Fungsi Resensi
Macam Macam Resensi
• Informatif
Resensi jenis ini hanya sebatas memberikan informasi tentang cerita nan sedang diulas. Bagaimana sinopsisnya, siapa pengarang atau pembuat cerita, dan juga segala informasi tentang cerita tersebut. Resensi seperti ini biasanya terdapat di dalam media cetak berupa koran atau majalah buat memberikan informasi singkat mengenai buku-buku nan baru terbit atau buku-buku lainnya nan bersifat fenomenal.
Resensi jenis ini biasanya menyajikan pula informasi berupa berapa banyak halaman buku, siapa pengarangnya, siapa penerbitnya, kapan tahun terbitnya, serta seperti apa isi cerita atau materi nan dihadirkannya. Tidak ada resensi informatif nan memasukkan pendapat subjektif atau argumentatif buat mengajak pembaca buat membaca karya tersebut.
• Evaluatif
Salah satu dari macam macam resensi ialah resensi evaluatif. Resensi jenis ini lebih mengulas suatu cerita lebih dalam dan lebih detail. Peresensi akan mengungkapkan apa kelebihan dari cerita tersebut dan juga tentang kekurangannya.
Tokoh, alur, latar belakang, semuanya akan diulas dan dievaluasi menurut sudut pandang si peresensi. Resensi jenis ini sering pula dikaitkan dengan kritik sastra atau apresiasi sastra, yakni kegiatan memberikan informasi sekaligus argumen nan bersifat subjekif maupun objektif berdasarkan teori dan apresiasi nan telah ada sebelumnya.
Apresiasi karya jenis ini telah dikembangkan sejak lama melalui pengkajian fiksi dengan metode penelitian nan juga telah banyak dibahas oleh para kritikus ataupun apresiator karya sastra.
Untuk melakukan resensi jenis ini, peresensi harus memahami secara utuh cerita atau materi nan terdapat dalam buku sebab jika tidak, akan muncul argumen-argumen lain nan mungkin tak sepaham atau bahkan muncul tuduhan mengenai hal-hal nan di luar nalar objetif kritisi.
Resensi jenis ini tak menuntut pembaca buat selalu mengutarakan kekurangan karya, namun juga kelebihannya. Tujuan dibuatnya resensi ini tentu bukan semata-mata buat menilai seberapa bagus jenis karya sastra nan diresensi tersebut, melainkan seberapa paham pembaca terhadap karya tersebut dan bagaimana pendapat pembaca mengenai karya tersebut.
Dengan kata lain, apresiasi karya sastra seperti ini lebih memberikan kritik membangun kepada penulis buku sekaligus kepada pembaca buat lebih peka terhadap perkembangan kepenulisan atau kesusastraan di negeri ini khususnya, dan di seluruh belahan global pada umumnya.
• Informatif dan evaluatif
Resensi jenis ini ialah gabungan antara informatif dan evaluatif. Jenis resensi ini disebut sebagai resensi nan ideal dan paling bagus, sebab selain memuat informasi tentang suatu cerita, resensi juga memuat ulasan menurut sudut pandang si peresensi.
Resensi seperti ini memang sporadis digunakan sebab terlalu detail dan rumit buat menjelaskan unsur-unsur intrinsik sekaligus unsur-unsur ekstrinsik suatu karya sastra sehingga kebanyakan media massa hanya memilih satu di antara dua pilihan tersebut.
Namun, jika Anda ingin mendapatkan kritisi nan mumpuni, jenis resensi ini akan menjadi resensi nan sangat tepat dilakukan sebab kepengarangan seseorang (penulis) akan memengaruhi gaya kepenulisannya, karya sastra nan dibuatnya, serta berbagai macam latar belakang lain nan turut berpengaruh terhadap proses kreatif karya tersebut.
Baik fiksi maupun nonfiksi, sebuah buku tentu berasal dari sebuah motivasi pengarangnya. Apakah ia mendapatkan ide dari pengalaman pribadinya sendiri, dari pengalaman kehidupan sekelilingnya, atau justru dari karya sastra nan dibuat oleh pengarang lain.
Hal ini akan menjadi objek kajian nan dapat diperbandingkan sehingga peresensi tak hanya mengulas kekurangan dan kelebihan karyanya saja, melainkan bagaimana hubungannya dengan diri pengarang, lingkungan sekitar pengarang, serta masyarakat pembaca nan juga dipengaruhi atau memengaruhi penciptaan karya tersebut.
Fungsi Resensi
Setelah mengetahui macam macam resensi, Anda juga perlu mengetahui tentang fungsi dari resensi itu sendiri. Dalam hal ini, kita asumsikan bahwa nan diresensi ialah sebuah buku.
• Bagi pembaca
Fungsi resensi buku bagi pembaca ialah buat memberi tahu tentang garis besar cerita atau informasi dari buku tersebut. Meliputi siapa penulisnya, penerbitnya, apa temanya, maupun apa manfaat/hikmah nan dapat diambil dari buku tersebut.
Pendapat atau ulasan menurut sudut pandang peresensi pun merupakan salah satu hal nan juga akan dinilai oleh para pembaca, sehingga mereka dapat memutuskan apakah buku tersebut layak buat dibeli dan dibaca atau tidak.
Seperti nan sudah disebutkan di atas, resensi tak hanya memberikan informasi kepada pembaca tapi juga mengasah kepekaan pembaca mengenai berbagai hal nan dimunculkan dalam buku nan diresensi tersebut.
Kepekaan inilah nan nantinya akan memunculkan kepekaan-kepekaan lainnya terhadap budaya dan peradaban nan tengah mengisolasi zaman. Dengan demikian, pembaca tak hanya merasa terhibur setelah membaca sebuah buku, tapi juga menemukan kegunaan dan kontribusi lain nan dihidupkan buat menjalani kehidupan ini.
• Bagi penulis
Bermacam macam resensi nan muncul akan menjadi sebuah koreksi bagi penulis buku tersebut. Ia akan tahu bagaimana evaluasi para pembaca atau penikmat bukunya. Penulis juga dapat tahu di mana letak kekurangan dari karya nan ia buat.
Hal ini tentu akan menimbulkan akibat nan tak selalu positif. Ada kalanya, apa nan ada di dalam pikiran penulis berbanding terbalik dengan apa nan ada di dalam pikiran pembaca sehingga persepsi nan muncul di antara keduanya pun menjadi berbeda.
Namun, disparitas ini tentu dimunculkan bukan buat membuat konkurensi atau polemik personal melainkan dimunculkan sebagai bentuk reaksi nan kritis dari pembaca buat lebih memahami karakter budaya masyarakat sekelilingnya, serta memahami karyanya sendiri nan turut berpengaruh terhadap kerangka berpikir pembacanya.
Dengan demikian, seyogyanya penulis nan bukunya dikritisi ialah penulis nan senang sebab karyanya tak hanya dibaca dan dijadikan sebagai hiburan saja, namun juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan masyarakat buat berpikir dan bertingkah laku.
• Bagi penerbit buku
Sebuah resensi buku niscaya akan menyebutkan tentang siapa penerbitnya. Hal ini akan menjadi media promosi bagi penerbit tersebut, sebab bila buku nan diresensi dinilai baik, maka hal ini pun akan menjadi nilai lebih bagi penerbit tersebut.
Namun sebaliknya, bila buku nan diresensi dinilai memiliki banyak kekurangan atau malah jelek sekali, hal ini juga dapat merugikan nama penerbit, sebab dianggap telah menerbitkan buku nan tak berkualitas.
Sama halnya seperti fungsi resensi bagi penulis, resensi juga memberikan akibat nan baik dan jelek sekaligus terhadap penerbit. Jika buku nan diulas dianggap tak bagus, maka saatnya pihak penerbit buat mengevaluasi visi dan misi mereka dalam memberikan konsumsi edukatif berupa informasi dan hiburan dalam bentuk buku ini.