Bacalah Buku Humor!

Bacalah Buku Humor!

Hati dan pikiran begitu berpengaruh pada apa nan kita lakukan. Hati nan gelisah membuat kita dilanda resah. Pikiran nan tidak menentu membuat jalan terasa semakin buntu. Menenangkan hati dan pikiran ialah hal nan mampu membuahkan kedamaian.

Tekanan-tekanan nan melanda hendaknya dihadapi dengan lapang dada. Jika Anda bersikap gegabah, justru malah menambah masalah. Jika pikiran Anda terasa berkabut, maka bertanyalah pada hati nan lembut. Keikhlasan pun bisa mencairkan hati nan membeku, dan mampu menuntun ke arah mata angin bahagia.

Untuk menenangkan hati dan pikiran, hendaknya Anda menargetkan sesuatu nan sinkron kemampuan. Berambisi boleh, namun tetap rasional. Jika pikiran Anda tak terkontrol, hati pun akan semakin gamang, emosi pun kian membuncah. Nafsu hanya akan menghantarkan kita pada jalan derita nan begitu menyiksa.



Cara Menenangkan Hati dan Pikiran

Cobalah tenangkan hati dan pikiran Anda dengan terus bersyukur dan menikmati hayati dengan tulus. Dengan begitu, Anda akan menghargai hal-hal kecil nan sesungguhnya bermakna luar biasa. Jika masalah Anda seolah menyesakkan dada, tariklah nafas dalam-dalam agar terasa lebih relaks .

Jangan coba lari dari masalah, menyelesaikannya secara tuntas dengan kepala dingin justru akan membantu menenangkan hati dan pikiran Anda. Selesaikanlah sesegera mungkin, sebab dengan berkurangnya beban psikologis dalam diri, maka kemungkinan meledak-ledaknya emosi pun akan berkurang.

Bersiaplah buat berkomunikasi. Tak sedikit orang nan terbelenggu sebab ketidakmampuannya dalam mengapresiasi diri. Kemukakanlah apa nan Anda inginkan, dengan kesiapan buat menerima perbedaan. Terkadang kita pun tidak siap buat menerima masukan maupun silang pendapat, nan pada akhirnya hati dan pikiran pun tidak terkendali.

Jika dengan menata lingkungan, hati dan pikiran Anda akan terasa tenang, maka lakukanlah. Coba benahi lingkungan Anda agar semakin nyaman buat menempatinya. Selain dari penataannya, Anda pun bisa mengubah anggaran main nan sebelumnya kurang tepat. Pembenahan diri pun tentu akan lebih berpengaruh ketimbang pembenahan tata ruang saja.

Untuk menenangkan hati dan pikiran, Anda pun bisa berekreasi atau refreshing ke suatu loka nan Anda inginkan. Namun, waktunya pun harus tepat, jangan sampai malah lari dari masalah dan meninggalkan kewajiban-kewajiban Anda.

Selain itu, ubahlah mindset Anda ketika menghadapi ujian. Masalah tidak berarti derita, namun kehadirannya akan membuat kita semakin dewasa. Tapi mencari-cari masalah pun bukanlah hal nan baik, buat itu mulailah ubah cara pandang Anda.

Berkumpullah dengan orang-orang nan luar biasa. Jika Anda sedang labil, baiknya tidak mengadu pada mereka nan sering menyalakan api. Jika Anda semakin terjebak dalam rasa benci, maka jangan cari mereka nan mudah menyulut emosi.

Bagaimana pun hati dan pikiran Anda harus tetap sehat, salah satunya berteman dengan orang-orang bijak dalam memberikan nasihat. Berteman dengan orang-orang humoris pun akan membantu menenangkan hati dan pikiran Anda.



Bacalah Al-Qur’an!

Bagi nan beragama Islam, buat membuat suansa hati dan pikiran Anda menjadi tenang, perbanyaklah membaca al-Qur’an. Anda bukan saja sekedar membaca, tapi usahakan juga memahami makna dan tafsirnya.

Artinya, setelah membaca ayat al-Qur’an, teruslah buat memahami maknanya. Jika Anda mempunyai buku tafsir, usahakanlah dengan membacanya juga. Namun jika tidak memiliki, cobalah buat memahami makna ayat tersebut dan renungkan maksud ayat tersebut.

Acapkali, ayat nan dibaca terkadang berhubungan dengan apa nan dialami. Sehingga permasalahan nan ada seakan jawabannya ada di dalam al-Qur’an. Tentunya, di dalam membaca ayat tersebut Anda melakukannya secara acak. Lakukanlah hal nan demikian ketika hati dan pikiran Anda lagi tak tenang.

Sudah janji Allah Swt., bila hamba-Nya membaca ayat kudus al-Qur’an akan diberi ketenangan, “Ketahuilah dengan zikir kepada Allah hatimu akan tenang.” Membaca al-Qur’an ialah bagian dari zikir kepada Allah. Karena makna zikir sendiri ialah mengingat Allah Swt.

Jadi, setelah Anda membaca al-Qur’an dan memahami makna kandungan ayat nan dibaca, maka berdoalah kepada Allah. Haturkan permohonan Anda, bahwa ayat nan dibaca memberikan solusi atas masalah nan dihadapi. Maka mintalah petunjuk agar diridhai dan bisa melakukan solusi tersebut dengan mudah.

Bolehkah setelah baca al-Qur’an berdoa kepada Allah? Boleh, sebab tak ada embargo dari Allah dan Rasulullah Saw. Yang penting, doa nan dimohonkan ialah doa nan masuk akal dan memang sinkron dengan apa nan diajarkan oleh Rasulullah Saw. Berdoa setelah membaca al-Qur’an menunjukkan betapa kita memang ingin diberikan jalan keluar oleh Allah Swt.

Jalan keluar tersebutlah nan bakal membuat hati dan pikiran kita tenang. Maka dari itu, sebagai muslim nan baik dan taat kepada Allah, bila hati lagi gelisah perbanyak membaca al-Qur’an.

Karena Al-Qur’an laksana obat. Ia dapat menjadi penolong bagi orang nan membacanya. Hanya saja, kita selalu menjadikannya nomor dua dalam menyelesaikan masalah. Memang al-Qur’an hanya memberikan ide kepada Anda buat menyelesaikan masalah, namun itu sudah lebih baik dari nan lain. Misalkan saja Anda sibuk menenangkan hati dan pikiran dengan musik, maka nan Anda bisa bukan solusi. Hanya buat menghilangkan sejenak kegelisahan hati dan pikiran.



Bacalah Buku Humor!

Nah, jika tadinya penulis sebelumnya memberikan ‘jurus’ menenangkan hati dan pikiran dalam konsep Islam dengan membaca al-Qur’an. Lalu, jika nan non muslim apa nan mesti dibacanya buat menenangkan hati dan pikirannya? Jawabannya, bacalah buku humor. Karena buku humor bisa membuat pikiran menjadi fresh. Tak hanya itu, dapat membuat Anda menjadi lebih mudah berpikir.

Di dalam buku “Seni Memengaruhi Orang Dengan Tawa” nan dikarang oleh Andrias Harefa, tepatnya di fakta -131, dicantumkan bahwa tertawa bisa membuat orang nan tertawa menjadi memiliki pikiran jernih dan bisa dengan cerdas menggunakan akal sehat.

Untuk menjelaskan fakta tersebut, Andrias Harefa menampil cerita nan menjelaskan fakta tersebut. Berikut ini petikan ceritanya.

Seperti dilansir Banjarmasin Post, siang itu terasa menyesakkan. Udara panas dan suasana mencekam menambah beban pagi –sebut saja Robert – nan sedang menghadapi ujian skripsinya. Pemuda ini kelihatan panik menjawab berbagai pertanyaan dari para pengujinya.

Karena demikian tegang, Robert akhirnya menjadi korban kenakalan seorang penguji nan mengajukan pertanyaan nan jauh melenceng dari materi nan seharusnya diujikan. Setelah menyadari kekeliruannya, Robert akhirnya ikut tertawa juga. Rupanya itu dilakukan si dosen buat mencairkan suasana.

Setelah itu memang Robert kelihatan santai dan dapat menguasai diri serta lulus dengan memuaskan.

Cerita tentang Robert dan dosennya di atas menjadi bukti bahwa lelucon atau humor dapat dijadikan media buat membuat hati dan pikiran nan rancu menjadi tenang. Perhatikan cara dosen Robert membuat pertanyaan-pertanyaan nan ujung-ujungnya dapat membuat lelucon.

Jika Anda tidak dapat mencari orang nan dapat mengajak Anda buat tertawa, maka Anda dapat membaca buku-buku humor. Karena ini cara termudah. Pasalnya, jika mencari orang nan dapat membuat humor, tentunya lebih sulit. Tapi jika dilakukan dengan membaca buku humor, tinggal Anda sendiri nan mencari bukunya ke gramedia lalu meluangkan waktu buat membacanya.



Berteman dengan Orang nan Berpikir Positif

Jika membaca al-Qur’an tak dapat dilakukan dan membaca buku humor juga bukan bagian nan Anda suka, maka terakhir nan dapat Anda lakukan ialah dengan mencari orang nan selalu dapat berpikir positif. Misalnya, ia selalu menceritakan segala kenikmatan nan didapatnya meski sedikit. Bahkan, ia mampu menangkap adanya hikmah atau keberuntungan nan di dapatnya ketika ia mengalami kesusahan.

Nah, cara ini memang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Beliau bersabda, “Hendaklah kamu dekati ulama dan dengarkanlah perkataan para pakar hikmah. Sesungguhnya Allah menghidupkan hati nan wafat dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan tanah nan gersang dengan air hujan.”

Artinya, ‘kegersangan’ hati dan pikiran biasanya menimbulkan ketidaknyamanan. Maka dari itu carilah pemuka agama Anda nan selalu berpikir positif. Mintalah darinya menceritakan segala hal nan dapat membuat hati dan pikiran Anda tenang. Jangan malu buat meminta nasehatnya. Bahkan bila perlu mintalah ia menceritakan segala hal nan berhubungan dengan dirinya.

Tentu saja cara ini memang lebih mengena. Cara ini lebih bermanfaat. Kita hanya cukup menyediakan waktu buat mendengar wajengan nan dapat membuat hati dan pikiran kita tenang. Intinya, Anda punya waktu dan pemuka agama nan dapat memberikan wajengan memiliki waktu.

Inilah cara terbaik nan dapat Anda lakukan buat menenangkan hati dan pikiran Anda. Cara-cara inilah nan bakal dapat memberikan keajaiban bagi diri Anda. Selamat melakukannya dan semoga bermanfaat!