Cara Mudah Membuat Kliping Gempa Bumi

Cara Mudah Membuat Kliping Gempa Bumi

Belakangan ini, wilayah Indonesia, terutama wilayah Sumatera, menjadi “santapan” gempa bumi. Intensitasnya pun tak tanggung-tanggung, menggoyang daratan Sumatera dan meluluh lantakkan pemukiman penduduk dengan sapuan tsunami. Artikel ini merangkum semua kejadian gempa dalam bentuk kliping gempa bumi nan berlangsung di Indonesia, terutama Kepulauan Sumatera, selama beberapa waktu belakangan ini. Berikut kliping gempa bumi tersebut.



Kliping Gempa Bumi - Indonesia, Negara Rawan Gempa

Indonesia merupakan salah satu negara nan termasuk ke dalam Lingkaran Barah Pasifik ( Ring of Fire ) nan memiliki kemungkinan besar tak akan lepas dari gerakan lempeng bumi nan menghasilkan gempa.

Frekuensi kejadian gempa bumi di Indonesia terbilang cukup tinggi. Hal ini disebabkan kedudukan Indonesia terletak pada wilayah rendezvous (tumbukan) tiga lempeng besar nan monoton bergerak, yaitu lempeng Hindia-Australia, Pasifik, dan Eurasia. Ketiga lempeng tersebut bergerak dengan kecepatan nan berbeda-beda.

Lempeng Samudera Pasifik bergerak dengan kecepatan 10 cm per tahun ke arat barat-barat laut. Lempeng Samudera Hindia-Benua Australia (Indo-Australia) bergerak ke utara-timur bahari dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun. Sementara lempeng Benua Eurasia bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 13 cm per tahun.

Berdasarkan pemantauan dan peta vulkanologi Indonesia, sebaran potensi gempa bumi Indonesia hanya berkisar pada 6-8 Mercalli Scale (MS), terutama nan berfokus dangkal dan memiliki sifat merusak.

Gempa bumi dengan kekuatan 6 MS berpeluang terjadi di kawasan Pulau Sumatera bagian barat, wilayah selatan Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Daratan Pulau Sulawesi.

Gempa bumi dengan kekuatan 7 SM berpeluang terjadi di dasar lautan Samudera Indonesia mulai barat bahari Pulau Sumatera terus ke sebelah barat Nanggroe Aceh Darussalam, sekitar Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, sekitar Pulau Enggano, Selat Sunda, selatan Jawa Timur, selatan dan utara Nusa Tenggara, termasuk Pulau Flores, Bahari Sawu, Bahari Banda, Bahari Sulawesi, dan perairan timur Pulau Sulawesi sampai ke barat Pulau Halmahera. Terakhir, gempa dengan intensitas kekuatan besar 8 SM bisa terjadi di kawasan Halmahera hingga Samudera Pasifik di utara Irian Jaya.

Gempa-gempa ini akan menyebabkan bergesernya lempeng-lempeng bumi hingga memacu munculnya konduite destruktif lainnya dari lempeng bumi sampai pada sebuah titik ekuilibrium ketika rekahan tersebut kembali ke asal (diam) buat beberapa waktu.



Kliping Gempa Bumi - Sumatera Rawan Gempa Bumi

Gempa bumi ialah tanah nan berguncang dampak rekahan bumi pecah dan bergeser dengan keras. Wilayah di sebelah barat Sumatera mempunyai banyak sumber gempa sebab posisinya dekat dengan jalur tabrakan dua lempeng bumi, lempeng Samudera Hindia bergerak ke arah dan menunjam ke bawah lempeng (benua) Sumatera.

Bagian lempeng nan menunjam di bawah Kepulauan Mentawai dan Nias, umumnya, inheren kuat pada tubuh batuan di atasnya sehingga konvoi ini memampatkan tubuh batuan. Akumulasi tekanan ini akan meningkat dari waktu ke waktu sampai melampaui daya rekat dua lempeng tersebut.

Ibarat sebuah per pegas raksasa nan sudah ditekan maksimal dan kemudian dilepaskan. Kepulauan Mentawai akan terpental ke atas dan ke arah luar secara tiba-tiba sehingga menimbulkan guncangan bumi nan sangat keras, yaitu gempa bumi nan terjadi pada zona subduksi.

Lempeng samudera ini menabrak Sumatera agak miring sehingga menyebabkan tekanan nan mendorong daerah Sumatera ke arah utara. Dorongan ke utara ini tak dapat diserap oleh zona subduksi dan Kepulauan Mentawai, tetapi harus ditanggung oleh sebuah jalur patahan besar di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan Sumatera nan disebut Patahan (besar) Sumatra.

Sama halnya dengan zona subduksi, Patahan Sumatera menahan tekanan lempeng dari hari ke hari sampai melampaui kekuatan batuan nan merekatkan bumi di barat dan timur jalur patahan ini.

Pada saat itulah, terjadi gempa besar ketika akumulasi tekanan akan dilepaskan tiba-tiba, menyebabkan bumi di bagian barat bergerak tiba-tiba ke arah utara dan nan di bagian timur bergerak ke arah selatan.

Begitulah kenapa di Sumatera banyak gempa terjadi, tak hanya di bawah lautan, tetapi di sepanjang Bukit Barisan.

Bagaimana Mengenali Jalur Gempa Bumi Sumatera?

  1. Dari catatan sejarah. Dalam periode 10 tahun, hampir selalu terjadi satu atau dua kali gempa. Pada 10 tahun terakhir, terjadi gempa besar di Liwa pada 1994 (M 6,9) dan di daerah Kerinci pada 1995 (M 7,1).
  2. Dari bentang alam. Dari atas pesawat terbang bisa terlihat kelurusan jalur patahan nan membelah bumi. Jalur ini seringkali ditandai oleh ketampakan bukit-bukit kecil di sepanjang patahan, pergeseran alur-alur sungai, dan danau-danau nan terjadi sebab pergeseran bumi. Contohnya, Danau Singkarak.
  3. Dari rekaman alat modern. Seismograf (alat nan mencatat getaran tanah dampak gempa) dan Global Positioning System (GPS) nan bisa merekam konvoi muka bumi di kiri-kanan jalur patahan.


Cara Mudah Membuat Kliping Gempa Bumi

Bagi nan hobi membaca warta tentang bencana, terutama gempa bumi, baik dari Koran ataupun majalah, pastinya Anda tak ingin membiarkan warta seputar gempa bumi itu hilang dalam sekejap. Ada cara nan sangat tepat buat mendokumentasikan warta tersebut, yaitu dengan cara membuat kliping gempa bumi.

Membuat kliping gempa bumi tak hanya sekadar menggunting, menempel artikel, dan memajangnya. Dibutuhkan juga cara-cara eksklusif agar kliping gempa bumi nan dibuat trerlihat higienis dan juga rapi. Berikut cara membuat kliping gempa bumi nan baik dan benar. Ikutilah petunjuknya baik-baik.

  1. Tahapan pertama membuat kliping gempa bumi ialah menyiapkan peralatan nan diperlukan buat membuat kliping gempa bumi. Peralatan buat membuat kliping gempa bumi ialah lem, gunting, kertas folio, pembolong kertas, dan pulpen.
  1. Tahapan kedua membuat kliping gempa bumi ialah menentukan artikel nan akan digunting.
  1. Tahapan ketiga membuat kliping gempa bumi ialah menggunting semua artikel nan telah dipilih. Guntinglah artikel dengan hati-hati agar tulisan dalam artikel tak ada nan terpenggal atau terpotong.
  1. Tahapan keempat membuat kliping gempa bumi ialah dengan membuat garis pada kertas folio menjadi tiga kolom.
  1. Tahapan kelima membuat kliping gempa bumi ialah menulis sumber, tanggal, dan halaman pada setiap kolom.
  1. Tahapan keenam membuat kliping gempa bumi ialah menentukan kelas semua artikel tersebut.
  1. Tahapan ketujuh membuat kliping gempa bumi ialah menempel artikel dengan lem hanya di bagian pinggir agar hasil kliping gempa bumi terlihat rapi. Jika terjadi kesalan pada saat menempel, artikel tersebut mudah dicopot.
  1. Tahapan kedelapan membuat kliping gempa bumi, yaitu menggunakan lem batangan agar hasil tempelan artikel terlihat rapi dan bagus.
  1. Tahapan kesembilan membuat kliping gempa bumi ialah membuat loka penyimpanan spesifik agar kliping gempa bumi awet dan tetap bersih.

Cara membuat loka penyimpanan kliping gempa bumi ialah dengan melubangi bagian pinggir kertas sebelah kiri dengan memakai pembolong kertas. Setelah itu, simpanlah di odner dengan memakai sistem Late in First out (masuk terakhir keluar pertama). Lalu, tulislah kelas kliping gempa bumi nan telah dibuat di odner tersebut.

Jika kliping gempa bumi ingin dubuat seperti sebuah buku, harus dikeluarkan dari odner-nya dengan mencantumkan halaman di setiap lembarnya. Setelah itu, untuk daftar isi dan halaman judulnya dan jilidlah kliping gempa bumi tersebut.

Itulah cara membuat kliping gampa bumi. Selamat mencoba!