Contoh-contoh Paragraf Persuasi
Mendengar kalimat paragraf persuasi , pastilah pikiran kita tak akan jauh-jauh dari karangan atau karya tulis. Sahih sekali. Dalam karya tulis, memang banyak ragam tentang paragraf. Sebuah karangan terdiri dari banyak paragraf.
Dan juga terdiri dari banyak jenis penawaran dari isi pikiran si penulis. Misal, penulis ingin mengajak agar pembaca mau menerima hasil pikirannya. Atau penulis ini memebrikan sebuah argumentasi dalam satu atau beberapa paragraf.
Memahami makna paragraf sangatlah krusial bagi nan ingin membuat sebuah karya tulis. Meskipun itu hanya sebuah kajian ilmiah. Apalagi dalam sebuah karya tulis berbentuk cerita atau nan lazim disebut dengan novel, cerpen, cerbung.
Dan sepertinya, paragraf tak begitu diperhatikan dalam karya tulis berbentuk fiksi mini, karena ia hanya terdiri dari seratus karakter saja.
Pengertian paragraf dalam sebuah karya tulis dan sejenisnya
Untuk memahami paragraf lebih dalam, mau tak mau harus masuk kepada pelajaran bahasa Indonesia. Paragraf, secara maknanya ialah satu dan kalimat lain nan saling bertautan dalam membentuks sebuah pernyataan atau makna.
Paragraf atau nan disebut juga dengan alinea sangat mudah kita jumpai di dalam sebuah karya tulis. Minimalnya, dalam sebuah karya tulis terdapat beberapa jenis paragraf, yaitu:
1. Paragraf narasi
2. Paragraf argumentasi
3. Paragraf induksi
4. Paragraf eksposisi
5. Paragraf generalisasi
6. Paragraf analog
7. Paragraf campuran
8. Paragraf deskripsi
Dalam setiap paragraf tersebut, kadang masih ada nan dibagi lagi, sehingga minimal ada dua jenis dari tiap paragrafnya. Seperti paragraf narasi misalnya, ia dapat dibedakan menurut jenis ceritanya. Dan juga paragraf lainnya.
Sebuah karya tulis nan bagus setidaknya harus memiliki 9 paragraf diatas. Namun, jangan khawatir, dengan sendirinya jika membiasakan buat menulis maka setiap paragraf itu niscaya menyertai dengan sendirinya.
Pengertian Paragraf Persuasi
Sebagaimana namanya, setiap paragraf memiliki pengertian sendiri-sendiri. Yang dari pengertian itu menimbulkan manfaat pada masing-masing paragraf juga. Jika paragraf narasi hanya buat menyampaikan sebuah penjelasan, maka paragraf pelukisan berguna buat mendeskripsikan sesuatu.
Misalnya, dalam sebuah cerita seorang lelaki tua nan melamar gadis muda beliau dalam cerita Datuk Maringgih. Dengan paragraf deskripsilah penulis menjelaskan detail kondisi tubuh sang datuk mulai dari cara bicara, tinggi badan, umur, logat bicara dan lain-lain.
Sedangkan jenis paragraf ini memiliki pengertian dan kegunaan sebagai ajakan buat pembaca. Jadi, kegunaan paragraf ialah mengajak pembaca buat menuruti permintaan sang penulis. Dan paragraf inilah nan dapat membuat sebuah novel atau cerita lainya menjadi sedemikian berpengaruh dihati.
Dalam kisah Siti Nurbaya misalnya, sang penulis dengan piawai menggunakan paragraf jenis ini agar pembaca menganggap itu benar-benar kisah nyata. Lalu, pembaca ingin mengunjungi makam Samsul Bahri dan Siti Nurbaya.
Contoh penggunaan paragraf jenis ini nan ada pada novel masa kini dapat didapati juga dalam novel Tilawah Cinta. Dimana sang penulis mengajak pembaca buat mengunjungi makan Rindiani salah satu tokoh didalam novel nan meninggal 5 jam sebelum pernikahannya. Inilah contoh paragraf tersebut.
Contoh-contoh Paragraf Persuasi
a. Penggunaan pertama buat mengajak memperbaiki kualitas pendidikan
Adapun sistem pendidikan nan ada di Indonesia ini belum dapat memenuhi sasaran dan harapan. Sebab, kualitas siswa nan masih sangat jauh dibandingkan dengan siswa di Negara Asia lainnya semisal Thailand, Hongkong dan Brunei. Oleh sebab itu, semua pihak perlu menyadari akan pentingnya metode atau kurikulum tepat guna buat generasi di Indonesia.
Hal itu, dikarenakan generasi mudalah nan akan melanjutkan perjalanan sebuah bangsa. Bangsa nan berkualitas berasal dari sistem pendidikan nan baik sehingga akan menghasilkan bibit unggul dimasa depan.
Namun, sebaliknya jika sistem pendidikannya saja sudah jauh dari kualitas bagus, tentu bangsa penerus juga akan mengalami kemunduran. Oleh sebab itu, pencerahan pemerintah akan pentingnya pembenahan system pendidikan ialah nomor satu.
b. Penggunaan kedua sebagai kampanye mengendara dengan aman
Pada perkembangannya, telepon genggam sangatlah beragam. Jika dulunya, telepon genggam berbobot 2 sampai 3 kilogram, sehingga tak dapat ditenteng sembarangan, kini, telepon genggam ada nan berbobot beberapa di bawah satu kilo.
Bahkan dengan desain nan sangat tipis sekali. Slim dan enak digenggaman. Perkembangan itu memang memudahkan bagi penggunannya dalam beraktifitas, sebab, dengan desain nan mungil dan ringan, orang akan mudah membawanya dalam saku kemana saja dan kapan saja.
Tapi, sisi buruknya pun ada. Yang marak dewasa ini ialah orang berkendara sambil mengirim pesan singkat, atau malahan ada nan bertelepon ria. Hal ini tentu membahayakan keselamatan . Padahal, bertelephone atau mengirim pesan singkat sambil berkendara tidaklah nyaman sama sekali.
c. Cara membuat paragraf jenis persuasi nan baik
Paragraf persuasi digunakan buat mengajak pembaca buat menuruti keinginan penulis. Akan tetapi, harus diperhatikan bahwa harus diperhatikan juga tatacara menggunakannya agar tercipta paragraf nan baik. Dan tak terkesan menggurui apa lagi memaksa pembaca, berikut beberapa tipsnya:
- Perhatikan penggunaan diksi sedapat mungkin gunakan diksi nan singkat dan generik dikalangan penbaca agar pesan dapat langsung ditangkap
- Kalimat positif sehinga pembaca tak harus memikirkan dua kali mengenai maknaya. Misal, pedagang kaki lima menolak penggusuran dan pedagang kaki lima tak mau digusur. Tentu dair dua kalimat itu sudah dapat dibedakan pengaruhnya
- Sebisa mungkin gunakan kalimat pendek. otak manusia memiliki kekurangan. Sehingga ia tak dapat menerima peesan sekaligus dalam jumlah besar. Apalagi, pesan itu dalams ebuah kalimat panjangn tanpa titik. Otak manusia lebih mudah menyerap informasi nan pendek daripada panjang-panjang.
- Gunakan hukum sedikit. Pilihlah diksi nan mudah difahami namun sedikit dalam penggunaan oleh masyarakat. Karena, nan sedikit itulah akan mudah dalam menyampaikan pesan serta langsung mengena. Misal, kalimat dilarang merokok sebab merugikan kesehatan. Dengan kalimat merokok dapat mengakibatkan kematian.
Setelah memahami makna dan cara pembuatan nan baik. Tentu sekarang sudah ada citra dalam membuatnya. Agar kisah atau karya tulis menjadi lebih greget serta mudah dicerna.
Tapi, meski begitu, tak ada nan dapat menjamin keberhasilan dalam sebuah teori, minimalnya, dengan teori nan ada, sudah dapat menciptakan sebuah karya tulis dengan baik.
Tips Agar Dapat Menulis Secara Produktif
Merupakan keinginan setiap penulis agar dapat menjadi penulis nan produktif. Karena, keproduktifan itu ialah kapital buat dapat terus menghasilkan karya. Namun, tak sedikit dari mereka nan terkendala dengan mood. Sehingga, sangat tak dapat buat menulis dengan kesinambungan.
Padahal, jika dilihat lebih dalam, mood bukanlah permasalah besar. Sebab, menulis hubungannya dengan praktek. Satu-satunya mantra nan dapat membuat aktifitas menulis menjadi produktif ialah dengan menanamkan pada diri sendiri buat memahami aktivitas menulis menjadi sebuah bagian dalam hidup.
Dengan bahasa singkatnya, “Menulis ialah bagian dari hidup, bukan hobi.”
Jika menulis ialah bagian dari hidup, maka ketika mood atau tak mood bukanlah sebuah halangan.
Orang lapar niscaya akan makan, sebab makan ialah bagian dari hayati bukan hobi. Kalau makan ialah hobi , ada kalanya ketika tak mood tak akan makan. Jadi, menulislah dan menulislah saja buat menjaga produktifitas Anda.
Demikianlah artikel seputar paragraf persuasi. Semoga bermanfaat.