Hewan Vertebrata

Hewan Vertebrata

Pengelompokkan hewan merupakan sebuah langkah dalam usaha mengelompokkan berdasarkan persamaan nan dimiliki oleh hewan-hewan nan ada di dunia. Dalam perkembangannya, pengelompokkan ini sangatlah bermacam-macam.

Mulai dari pengelompokkan berdasarkan makanan nan dikonsumsi hewan, pengelompokkan berdasarkan jenisnya, pengelompokkan berdasarkan tulang belakang, dan lain sebagainya.

Pengelompokkan berdasarkan tulang belakang ini dibedakan menjadi dua kelompok. Berikut ialah pengelompokkan binatang berdasarkan tulang belakang.



Hewan Advertebrata

Hewan advertebrata merupakan hewan nan tak memiliki tulang belakang. Hewan nan dikelompokkan ke dalam advertebrata ini memang sangatlah bermacam-macam. Berikut ialah beberapa hewan nan termasuk ke dalam kelompok hewan advertebrata.



Porifera

Porifera merupakan hewan nan memiliki pori-pori di tubuhnya. Hewan nan termasuk ke dalam golongan porifera, kebanyakan ialah hewan nan hayati di bahari dangkal. Meskipun begitu, ada juga hewan golongan porifera nan hayati di air tawar.

Pada dasarnya, golongan hewan porifera ini memiliki rangka tubuh nan hampir sama dengan duri. Duri atau nan disebut juga dengan spikula ini tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk nan dikenal dengan sebutan spongin.

Contoh dari golongan porifera ini, di antaranya ialah Cribochalina sp. Reniochalina sp. dan Xestospongia sp.



Cnidaria

Cnidaria merupakan salah satu golongan nan termasuk ke dalam kelompok hewan tak bertulang belakang. Cnidaria dikenal juga dengan sebutan nama Coelenterata. Artinya, hewan nan termasuk ke dalam golongan Cnidaria ini memiliki rongga pada tubuhnya.

Ciri khas dari hewan golongan Cnidaria ini ialah adanya knidosit, yaitu sebuah alat nan berfungsi melindungi diri nan berupa sengatan. Kebanyak hewan nan termasuk ke dalam golongan ini hayati di bahari dan hanya ada beberapa jenis hewan nan hayati di air tawar.

Dalam perkembangannya, kelompok hewan advertebrata ini memiliki dua bentuk, yaitu bentuk polip dan medusa. Hewan nan berbentuk polip, biasanya memiliki bentuk nan mirip dengan tabung.

Biasanya, hewan ini menempel di dasar perairan, dan tak bergerak sama sekali alias diam. Sedangkan hewan nan berbentuk medusa memiliki bentuk nan menyerupai cawan terbalik dan hayati di perairan.

Ada beberapa jenis hewan nan termasuk ke dalam golongan Cnidaria nan memiliki tentakel dan sel-sel penyengat. Sel-sel penyengat ini berfungsi sebagai senjata ketika dirinya diserang.

Dengan senjatanya tersebut, hewan ini mampu melumpuhkan lawannya dan juga mangsanya. Contoh hewan nan termasuk ke dalam anggota Cnidaria di antaranya ialah anemon laut, ubur-ubur, dan aurelia sp.



Platyhelminthes

Platyhelminthes merupakan salah satu golongan hewan nan termasuk ke dalam kelompok advertebrata. Platyhelminthes ini sering juga disebut dengan cacing pipih, sebab bentuk dari hewan ini nan pipih dan menyerupai pita.

Tubuh dari hewan nan satu ini tak bersegmen atau tak beruas. Dalam struktur tubuhnya, hewan ini memiliki mulut. Akan tetapi, dalam sistem pencernaannya hewan ini tak memiliki anus.

Kebanyakan dari hewan platyhelminthes ini hayati sebagai parasit , artinya hewan ini hayati dengan menempel pada makhluk lainnya serta merugikan. Contoh dari platyhelminthes ini di antaranya ialah fasciola hepatica, Taenia solium, dan Planaria sp.



Nemathelminthes

Nemathelminthes merupakan hewan nan memiliki tubuh berbentuk bulat panjang. Hewan ini juga tak memiliki ruas pada tubuhnya. Dalam struktur tubuhnya, Nemathelminthes ini memiliki mulut dan juga memiliki anus.

Kebanyakan hewan nematoda, begitu hewan ini dipangil, hayati bebas di lingkungannya. Dalam mempertahankan hidupnya, beberapa jenis nematoda ada nan hayati secara parasit dan merugikan makhluk lain. Contoh dari anggota nemathelminthes ini di antaranya ialah cacing gelang dan cacing perut.

Pengelompokkan hewan nan tak memiliki tulang belakang ini sangatlah banyak, di antaranya ialah golongan annelida, golongan mollusca, golongan echinodermata, dan golongan arthopoda nan terbagi menjadi 4 golongan lain, yaitu arachnida, crustacea, myariapoda, dan insecta.



Hewan Vertebrata

Seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya, dalam pengelompokkan hewan berdasarkan tulang belakang terdapat dua kelompok nan membedakannya, yaitu advertebrata dan vertebrata.

Jika kelompok advertebrata tak memiliki tulang belakang, maka hewan nan termasuk ke dalam kelompok vertebrata merupakan hewan nan memiliki tulang belakang. Berikut ialah hewan nan termasuk ke dalam kelompok vertebrata.



Ikan

Secara umum, ikan merupakan hewan nan berdarah dingin atau poikilotermik. Suhu tubuh ikan sangat bergantung pada suhu lingkungannya, sehingga suhu tubuh ikan akan berubah-ubah.

Dari struktur tubuhnya, ikan memiliki sirip nan melengkapi tubuhnya. Sirip ini berguna buat menjaga keseimbangannya dan tentu saja berguna ketika ia berenang. Tubuh ikan pada umumnya langsing atau streamline. Hal ini memudahkannya buat dapat bergerak cepat ketika berada dalam air.

Dalam perkembangbiakkannya, ikan beranak-pinak dengan cara bertelur. Ketika ikan bertelur, secara otomatis telur-telur tersebut akan berkembang di dalam air ataupun di dalam mulut sang betina.



Amphibia

Amfibi merupakan hewan nan bisa hayati di dua tempat, yaitu di air dan darat. Pada umumnya, hewan amfibi berkembang biak dengan cara bertelur. Contoh hewan amfibi di antaranya ialah katak. Katak biasanya bertelur dan menetaskan telurnya di dalam air nan kemudian melahirkan berudu.

Dalam perkembangannya, berudu ini bernapas dengan menggunakan insang. Akan tetapi, setelah berudu tumbuh menjadi katak dewasa, ia kemudian bernapas dengan menggunakan paru-paru.

Ketika katak hayati di daratan, ia akan tetap memiliki tubuh nan basah. Hal ini dikarenakan kulit katak mempunyai kelenjar nan bisa menghasilkan lendir dan membuat permukaan kulitnya tetap basah.



Reptilia

Reptilia atau reptil merupakan golongan hewan vertebrata nan berdarah dingin dan termasuk ke dalam hewan melata. Tubuh dari reptil ini terdiri atas badan, kepala, dan juga ekor. Tubuh dari hewan vertebrata ini diselimuti dengan kulit nan bersisik. Sisik-sisik nan menyelimutinya ini tersusun dari zat tanduk.

Secara umum, reptil biasanya berkembang biak dengan cara bertelur, atau biasa disebut dengan ovivar. Namun, ada pula reptil nan berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak, atau disebut ovovivivar. Hewan nan termasuk ke dalam reptil di antaranya ialah komodo dan kadal.



Aves atau burung

Burung merupakan salah satu hewan nan termasuk ke dalam kelompok hewan nan memiliki tulang belakang. Dari struktur tubuhnya, burung terdiri atas bagian badan, ekor, leher, dan kepala. Secara keseluruhan, tubuh burung diselimuti oleh bulu-bulu.

Ketika berada di lingkungan nan berair, bulu-bulu burung ini tak akan mudah basah. Hal ini dikarenakan burung memiliki kelenjar minyak nan berfungsi sebagai pelumas bulu burung. Sehingga, meskipun berada dalam lingkungan berair, bulunya tak akan menjadi basah.

Secara umum, burung termasuk ke dalam kelompok hewan nan berdarah panas atau homoiotermik. Artinya, burung termasuk makhluk hayati nan memiliki suhu tak bergantung pada suhu lingkungannya.

Meskipun sebagian besar burung memiliki paruh dan sayap, tak semua burung bisa terbang. Berbagai jenis burung terdapat di dunia, seperti maleo, cendrawasih, ayam, dan lain sebagainya.



Mammalia

Selain ikan, amfibi, reptil, dan burung, hewan nan termasuk ke dalam kelompok vertebrata masih banyak. Di antaranya ialah hewan mammalia. Hewan mammalia merupakan hewan menyusui.

Ia termasuk ke dalam kelompok hewan beradarah panas. Karakteristik dari hewan mammalia ini ialah adanya kelenjar susu. Contoh dari anggota mammalia ini di antaranya ialah monyet, landak, sapi, duyung, dan masih banyak lagi.

Demikianlah pembahasan mengenai pengelompokkan hewan berdasarkan tulang belakangnya, semoga bermanfaat.