Perencanaan dan Pengembangan Karier Wanita

Perencanaan dan Pengembangan Karier Wanita

Bila kita jajak lebih jauh, sesungguhnya perencanaan dan pengembangan karier buat wanita jauh lebih rumit dibanding laki-laki. Mengapa? Kita semua tentunya tahu bahwa wanita tidak hanya dituntut buat mengurusi dirinya sendiri, tetapi keluarga (bila sudah berkeluarga). Sekalipun belum berkeluarga, kiprah seorang wanita memang tak hanya berkutat buat diri mereka sendiri, tetapi orang lain.



Karier Wanita

Berbicara tentang perencanaan dan pengembangan karier buat wanita, tentunya tidak mungkin dapat terlepas dari peran wanita nan begitu kompleks. Wanita sebagai dirinya sendiri, wanita sebagai anak, wanita sebagai istri, wanita sebagai ibu, dan wanita sebagai partner . Majemuk peran tersebut menuntut wanita buat bekerja total dan baik. Itu sebabnya dibutuhkan trik dalam hal perencanaan dan pengembangan karier buat wanita.

Tentu banyak dari kita nan menganggap bahwa karier wanita ialah lebih banyak berhubungan dengan hal ekonomi atau hal nan berhubungan dengan aspek pekerjaan.

Karena memang nan dianggap karier ialah jenjang pekerjaan nan dimiliki oleh si wanita. Karier ini lebih berorientasi pada hal finansial nan bisa diperoleh oleh si wanita dari pekerjaan nan ia miliki.

Saat ini, banyak sekali wanita nan lebih suka buat meninggalkan rumahnya dan mengejar karier pekerjaan di luar rumah. Mereka meninggalkan semua anak nan dimiliki dengan tujuan buat memperoleh keuangan nan lebih besar.

Namun sejatinya hal tersebut tidaklah selalu harus menjadi prioritas dalam kehidupan wanita. Karier primer seorang wanita ialah di dalam rumah bukan di luar rumah. Tuhan Yang Maha Esa telah menentukan bahwa dengan berbakti kepada suami, mengurus anak dan rumah tangganya ialah jalan terbaik dan termudah bagi setiap wanita nan ada di global ini buat menggapai surga.

Namun memang hal ini tidak banyak diketahui atau dipahami oleh kebanyakan kaum Hawa pada saat ini. Mereka lebih suka buat keluar rumah demi mengejar karier. Terlebih para wanita nan telah melewati jenjang pendidikan nan tinggi. Mereka akan merasa sayang terhadap gelar nan sudah dikantonginya. Untuk apa sekolah tinggi-tinggi jika memang harus kembali ke dapur? Itulah nan ada di dalam kebanyakan pemikiran para wanita saat ini.

Sedangkan pemikiran buat berbakti kepada suami dan mengurus anak serta rumah tangga ialah sebuah hal nan mungkin bisa di nomer sekiankan. Dengan melakukan hal ini, banyak wanita nan menganggap bahwa nilai dan harga dirinya akan jatuh. Gelar nan dimiliki akan tidak berguna dan dinggap remeh atau bahkan tidak ada.

Sehingag banyak sekali kita temui para wanita nan menjadi pegawai di temapt atau perusahaan ini dan itu. Bahkan tidak sedikit para wanita nan menjadi kepala atau pemimpin di institusi-institusi tertentu. Semuanya menganggap bahwa dengan inilah eksistensi diri seorang wanita akan ada. Selain mendapatkan pemasukan berupa finansial, para wanit atersebut juga mendapat pengakuan dari dirinya sendirinya serta masyarakat nan ada bahwa si wanita telah berhasil.

Untuk itu, sangatlah krusial mengetahui hakikat dari karier wanita. Ada sebuah hadist nan mengatakan bahwa barang siapa wanita nan mengingikan surga maka kembalilah ia ke rumah, berebakti kepada suami dan mengurus rumah tanggalah maka pintu surag akan terbuka lebar untuknya.

Inilah sejatinya nan seharusnya ada di setiap pemikiran wanita. Bekerja nan paling baik ialah di dalam rumah yaitu mengurusi suami, anak dan juga rumah tangga. Walau pun seluruh global akan menganggap bahwa pekerjaan ini ialah sebuah hal nan sepele namun Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan hal ini sebagai jalan buat menggapai surgaNya.



Perencanaan dan Pengembangan Karier Wanita

Wanita memang sosok manusia nan memiliki peran nan begitu krusial dalam kehidupan di global ini. Wanitalah nan bisa mengandung dan melahirkan anak. Wanitaah nan kemudian memiliki tugas dan tanggung jawab buat mengasuh dan membesarkan anak dengan penuh kasih dan sayang. Itulah peran wanita ketika menjadi seorang ibu.

Di kala menjadi seorang istri pun, peran wanita juga tidak kalah krusial lagi. Di masa inilah ada pengandian nan begitu besar dari seorang wanita kepada suaminya. Suami nan merupakan hadiah pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Suami telah ditetapkan memiliki hak nan begitu besar dari seorang istrinya. Dan istri pun memiliki kewajiban nan besar pula buat menunaikan kewajiban ini. Dan disinilah maka si istri akan mempermudah jalannya menuju surga nan dinanti.

Wanita memang tidak terlepas dari dua posisi yaitu di kala ia menjadi seorang wanita lajang atau menjadi anak dan ketika ia menjadi seorang istri dan juga ibu. Dua posisi inilah nan memang selayaknya menjadi karier nan harus ditekuni oleh si wanita.

Wanita lajang. Gunakan masa lajang Anda sebaik-baiknya dengan menggali berbagai macam ilmu dan pengetahuan. Bila Anda ialah seorang karyawan di sebuah perusahaan, bekerjalah dengan sebaik-baiknya agar target-target Anda tercapai. Bila tujuan Anda ialah studi, maka sejak lulus S1 Anda harus aktif mencari beasiswa. Bila mungkin ingin menjadi wiraswasta, Anda dapat merintisnya sejak sebelum lulus kuliah. Intinya, pergunakan waktu sebaik mungkin sebab Anda masih sendiri dan belum ada tanggungan.

Pada masa ini pula ialah masa terbaik buat mencurahkan segala tenaga dan pikiran buat berbakti kepada kedua orang tua. Karena memang pada posisi menjadi wanita lajang atau anak ini, nan harus dipatuhi oleh si anak ialah bapak dan juga ibu. Yang menjadi imam bagi si anak ialah bapaknya.

Lain halnya nanti ketika si anak wanita ini menikah maka posisi imam kan berubah dan beralih kepada suaminya. Si wanita ini haruslah taat dan patuh kepada suaminya. Walau pun nanti akan timbul benturan antara suami dan orang tua, maka si wanita ini haruslah terlebih dahulu mengutamakan suaminya sebab memang suaminyalah nan menjadi imamnya sekarang.

Wanita nan sudah berkeluarga dan belum memiliki anak. Menikah bukanlah penghalang bagi seorang wanita buat berkreativitas. Apapun dapat Anda lakukan asalkan positif. Toh, banyak jalan menuju Roma. Terlebih, bila belum memiliki momongan, Anda dapat bekerja, kuliah lagi, atau membuka usaha.

Wanita nan sudah berkeluarga dan memiliki anak. Anak juga bukanlah penghalang bagi seorang wanita buat berkreativitas. Justru, keberadaan anak dapat dipergunakan sebagai inspirasi. Bergantung Anda menilainya dan memperlakukannya seperti apa.

Seperti nan telah disebutkan bahwa di masa inilah saat nan paling mudah bagi si wanita buat mendulang sebanyak mungkin pahala. Lengkap pula peran si wanita sebagai wanita sejati yaitu menjadi istri dan juga ibu.

Dengan menjadi istri maka hal nan dialkukan ialah buat menggapai kesenangan suami atas apa nan dilakukan si istri. Jika segala apa nan telah dilakukan si istri membuat suaminya bahagia dan suka maka nan didapat oleh si istri ialah keridhoaan Allah.

Sebaliknya jika nan dilakukan si istri hanya akan membuat suami tidak suka atau bahkan marah maka nan didapat pun ialah murka Allah. Dengan kemurkaan Allah ini, akan sangat jauh si wanita dari surga.

Sebagi ibu pun, wanita akan sangat muah selai mendapatkan pahala. Mengasuh dan membesarkan anak dengan penuh lelah dan payah. Namun semuanya dilakukan dengan ikhlas tentunya akan membukan pintu surga bagi si wanita.

Dua peran inilah yaitu istri dan ibu jika dilakukan dengan sahih maka tidak hanya akan mendatangkan pahala bagi wanita. Namun anak nan ia besarkan dan asuh dengan sahih dan tepat maka akan menjadi generais nan cemerlang dan gemilang.

Anaknya akan tumbuh menjadi sosok nan berkualitas. Hal ini sebab memang perhatian primer si wanita tercurahkan pada anaknya bukan pada hal lain seperti pekerjaan atau karier di luar rumah. Karier primer si wanita memang berada di dalam rumah.

Status seorang wanita, lajang atau menikah, tak menjadi masalah buat berusaha dan berkarya. Semua wanita memiliki karier, karyawan, guru, ibu rumah tangga, ibu, dan lain-lain. Semuanya bergantung bagaimana Anda memperlakukannya. Fokuslah buat menggapai sasaran kesuksesan apapun karier atau profesi nan Anda pilih. Satu lagi, jangan terpengaruh dengan orang lain sebab setiap orang memiliki kondisi nan berbeda-beda.

Namun selalu ingat bahwa perencanaan dan pengembangan karier wanita haruslah berawal dari dalam rumah,bukan dari luar rumah.