Beberapa Nama Pencetus Perjuangan

Beberapa Nama Pencetus Perjuangan

Pernahkah Anda renungkan suatu kali, bahwa apa nan Anda rasakan saat ini ialah hasil dari perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia ? Yang telah mengorbankan jiwa dan raga buat kemerdekaan nan Anda rasakan saat ini.



Gerakan Kemerdekaan Indonesia

Meski kadangkala sebagian dari para pahlawan tersebut ialah para rakyat jelata. Yang bahkan namanyapun tak sampai tercantum dan terdata sebagai salah satu pejuang kemerdekaan. Namun mereka semua itu ialah tetap menjadi pionir bangsa Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia tak akan ada tanpa jasa semua tokoh kemerdekaan Indonesia tersebut. Para tokoh kemerdekaan nan berjuang dengan ikhlas tanpa pamrih itu berasal dari semua kalangan. Mulai dari para dokter, petani, guru, maupun kalangan elit nan berasal dari para mahasiswa dan tokoh pemuka agama dan masyarakat.

Perjuangan merebut kemerdekaan tersebut bahkan telah ada sejak jaman kerajaan-kerajaan nan nan ada di Nusantara pada saat itu. Berjajar kerajaan dari sabang hingga merauke, semua angkat senjata buat memperjuangkan kemerdekaan negeri Nusantara. Meski perjuangan pada saat itu masih bersifat sporadik.

Selain Soekarno, Muhammad Hatta, Sayuti Malik, dan para tokoh nan membidani proklamasi kemerdekaan Indonesia, masih banyak lagi tokoh-tokoh kemerdekaan nan sudah bergerak demi terbebasnya negeri tercinta dari cengkraman penjajah, jauh sebelum kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 diploklamirkan secara resmi.



Jasa Tokoh Kemerdekaan Indonesia

Sehingga apabila dirinci secara apa nan telah dicapai pada saat revolusi kemerdekaan berlangsung. Maka beberapa jasa dari para tokoh kemerdekaan Indonesia , apabila dirinci ialah sebagai berikut:

  1. Menyatukan disparitas suku-suku bangsa di Indonesia, dalam satu perjuangan nasional.
  2. Menyatukan semangat kedaerahan menjadi satu semangat perjuangan nasional.
  3. Melahirkan satu bahasa nan dipahami bersama, yakni Bahasa Indonesia.
  4. Memiliki satu lagu penyemangat perjuangan nasional, yakni lagu kebangsaan Indonesia Raya.
  5. Meneguhkan satu perjuangan atas perlawanan terhadap penjajahan di muka bumi, dengan berdasarkan kepada Asas Ketuhanan Yang Maha Esa.
  6. Memiliki satu bendera pusaka nan melambangkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ada di belahan bumi ini. Yaitu bendera merah putih.

Dan masih banyak lagi beberapa hasil dan pencapaian nan telah diperoleh oleh para putra bangsa nan mengorbankan diri, jiwa dan raganya demi kedaulatan bangsa Indonesia, sebagai kedaulatan bersama.



Beberapa Nama Pencetus Perjuangan

Adapun di awal telah disinggung beberapa pencapaian dan hasil dari perjuangan dari para tokoh kemerdekaan Indonesia. Maka tak bisa dielakkan bahwa, semua perjuangan tersebut jelas ada nan memimpin, atau paling tak menjadi pionir bagi bangsa ini.

Secara tak langsung berdiri di depan rela memimpin tanpa suatu pamrih dan imbalan balas jasa. Beberapa tokoh dan pencetus perjuangan nan Anda kenali di antaranya adalah:



Dr. Soetomo

Salah seorang pendiri Budi Utomo - organisasi modern pertama - ini sangat perhatian terhadap pendidikan terutama pendidikan kedokteran di Indonesia. Kegelisahannya melihat bahwa para calon dokter hanyalah orang-orang kaya nan berasal dari keluarga elit, darah Dr. Utomo muda bergejolak. Selain membidani berdirinya Budi Utomo, beliau juga mendirikan Indonesia Study Club dan Partai Indonesia Raya (Parindra).

Sayang perjuangan sang dokter nan begitu gigih akhirnya terhenti pada tanggal 30 Mei 1938. Beliau meninggal di usia 49 tahun. Usia nan masih sangat muda bagi seorang pejuang nan tidak hentinya memikirkan agar semua tokoh kemerdekaan dapat manunggal padu tanpa memikirkan kesukuan dan kedaerahan.



Tan Malaka

Tan Malaka nan memperoleh gelar Datuk Tan Malaka ialah seorang pejuang Melayu nan cukup kontroversial. Hingga kini tidak ada nan tahu di mana jasadnya dikuburkan. Beliaulah nan mendirikan partai Murba.

Sifat beliau nan sangat militan, radikal, dan revolusioner telah membuatnya sedikit dipandang miring dan sosialis. Padahal dengan sifatnya nan begitu kritis, Tan Malaka menjadi legenda perjuangan anak-anak muda nan mengidolakannya.

Pemikiran-pemikirannya melampaui zamannya. Oleh sebab itulah banyak nan tak mampu mengimbangi gaya perjuangannya. Akibatnya Tan Malaka dicap kurang baik di kalangan tertentu. Setelah kemerdekaan, pikiran kritisnya sering kali berseberangan dengan pemerintahan Soekarno.

Pada akhirnya Tan Malaka harus hayati di daerah buangan di luar Indonesia. Tapi hal tersebut tak menghentikan gerakannya. Beliaulah nan banyak memainkan peranan dalam gerakan anti penjajahan di Asia Tenggara. Tidaklah heran bila namanya juga berkibar di mancanegara.



Haji Agus Salim

Haji Agus Salim ialah seorang pejuang nan sangat cerdas. Beliau menguasai delapan bahasa asing. Gaya berdebatnya sangat hebat dan diplomasinya luar biasa canggihnya. Di dalam keluarganya, beliau mendidik sendiri putra-putrinya. Dengan keyakinan bahwa kalau induknya berkotek, maka anak-anaknya pun berkotek, Haji Agus Salim sukses mengantarkan anak-anaknya menjadi anak-anak nan tidak kalah hebatnya.

Pria nan lahir di Koto Gadang, Sumatra Barat ini sangat gigih mempelajari banyak ilmu. Kecintaannya pada ilmu mengantarkannya menjadi lulusan terbaik se Hindia Belanda pada waktu menamatkan HBS. Kelihaiannya dalam ilmu bahasa asing membuatnya bekerja sebagai penerjemah dan kemudian terjun ke global jurnalistik.

Selain itu, kecerdasan dan ilmu pengetahuannya telah mengantarkannya cukup berperan dalam kemerdekaan bangsa ini. Selain sebagai anggota volksraad, salah satu dari anggota 9 BPUPKI nan mempersiapkan UUD 1945, beliau juga pernah menjadi menteri luar negeri dalam kabinet Syahrir, kabinet Amir Sjahrifuddin, dan kabinet Hatta.



Isi Kemerdekaan

Dari seluruh runutan sejarah bangsa seperti nan telah diuraikan sejak awal, maka Anda sebagai penikmat hasil dari perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia, sudah barang tentu memiliki kewajiban nan sudah barang tentu menjadi suatu keharusan dan panggilan bagi bangsa ini.

Yakni suatu kewajiban dan juga berupa hak buat mengisi kemerdekaan ini. Tentunya dengan hal-hal nan positif dan bermanfaat. Tidak hanya bagi diri pribadi saja, namun juga bermanfaat bagi seluruh masyarakat di sekitar Anda tentunya.

Sebagai contoh ialah :

  1. Berprilaku nan sepantasnya sebagai bagian dari masyarakat bangsa Indonesia nan memiliki kepribadian luhur warisan para leluhur.
  2. Selalu mementingkan kepentingan generik dari kepentingan pribadi.
  3. Selalu mendahulukan kewajiban daripada menuntut hak.
  4. Berprilaku nan sinkron dengan norma, etika dan anggaran agama.
  5. Tidak mengolok-olok bangsa dan negara dengan konduite tak senonoh, atau mencoreng nama bangsa.
  6. Selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  7. Berusaha menjadi suri tauladan nan bisa menginspirasi orang lain.
  8. Apabila tak mampu menjadi seorang inspirator, maka setidaknya bukan bersikap menjadi penghalang atas kemajuan nan tengah diusahakan orang lainnya selain Anda.
  9. Tidak menjual aset bangsa kepada negara lain. Baik itu berupa tanah, air, wilayah kepulauan, adat dan istiadat bangsa kepada negara lain. Baik secara fisik maupun secara abstrak.
  10. Selalu berusaha bersama-sama menjaga kestabilitasan bangsa.
  11. Tidak terpancing oleh hasutan dan juga tak menimbulkan atau memicu huru-hara maupun provokasi nan sifatnya memecah persatuan bangsa.

Semua nan disebutkan di atas ialah hanya sebagian kecil di antara banyak sikap luhur. Yang semuanya tentu saja telah dimiliki oleh para tokoh kemerdekaan Indonesia pada masa dahulu.