Merpati Putih: Pencak Silat nan Mendunia

Merpati Putih: Pencak Silat nan Mendunia

Merpati putih merupakan salah satu jenis burung merpati nan banyak disukai oleh manusia. Merpati jenis ini disukai sebab memiliki kelebihan, terutama pada corak bulunya nan berwarna putih higienis sehingga menampakkan keindahan.

Selain sebab estetika bulunya nan nampak bersih, merpati putih juga banyak disukai sebab jenis burung ini cenderung mudah akrab dengan manusia. Sehingga, antara manusia dan burung tersebut dapat terjalin hubungan secara langsung dengan aman.

Di beberapa kawasan, burung merpati ini sengaja dilepaskan secara bebas. Burung-burung ini dilepaskan buat memperindah pemandangan suatu tempat. Selain itu keberadaan burung-burung tersebut sering dijadikan indikator mengenai kualitas sebuah lingkungan. Sebab, burung memiliki kepekaan alami, dimana mereka tak akan mendiami sebuah lingkungan nan di loka tersebut sudah tercemar oleh polusi.

Di beberapa negara, seperti Belanda, keberadaan burung-burung merpati ini bahkan dilindungi dengan undang-undang. Sehingga tak ada seorang pun nan berani menangkap atau membunuh burung-burung merpati nan berada di taman atau di loka tertentu. Sebab, bagi mereka nan ketahuan menangkap atau membunuh burung-burung tersebut akan dikenakan sanksi sinkron peraturan nan berlaku.

Itulah mengapa, keberadaan burung-burung tersebut dapat sangat terlindungi dan tak lekas punah. Sebab, tanpa disadari manusia seringkali menjadi predator nan menjadikan suatu spesies binatang atau tumbuhan musnah tanpa sisa. Dengan adanya peraturan dan undang-undang, maka keberadaan burung-burung merpati tersebut dapat dijaga agar tak punah.



Karakter Burung Merpati

Burung merpati termasuk salah satu jenis burung nan sangat banyak disukai manusia. Hal ini sebab jenis burung ini bukan hanya dapat digunakan buat hiasan, namun dapat juga dibudidayakan buat beberapa kegiatan. Tak jarang, burung merpati putih dijadikan lambang perdamaian serta kesetiaan. Sehingga, dalam beberapa acra nan bertema kesetiaan dan perdamaian, sering dilaukan simbolisasi divestasi beberapa merpati putih ke alam bebas.

Selain itu, banyak orang nan menjadikan burung merpati ini sebagai burung budidaya. Hal ini sebab siklus reproduksi burung merpati ini cukup pendek, sekitar 35 hari buat dapat menghasilkan keturunan. Jika dihitung, selama satu tahun sepasang merpati ini akan mampu menghasilkan 10 keturunan atau sekitar 20 ekor burung merpati muda.

Selain itu, burung merpati memiliki beberapa ciri nan tak dimiliki oleh binatang lain. Ciri tersebut ialah kemampuan burung ini dalam menghafalkan medan, serta tak membutuhkan syarat spesifik buat dapat hidup. Proses perawatan cukup mudah dengan tak dibutuhkannnya jenis makanan khusus. Selain itu, burung merpati cukup mudah dikembangbiakkan, cenderung sebagai binatang nan mudah dijinakkan serta memiliki beberapa jenis.

Selain itu, daging dari burung merpati juga cukup lezat buat diolah menjadi beberapa jenis masakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya loka makan nan menyediakan menu daging merpati di berbagai tempat. Berbagai kelebihan inilah nan menjadi daya tarik tersendiri buat proses pengembangan dan budidaya burung merpati di tengah masyarakat.

Dan dari berbagai kelebihan tersebut, burung merpati dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasar pemanfaatannya. Ketiga kelompok burung merpati tersebut ialah :

  1. Merpati Hias

Jenis merpati ini dikembangbiakkan demi mendapatkan unsur kepuasan serta kesenangan dengan menikmati estetika nan ada pada burung merpati. Biasanya, merpati jenis ini akan dinilai dari estetika rona bulu serta bentuk tubuhnya. Beberapa jenis merpati hias antara lain Jacobin atau lebih dikenal sebagai Merpati Jambul. Selain itu, dikenal pula merpati paruh pendek atau nan disebut Satinette. Merpati Jangkung atau Englis Pouter, Frillback serta Florentine. Sementara merpati hias nan paling banyak dikenal oleh masyarkat Indonesia ialah merpati kipas atau fantail.

  1. Merpati Balap

Merpati jenis ini banyak disukai sebab memiliki daya terbang nan kuat. Ciri-ciri merpati balap ini ialah memiliki tubuh nan ramping namun gagah dengan bulu tipis serta kaku. Kulit di bagian tonjolan hidung cenderung lebih tebal dan ukurannya besar. Seekor merpati balap mampu terbang hingga sejauh 200 kilometer. Sedangkan buat merpati balap modern, diperkirakan mampu mencapai jeda 1.500 kilometer. Beberapa jenis merpati nan tergolong sebagai merpati balap ialah Belgian Homer, Tumbler, Flying tipper. Sedangkan nan banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya ialah jenis merpati lokal nan dilatih buat menjadi merpati balap. Merpati Konsumsi

Merpati jenis ini lebih dikenal sebagai merpati pangkas atau pedaging. Sebab, hasil budidaya merpati jenis ini memang ditujukan buat diambil dagingnya. Meski sebenarnya semua jenis merpati dapat dijadikan merpati konsumsi. Biasanya, nan dijadikan sebagai merpati konsumsi ialah merpati jenis Carneau serta Mondaine. Sedangkan di Indonesia, jenis merpati konsumsi nan paling banyak disukai ialah jenis Hummer King. Untuk jenis Hummer King ini, hanya dalam jangka waktu 1 bulan, sudah dapat dijadikan merpati konsumsi dengan berat 6-7 ons.



Memilih Jenis Merpati

Untuk memilih jenis merpati nan berkualitas tentu bukan hal nan mudah. Terutama jika kita menginginkan jenis merpati nan hendak digunakan buat kegiatan olahraga. Tentunya merpati tersebut harus memiliki kelebihan dibandingkan jenis merpati lainnya.

Untuk jenis merpati nan memiliki garis keturunan dari merpati nan pernah menjuarai sebuah kompetisi, niscaya akan memiliki harga nan lebih mahal. Meski demikian, bagi mereka nan memiliki dana terbatas pun tak perlu takut. Sebab, dengan mengenal beberapa kriteria khusus, kita dapat mendapatkan merpati nan berkualitas bagus dengan harga nan cukup murah.

Secara generik merpati nan hendak dipilih haruslah merpati nan sehat. Karakteristik dari merpati sehat itu sendiri ialah mempunyai bulu nan bagus. Selain itu, di ujung sayap merpati tersebut tak turun. Selain itu, merpati juga akan militan apabila hendak ditangkap, dan terlihat melakukan perlawanan.

Selain itu, usia juga merupakan salah satu unsur nan harus diperhatikan saat hendak membeli burung merpati. Merpati nan usianya muda, sebaiknya dipilih sebab lebih produktif daripada merpati nan usianya sudah tua. Untuk mengetahui usia burung merpati, kita dapat melihat pada bagian paruhnya, jika di bagian tersebut terdapat daging nan tebal dan pada lubang hidung terdapat kerutan tebal, maka itu merupakan karakteristik merpati nan sudah tua. Selain itu, bagian paruh sendiri terlihat kurang mengkilat.

Dari sisi mental, kita dapat melihat burung merpati nan berada dalam sangkar secara berkelompok. Jika burung tersebut terlihat dominan, maka dapat dipastikan burung tersebut memiliki mental nan bagus.

Hindari pula memilih merpati nan memiliki bentuk kepala menyerupai ikan lohan. Karena hal ini akan mempengaruhi kecepatan karena gesekan nan terjadi dengan udara saat terbang sangat tinggi. Pilihlah merpati nan memiliki bentuk kepala mengerucut menuju paruh nan lebih aerodinamis.

Kita dapat pula mengamati bagian mata merpati tersebut. Merpati nan baik akan memiliki bentuk mata nan bening serta tajam. Akan lebih baik jika kita dapat memilih merpati nan memiliki mata beralis merah sebab cenderung lebih tajam penglihatannya. Selain itu, bulu merpati nan bagus akan terasa halus dan lembut pada saat kita menyentuhnya.



Merpati Putih: Pencak Silat nan Mendunia

Merpati Putih nan akan kita bahas kali ini bukan mengenai sepasang burung merpati putih, melainkan Merpati Putih atau singakatan dari MP ini ialah sebuah padepokan, atau sebuah nama perguruan pencak silat bela diri tangan kosong atau disingkat dengan