3. Kemandirian

3. Kemandirian

Cerita Radit dan Jani yang diputar di bioskop Indonesia beberapa tahun lalu mendapat animo nan besar dari masyarakat sebab konflik nan dihadirkan ialah konflik nan hangat dan sering terjadi di sekitar kita. Cerita tersebut banyak ditonton terlebih dari kalangan remaja, sebab selain mereka ingin melihat pemain nan ganteng, mereka juga ingin menyaksikan jalan ceritanya.

Sekilas melihat cerita Radit dan Jani kita tidak akan membayangkan wilayah pedesaan nan kental dengan budaya dan kultur. Malah sebaliknya, melihat film ini kita akan melihat citra kota besar dengan segala permasalahannya. Gaya hayati nan diperlihatkan dalam film tersebut pun gaya hayati nan glamour dan hanya mementingkan bersenang-senang.

Melihat film tersebut banyak hal nan bisa kita petik, berdasar jalan cerita nan ditayangkan. Film tersebut ialah film nan mengangkat permasalahan cinta dan empiris kehidupan. Tema cinta dan empiris kehidupan merupakan tema nan sering dimunculkan dalam perfilman Indonesia. Meskipun demikian, tema ini tetap mendapat loka di hati para penikmatnya.

Hal menjadi catatan dalam film Radit dan Jani ialah generasi muda , jangan ada nan mempunyai kehidupan sama seperti dalam film tersebut, yakni hayati hanya buat bersenang-senang, serta minum-minuman keras. Masa depan anak-anak dan remaja jauh lebih panjang daripada masa depan orang nan sudah tua.

Melihat film tersebut, banyak pelajaran nan bisa kita petik, yakni sebagai berikut.



1. Kesetiakawanan

Kesetiakawanan merupakan hal nan patut kita junjung tinggi, bahkan di Indonesia pun terdapat Hari Kesetiakawanan Sosial, yakni memperingati hari rasa kesetiakawanan pada sesama. Kota nan pernah menjadi tuan rumah hari kesetiakawanan sosial ialah Yogyakarta. Bertempat di sebelah utara Prambanan , acara berlangsung meriah, nan diisi oleh berbagai acara sosial, seperti pasar murah dan donor darah. Hari kesetiakawanan tersebut dihadiri oleh wakil presiden Republik Indonesia, Budiyono.

Berkaca dari kegiatan tersebut, bisa ditarik benang merah, jika kesetiakawanan ialah hal nan primer dalam suatu hubungan, hal nan sama juga tergambar dalam Radit dan Jani. Orang nan bisa membantu kita dengan sungguh-sungguh dan mengerti kita ialah teman. Seorang teman nan setia akan selalu ada buat kita, misalnya saja jika kita sedang membutuhkan bantuan, jika kita sedang mengalami kesulitan, jika kita sedang sakit, dan jika kita sedang ada dalam masalah. Temanlah nan pertama kali muncul buat menolong dan mengeluarkan kita ke dalam masalah.

Banyak contoh donasi nan diberikan oleh teman, dari donasi material atau pun donasi moril. Donasi material nan sering didapat ialah berupa uang ataupun barang-barang nan kita butuhkan. Namun, seorang teman akan sangat terasa kesetiaannya melalui dukungan moril. Dukungan moril tersebut contohnya ialah dikala kita sedang sedih dan membutuhkan loka buat bercerita, teman Anda menyediakan waktu dan kedua telingannya buat mendengarkan keluh kesah Anda dan memberi masukan.



2. Kesetiaan

Menjadi seorang teman haruslah mempunyai sikap setia . Setia di sini berarti bergaul dengan sungguh-sungguh tanpa suatu pamrih apa pun. Ketika bergaul dengan dilandasi rasa kepercayaan dan kesetiaan, maka suatu interaksi tak akan terputus, kecuali terputus oleh ajal nan menjemput. Setia kepada teman berarti tak meninggalkannya dikala ia sedang dalam kesusahan ataupun masalah. Jangan bergaul sebab hanya berdasar buat memanfaatkan teman kita. misalnya teman kita ialah seorang nan kaya raya, kemudian kita berusaha mendekati agar bisa menjadi teman baiknya.

Setelah menjadi teman baiknya, kita memanfaatkan temannya, dengan cara minta dibelikan barang-barang, minta traktiran, minta diantar ke sana ke mari, serta sering meminjam uang kepada teman kita tersebut. Namun, setelah teman kita bangkrut dan tak menjadi orang kaya, kita lantas meninggalkannya begitu saja. Jika kita melakukan hal tersebut, berarti kita bukan tipe teman nan setia. Cerita homogen ini sering terjadi di dalam pergaulan sehari-hari, terlebih dalam film-film Indonesia.

Perbuatan tak setia kepada teman dengan cara mengkhianati dan meninggalkannya di kala sedang mengalami kesusahan, kerap menjadi alur cerita dalam film-film di Indonesia. Dalam cerita Radit dan Jani , Anda akan melihat rasa setia nan ditunjukkan oleh tokoh-tokoh nan ada dalam film tersebut.



3. Kemandirian

Meskipun dalam film tersebut tak begitu ditunjukkan sikap berdikari , namun dari film tersebut kita bisa mengambil pelajaran, jangan selalu menggantungkan hayati kepada orang lain. Sikap berdikari ialah sikap nan dibentuk sejak kecil oleh orang tua kepada anaknya. Jika ingin mempunyai anak nan berdikari jangan membuat anak bersikap manja. Didik anak menjadi pribadi nan berdikari dengan cara mengajarkan anak buat mandi sendiri, memakai pakaian sendiri, makan sendiri, pada saat anak berumur di bawah lima tahun. Selain itu, orang tua pun harus mengajarkan kepad anak buat tidur sendiri, agar anak terbiasa berdikari sejak kecil.

Jika anak sudah bisa hayati mandiri, maka dia tidak akan menjadi orang nan selalu bergantung kepada orang lain. Dia pun harus menjadi pribadi nan kuat serta mampu menerima tantangan apa pun di daalam kehidupan. Berbeda dengan anak nan sejak kecil dididik dengan manja, maka dia akan menjadi pribadi nan menggantungkan diri kepada orang lain dan tak dapat menerima tekanan dari luar.



4. Perjuangan

Hidup ialah jalan panjang nan harus kita tempuh. Maka dari itu jangan menyia-nyiakan hayati kita. Dalam ceita Radit dan Jani, tampak tokoh nan tak memerjuangkan hayati dengan bekerja keras, namun sebaliknya tanpak tokoh nan hidupnya buat minum-minuman keras, merokok, merusak, serta bersenang-senang.

Gambaran tersebut ialah citra nan tak boleh ditiru. Karena seharusnya, nan harus dilakukan ialah memperjuangkan hidup. Ketika masih usia sekolah bisa mulai memperjuangkan hayati dengan belajar dengan sungguh-sungguh, dan ketika sudah bekerja bisa memperjuangkan hayati dengan bekerja keras buat menjadi orang nan sukses. Penyesalah selalu datang di akhir, penyesalan tak pernah datang di awal, sebab jika penyesalan dalam di awal, namanya ialah sadar. Menyadari bahwa nan kita lakukan tersebut ialah salah dan mengubahkan ke arah nan lebih baik.



5. Jangan Menyerah

Setiap kehidupan niscaya diwarnai dengan masalah , tidak ada kehidupan nan lurus seperti jalan tol, malah jalan nan akan dilewati ialah jalan nan berbatu dan penuh dengan lubang. Orang nan pantang menyerah ialah orang nan selalu memperjuangkan hayati bagaimana pun keadaannya. Pantang menyerah ialah kunci buat hayati sukses. Pantang menyerah ialah versus dari putus asa.

Putus harapan ialah sikap nan harus kita jauhi, seperti dalam cerita Radit dan Jani, mereka memperjuangkan hayati dengan caranya masing-masing buat memperoleh kebahagiaan. Yang menentukan kehidupan kita ialah diri sendiri, orang lain tak bisa membantu jika diri sendiri tak ada niatan buat pantang menyerah.