1. Menjadi Diri Sendiri

Meskipun Anda menginginkan keakraban dengan sang mertua , jangan sampai mengubah diri Anda. Jadilah diri sendiri, sebab bagaimanapun mertua Anda pastinya lebih menyukai sikap natural sang menantunya. Tapi jangan sampai Anda menunjukan sikap jelek didepan mertua.



  1. Menghabiskan Waktu Bersama Mertua

Apabila mertua Anda ingin pergi ke suatu tempat, itu ialah peluang Anda mengambil hatinya. Coba tawarkan diri buat menemaninya. Dengan begitu, sang mertua merasa bahwa menantunya begitu perhatian dengannya. Kemungkinan besarnya, mertua juga akan lebih mudah membuka hati buat menerima Anda sebagai anggota baru dalam keluarganya.



Keuangan

Salah satu hal nan juga kerap membawa rumah tangga berujung pada kehancuran ialah masalah keuangan. Dalam sebuah pernikahan, sudah tak ada lagi istilah :uang saya” dan uang kamu”. Tatapi kini istilah tersebut telah bertransformai menjadi “uang kita”. Hal tersebut penting, sebab sepasang suami istri tak dapat menjadi satu kesatuan jika keduanya tetap mempersoalkan keuangannya

Sebagian besar orang berpikir bahwa pernikahan merupakan sebuah interaksi fifty-fifty. Dalam kenyataannya, hal tersebut salah. Sebenarnya, pernikahan merupakan sebuah interaksi 95% - 5% pada masing-masing pihak. Dengan demikian, suami harus bersedia memberikan pendapatannya sebanyak 95% kepada sang isri, begitu pun sebaliknya. Jika tak ada kesediaan dari salah satu maupun kedua pihak buat berkomitmen menyatukan keuangan, interaksi tersebut tak akan bertahan lama.

Sepasang suami istri searusnya, mengaindari pemisahan keuangan dalam keluarga. Hal ini dikarenakan, jika pemisahan tersebut tetap berjalan, akan menimbulkan masalah dalam pernikahan, apalagi jika penghasilan sang istri lebih besar dibandingkan suami.

Penghasilan istri nan lebih tinggi dan pengeluaran nan tanpa planning sering menjadi kendala. Ini sebenarnya juga ada kaitannya dengan komunikasi. Apabila komunikasi pasangan harmonis, seharusnya berapapun penghasilan masing-masing tak menjadi masalah sebab satu sama lain akan saling dukung demi tercapainya tujuan bersama.

Ketidaksediaan sepasang suami istri buat menggabungkan semua aset setelah mebikah, kemungkinan besar akan membawa damak jelek bagi kelanggengan hubungannya. Bahayanya hal tersebut semakin hari semakin berkembang danmenjadi masalah besar di kemudian hari.

Demikian pula prioritas keuangan harus disepakati bersama. Mana harus lebih dulu dipenuhi apakah pendidikan anak, properti, kendaraan, atau investasi. Pengeluaran rutin bulanan pun harus direncanakan dengan rinci. Jangan lupa sediakan alokasi spesifik buat menabung, dan bukannya menabung ‘sisa’ belanja.

Kesimpulannya, dalam sebuah pernikahan suami dan istri ialah kawan kerja nan mendedikasikan dirinya satu sama lain. Dibutuhkan toleransi nan baik dari dua orang buat membuat interaksi pernikahan tersebut bertahan.

Untuk itu, buatkalah sebuah perencanaan keuangan agar pengeluaran dapat terawasi dengan baik oleh keduanya. Hal primer lainnya yaitu hilangkan ego masing-masing dan dahulukan kepentingan keluarga, supaya perencanaan keuangan tak berantakan.

Sekian artikel mengenai hal krusial tentang pernikahan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca, terutama pasangan nan baru menikah.