Janji Setia Pramuka

Janji Setia Pramuka

Lambang Pramuka merupakan logo organisasi nan memiliki simbol bermakna. Tak hanya lambang gerakan Pramuka di Indonesia, lambang organisasi kepanduan sedunia pun memiliki simbol-simbol nan mempunyai arti berkaitan dengan visi dan misi organisasi tersebut.

Di Indonesia, organisasi Pramuka merupakan sebuah organisasi pendidikan nonformal mengenai kepanduan. Umumnya, kegiatan organisasi Pramuka dijadikan sebagai salah satu ekstrakurikuler sekolah. Sama halnya dengan kegiatan kepanduan di dunia. Hanya penamaannya saja nan berbeda.

Lambang Pramuka di global terdapat gambar bintang , kompas, tali, dan tiga simbol ujung seperti panah. Rona putih dan dasar rona ungu melambangkan bahwa anggota Pramuka berhati kudus dan seorang anggota Pramuka memiliki keterampilan kepempimpinan dan suka menolong orang lain. Masing-masing simbol dalam lambang tersebut memiliki arti penting.

Gambar bintang, berarti seorang anggota Pramuka harus memiliki kemampuan buat memberikan pengetahuan dan penerangan ilmu bagi masyarakat sekitar. Simbol kompas, melambangkan peringatan bagi para anggota Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan bisa dipercaya. Seperti halnya fungsi sebuah kompas, seorang anggota Pramuka tetap harus menjaga cita-cita dan perannya sebagai petunjuk jalan.

Lambang tali melingkar nan ujungnya membentuk simpul mati, berarti seorang Pramuka harus saling membina persahabatan dan persaudaraan antar sesama Pramuka di seluruh dunia.



Sejarah Pramuka

Kepanduan atau organisasi ke-Pramukaan pertama kali dicetuskan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Robert Stephenson Smyth. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Awalnya, pada 1908, Robert Stephenson Smyth membuat buku berisi pengalamannya buat acara latihan ke-Pramukaan ketika ia terperangkap dalam pengepungan Mafeking. Beliau memang berprofesi sebagai seorang anggota militer .

Ternyata, kumpulan tulisannya nan berjudul “Scouting For Boys” tersebar cepat di Inggris dan negara-negara lainnya. Hingga akhirnya, mendirikan organisasi ke-Pramukaan nan dikhususkan buat anak laki-laki (Boy Scout).

Tahun 1912, Baden Powell merintis organisasi Pramuka perempuan nan bernama “Girl Guides” bersama adiknya, Agnes. Kemudian dilanjutkan oleh istri Baden Powell nan bernama Ovale St. Claire Soames.

Tahun 1916, berdiri kelompok Pramuka spesifik buat usia siaga dengan nama “Cub”. Buku berjudul “The Jungle Book” menjadi panduan bagi Pramuka usia siaga tersebut. Pada 1917, Baden Powell membentuk “Rover Scout” buat Pramuka usia 17 tahun.

Seiring dengan perkembangannya, tahun 1920 diadakan Jambore global pertama di Olympia Hall London. Organisasi kepanduan pun berkembang dengan pembuatan lambang organisasi Pramuka.



Tunas Kelapa nan Berguna

Lambang Pramuka di Indonesia ialah Tunas Kelapa nan dibuat secara siluet. Pembuatan lambang tersebut pertama kali dicetuskan oleh Bapak Soenaryo Admodipuro, seorang pembina Pramuka nan aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian. Penggunaan tunas kelapa sebagai lambang organisasi Pramuka Indonesia digunakan sejak 16 Agustus 1961.

Pemilihan tunas kelapa sebagai lambang gerakan Pramuka sebab tunas kelapa memiliki arti dan kiasan nan bermakna, yaitu:

  1. Tunas kelapa nan baru tumbuh dinamakan cikal. Istilah cikal bakal di Indonesia merupakan penduduk orisinil nan pertama, nan melahirkan dan menurunkan generasi baru. Jadi lambang tunas kelapa nan tumbuh mengiaskan bahwa tiap anggota Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hayati bangsa Indonesia.
  1. Pohon kelapa bisa hayati dan bertahan dalam keadaan apa pun. Lambang itu mengiaskan bahwa seorang anggota Pramuka merupakan seorang nan memiliki rohani dan jasmani sehat, kuat, dan ulet. Tak hanya itu, seorang anggota Pramuka bisa menghadapi tantangan dalam hayati dan kesukaran buat mengabdikan dirinya pada tanah air dan bangsa.
  1. Pohon kelapa bisa tumbuh dimana saja. Artinya, seorang anggota Pramuka bisa tumbuh menyesuaikan diri di manapun dia berada. Seorang Pramuka akan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka akan mengabdikan diri di lingkungan dan memberikan kegunaan nan besar.
  1. Pohon kelapa tumbuh menjulang tinggi dan lurus serta termasuk salah satu pohon paling tinggi di Indonesia. Artinya, seorang anggota Pramuka harus memiliki cita-cita mulia nan tinggi dan agung buat kemajuan hidup, bangsa , dan negara. Walaupun kesulitan menghadang, seorang Pramuka akan selalu kokoh dan andal dalam meraih dan mengejar cita-citanya.
  1. Akar pohon kelapa tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Lambang ini mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap anggota Pramuka nan berpegang pada landasan baik dan sahih dalam mencapai semua cita-citanya.
  1. Pohon kelapa merupakan pohon nan serba guna. Dari ujung hingga akarnya bermanfaat. Artinya, seorang anggota Pramuka ialah manusia nan berguna. Mereka dapat membaktikan diri bagi kepentingan bangsa, tanah air , dan negara serta kepada seluruh masyarakat.


Janji Setia Pramuka

Di Indonesia, organisasi ke-Pramukaan berkembang sejak taraf sekolah dasar. Sinkron dengan kepanjangannya, praja muda karana, seorang Pramuka ialah seorang pemuda nan bahagia belajar. Maka, organisasi Pramuka sudah diterapkan di sekolah-sekolah (mulai jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah umum).

Materi pembelajaran dan pendidikan tentang Pramuka sangat beragam. Mulai dari keterampilan membaca sandi, mendirikan tenda, membuat simpul, membuat tandu, menjelajah, kemampuan baris-berbaris, dan lainnya. Pedagogi aneka keterampilan disesuaikan bagi masing-masing tingkat.

Menjadi seorang anggota Pramuka harus memiliki kecakapan dan keterampilan. Mereka harus dapat mengamalkan janji setia Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Janji setia Pramuka bergantung dari strata Pramuka. Strata Pramuka di Indonesia dimulai dari Pramuka siaga, Pramuka penggalang, dan Pramuka penegak.

Bagi anggota Pramuka taraf siaga dikenal dengan janji setia “Dwi Satya”, sedangkan buat Pramuka penggalang dan penegak disebut sebagai “Tri Satya”. Satu lagi dasar kewajiban seorang anggota Pramuka tersusun dalam sepuluh kewajiban nan disebut dengan “Dasa Pengabdian Pramuka”.

Masing-masing strata memiliki sebuah buku kecakapan nan harus diisi dan ditandatangi oleh pembina Pramuka atau nan mengetes keterampilan. Buku tersebut bernama “SKU” atau Syarat Kecakapan Umum. Di buku tersebut berisi materi nan harus dapat dikerjakan oleh anggota Pramuka. Ketika materi sukses dikerjakan, tiap anggota Pramuka akan mendapatkan bukti kecakapan spesifik nan dapat dipakai dan ditempelkan pada seragam Pramuka.



Dasa Dharma Pramuka dan Tri Satya

Dasa Dharma Pramuka ialah sepuluh kewajiban nan mesti dilakukan dan diamalkan oleh anggota Pramuka dalam kehidupannya sehari-hari. Isi dasa dharma Pramuka sebagai berikut.

Dasa Dharma Pramuka

Pramuka itu:

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan afeksi sesama manusia
3. Patriot nan sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Ekonomis cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan bisa dipercaya
10. Kudus dalam pikiran , perkataan, dan perbuatan

Tri Satya

Demi kehormatanku saya berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan Pancasila

2. Menolong sesama hayati dan ikut serta membangun masyarakat

3. Menepati Dasa Dharma

Seorang Pramuka nan baik dan sigap akan selalu mengamalkan janji setia dan darmanya. Tak sekadar gagah dalam berpakaian dan kerapihan belaka. Namun, seorang Pramuka nan baik akan terus bermanfaat bagi masyarakat seperti nan dikiaskan oleh lambang Pramuka.