Peningalan Sejarah Islam di Amerika
Keberadaan Islam di Amerika diperkirakan bermula antara tahun 1875 dan 1912. Menurut John L. Esposito, penduduk muslim pada abad ke-17 sampai abad ke-19 merupakan masa perpindahan terbesar ke Amerika. Hal ini terjadi pada masa perdagangan budak ialah orang-orang nan berasal dari Afrika kemungkinan seperlimanya ialah muslim.
Migrasi orang muslim terjadi sekurang-kurangnya lima gelombang sejak akhir abad ke-19 hingga abad ke-20 ke Amerika Serikat.
-
Migrasi pada tahun 1875-1912
Imigran ini berasal dari Syiria, Jordania, Palestina dan Libanon nan ketika itu masih berada di bawah pemerintahan Utsmani. Keadaan ekonomi nan sulit di negaranya membuat mereka datang ke Amerika Perkumpulan pada umumnya mereka ialah pemuda desa nan tak terpelajar dan tak memiliki keterampilan nan menunjang biasanya di Amerika Perkumpulan bekerja di pabrik dan toko.
-
Migrasi pada tahun 1918-1922
Migrasi gelombang kedua ini setelah perang global pertama. Mereka biasanya datang ke Amerika Perkumpulan sebab sebelumnya saudara, mitra atau kenalan imigran telah menetap di sana. Imigran ini umumnya ialah orang-orang terpelajar nan berasal dari daerah perkotaan.
-
Migrasi pada tahun 1930-1938
Pada masa ini adanya kebijakan Amerika Perkumpulan di mana memperioritaskan kepada mereka nan telah mempunyai keluarga nan telah menetap di Amerika Serikat.
-
Migrasi pada tahun 1947-1960
Imigran tak saja berasal dari Amerika Perkumpulan tetapi juga berasal dari dari India, Pakistan, Eropa Timur dan Uni Soviet. Mereka ialah pengungsi nan datang buat mencari kehidupan nan lebih baik.
-
Migrasi pada tahun 1967 sampai sekarang
Mereka datang ke Amerika Perkumpulan mempunyai tujuan selain sebab alasan ekonomi juga nan primer ialah alasan politik. Mereka pada umumnya lebih mudah memperoeh pekerjaan dari segi pendidikan mereka ialah orang nan terpelajar.
Imigran muslim nan datang pada masa itu di antaranya adalah: Faziur Rahman dari Pakistan nan menjadi guru besar Universitas Chicago; Sayyed Husain Nashr dari Iran nan menjadi guru besar di Universitas Washington; dan Ismail al-Faruqi nan menjadi guru besar di Universitas Harvard.
Serta, Dawud Hasan dari Palestina nan menjadi Concil of Masjid of The United States; Thaha Jabir Fayad al-'Urwani dari Irak nan menjadi Presiden International Institut of Islamic Thought; dan Imam Khatab alumni Universitas al-Azar dan McGill University nan menjadi imam dan Direktur Islamic Centre of Greater Toledo, Ohio.
Sepertiga muslim nan berada di Benua Amerika ialah orang-orang Amerika keturunan Afrika.
Organisasi Islam di Amerika
Beberapa organisasi Islam di Amerika:
-
Kelompok nan paling besar ialah American Society of Muslims (ASM atau Masyarakat Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, nan lebih dikenal sebagai Black Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed. Satu hal nan menjadi pertanyaan fundamental dari organisasi ini ialah mereka menyebut diri mereka sebagai Masyarakat Muslim Amerika tetapi mereka tak mengenali Muhammad ialah Rasul Allah nan terakhir.
-
Kelompok terbesar kedua ialah Islamic Society of North America (ISNA atau Masyarakat Islam Amerika Utara). ISNA ialah suatu asosiasi organisasi-organisasi Muslim dan perorangan buat mempresentasikan Islam. Kelompok ini dibentuk oleh para imigran, beberapa etnis Kaukasia dan sekelompok kecil Afro Amerika nan masuk Islam.
Jumlah terbaru anggotanya mungkin telah melampaui jumlah anggota ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin ialah rendezvous Muslim paling besar di Amerika Serikat. Organisasi ini disebutkan mempunyai interaksi dengan terorisme disebabkan sebab mereka menyebarkan ajaran Wahabi.
-
Kelompok terbesar ketiga ialah Islamic Circle of North America (ICNA atau Lingkaran Islam Amerika Utara). ICNA ialah kelompok Islam nan tak memandang kesukuan, terbuka bagi semua, dan mandiri. Kelompok ini dibentuk oleh imigran, Amerika kult putih, dan Afro Amerika nan masuk Islam. Kelompok ini sedang tumbuh, dan juga dapat lebih besar dari ASM disaat sekarang. Divisi mudanya ialah Young Muslims atau Muslim Muda.
-
Islamic Supreme Council of America (ISCA atau Dewan Tertinggi Muslim Amerika) mewakili banyak Muslim AS. Tujuannya ialah menyediakan solusi-solusi bagi Muslim Amerika, nan berlandaskan hukum Islam. ISCA bekerja keras buat mengintegrasikan ajaran Islam dalam memecahkan isu-isu zaman demi memelihara keyakinan Islam di tengah masyarakat nan sekuler.
-
Islamic Assembly of North America (IANA Himpunan Islam Amerika Utara), ialah suatu organisasi Muslim terkemuka di AS. Target IANA yaitu "mengoordinir dan mempersatukan usaha-usaha dari dakwah nan berbeda, mengorientasikan organisasi (Islam) di Amerika Utara atau mengarahkan umat Muslim buat bertahan pada metodologi Islam".
Untuk lebih meningkatkan target IANA ialah melengkapi sejumlah alat, metode, konvensi, kedap anggota, lembaga, institusi, akademi berorientasi dakwah, dan lain-lain.
-
Muslim Students' Association (MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar Muslim). Dibentuknya kelompok ini buat para pelajar Islam di perguruan tinggi Kanada dan Amerika Serikat. Kegiatan di masyarakat pada bulan Ramadhan dalam hal penggalangan dana pun ikut melibatkan MSA.
-
Islamic Information Center (IIC atau Pusat Informasi Islam) dibentuknya organisasi dengan tujuan agar publik, sebagian besar media, seputar Islam dan umat Muslim dapat mendapatkan informasi nan aktual.
Perkembangan Islam di Amerika
Penelitian pada tahun 2001 oleh organisasi Islam terkemuka sebelum terjadinya peristiwa Agresi 11 Sepetember 2001 ke gedung WTC dan Pentagon dalam laporannya “The Mosque in America: A National Potrait” menyimpulkan bahwa di Amerika nan paling cepat perkembangan penyebaran agamanya ialah agama Islam. Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir meningkatnya perkembangan masjid sampai 25%.
Faktor primer Islam di Amerika semakin berkembang sebab adanya Amandemen Pertama Konstitusi nan memberikan kebebasan pada warganya buat memeluk/tidak memeluk suatu agama tertentu, dan mengekspresikan ajaran agamanya sama sekali tanpa adanya campur tangan dari pihak pemerintah.
Pemerintah Amerika Perkumpulan merupakan negara sekuler di mana pemerintah dalam hal ini tak akan mencampuri urusan nan menyangkut agama warganya. Misalnya dalam hal mendatangkan imam, tiap center memiliki kebebasan buat mendatagkan Imam di luar Amerika, contohnya dari Mesir.
Selain hal-hal nan telah disebutkan di atas ada beberapa faktor lain nan mendukung semakin berkembangnya Islam di negara Paman Sam ini, yaitu semakin meningkatnya pencerahan masyarakat dalam hal keagamaan nan membuat mereka berpaling dari kehidupan materialistis kepada kehidupan nan lebih agamais.
Jumlah orang nan menganut agama Islam dalam seratus tahun terakhir ini semakin bertambah di Amerika Serikat. Imigran nan telah datang ke Amerika Perkumpulan ini merupakan faktor pendorong semakin berkembangnya agama Islam di Amerika Serikat. Banyaknya penduduk dari negara Islam pada tahun 2005 nan menjadi penduduk Amerika Perkumpulan dalam waktu satu tahun hampir 96.000.
Peningalan Sejarah Islam di Amerika
Museum Islam pada April 2011diresmikan di Washington DC. Museum ini memberikan informasi pada pengunjung mengenai sejarah Islam di Amerika. Pengunjung pun semakin terbantu di mana informasi tersebut ditampilkan lewat pameran foto, dokumen, narasi, dan objek lainnya memberi citra kayanya kebudayaan Islam di Amerika. Museum ini didirikan oleh organisasi nirlaba yaitu Collections and Stories of American Muslims.
Museum Islam ini memberikan informasi:
-
Tokoh muslim pada tahun 1700-an, Job Ibn Dijallo, Muslim pertama di Amerika nan dapat mengkhatamkan Al-quran.
-
Pembangunan mesjid pada akhir dasawarsa 1930-an dan 1940-an di berbagai kota seluruh Amerika.
-
Sejak akhir tahun 1900-an hingga kini.Masyarakat muslim dengan berbagai profesi mulai terintegrasi ke dalam masyarakat Amerika, seperti aktivis Malcolm X dan petinju Muhammad Ali.
Tujuan dibangunnya museum ini ialah agar Islam di Amerika bisa lebih mengetahui Islam dan muslim agar menghindari kesalahpahaman nan mereka ketahui selama ini mengenai muslim.