Popularitas Play Station
Permainan ialah hal nan pastinya sangat disukai oleh anak-anak. Dulu, biasanya anak-anak akan memainkan permainan tradisional, namun saat ini anak-anak lebih menyukai permainan nan lebih modern, misalnya PlayStation . Sayangnya, pengaruh PlayStation pada anak cenderung ke arah nan negatif.
PlayStation ialah jenis permainan elektronik nan dilengkapi dengan gambar atau visual berupa video ( console game ). PlayStation atau PS ini pertama kali dikeluarkan di Jepang tahun 1994 oleh perusahaan Sony. Sejak saat itu, PS langsung menjadi permainan favorit anak-anak.
Dampak Positif PlayStation
Berikut ini ialah beberapa pengaruh PlayStation pada anak dalam segi positif.
- Bermain PS dapat meningkatkan taraf pengenalan anak dengan lingkungan sekitarnya. Umumnya PS memang dimainkan secara bersama atau beramai-ramai, hal ini memiliki akibat nan baik terhadap pergaulan.
- PS juga dapat merangsang daya khayalan dan kreativitas anak. Dalam beberapa permainannya, PS kerap membuat pemainnya harus berpikir cepat buat membuat keputusan dan memikirkan tentang bagaimana cara menyelesaikan permainan. Hal ini tentu sangat baik buat perkembangan otak anak.
Dampak Negatif PlayStation
Selain memiliki hal positif, pengaruh PlayStation dalam hal negatif juga ada dan cenderung lebih banyak. Berikut ini ialah contoh-contohnya.
- Tidak sedikit permainan PlayStation menayangkan adegan kekerasan, misalnya perkelahian atau penembakan. Bila permainan ini disuguhkan pada anak kecil nan benar-benar lugu dan tak mengerti tentang kekerasan, ia dapat saja menirunya di global nyata.
- Pengaruh PlayStation nan juga sangat jelek ialah anak-anak dapat kecanduan, sehingga menjadi lupa waktu dan meninggalkan pekerjaan lain nan lebih bermanfaat. Misalnya menjadi malas belajar, hal ini niscaya merugikan anak-anak.
- Walau PS dapat meningkatkan sosialisasi, tidak sporadis anak-anak nan lebih suka menyendiri buat bermain PS. Mereka umumnya menjadi anak nan cuek dan tak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
- Pengaruh PlayStation juga meliputi kesehatan. Akibat jelek PS pada kesehatan dapat bermacam-macam.
Anak-anak dapat terserang gangguan penglihatan sebab terlalu lama terkena cahaya video game . Selain itu, biasanya anak-anak bermain PS dalam jeda dekat dengan monitor/televisi.
Pertumbuhan tulang juga dapat tak bagus sebab anak-anak akan sering duduk dan biasanya cenderung membungkuk. Tangan dan jari juga dapat terkena rasa nyeri sebab selalu bergerak saat bermain PS.
Dampak jelek PlayStation nan lain ialah membuat anak menjadi boros. Bayangkan bila mereka tak memiliki PS di rumah, anak-anak biasanya akan mendatangi rental atau persewaan PlayStation . Dalam satu bulan, dapat saja anak-anak tersebut menghabiskan seratus ribu lebih bila mereka sudah kecanduan PS.
Popularitas Play Station
Playstation merupakan game player nan diproduksi oleh Sony, sebuah perusahaan raksasa dari Jepang. Didirikan tahun 1946 dengan menyandang nama “Perusahaan Telekomunikasi Tokyo” dengan sekitar 20 orang karyawan saja. Produk pertama nan mereka ciptakan ialah sebuah penanak nasi.
Seiring dengan perkembangannya kemudian, Sony bahkan mampu membeli perusahaan sekelas Colombia Records. Sony mulai menancapkan kukunya di dunia. Perusahaan ini merambah ke global film, musik, ponsel, hingga video game . Semuanya setelah mengakuisisi berbagai perusahaan besar dari seluruh dunia.
Sony tak hanya memiliki nama besar di Jepang, tapi juga dikenal di seluruh dunia. Produknya menjadi baku global internasional. Sony kini sudah menjadi produsen elektronik terbesar di dunia.
PlayStation pertama kali diluncurkan pada tahun 1994 di jepang. Tahun depannya menyusul di Amerika dan Eropa. Begitu diluncurkan, produk ini langsung mengguncang global dan menciptakan “generasi PlayStation ” nan terkenal itu.
PlayStation ialah sebuah penemuan anyar di global game dan langsung membuat banyak orang jatuh hati. Anda tentu tak asing dengan nama-nama top, seperti Tomb Raider, Final Fantasy, Resident Evil, hingga Gran Tourismo. Itu ialah nama-nama top dari game nan ada di alat ini.
Tomb Raider, misalnya pernah diangkat ke global film dan mendapat berhasil luar biasa. Nama Angelina Jolie pun makin melambung saat membintangi film penuh aksi nan menawan ini.
Setelah berhasil besar nan dicapai oleh PlayStation ini, Sony pun meluncurkan PS2 nan diharapkan mampu melampaui generasi sebelumnya. PS2 resmi memasuki pasaran pada tahun 2000.
Meski ditunggu-tunggu, angka penjualan dari PS2 tidaklah terlalu mengesankan di awal-awal. Akan tetapi, perlahan-lahan konsol ini sukses mendapatkan atensi publik dan terjual hingga puluhan juta unit di seluruh dunia.
Mencegah Anak Kecanduan PlayStation
Saat ini memang sudah ada PS2, PS3 dan PSP. Bahkan PlayStation generasi pertama pun sudah diluncurkan kembali dengan aneka penyempurnaan. Peminatnya pun sangat banyak dan berhasil “meracuni” global menjadi penggemar PlayStation .
Dapat dikatakan, jika konsol kreasi Sony ini telah mengubah paras global game buat selamanya. Anda tentu ingat dengan walkman . Ini juga merupakan salah satu penemuan luar biasa nan sukses diciptakan Sony.
Walkman telah membuat perubahan besar di global musik. Sekarang, siapa nan tak pernah mendengarkan musik dari alat mungil seperti ponsel atau mp3 player? Semua itu merupakan alat nan mengadopsi cara kerja walkman.
PS3 dan PSP menjadi generasi terbaru global game dari Sony. Namun, PS2 tetap mendapat loka nan istimewa dari para penggemarnya. Sampai saat ini, PS2 masih sangat diminati dan angka penjualannya pun cukup signifikan. Lihat saja di situs-situs nan melayani penjualan online di internet.
PS2 tersedia dengan aneka seri. Dengan harga PS2 nan tak terlalu tinggi dibanding PS2 atau PSP, sangat wajar jika alat ini masih diminati. PS2 tak hanya diminati oleh anak-anak, orang dewasa pun banyak nan ketagihan memainkan alat ini.
Kecanduan terhadap PS2 banyak kita saksikan di sekitar kita. Namun, tentu saja hal seperti ini harus dicegah agar tak sampai mengganggu, terutama pada anak. Memang sahih kalau anak berada di masa bermain.
Mereka sangat suka mencoba aneka permainan nan menyenangkan. Akan tetapi, bermain jangan sampai menjadi satu-satunya hal nan dilakukan anak. Orang tua harus memilihkan permainan nan mendidik dan bermanfaat.
Bermain game seharian bukanlah langkah nan tepat buat mereka. Kita harus mempertimbangkan banyak faktor, terutama masalah kesehatan. Seharian berhadapan dengan televisi atau komputer akan berpengaruh bagi mata anak, sehingga dapat membuat mereka sudah harus mengenakan kacamata di usia muda.
Orang tua kadang memanjakan anak dengan cara nan salah, termasuk membiarkan mereka berlama-lama di depan game player . Karena mampu dan menganggap harga PS2 masih dapat ditoleransi, anak pun dihadiahi alat ini.
Lalu, apakah ini salah? Tentu saja tidak. Memberi anak sedikit kesenangan tentu saja bukan hal nan buruk. Apalagi belakangan ini beban anak di sekolah pun luar biasa berat. Mereka dihadapkan dengan pelajaran sekolah nan juga tak mudah.
Sayangnya, hadiah nan tadinya dimaksudkan buat hal baik ini dapat berbalik memberi pengaruh buruk. Tidak hanya menyenangkan bagi anak, tapi juga membuat mereka kecanduan hingga lupa waktu. Akibatnya lagi, anak pun tak tertarik dengan hal lain selain bermain game. Bahkan menjelajah dengan teman sebaya pun menjadi kurang menyenangkan.
Lalu, bagaimana mencegah supaya anak tak kecanduan pengaruh PlayStation ? Tentu saja orang tua harus membatasi akses anak pada alat elektronik ini sejak awal. Jangan setelah anak kecanduan baru dibatasi sebab itu akan membuat pekerjaan orang tua menjadi lebih berat.
Ketika kita memutuskan buat menghadiahi seperangkat alat berteknologi tinggi, katakanlah PS2, kita harus menegakkan peraturan jelas. Kita nan harus menentukan kapan dan berapa lama waktu nan boleh dihabiskan anak buat bermain.
Lakukan hal itu dengan disiplin. Jangan mudah tergoda oleh rayuan anak nan ingin jam bermainnya ditambah. Meski kadang tak tega, kita harus patuh pada anggaran nan kita untuk sendiri. PS2 dan peralatan homogen memang menarik dan membuat kita dapat menghabiskan waktu berjam-jam tanpa sadar.
Jadi, sejak dini harus dibuat peraturan buat mencegah anak ketagihan. Hanya disiplin dan konsistensi nan memungkin itu. Jika tak mampu, maka anak akan ketagihan seperti kasus-kasus lain nan banyak kita saksikan.
Kita mungkin tak akan kesulitan menebus harga PS2 dan menghadiahi anak dengan benda ini. Namun, sebaiknya dipikirkan lagi jika kita tak dapat mengawasi anak dengan baik sebab alasan pekerjaan atau tak dapat menegakkan disiplin di depan buah hati. Masalah kecanduan akan peralatan ini cukup mengancam dan dapat membawa akibat jelek jika tak dicegah sejak dini.