Menulis Sebagai Profesi
Menulis merupakan kegiatan nan diajarkan mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, hingga perguruan tinggi. Bahkan, di luar global pendidikanpun menulis menjadi salah stau hobby atau pekerjaan nan digeluti banyak orang. Menulis juga menjadi salah satu cara buat mencurahkan pikiran, menyampaikan ide, berbagi ilmu pengetahuan, hingga menjadi salah satu cara buat menjadi orang terkenal.
Selain berkaitan dengan hal-hal tersebut, tingginya minat menulis juga sangat berhubungan dengan kemajuan teknologi komunikasi. Sekarang, orang tidak hanya mendapat informasi berupa tulisan dari koran atau majalah saja. Kemajuan teknologi internet telah membuat masyarakat di berbagai belahan global ingin memberikan informasi dengan menulis. Mulai dari blog-blog pribadi hingga situs web berita, para penulis selalu berusaha memberikan informasi nan luas, tidak terbatas ruang dan waktu.
Kehidupan manusia di zaman modern ini memang tidak lepas dari kegiatan menulis. Bagi para pengguna facebook, menulis juga menjadi salah satu kegiatan nan rutin dilakukan. Mulai dari menulis status, hingga menulis catatan atau cerita-cerita konyol. Bahkan, meski hanya dalam beberapa kalimat saja, dapat dibayangkan berapa banyak kalimat nan mampu dihasilkan oleh seorang pengguna facebook nan getol menulis status.
Sebenarnya, kegiatan menulis dapat menjadi sebuah kegiatan nan bermanfaat dan mendatangkan banyak keuntungan. Lihat saja di koran, majalah, atau di artikel-artikel online nan tersebar di global internet. Satu tulisan saja dapat mendatangkan banyak royalty. Belum lagi bagi para penulis produktif nan mampu menghasilkan buku.
Pada dasarnya, kegunaan nan dirasakan oleh seorang penulis bergantung dari tujuan mereka menulis. jika tujuannya hanya sekedar iseng, kegunaan nan didapat tentu saja hanya sebatas itu. Jika tujuannya buat memberi informasi, maka khasiatnya tentu saja si penulis dapat menjadi gudang informasi nan dapat membuka wawasan. Nah, sebenarnya apa saja tujuan menulis ? berikut ini informasinya buat Anda.
Manfaat Menulis
Secara garis besar, terdapat tujuh kegunaan menulis nan dirangkum berikut ini :
- Menuntun menjadi rajin membaca. Apa interaksi menulis dengan membaca? Menulis dan membaca ibarat dua sisi mata uang. Saling berhubungan. Orang tak akan dapat menulis dengan baik, jika bukan orang nan rajin membaca. Oleh sebab itu, menjadi penulis tujuannya menuntun buat rajin membaca.
- Berbagi ilmu dengan orang lain. Hakikatnya berbagi ilmu dengan orang lain. Bahkan lebih dari itu, seorang penulis berharap apa nan dituangkan dalam tulisan tersebut menjadi kesadaran baru bagi orang lain.
- Mengajari cara mengutarakan ide secara sistematis. Dengan menulis orang diajarkan bagaimana memulai tulisan dengan baik. Jika sudah rajin menulis, maka dapat menyampaikan ide melalui tulisan dengan baik. Bahkan saat berbicara, dapat berbicara dengan baik dan sistematis.
- Memposisikan Anda sebagai orang nan berpengetahuan dan berwawasan nan luas. Hal ini tidak lepas dari aktivitas rajin membaca. Tujuan menulis sejatinya memberi ‘semangat’ kepada penulis buat memahami apa nan selama ini belum dipahami.
- Menuntun Anda menjadi terkenal. Orang nan rajin menulis dan tulisannya rajin dibaca oleh khalayak jelas membuatnya terkenal. Bukan hanya terkenal di daerah sendiri, tapi juga dilingkungan daerah lain. Bahkan, di seluruh dunia.
- Menuntun menjadi ahli dan narasumber. Orang nan rajin menulis dan fokus dalam bidang eksklusif akan menuntunnya menjadi pakar. Kadangkala penulis juga merangkap sebagai narasumber, sebab dinilai menguasai topik nan akan diulas
- Menjadikannya profesi. Tujuan menulis juga dapat menjadi profesi buat mendatangkan uang. Baik itu profesi sampingan atau utama.
Menulis Sebagai Hobby
Sebelum membahas mengenai hal tersebut, perlu ditekankan bahwa kegiatan menulis sebagai hobby dalam konteks ini berhubungan dengan menulis fiksi dan non fiksi, bukan berhubungan dengan menulis praktis, seperti status, tweet, atau nan lainnya. Menulis sebagai hobby dapat berupa menulis cerita fiksi, artikel, berita, hingga curahan hati berupa diary atau lainnya.
Jika kegiatan menulis itu diposisikan sebagai hobby, maka kegiatan ini akan menjadi loka buat mengisi waktu. Hobby menulis tentu saja sebagai kegiatan mengisi waktu dengan cara nan bermanfaat. Hobby nan satu ini akan menuntun Anda buat menjadi seseorang nan kreatif, kritis, dan meningkatkan daya ingat. Hal ini didasarkan pada prinsip menulis nan membutuhkan kreatifitas buat menuangkan idea tau pikiran dalam kalimat-kalimat agar dapat dipahami orang lain. seseorang nan terbiasa menulis juga dapat menjadi sosok nan kritis dalam menanggapi masalah nan terjadi di sekitarnya.
Menulis juga menjadi loka mencurahkan pikiran dan ide-ide nan tak dapat diungkapkan secara langsung. Kadang, kalimat-kalimat nan dituliskan malah dapat merasuk ke dalam pikiran dan hati pembaca. Tulisan juga dapat menjadi rekaman kejadian, suasana, hingga keadaan sosial nan terjadi.
Menulis sebagai hobby juga dapat menjadi suatu langkah awal buat menjadi penulis professional nan memiliki tujuan menulis sebagai profesi, mulai dari Norma dan hobby, bukan tidak mungkin menulis menjadi salah satu kegiatan nan dapat menghasilkan pendapatan, penambah ilmu, bahkan menjadi salah satu bentuk ibadah.
Menulis Sebagai Profesi
Menulis nan ditujukan sebagai profesi lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan hanya sekedar sebagai hobby. Strata nan dimaksud ialah berkaitan dengan kegunaan nan akan dirasakan oleh penulis. Menulis sebagai profesi mendatangkan kegunaan nan lebih dari sekedar mencurahkan ide dan pikiran atau mengisi waktu luang. Menulis sebagai profesi dapat mendatangkan royalty atau laba secara materi maupun informasi.
Sebagai orang nan berprofesi sebagai penulis, tentu saja kualitas tulisan harus diperhitungkan. Karena itulah, seorang penulis akan berusaha sebak mungkin agar menghasilkan tulisan nan berkualitas. Dengan demikian, dia akan berusaha mencari wawasan nan luas dengan membaca, membaca, dan terus membaca. Kualitas tulisan mulai dari pemula hingga professional akan terus berkembang sinkron dengan berjalannya waktu.
Seorang penulis juga memiliki sifat disiplin dan tak menunda-nunda perkerjaan. Karena posisinya sebagai profesi, seorang penulis akan terbiasa tepat waktu buat menyelesaikan tulisannya. Orang nan memiliki profesi sebagai penulis akan memiliki rasa menghargai karya orang lain sebab dia mengerti dan memahami bahwa proses kreatif dalam menciptakan sebuah tulisan itu sangat istimewa, unik, berbeda, dan sangat berharga. Satu hal nan niscaya dari profesi ini ialah laba berupa penghasilan nan tak sedikit. Seorang penulis bahkan dapat makan dan hayati dari tulisan nan dibuatnya.
Menulis Sebagai Ibadah
Kenalkah Anda pada sosok Chairil Anwar, Putu Wijaya, atau Andrea Hirata? Mereka ialah sosok nan hayati di hati masyarakat sebab tulisannya. Kata-kata nan disusun sedemikian rupa telah mengetuk hati banyak orang, bukan hanya di Indonesia, melainkan di dunia. karya-karyanya sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di belahan global agar semua orang dapat membacanya.
Tidak hiperbola jika menulis dikatakan sebagai ibadah. Hal ini didasarkan pada kekuatan tulisan nan bisa menjangkau hati pembaca tanpa harus diceramahi atau digurui. Tujuan menulis sebagai ibadah ini selain memberikan kegunaan bagi penulisnya, juga bagi pembaca. Tulisan nan akan dihasilkan dengan tujuan ini bukan hanya sekedar berkualitas, melainkan juga mampu mendorong manusia buat menjadi sosok nan lebih baik.
Puisi-puisi zaman HB Jassin hingga puisi pada masa ini nan dipelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri bahkan menjadi sebuah alur perkembangan keadaan sosial nan mampu membuka mata manusia terhadap hal nan terjadi di masyarakat. Jika ditelusuri lebih jauh, kata-kata dalam puisi itu memiliki makna nan mendalam mengenai hakikat manusia.
Di luar global sastra, menulis sebagai ibadah juga diwujudkan melalui tulisan-tulisan non-fiksi. Hal nan terpenting ialah tujuannya buat masyarakat luas. Menulis sebagai ibadah ini memang tak menitikberatkan pada laba materi, melainkan khasiatnya bagi masyarakat luas. Seorang penulis berita, buku, atau artikel nan memiliki prinsip ‘menulis sebagai ibadah’ tentu akan mengasilkan tulisan-tulisan nan berisi fakta, tanpa kebohongan, jujur, dan bermanfaat.
Mengutip pernyataan Putu Wijaya dalam tulisannya nan berjudul Mengarang itu Berjuang, “Mengarang menjadi teman, kekasih, guru, musuh bahkan kalau boleh dikatakan segala-galanya. Mengarang pun menjadi seperti ibadah”. Marilah semangat menulis agar kita dapat membagi ilmu nan dimiliki kepada orang lain. Sehingga tujuan menulis pun makin meningkat dan menjelma menjadi seperti satu ungkapan Rene Descartes, Cogito Ergo Sum? (aku berpikir maka saya ada). Maka bagi penulis kalimat tersebut berubah menjadi “aku menulis maka saya ada”.